BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
KWH Kilo Watt Hour meter merupakan alat ukur untuk menghitung dan mengetahui pemakaian energi listrik yang biasa dipakai baik dilingkungan perumahan,
perkantoran maupun industri. Alat ukur ini sudah mengalami perkembangan yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun terakhir ini. Dalam perkembangan teknologi sekarang ini kWh
meter menjadi suatu alat otomatis yang bisa mengirimkan hasil pengukuran kepada perusahaan listrik yang bersangkutan. Akan tetapi perusahaan tersebut belum menyediakan
meteran otomatis yang bisa dipakai diseluruh rumah-rumah karena biaya yang terhitung mahal. Masalah yang sering terjadi dalam pencatatan tagihan tidak akurat karena kekeliruan
pencatatan. Saat ini KWH meter yang dikenal umum oleh masyarakat adalah KWH meter analog.
Sistem pembayaran listrik umumnya dilakukan dengan menghitung energi listrik yang dipakai berdasarkan nilai yang tertera pada KWH meter konvensional, dimana petugaslah yang
mencatat secara periodik. Ketika pengguna listrik ingin mengetahui besaran konsumsi listriknya maka pengguna harus mengeceknya ke tempat biasa membayar listrik. Sistem ini
memungkinkan konsumen mengalami tunggakan listrik, kesalahan pembacaan atau pencatatan KWH meter oleh petugas serta tidak dapat mengetahui besar pemakaian konsumsi
energi listrik setiap waktu. Sistem ini sering disebut sistem pascabayar. Perkembangan teknologi memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
kemajuan teknologi, banyak peralatan yang dialihkan dari bentuk manual ke bentuk otomatis. Hal ini dikarenakan peralatan otomatis lebih mudah dalam penggunaanya, sehingga peralatan
manual tidak dapat diandalkan lagi dan mulai dialihkan menjadi peralatan yang lebih otomatis. Sebagai contoh dalam hal ini adalah meteran listrik. Meteran listrik atau KW H
Meter sangat umum dijumpai pada setiap rumah pelanggan listrik. Fungsi dari alat ini adalah menghitung seberapa besar pemakaian energi listrik suatu bangunan entah itu di rumah,
kantor maupun pabrik. Nilai tersebut yang dihitung dalam satuan KWH Kilo Watt Hour setiap bulannya akan dikalikan dengan harga satuan tarif dasar listrik TDL dan
ditambahkan dengan nilai abonemen plus pajak yang akan menghasilkan tagihan yang kita terima setiap bulannya.
Dengan sistem prabayar diharapkan dapat mengontrol jumlah pemakaian energi listrik serta pengendalian penggunaan listrik dapat lebih baik, karena pembayaran yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
diawal dapat digunakan untuk membatasi konsumsi. Manfaat lain dari sistem ini yaitu perbaikan system pengukuran dan memudahkan konsumen memantau keluaran daya karena
perangkat elektronik yang digunakan adalah elektronis digital dengan tampilan digital.
1.2 Permasalahan