Pengertian lainnya mengenai auditing menurut Alvin A. Arrens 1991 :3 : Auditing adalah proses yang menyeluruh dari pengumpulan dan penilaian bukti-bukti
yang berkenaan dengan yang bersifat kuantitatif dari satu kesatuan ekonomi oleh seorang yang kompeten dan independen dengan tujuan untuk menentukan dan melaporkan
sampai sejauh mana informasi tersebut sesuai dengan criteria yang telah ditentukan.
Unsur penting yang tersirat dari pengertian auditing di atas adalah :
A. Proses pengumpulan data keuangan dan penilaian
Mengumpulkan data keuangan seperti bukti penerimaan dan pengeluaran kas, faktur pembelian dan penjualan, nota kredit, nota debet, dan bukti lainnya, dan menilai keabsahan
oleh pihak-pihak indeenden B.
Pemeriksaan dilakukan oleh pihak-pihak independen Pemeriksa harus mempertahankan diri sebagai pihak yang bebas, tidak
berkepentinganm tidak memihak, hingga mampu bertindak jujur dan berfikir secara objektif, serta terbebas dari prasangka.
C. Keterangan-keterangan yang terukur dari criteria-kriteria yang ditetapkan.
Dalam pemeriksaan diperlukan suatu standart atau criteria-kriteria tertentu untuk mengukur dan mengevaluasi bukti-bukti.
D. Pelaporan
Melaporkan hasil pemeriksaan kepada pihak yang memberi penugasan.
II. Kedudukan Internal Auditor
Menurut Manahan Nasution, Secara garis besar ada tiga alternatif posisi atau kedudukan dari Internal Auditor dalam struktur organisasi perusahaan yaitu:
A. Berada di bawah Dewan Komisaris.
Dalam hal ini staf internal auditing bertanggung jawab pada Dewan Komisaris. lni disebabkan karena bentuk perusahaan membutuhkan pertanggungjawaban yang lebih besar, termasuk direktur
utama dapat diteliti oleh internal auditor. Dalam cara ini, bagian pemeriksa intern sebenarnya
Universitas Sumatera Utara
merupakan alat pengendali terhadap performance manajemen yang dimonitor oleh komisiaris perusahaan. Dengan demikian bagian pemeriksa intern mempunyai kedudukan yang kuat dalam
organisasi. B.
Berada dibawah Direktur Utama Menurut sistem ini staf internal auditor bertanggung jawab pada direktur utama. Sistem ini
biasanya jarang dipakai mengingat direktur utama terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang berat. Jadi kemungkinan tidak sempat untuk mempelajari laporan yang dibuat internal auditor.
C. Berada dibawah Kepala Bagian Keuangan.
Menurut sistem ini kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi perusahaan berada dibawah koordinasi kepala bagian keuangan. Bagian Internal auditor bertanggung jawab sepenuhnya
kepada kepala keuangan atau ada yang menyebutnya sebagai Controller. Tapi perlu juga diketahui bahwa biasanya kepala bagian keuangan tersebut bertanggung jawab juga pada persoalan keuangan
dan akuntansi.
III. Fungsi Internal Auditor
Menurut Tugiman Hiro 1997, fungsi Internal Auditing adalah: A.
Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi.
B. Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan prosedur
yang ditetapkan. C.
Menyakinkan apakah kekayaan perusahaanorganisasi dipertanggungjawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungki nan resiko kerugian serta
menentukan sejauh mana perlindungan pencatatan dan pengamanan harta kekayaan perusahaan terhadap penyelewengan.
D. Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang dikembangkan dalam
organisasi. E.
Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan dan Menetukan tingkat koordinasi dan kerja sama dari kebijaksanaan manajemen.
F. pemeriksaan intern dalam membantu semua anggota manajemen dalam pelaksanaan
tugasnya secara efektif dengan menyediakan data yang objektif mengenai hasil analisa, penilaian, rekomendasi, dan komentar atas aktivitas yang diperiksanya. Sebab itu internal
auditing haruslah memperhatikan semua tahap-tahap dari kegiatan perusahaan dimana dia dapat memberikan jasa-jasanya dalam rangka usaha pencapaian tujauan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
G. Menentukan baik tidaknya internal control dengan memperhatikan pemisahan fungsi dan
apakah prinsip akuntansi benar-benar telah dilaksanakan H.
Membantu manajemen untuk mendapatkan administrasi perusahaan yang paling efisien dengan memuat kebijaksanaan operasi kerja perusahaan.
I. Melaporkan secara objektif apa yang diketahuinya kepada manejemen disertai
rekomendasi perbaikannya J.
Menentukan kebenaran dari data keuangan yang dibuat dan kefektifan dari prosedur intern.
K. Membuat rekomendasi perubahan yang diperlukan dalam beberapa fase kerja.
L. Menetukan tingkat koordinasi dan kerja sama dari kebijaksanaan manajemen.
Sawyer 2005:32 menyebutkan fungsi audit intern bagi manajemen sebagai berikut : A.
Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak B.
Mengidentifikasi dan meminimalkan resiko C.
Mevalidasi laporan ke manajer senior D.
Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis E.
Membantu proses pengambilan keputusan F.
Menganalisis masa depan- bukan hanya untuk masa lalu G.
Membantu manajer untuk mengelola perusahaan
IV. Tujuan Audit Internal