Patogenesis Escherichia coli Jenis-jenis Bakteri EscherichiaColi

8 panas dan alkohol, terkadang berkaitan dengan penyakit yang spesifik pada manusia yaitu diare dan infeksi saluran kemih. • Antigen K : Terdapat pada permukaan luar bakteri diluar antigen O, terdiri dari polisakarida, bersifat tidak tahan panas dan berhubungan dengan virulensi misalnya Escherichia coli yang menghasilkan antigen K sering ditemukan pada meningitis neonatal dan menyebabkan perlekatan bakteri pada sel epitel sebelum invasi ke saluran cerna atau saluran kemih. 8 • Antigen H : Terdapat pada flagel, dapat didenaturasi dengan panas dan alkohol. 8 8 Gambar 2.3. Struktur antigenik Enterobacteriaceae Sumber : Jawetz Medical Microbiology

2.2.1 Patogenesis Escherichia coli

Escherichia coliadalah anggota flora normal usus, namun dapat menjadi patogen bila jumlahnya meningkat dalam saluran pencernaan atau berada diluar saluran pencernaan yang normal. 8 Tempat yang paling sering terinfeksi adalah salura kemih, saluran empedu, dan tempat lain dalam saluran abdomen. Bakteri Escherichia coli sering menjadi peyebab penyakit diare, selain itu ia juga dapat menyebkan infeksi pada saluran kemih, meningitis dan sepsis. Berbagai jalur Escherichia coli mungkin menyebabkan diare dengan salah satu dari dua mekanisme: 9 1. Escherichia coli memproduksi enteretoksin enterotoksinogen, memproduksi salah satu atau kedua toksin yang berbeda, yaitu toksin yang tahan panas dan toksin yang tidak tahan panas. Toksin yang tidak tahan panas dapat menyebabkan peningkatan aktifitas enzin adenilat siklase dalam sel mukosa usus halus dan merangsang sekresi cairan. Sedangkan toksin yang tahan panas dapat mengaktifkan enzin guanilat siklase sehingga dapat menyebabkan gangguan absorbsi klorida dan natrium, selain itu dapat menurunkan motilitas usus halus. 2. Escherichia coli dapat menginvasi langsung pada epitel dinding usus. Sehingga lipopolisakarida dinding sel bakteri endotoksin akan mempengaruhi epitel usus.

2.2.2 Jenis-jenis Bakteri EscherichiaColi

Escherichia coli yang menyebabkan diare diklasifikasikan berdasarkan karakteristik sifat virulensinya, dan masing-masing kelompok menyebabkan penyakit melalui mekanisme yang berbeda. • Escherichia coli Enteropatogenik EPEC Penyebab diare tersering pada bayi di negara berkembang. EPEC menempel pada sel mukosa usus halus, akibat dari infeksi EPEC adalah diare encer, yang biasanya sembuh sendiri tetapi bisa menjadi kronik. Diare EPEC disebabkan oleh berbagai serotipe spesifik Escherichia coli, strain diindentifikasi dengan antigen O dan kadang-kadang dengan penentuan tipe antigen H. Pemeriksaan untuk mengidentifikasi EPEC dilakukan di laboratorium rujukan. Lamanya diare EPEC dapat diperpendek dan diare kronik dapat diobati dengan terapi antibiotik. • Escherichia coli Enterotoksigenik ETEC 8 Penyebab umum “diare wisatawan” dan penyebab diare pada bayi di negara berkembang. Faktor kolonisasi ETEC spesifik untuk medorong perlekatan ETEC pada sel epitel usus halus manusia.Beberapa strain ETEC menghasilkan eksotoksin yang tidak tahan panas, yang dapat mengaktivasi adenilat siklase. Hal ini meningkatkan konsentrasi lokal siklik adenosin monofosfat cAMP secara bermakna yang mengakibatkan hipersekresi air 10 dan klorida yang banyak dan lama serta menghambat reabsorbsi natrium. Lumen usus teregang oleh air, terjadi hipermotilitas dan diare yang berlangsung selama beberapa hari. 8 Eksotoksin yang tidak tahan panas LT merangsang produksi antibodi penetralisir didalam serum dan kemungkinan didalam usus pada orang yang sebelumnya terinfeksi Escherichia coli.Sehingga orang yang tinggal di daerah dengan prevalensi sangat tinggi kemungkinan memiliki antibodi dan jarang mengalami diare akibat pejanan ulang olehEscherichia coli penghasil LT. 8 Beberapa strain Escherichia coli juga menghasilkan eksotoksin yang tahan panas ST, yang dapat mengaktifkan guanilat siklase dalam sel epitel dan merangsang sekresi cairan. Beberapa strain Escherichia coli juga menghasilkan kedua toksin tersebut yang mana dapat mengakibatkan diare yang lebih berat. Jalur transmisi melalui fecal-oral, sanitasi dan kebersihan yang buruk, serta makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. • Escherichia coli Enterohemoragik EHEC 8 EHEC dapat menyebabkan kolitis hemoragik, diare yang berat, dan pada sindroma hemolitik uremik suatu penyakit yang mengakibatkan gagal ginjal akut, anemia hemolitik mikroangiopati dan trombositopenia. Sebagian besar transmisi melalui makanan yang terkontaminasi seperti daging yang setengah matang. • Entero invasif Escherichia coli EIEC 8 Menimbulkan penyakit yang mirip shigelosi. Penyait ini paling sering terjadi pada anak-anak di negara berkembang. Seperti Shigella, strain EIEC tidak memfermentasikan laktosa, menimbulkan penyakit dengan menginvasi sel epitel usus halus. • Enteroagregatif Escherichia coli EAEC 8 Penyebab diare akut dan kronik durasi lebih dari 14 hari pada masyarakat di negara berkembang. Organisme ini juga menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan di negara industri. EAEC ditandai oleh pola perlekatannya yang khas pada sel manusia. Organisme ini menghasilkan toksin mirip ST dan hemolisin. 8 11

2.3 MekanismeAktivitasAntibakteri