35
BAB III SEJARAH SINGKAT TENTANG PERKEMBANGAN SOSIALIS
A. Sejarah Awal Berdirinya Sosial Marxis
Karl Marx belajar ilmu hukum di Bonn dan di Berlin, ia merasa tertarik oleh filsafat Hegel. Setelah lama ia mempelajari filsafat Hegel, ia sendiri menjadi tokoh terkenal dalam
kalangan hegelian berhaluan kiri, karena pikiran-pikirannya yang terlalu ekstrim, setelah menamatkan studinya dengan sebuah desertasi tentang filsafat Yunani.
39
Para filusuf Hegelian kiri menolak memandang filsafat Hegel sesuatu sistem pemikiran yang defenitif dan dengan menggunakan prinsif Hegelian mereka berusaha meneruskan filsafat
hegel, mereka memeluk pendirian-pendirian ekstream baik dalam bidang politik maupun dalam bidang agama.
Seperti Semua Hegelian berhaluan kiri, Marx pun sangat mengagumi metode dialektika yang diintroduksikan dikenalkan Hegel kedalam filsafat. Tetapi dialektika Hegel adalah
berjalan kepada kepala dan ia mau meletakannya diatas kakinya, artinya dialektika ide dan ia mau menjadikan dialektika materi.
40
Untuk Hegel dan idialisme pada umumnya, alam adalah buah hasil roh, tetapi Marx segala sesuatu yang bersifat rohani merupakan buah hasil materi dan
tidak sebaliknya. Demikian Marx memihak pada usaha Feuerbach
41
untuk menggantikan Idealisme dengan Materialisme.
42
39
Prof. K. Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, kanisius, Yogyakarta, 1997, hal 78.
40
Hegel W.F.G, Keimanan dan Pengetahuan, Ircisod, 2002, Yogtakarta, hal 14
41
Yaitu kepercayaan manusia akan Tuhan berasal dari keinginan hati manusia, karena manusia sendiri tidak merasa bahagia di dunia ini dan mengalami berbagai kekurangan, ia mulai membayangkan diluar dirinya yang sama sekali sempurna, yaitu Tuhan.
42
Materialisme adalah realitas seluruhnya terdiri dari materi, tiap-tiap benda atau kejadian dapat dijabarkan pada materi atau salah satu proses materil, materialisme mengakui kemungkinan metafisika.
36
Salah satu materialisme dialektika ialah bahwa perubahan dalam hal kuantitas dapat hal kualitas, itu berarti bahwa suatu kejadian pada taraf kuantitatif dapat menghasilkan sesuatu yang
sama sekali yang baru.
43
Dialektika materialis adalah dialektika revolusiner. Definisi ini sangat penting sekaligus sangat diperlukan untuk memahami hakekat dialektika materialis, Teori menjadi sebuah menjadi
kekuatan material manakala bergabung dengan massa. Untuk sampai ketitik ini wajiblah kiranya menemukan ciri-ciri dan defenisi-definisi, baik teori maupun cara gabungan dengan masa itu,
yang akan mengubah teori, metode dialektika, menjadi kendaraan revolusioner.
44
Layaknya sebuah sejarah pemikiran, Marx adalah salah satu tonggaknya. Lahirnya sebuah pemikiran tentu tidak bisa lepas dari konteks jamannya, begitu juga Marx. Penggambaran
kehidupan pribadi Marx akan memudahkan kita memahami gejolak-gejolak pemikirannya. Kehidupan pribadi Marx sendiri ternyata sangat memprihatinkan, selalu dalam kubangan
kemiskinan. Marx tersingkir dari pekerjaan dan negaranya justru karena tulisan-tulisan dan pemikirannya. Marx sekeluraga beruntung memiliki seorang sahabat seperti Engels yang
membantunya di saat krisis. Engels juga yang kelak menyelessaikan dua jilid terkahir berdasar catatan Marx dari tiga jilid karya besar Das Kapital yang hanya sempat diselesaikan Marx satu
jilid saja. Marx meninggal dalam keadaan sakit dengan kondisi yang sangat miskin. Ide-ide Marx telah mengubah dunia, banyak perubahan-perubahan dan gerakan-gerakan masyarakat seperti di
Kuba, Rusia, China, Chili, Vietnam bahkan Indonesia terinspirasi oleh pemikiran-pemikiran Marx. Kritiknya terhadap kapitalisme, penindasan kelas, alienasi, dialektika, materialisme
historis sampai cita-cita masyarakat tanpa kelas, masih menjadi perdebatan sampai sekarang.
43
Ringkasan sejarah Filsafat, hal 79.
44
Georgs lukacs, Dialektika Marxis sejarah dan kesadaran kelas, Ar-ruzzmedia,2010, Yogyakarta, hal. 23.
37
MarxismeKomunisme lahir dari konteks masyarakat industri Eropa abad ke-19, dengan semua ketidakadilan, eksploitasi manusia khususnya kelas bahwa kelas buruh. Menurut analisa
Marx, kondisi-kondisi dan kemungkinan-kemungkinan teknis sudah berkembang dan merubah proses produksi industrial, tetapi struktur organisasi proses produksi dan struktur masyarakat
masih bertahan pada tingkat lama yang ditentukan oleh kepentingan-kepentingan kelas atas. Jadi, banyak orang yang dibutuhkan untuk bekerja, tetapi hanya sedikit yang mengemudikan proses
produksi dan mendapat keuntungan. Karena maksud kerja manusia yang sebenarnya adalah menguasai alam sendiri dan merealisasikan cita-cita dirinya sendiri, sehingga terjadi
keterasingan manusia dari harkatnya dan dari buahhasil kerjanya. Karena keterasingan manusia dari hasi kerjanya terjadi dalam jumlah besar kerja massa dan global, pemecahannya harus juga
bersifat kolektif dan global. Pemahaman Marxisme sendiri bukan merupakan suatu filsafat baru menurut Marx,
filsafat hanya sibuk menginterpretasi sejarah dan kenyataan, tetapi bermaksud menganti filsafat dengan tujuan mengubah sejarah dan kenyataan. Friedrich Engels dan Karl Marx pada Tahun
1847 mendeklarasikan suatu manifesto Komunis di mana sistem kapitalisme dilawan tanpa kompromis. Kaum tertindas, terutama proletariat kaum buruh harus diperdayakan, dan mereka
yang harus menjadi subjek sejarah secara revolutioner untuk mengubah sistem masyarakat menjadi suatu masyarakat yang adil, tanpa kelas classless society, bahkan tanpa negara
stateless society: sosialismekomunisme. Kekayaan dan sarana-sarana produksi harus dimiliki bukan oleh suatu minoritas kelas atas secara pribadi, tetapi oleh bangsa secara kolektif. Setiap
individu disini memperoleh bagiannya tidak lagi berdasarkan status sosialnya, kapitalnya atau jasanya, tetapi berdasarkan kebutuhannya.
38
Dan adapun manifesto komunis
45
diantaranya; • Hak sewa tanah diatur oleh Pemerintah
• Hasil tambang harus dikuasai Pemerintah • Hasil perkebunan harus dikuasai Pemerintah
• Perbankan harus dimonopoli oleh Pemerintah • Seluler Telepon harus dikuasai Pemerintah
• BUMN dikendalikan penuh oleh Pemerintah Menurut Etika Marxisme, norma-norma etis yang dimiliki oleh suatu masyarakat atau
kelas tertentu, bukan merupakan nilai-nilai yang bedasarkan pernyataanwahyu ilahi atau hukum- hukum yang abadi, melainkan mencerminkan dan berakar dari keadaan materiel masyarakat.
Oleh karena itu, keadaan dan struktur masyarakat harus diubah mis. dari masyarakat kelasgolongan ke masyarakat sosialis, supaya bangsa dan manusia yang direpresentasikan oleh
proletariat dapat mengembangkan semua potensinya dan kemungkinannya - yang selama ini hanya dieksploitasi untuk kepentingan-kepentingan kelas atas - untuk keselamatan seluruh
bangsa. Disini nampak antropologi gambar tentang manusia dari marxisme yang sangat optimis.
Manusia adalah bagian dari alam, yang melalui kerja manusia alam dapat dikuasai, diubah dan dijadikan milik manusia. Manusia melalui kerjanya menguasai materi materialisme. Ini bukan
proses individual, tetapi proses kolektif yang melayani pemenuhan kebutuhan masyarakat. Proses ini terjadi bukan secara evolusioner, melainkan melalui munculnya pertentangan-
pertentangan di masyarakat yang dipecahkan secara revolusioner untuk mencapai tingkat baru sejarah materialisme dialektis. Hakikat manusia dipenuhi melalui proses me-masyarakat-kan,
45
Woodfin, Rupert, Dkk, Marxisme Untuk Pemula, Yogyakarta, Rasis Book, 2008. Hal. 2
39
di mana semua pemisahan antara manusia kelas, negara dll. ditiadakan. Karena manusia sendiri adalah subjek perubahan yang hakiki yang berkembang secara revolutioner, akhirnya
manusia adalah pencipta dan penebus dirinya sendiri. Disini muncul jurang yang sangat besar antara teori dan praktek marxisme, antara
ideologi komunisme dan sosialisme real. Negeri yang pertama kali menerapkan sistem komunisme adalah Uni Soviet, 1917 di bawah pimpinan Lenin Stalin, Krushev, Brezhnev,
Gorbachev, dan banyak negara lain yang ikut, sampai sesudah perang dunia II, dunia dibagi menjadi dua: dunia kapitalis dan dunia komunis yang saling memusuhi dalam perang
dingin. Bahkan ada negara yang dibagikan, seperti Korea Selatan dan Korea Utara atau Jerman Barat dan Jerman Timur. Kita memang bisa lihat beberapa contoh, di mana nilai-nilai sosial
komunisme diwujudkan dengan cara yang menyakinkan, namun secara garis besar kita dapat bilang bahwa nilai-nilai itu akhirnya membuktikan diri bahwa tidak dapat diwujudkan dalam
sistem politik dengan cara yang menguntungkan masyarakat. Melainkan, nilai-nilai sosial sering dikurbankan untuk kepentingan-kepentingan politik dan kekuasaan dalam konteks nasional dan
internasional.
46
B. Perkembangan Sosialis Marxis di Eropa