Uji Hipotesis Uji t Menghitung Jalur

3 Mengkaji ulang modelnya 4 Pemakaian informasi sebelumnya 5 Transformasi variabel C. Uji Heteroskedastisitas Pengujian dilakukan dengan uji grafik scatter plot dan hasil pengujiannya tidak terdapat pola yang jelas serta ada titik melebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. Berarti variabel dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan antara lain Latan, 2013:39: 1 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik point-point yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas; 2 Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada grafik terlihat bahwa tebaran data tidak membentuk garis tertentu atau acak. Hal ini berarti bahwa variabel independen tidak membentuk heteroskedastisitas.

3.12 Uji Hipotesis Uji t

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya, maka dari itu dilakukan uji hipotesis. Dalam penelitian ini digunakan uji hipotesis t untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh langsung variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y secara parsial. Adapun tahapan uji signifikansi adalah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis H0 : β1, β2,... βu=0 berarti variabel-variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen H0 : β1, β2,... βu≠0 berarti variabel-variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen b. Mempunyai tingkat signifikansi Tingkat signifikansi yang diharapkan adalah α=5 c. Membandingkan nilai signifikansi dengan α=5 Untuk menentukan apakah hipotesis nol diterima atau ditolak dibuat ketentuan- ketentuan dibawah ini 1. Apabila signifikansi 0,05 maka H0 ditolak yang artinya bahwa variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. 2. Apabila signifikansi 0,05 maka H0 diterima yang artinya bahwa variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya.

3.13 Menghitung Jalur

Perhitungan jalur menjelaskan tentang hubungan pemicu stres kerja X1 dan motivasi X2 baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja karyawan Y melalui kepuasan kerja Z. Sebelum menghitung jalur, maka sebelumnya masing-masing jalur harus diuji signifikansinya. a. Trimming theory adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Jadi model ini terjadi ketika koefisien jalur diuji secara keseluruhan ternyata ada variabel yang tidak signifikan.Walaupun ada satu, dua atau lebih variabel yang tidak signifikan, peneliti perlu memperbaiki model analisis jalur yang telah dihipotesiskan. Cara menggunakan trimming teory yaitu menghitung ulang koefisien jalur tanpa menyertakan variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Langkah-langkah pengujian analisis jalur dengan model trimming adalah sebagai berikut Riduwan, 2007:128: 1. Merumuskan persamaan struktural 2. Menghitung koefisien jalur yang berdasarkan pada koefisien regresi a Membuat gambar diagram jalur secara lengkap b Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub struktur yang telah dirumuskan. 3. Apabila jalur sudah signifikan semua, maka dilakukan perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung. 1 Menghitung pengaruh langsung dirrect Effect atau DE a Pengaruh variabel pemicu stres kerja X1 terhadap kepuasan kerja Z Dezx1=X1 Z b Pengaruh variabel motivasi X2 terhadap kepuasan kerja Z Dezx2=X2 Z c Pengaruh variabel pemicu stres kerja X1 terhadap kinerja Y Deyx1=X1 Y d Pengaruh variabel motivasi X2 terhadap kinerja Y Deyx2=X2 Y e Pengaruh variabel kepuasan kerja Z terhadap kinerja Y Deyz = X1 Y 2 Pengaruh tidak langsung Indirect Effect atau IE: a. Pengaruh variabel pemicu stres kerja X1 terhadap kinerja karyawan Y melalui kepuasan kerja Z IEyzx1=X1 Z Y b. Pengaruh variabel motivasi X2 terhadap kinerja karyawan Y melalui kepuasan kerja Z IEyzx2=X2 Z Y

3.14 Kerangka Pemecahan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI, KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

0 15 25

ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI, KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

0 9 25

Analisis Pengaruh Pemicu Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja PT. Sinarmas Multifinace Kantor Wilayah Jember

0 10 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEDISIPLINAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAPKINERJA KARYAWAN DI KANTOR Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kedisiplinan Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

0 3 18

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEDISIPLINAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR BALAI Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kedisiplinan Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Bengawa

0 4 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMUNIKASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN.

0 1 14

Pengaruh Remunerasi, Motivasi Kerja, dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai IMG 20160222 0001

0 0 1

TAP.COM - PENGARUH STRES KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN ... 572 2285 1 PB

0 4 17

Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

0 0 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT SINARMAS MULTIFINANCE BANJARMASIN - Repositori STIMI Banjarmasin

0 0 12