mengelola kekayaan reksadana, atau membubarkan reksadana dimaksud.”
Atau memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian KIK-nya.
C. Reksadana Syariah
1. Pengertian Reksadana
Ditinjau dari asal kata, reksa dana berasal dari kosa kata reksa yang artinya jaga atau pelihara dan dana yang berarti uang atau kumpulan uang. Jadi,
reksa dana bisa diartikan sebagai kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Mengacu pada Undang-undang Nomor 8 tahun 1995, reksa dana
adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.
10
2. Pengertian Reksadana Syariah
Sejarah Reksadana dimulai dan dikenalkan pertama kalinya di negara Belgia pada tahun 1822 dalam bentuk Reksadana tertutup. Tahun 1860 Reksadana mulai
menyebar ke Inggris , Skotlandia dalam bentuk Unit Investment Trusts
11
dan tahun
10
www. Reksadana.com tanggal 6 juni 2010
11
Gunawan Widjaja dan Alwira Prajna Ramanya, Reksadana Dan Peran Serta Tanggung Jawab Manager Investasi Dalam Pasar Modal
, Jakarta: Kencana, 2006, h. 7
12
1920 mulai dikenal di USA dengan nama “Mutual Fund” menunjuk pada
pemanfaatan Fund yang dikelola untuk kepentingan bersama.
12
Sedangkan di Indonesia, perkembangan instrument syariah di pasar modal sudah terjadi sejak tahun 1997. diawali dengan lahirnya Reksa Dana Syariah yang
diprakarsai Dana Reksa. Dalam melakukan transaksi Reksadana syariah tidak diperbolehkan
melakukan tindakan spekulasi yang didalamnya mengandung harar seperti Najzy Penawaran Palsu, ikhtikar dan tindakan spekulasi lainnya. Definisi Menurut UU
Pasar Modal: Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio
Efek oleh Manajer Investasi Sedangkan menurut kutipan buku dari Jaka E. Cahyono reksadana adalah
Kata Reksadana dikenal dengan sebutan UNIT TRUST di Inggris yang berarti Unit atau saham atau kepercayaan yang dikelola.
13
Sedangkan secara istilah, reksadana berarti sebuah wadah dimana masyarakat dapat menginvestasikan
dananya dan oleh pengurusnya Manajer Investasi dana itu diinvestasikan ke portofolio efek.
14
Reksa dana ini merupakan solusi bagi para pemodal kecil yang
12
Frits H. Pangemanan, “ Memotret Reksadana Dunia, BAPEPAM, Capital Market Society CMS, Majalah Uang dan Efek
, Jakarta: 1997, h. 47
13
Jaka E.Cahyono, Cara jitu meraih untung dari Reksadana,Jakarta:Elex Media Komputindo,2004,h.16.
14
Ibid,h 19
13
ingin ikut serta dalam pasar modal dengan modal minimal yang relative kecil dan kemampuan menanggung resiko yang sedikit. Sedangkan Reksadana Syariah adalah
reksadana yang berlandaskan syariat Islam yaitu portofolionya hanya berinvestasi pada instrumen yang sesuai dengan syariah Islam dan menghindari unsur Gharar,
Maisir dan riba didalamnya. Pengertian yang lebih khusus lagi diberikan oleh DSN- MUI yang mendefinisikan bahwa reksadana syariah adalah reksadana yang
beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta dengan Manager Investasi sebagai pengelola
maupun Manager Investasi sebagai Wakil Shohib Al maal dengan pengguna investasi. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa dalam reksadana syariah
terdapat 3 pihak yang saling berkaitan yaitu :
15
a. Antara Manager Investasi sebagai Wakil Shohibul Maal dengan investor
dilakukan dengan sistem akad Wakalah bil Ujrah. b.
Investor sebagai shohibul maal menyerahkankan dananya kepada Manager Investasi sebagai Wakil Shohibul Maal.
c. Kemudian manager investasi melaksanakan investasi bagi kepentingan
investor.
15
Himpunan Fatwa DSN-MUI untuk LKS, edisi I Jakarta : DSN-MUI dan BI, 2001 h.154
14
3. Biaya dan Keuntungan Reksadana Syariah
a. Biaya Operasional Reksadana Syariah Dalam investasi Reksadana Syariah ini tentunya perusahaan menentukan
biaya yang akan dibebankan kepada investor sebagai biaya operasional dana yang dikelola oleh manager investasi. Pada umumnya biaya yang dibebankan kepada
investor atau pemegang Unit Penyertaan sebagai biaya operasional diantaranya sebagai berikut :
1. Biaya Pembelian Subscription Fee : 1
2. Biaya Penjualan kembali Redemption Fee minimal 6 bulan : 1
3. Biaya Pengalihan Switcing Fee : 0
Namun dalam penentuan biaya operasional ini masing-masing perusahaan Reksadana Syariah mempunyai standarisasi biaya yang berbeda-beda
presentasenya.
16
b. Pembagian Keuntungan Reksadana Syariah Pembagian keuntungan reksadana syariah mengacu pada prinsip operasional
yang digunakan. Prinsip operasional yang digunakan dalam reksadana syariah yaitu Prinsip Mudhorobah atau Qiradh, oleh karena itu pihak-pihak yang terlibat dalam
reksadana syariah sama-sama memperoleh keuntungan atau sama-sama
16
Prospektus Reksadana Syariah PNM DANA SEJAHTERA II
15
menanggung kerugian Profit and Loss Sharing.
17
Dalam hal ini ketika ada keuntungan, maka investor mendapatkan keuntungan dari investasinya dan manager
investasi sebagai wakil shohibul maal akan mendapatkan keunungan pula berupa ujroh atas usahanya, tetapi apabila investasinya mengalami kerugian baik investor
atau manager investasi selaku wakil shohibul maal akan merugi pula karena tidak ada fee ujroh atas usahanya.
Unsur terpenting dalam pembagian keuntungan adalah emiten, manager investasi dan investor. Pertama-tama Emiten yang mendapat keuntungan, yang
kemudian keuntungan itu dibagi kepada manager Investasi sebagai wakil shohibul maal. Keuntungan yang diperoleh Manager Investasi sebagai wakil shohibul maal
selanjutnya diserahkan seluruhnya kepada investor setelah dipotong biaya operasional.
18
4. Landasan Hukum Reksadana Syariah.
Reksadana Syariah memiliki ketentuan-ketentuan yang melandasi beroperasinya reksadana syariah ini, salah satu ketentuan yang ditetapkan
oleh UU Pasar Modal No.8 tahun 1995. Sementara itu bila Reksadana
17
A.Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat Sebuah Pengesahan Jakarta:PT.Raja Grafindo,2002,h.209.
18
Ibid., h.210
16
syariah itu harus sesuai dengan aturan muamalah secara syariah yang berpangkal pada sumber pokok ajaran islam dan ijtihad para ulama, seperti
Fatwa DSN yang tertuang dalam pedoman pelaksanaan investasi untuk Reksadana Syariah.
Bila memperhatikan Fatwa DSN-MUI tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk Reksadana Syariah yang menjadi dalil Syariah diantaranya
adalah : a.
Firman Allah SWT :
☺⌧ ☺
☺ ☺
ةﺮﻘﺒﻟا :
٧۵
Artinya : “ Orang-orang yang makan mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran tekanan penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata berpendapat, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil riba,
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang mengulangi mengambil
riba, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
17
Firman Allah SWT :
⌧ ☺
ﺲﻨﻟا :
٩
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu. ”
Firman Allah SWT :
☺ ⌧
ةﺪىﺎﻤﻟا :
١
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. Yang
demikian itu dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut
yang dikehendaki-Nya. ”
18
Dari ayat Al-Quran diatas dapat disimpulkan bahwa Allah telah mengatur semua aktifitas manusia di dunia baik mengenai jualbeli, investasi hubungan antara manusia
dengan Allah dan hubungan antara manusia dengan manusia di dunia maupun di akhirat. Allah mengajarkan kepada setiap manusia bahwa segala macam muamalat yang
dilakukan oleh umat manusia harus menguntungkan semua pihak dan tidak ada pihak manapun yang dirugikan atau dizholimi, semua transaksi atau akad yang melibatkan pihak
terkait harus berdasarkan rasa suka sama rela tanpa adanya unsur penipuan termasuk riba dalam transaksi apapun karena dapat menjerat salah satu pihak.
Begitu pula surat Al-Maidah yang menjelaskan dan mengajarkan manusia tentang kewajiban memenuhi akad –akad yang telah disepakati oleh pihak terkait dan dalam ayat
itulah Allah menegaskan bahwa segala sesuatu yang dihalalkan Allah sesungguhnya diperbolehkan dalam segala hal kecuali ada dalil yang mengharamkan mengubah hokum
hal;al menjadi hokum yang haram untuk dikerjakan. Contohnya ketika manusia diperbolehkan menginvestasikan uangnya ke jalan yang benar untuk diberikan kepada
penjual Al-Quran untuk dapat mengembangkan usahanya maka itu diperbolehkan tetapi ketika uang tersebut akan diinvestasikan ke jalan yang tidak baik atau untuk
mempertaruhkan uangnya dimeja judi maka hal tersebut diharamkan karena perbuatan tersebut sudah melanggar aturan Islam.
b. Perizinan Manager Investasi
19
c. Pasal 30 ayat 1 UU Pasar Modal yang berbunyi “Yang dapat melakukan
kegiatan usaha sebagai Perusahaan Efek adalah Perseroan yang telah memperoleh Ijin Usaha dari Bapepam”
d. Tata cara dan proses perijinan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Bapepam
No.IX.A.13 tentang ketentuan-ketentuan untuk menerbitkan efek syariah. e.
Perizinan Bank Kustodian f.
Pasal 43 ayat 1 UUPM Undang-Undang Pasar Modal yang isinya “Yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang telah memperoleh persetujuan dari Bapepam.”
g. Tata cara dan proses persetujuan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Bapepam
No. VI.A.1
5. Jenis-jenis Reksadana Syariah
Berdasarkan jenisnya investasi Reksadana terbagi menjadi empat kategori Yaitu :
19
a. Reksadana pasar uang Money Market Funds MMF
Reksadana pasar uang adalah Reksadana yang melakukan Investasi 100 pada Efek pasar uang, yaitu efek-efek utang yang berjangka kurang dari satu tahun.
Umumnya, instrumen atau efek yang masuk dalam kategori ini, meliputi deposito,SBI, obligasi atau efek utang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari
19
M.Nadratuzzaman Hosen, dkk, Materi Dakwah Ekonomi Syariah, Jakarta: PKES, 2008, h.191
20
satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana dengan tingkat risiko paling rendah dan cocok untuk investor yang ingin menginvestasikan dananya
dalam jangka pendek kurang dari satu tahun. b.
Reksadana Pendapatan Tetap Fixed Income FundsFIF Reksadana pendapatan tetap merupakan reksadana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80 dari portofolio yang dikelolanya kedalam efek yang bersifat utang seperti obligasi dan surat utang lainnya dan 20 dari dana yang
dikelola dapat diinvestasikan dalam instrumen lainnya. Reksadana jenis ini memiliki risiko relatif lebih besar dari reksadana pasar uang yang tujuan
investasinya untuk menghasilkan return yang stabil. Efek bersifat utang umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, SBI,
obligasi dan instrumen lainnya. FIF yang terdapat diindonesia lebih banyak memanfatkan instrumen obligasi sebagai bagian terbesar investasinya.
c. Reksadana Saham Equity Funds EF
Reksadana saham
merupakan reksadana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80 dari portofolio yang dikelolanya kedalam efek yang bersifat Ekuitas saham dan 20 dari dana yang dikelola dapat diinvestasikan dalam
instrumen lainnya. Reksadana jenis ini memiliki risiko yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya, tentunya juga memiliki return
yang lebih tinggi. Berbeda dengan efek pendapatan tetap seperti deposito dan
21
obligasi, demand investor berorientasi pada pendapatan bunga, efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa Capital Gain
melalui pertumbuhan harga-harga saham. Selain hasil dai Capital Gain, efek saham juga memberikan hasil lain berupa deviden.
d. Reksadana Campuran Balance Funds Tidak seperti MMF, FIF, dan EF yang memiliki batasan alokasi investasi yang
boleh dilakukan, Reksadana campuran dapat melakukan investasinya baik pada efek utang maupun ekuitas dan porsi alokasi yang lebih fleksibel. Reksadana
campuran dapat diartikan reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek utang yang perbandingannya alokasi tidak termasuk dalam
kategori FIF.
6. Nilai Aktiva Bersih NAB Reksadana Syariah
Nilai Aktiva Bersih adalah nilai pasar yang wajar dari suatu efek dan kekayaan lain dari Reksadana dikurangi seluruh kewajibannya. NAB merupakan
suatu mekanisme informasi untuk memantau perkembangan peningkatan atau penurunan nilai suatu aset reksadana, menghitung NAB perusahaan perunit
penyertaan adalah tugas Bank Kustodian. Nilai Aktiva Bersih Reksadana terbuka persaham dihitung setiap hari dan diumumkan kepada masyarakat, sedangkan Nilai
Aktiva Bersih Reksadana Tertutup dihitung hanya satu kali seminggu. Dalam perhitungan NAB sudah dimasukkan semua biaya seperti : biaya pengelolaan, biaya
22
Bank Kustodian, akuntan publik dan biaya-biaya lainnya. Jadi NAB yang diumumkan adalah nilai investai yang dimiliki investor. Perhitungan NAB adalah
sebagai berikut : Total Aktiva Bersih pada periode tertentu :
Nilai Aktiva – Total Kewajiban TOTAL
NAB =
Nilai Aktiva Bersih perunit pada periode tertentu : Total NAB
Total unit penyertaan saham yang diterbitkan NAB Perunit =
7. Perbedaan antara Reksadana Syariah dengan Reksadana Konvensional
20
Keterangan Reksadana Konvensional
Reksadana Syariah
Akad Kontrak Bisnis
Kontrak bisnis
dengan sistem mudhorobah
Mekanisme Berdasarkan Kontrak
Bisnis Akad antara MI dan pengguna investasi
mudhorobah Jenis
instrumen Instrumen
Konvensional Hanya pada instrumen keuangan syariah
Emiten Emiten Non halal dan halal
Hanya pada emiten yang
20
Zainal, Analisis Management Risiko Investasi Pada Reksadana Syariah Studi Kasus PT. Mandiri Management Invesment.”
Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta,2008 h.19.
23
kegiatan usahanya berdasarkan syariah
Transaksi Sesuai dengan legal formal
saja Dalam transaksi penuh
kehati-hatian, tidak dalam spekulasi dan unsur Gharar.
Kondisi Emiten
Sesuai dengan legal formal saja
Tidak mengandung unsur riba, jika emiten memiliki
nisbah untung lebih dari 82 hutang 45 dan modal
55 management yang melanggar prinsip islami
Pembagian Hasil
Sesuai dengan legal formal dan kontrak bisnis
Keuntungan dibagikan proporsional dan
keuntungan yang akan diterima investor harus
terlebih dahulu dibersihkan dari unsur non halal.
Tabel 1.2
24
8. Prinsip Operasional Reksadana Syariah
Prinsip pengelolaan Reksadana Syariah ada tiga macam yaitu : a.
Instrumen investasi ysng diperbolehkan yaitu yang sesuai dengan syariah Islam, yaitu instrumen saham dimana pembagian deviden didasarkan pada
laba usaha, instrumen investasi surat hutang yang berdasarkan syariah melakukan penempatan- penempatan pada Bank-Bank syariah.
b. Jenis usaha emiten yaitu jenis usaha yang kegiatan usahanya tidak
bertentangan dengan syariah Islam, seperti : 1
usaha perjudian atau usaha yang dilarang oleh islam 2
lembaga keuangan konvensioanl seperti Bank Konvensional, asuransi Konvensional dan lain-lain.
3 perusahaan yang memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan
makanan dan minuman yang haram. c.
Adanya pemisahan terhadap pendapatan yang tidak halal yaitu pemisahan pendapatan yang halal dengan yang tidak sesuai dengan syariah islam dari
kekayaan Reksadana dalam NAB harian. Sedangkan Prinsip akad transaksi atau kerja sama mitra yang
digunakan dalam investasi Reksadana Syariah adalah prinsip Mudhorobah atau Qiradh. Prinsip Mudhorobah atau qiradh ini diartikan sebagai sebuah
25
ikatan atau sistem dimana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola hartanya dengan ketentuan bahwa keuntungan yang
diperoleh dari hasil pengelolaan tersebut dibagi antara kebua belah pihak yang sesuai dengan syarat-syarat yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak di awal perjanjian.
21
Mudhorobah didefinisikan sebagai bentuk penyerahan harta dari Shohibul maal Pemilik DanaModal kepada Mudhorib Pengelola Dana
sebagai modal usaha, sedangkan keuntungannya dibagi sesuai nisbah Perbandingan LabaRugi yang disepakati. Jika terjadi kerugian maka
ditutupi dengan laba yang diperoleh. Namun jika dalam akad Mudhorobah tidak mendapatkan laba sama sekali atau mengalami kerugian, maka
Mudhorib Pengelola Dana tidak berhak diberi upah atas usahanya, dan Shohibul Maal Pemilik Dana tidak berhak menuntut kerugian kepada
mudhorib. Demikian ini jika kerugian tidak disebabkan kelalaian dari pihak Mudhorib.
22
Mudhorobah atau Qiradh memiliki ketentuan rukun, syarat dan jenisnya. Diantaranya adalah :
23
21
Ibid, hal 207-208
22
HM.Dumairi Nor Dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf , Sidogiri : Pustaka Sidogiri, 2008 Cet, II. Hal, 69-70
23
Ibid, hal 71-73
26
a. Rukun Mudhorobah Qiradh
1. MalikShohibul MaalPemilik Modal
2. ‘AmilMudhoribPengelola Dana
3. MaalHarta Pokok, Modal atau Dana
4. ‘AmalUsaha
5. RibbLaba atau keuntungan
6. Shighat ‘Ijab Qabul’Serah Terima
b. Syarat Mudhorobah Qiradh
Dalam akad Mudhorobah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Modal harus berupa uang, perak atau emas
2. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad. 3.
Pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola umtuk mengelola dananya pada semua sektor yang sesuai dengan syariah.
4. Tidak memberi batasan waktu yang mengikat
c. Jenis Mudhorobah Qiradh Mudhorobah ada dua yaitu :
1. Mudhorobah Mutlaqoh adalah bentuk kerjasama antara pemilik
modal dengan pengelola modal yang cakupannya sangat luas dan
27
28 tidak dibatasi oleh spesifikasi atau ketentuan jenis usaha, waktu,
daerah bisnis, bentuk pengelolaan dan mitra kerjanya. 2.
Mudhorobah Muqoyyadah disubut juga dengan istilah restricted mudhorobahspesified mudhorobah
adalah kebalikan dari mudhorobah muthlaqoh. Artinya, pengelola danamodal dibatasi
dengan jenis usaha, waktu, tempat usaha dan sebagainya.
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. BNI SEKURITIES INVESTMENT MANAGEMENT
A. Latar Belakang