2.3 Kerangka Pemikiran
Erupsi Gunung Sinabung memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di Kabupaten Karo, terutama para masyarakat yang
menggantungkan hidupnya pada Sumber Daya Alam SDA yaitu petani. Desa Gurukinayan adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Payung yang
potensi terbesarnya adalah usaha tani kopi. Usaha tani kopi sangat dipengaruhi oleh lahan, tenaga kerja, pupuk, dan alat mesin pertanian guna menghasilkan
produktivitas dan pendapatan yang tinggi untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup petani kopi dan keluarganya. Erupsi Gunung Sinabung sangat mempengaruhi
faktor-faktor usaha tani kopi sehingga menyebabkan adanya perubahanyang nyata terhadap pendapatan petani kopi dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Perubahan lain yang akan diteliti adalah bagaimana orientasi nilai budaya dan sikap mental petani kopi terhadap hakekat pendidikan, sumber pangan,
perumahan, dan kepemilikan lahan. Sebagai akhir dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana dampak erupsi
Gunung Sinabung terhadap pendapatan dan perubahan orientasi nilai budaya dan sikap mental petani kopi di Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten
Karo sebagai akibat dampak erupsi Gunung Sinabung.
Universitas Sumatera Utara
Secara sistematis berikut ini digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
Keterangan : : Menyatakan Pengaruh
: Menyatakan Hubungan Kepemilikan
Lahan Perumahan
Sumber Pangan
Pendidikan Erupsi Gunung Sinabung
Petani Kopi Desa Gurukinayan
Sosial Ekonomi Keluarga Orientasi Nilai Budaya
dan Sikap Mental
Sebelum Erupsi Sesudah Erupsi
Pendapatan dan Sumber
Pendapatan
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori yang sudah diuraikan, maka diajukan hipotesis untuk diuji sebagai berikut :
1 Terdapat perbedaan yang nyata pendapatan usahatani kopi petani kopi sebelum dan sesudah erupsia Gunung Sinabung.
2 Terdapat perbedaan yang nyata orientasi nilai budaya dan sikap mental keluarga petani kopi terhadaphakekatpendidikan sebelum dan sesudah erupsi
Gunung Sinabung. 3 Terdapat
perbedaan yang
nyata orientasi
nilai budaya
dan sikapmentalkeluarga petani kopi terhadaphakekat sumber pangan sebelum
dan sesudah erupsi Gunung Sinabung. 4 Terdapat perbedaan yang nyata orientasi nilai budaya dan sikap mental
keluarga petani kopi terhadaphakekat perumahan sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung.
5 Terdapat perbedaan yang nyataorientasi nilai budaya dan sikap mental nyata keluarga petani kopi terhadaphakekat kepemilikan lahan sebelum dan sesudah
erupsi Gunung Sinabung.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive, artinya daerah penelitian
didasarkan atas adanya tujuan tertentuArikunto, 2010.Penelitian dilakukan di
Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini dipilih karena merupakan daerah penghasil kopi terbesar di
Kecamatan Payung yang terkena erupsi Gunung Sinabung. Selain itu peneliti memiliki akses terhadap lokasi penelitian, sehingga akan mudah dijangkau dan
mempermudah penelitian.
3.2Metode Penentuan Sampel
Populasi responden dalam penelitian ini adalah para petani kopi di Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Metode
penetapan besar sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposivedengan jumlah sampel
sebanyak30 KK dari
seluruh Desa Guru Kinayan, sedangkanpemilihan sampel dari populasi dilakukan secara acak sengaja
Arikunto, 2010
. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 petani dengan tingkat homogenitas
yang tinggi dan telah memenuhi syarat pemilihan sampel. Selain itu ada juga beberapa dasar pertimbangan yaitu untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya
tanpa mengurangi tingkat akurasi dan penelitian Wirantha, 2006.
Universitas Sumatera Utara