Pasang surutnya Sosialis di Syria Pada Masa Republik Persatuan Arab

48

B. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Berkembangannya Sosialisme di Syria

Ada beberapa faktor yang membuat sosialis berkembang di Syria diantaranya; yang pertama, menemuka n nasionalisme sekuler dalam Ba‟th sebagai suatu identitas yang mengintegritaskan kelompok minoritas pada landasan yang sama kedalam komunitas politik, sejak masa kekuasaan perancis, dengan sengaja melakukan pengrekrutan dari kalangan minoritas, angkatan senjata telah menjadi saluran mobilisasi sosial bagi kelompok-kelompok ya ng sama yang kekurangan ini. Jadi, ketika Ba‟th merebut kekuasaan, kalangan minoritas telah menyatu dalam dua kelembagaan, angkatan senjata dan partai, yang kemudian memerintah Syria. 62 Yang kedua, kesenjangan ekonomi, secara historis kota dan desa di Syria merupakan dunia yang benar-benar berbeda, kota yang merupakan tempat tinggal para penguasa, tuan tanah, pengusaha, dan memiliki kekuasaan dan kekayaan, pada tahun 1960- an, Ba‟thisme menjadi sarana pemberontakan desa melawan kota. Pada tahun 1958, pembukaan lahan besar-besaran untuk sektor pertanian, itu yang membuat syria menjadi penghasil pertanian terbesar 4 di Timur Tengah setelah Mesir, Iran, dan Irak. dan adapun produk utama dari pertaniaa yaitu; kapas, gandum barli semacam gandum, buah-buahan, sayur-mayur, tembakau, tebu, tomat, dan ternak, pertanian, penghasil devisa kedua setelah minyak. 63

C. Pasang surutnya Sosialis di Syria Pada Masa Republik Persatuan Arab

partai Ba‟thثع لا ح Sosialis Arab Hizb al-Ba‟th al-Arabi al-Isytiraki ي علا ثع لا ح ا تشإا ي didirikan pada awal 1940-an oleh geraka militan Ihya al-Arabi, yang dipimpin oleh 62 Politik Kebangkitan Islam, hal 58. 63 Ensiklopedi islam, hal 322. 49 dua orang guru Damaskus, Michel Aflaq dan Salahuddin Baithar, serta filusuf Zaki al-Arsuzi dari Antiokia. Pada kongres pertamanya di Damaskus pada April 1947, partai Ba‟thثع لا ح memberlakukan Dusthur konstitusi sebagai teks fundamental. 64 Semenjak berlangsung pergolakan pada tahun 1950-an, nasib Syria di tentukan oleh partai Ba‟th ثع لا ح dan rezim militer. Sepanjang 1950-an, melalui pemilihan umum dan kudeta, partai Ba‟thثع لا ح memperluas kekuasaanya terhadap Syria, pada tahun yang sama partai Ba‟th memperkasai persekutuan dengan Mesir. 65 Pada oktober 1963 di Damaskus, partai Ba‟th mengenadopsi laporan yang di ilhami Yasin al-Hafiz, Ba‟da al-Munthaqolat an-Nahariya ير لا ط لا ع , yaitu merekomendasikan penerapan segera sosialisme dalam bentuk pembaharuan pertanian, nasionalisme, dan perencanaan ekonomi. Bermula dari gerakan bawah tanah, partai Ba‟thثع لا ح mengembangkan hirarkis dan metode fungsional yang diilhami oleh sentralisasi demokratis, yang resmi pada kongres ke-8 nasional pada April 1965, anggota partai dikelompokan dalam beberapa katagori, mulai dari cabang departemen serta akhirnya sampai ke partisipan dalam sebuah kongres yang memilih anggota komando dan sekretaris jendral. Partai Ba‟th ثع لا ح mengembangkan stuktur dan hierarki ganda secara khas, strukur nasional bersama pengikutnya dariseluluh negeri Arab membentuk kelompok, sedangkan struktur regional terdapat disetiap negara Arab yang tempat partai ini aktif, khususnya Syria dan Irak. Perpecahan ini mengkristal pada Februari 1966 dengan kemenangan pada sayap kiri Neo Ba‟th, shalah Jadid di Damaskus. Sejak juli 1968, saat kembali berkuasa di Baghdad, secara 64 Ensiklopedi Dunia Islam Modern, hal 274. 65 Sejarah Sosial Umat Islam, hal 160. 50 resmi partai ini terbagi dan mempunyai dua komando nasional yang bersaing. Satu di dibawah pengaruh Syria dan yang lainnya dibawah pengaruh Irak. Pada tahun 1970, dua negara tempat partai ini berkuasa, berkembang kearah kapitalisme negara dan infitah atau terbukanya peluang bagi para wirausahawan swasta nasional dan mitra Barat. Sementara itu, muncul konflik berkenaan dengan konsep persatuan Arab. Syria menginginkan partai ini berkembang secara bertahap dengan pengelompokan awal di wilayah Arab Meditrania Syria Raya di sekitar Damaskus. Akan tetapi, Baghdad ingin menjadikan Irak sebagai negara federatif Arab, mengikuti contoh Prusia, konflik persaingan ini ambisi antara dua pemimpin, Hafeez al-Assad dari Syria dan Saddam Husain dari Irak. Konflik ini menjelaskan penyatuan kembali sejak Oktober 1978 hingga Juli 1979 mengalami kegagalan. 66

D. Situasi yang Mempengaruhi Syria Bersosialisme