Tindakan ini dilakukan seiring dengan menambah jumlah orang Jepang yang pergi ke negara – negara Barat untuk belajar. Dalam pengertian bahwa
sekalipun tidak pergi belajar ke Barat , tetapi dapat mempelajari kebudayaan Barat melalui buku – buku berbahasa Inggris , Perancis , Jerman , dan lain – lain
. yang diterjemahkan oleh pemuda – pemuda Jepang pada umumnya kaum Samurai yang dikirim ke Eropa Barat dan AS untuk mempelajari keadaan di
sana dan mengeruk ilmu sebanyak mungkin karena Jepang pada waktu iu merasa berkepentingan untuk disamakan dengan bangsa – bangsa Barat untuk
kelangsungan hidupnya Sayidiman S; 1982: 207. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
membahas lebih lanjut tentang sejauh mana religi berperan tdalam modernisasi Jepang periode Restorasi Meiji.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi sumber permasalahan dari penelitian ini adalah:
a. Apakah religi yang ada di Jepang mempunyai peran dalam
memodernisasikan negara Jepang ? b.
Dalam hal apa saja religi berperan dalam modernisai Jepang ?
C. Ruang Lingkup Pembahasan
Sesuai dengan judul skripsi yang akan penulis buat, maka penulis membatasi pembahasan pada :
xi
Universitas Sumatera Utara
a. Peranan religi terhadap modernisasi di Jepang pada Restorasi Meiji.
b. Sejauh mana religi berperan dalam modernisasi Jepang.
D. Tinjauan Pustaka
Restorasi Meiji berawal pada tahun 1868 ketika pemerintahan shogun jatuh dan kemudian lahir pemerintahan baru di bawah kekuasaan Kaisar Meiji.
Runtuhnya keshogunan Tokugawa disebabkan oleh timbulnya sikap anti
asing di kalangan rakyat Jepang. Sikap anti asing diungkapkan dengan slogan ”larang masuk orang asing” yang dikaitkan dengan konsep kesetiaan
kepada kaisar, ”hormat kaisar” Reischauer,1982:98. Hal ini mendorong
timbulnya kesadaran nasionalistik mutlak yang diarahkan bagi penyatuan rakyat di bawah kaisar sebagai penguasa . Inilah yang menyebabkan jatuhnya
keshogunan, meskipun di sisi lain ada fakta kesadaran politik yang meningkat di kalangan masyarakat bawah.
Di tengah situasi Jepang yang semakin sulit, kaisar Meiji tergerak untuk mengadakan sebuah revolusi, inilah yang disebut dengan Restorasi Meiji. Dan
era inilah yang kemudian mengawali periode modernisasi dan westernisasi di Jepang yakni periode dimana pemerintah dan masyarakat Jepang mulai bekerja
keras mengejar berbagai ketinggalan akibat isolasi pada masa sebelumnya dengan membuka diri terhadap pengaruh Barat.
Yang dimaksud dengan Restorasi Meiji menurut beberapa teori adalah antara lain ada yang mengangap bahwa ”Restorasi Meiji” adalah penetapan
kerajaan mutlak yang diletakkan satu taraf sebelum meletusnya revolusi rakyat,
xii
Universitas Sumatera Utara
karena pada masa ini kekuasaan tuan tanah sangat kuat dan industri modern belum cukup berkembang.”Teori lain mengangap bahwa ” Restorasi Meiji
adalah gerakan pemulihan pemerintahan kerajaan macam purba di bawah tenno Kaisar oleh kas samurai bawahan dengan menghancurkan pemerintahan
Bakufu di bawah shogun Tokugawa. Mulai saat itu, bangsa Jepang secara sungguh-sungguh bergerak untuk
meniru segala aspek kehidupan barat. Pemuda-pemudanya dikirimkan ke Inggris, Perancis, dan Jerman untuk belajar dalam berbagai bidang didatangkan
pula guru-guru dari luar negeri untuk mengajar orang Jepang di rumah. Inilah langkah pertama modernisasi Jepang. Di dalam modernisasi ini,
Jepang tanpa ragu-ragu melakukan westernisasi. Sebab mereka berpendapat bahwa hanya melalui westernisasi kelangsungan hidupnya dapat terjamin. Di
pihak lain, para pemmpin Jepang tidak takut kehilangan kejepangannya, justru identitas Jepang itulah yang termasuk salah satu yang harus dijamin
kelangsungan hidupnya. Kepribadian Jepang sendiri telah kuat tertanam sebagai akibat masa isolasi sepanjang 250 tahun suryohadiprojo, 1982:26.
Dengan mengusung semboyan ”fukoku kyohei” yang artinya negara sejahtera, tentara kuat, Kaisar Meiji mengambil langkah-langkah drastis dalam
masyarakat Jepang, seperti yang dikemukakan Suryohadiprojo 1982:26-31: 1.
Penghapusan sistem feodal 2.
Pendidikan wajib dan bebas untuk seluruh rakyat 3.
Memperkenalkan kerangka sistem kebijakan ekonomi 4.
Wajib Militer
xiii
Universitas Sumatera Utara
5. Perubahan sistem perpajakan
Keberhasilan bangsa Jepang yang relatif cepat tidak disebabkan oleh faktor- faktor ekstern tetapi lebih pada mantapnya kepribadian Jepang, maka dalam
berusaha mengejar ketinggalannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dari Eropa, Jepang tidak pernah merasa khawatir akan kehilangan kepribadiannya.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian