Asas pemungutan pajak Sistem Pemajakan Penghasilan

29 sedangkan kelemahannya adalah pajak yang dibayar tidak berdasarkan pada keadaan yang sesungguhnya. 3 Stelsel campuran Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan. Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Bila besarnya pajak menurut kenyataan lebih besar dari pada pajak menurut anggaran, maka wajib pajak harus menambah. Sebaliknya, jika lebih kecil kelebihannya dapat diminta kembali.

b. Asas pemungutan pajak

Terdapat tiga asas pemungutan pajak, yaitu: asas domisili asas tempat tinggal, asas sumber, dan asas kebangsaan. 1 Asas domisili asas tempat tinggal Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam negeri, maupun penghasilan yang berasal dari luar negeri. 2 Asas sumber Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak. Setiap orang yang 30 memperoleh penghasilan dari Indonesia dikenakan atas penghasilan yang diperolehnya. 3 Asas kebangsaan Asas ini menyatakan bahwa pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara. Misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan atas setiap orang asing yang bukan berkebangsaan Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia c. Sistem pemungutan pajak Terdiri dari beberapa macam, yaitu: official assesment system, self assesment system, dan with holding system. 1 Official Assesment System Suatu sistem pemungutan pajak yang kewenangan berada pada aparatur pajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan ketentuan Undang- Undang perpajakan yang berlaku. Inisiatif, kegiatan menghitung, serta memungut pajak sepenuhnya dalam sistem ini berada ditangan para aparatur pajak peranan dominan ada pada aparat pajak. 2 Self Assesment System Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang wajib pajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang perpajakan yang berlaku. Inisiatif, kegiatan menghitung, serta 31 pelaksanaan pemungutan pajak dalam sistem ini berada di tangan wajib pajak. Wajib pajak dianggap mampu menghitung pajak, mampu memahami peraturan perpajakan yang sedang berlaku, mempunyai kejujuran yang tinggi, serta menyadari akan arti pentingnya membayar pajak. Oleh karena itu, wajib pajak diberi kepercayaan untuk: a menghitung sendiri pajak yang terutang; b memperhitungkan sendiri pajak yang terutang; c membayar sendiri jumlah pajak yang terutang; d melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang; e mempertanggungjawabkan jumlah pajak yang terutang. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak tergantung pada wajib pajak sendiri peranan dominan ada pada wajib pajak. 3 With Holding System Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak sesuai dengan ketentuan Undang- Undang perpajakan yang berlaku. Penunjukkan pihak ketiga ini bisa dilakukan dengan Undang-Undang perpajakan, keputusan presiden dan peraturan lainnya. Berhasil tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak tergantung pada pihak ketiga yang ditunjuk. 32

7. Biaya Menurut Undang-Undang Perpajakan