Perhitungan Dengan LVQ Analisis Perbandingan Backpropagation Dengan Learning Vector Quantization (LVQ) Untuk Memprediksi Curah Hujan Di Kota Medan

w 12 baru = w 12 lama + Δw 12 = -0,3-0,01 = 0,31 w 13 baru = w 13 lama + Δw 13 = -0,4-0,01 = 0,41 V ji baru = v ji lama + Δv ji V 10 baru = v 10 lama + Δv 10 = -0,3-0,002 = -0,302 V 20 baru = v 20 lama + Δv 20 = 0,3+0,002 = 0,302 V 30 baru = v 30 lama + Δv 30 = 0,3+0,002 = 0,302 V 11 baru = v 11 lama + Δv 11 = 0,2-0,002 = 0,198 V 21 baru = v 21 lama + Δv 21 = 0,3+0,002 = 0,302 V 31 baru = v 31 lama + Δv 31 = -0,1+0,002 = -0,098 V 12 baru = v 12 lama + Δv 12 = 0,3-0,002 = 0,298 V 22 baru = v 22 lama + Δv 22 = 0,1+0,002 = 0,102 V 32 baru = v 32 lama + Δv 32 = -0,1+0,002 = -0,098 Lanjutkan dengan pola yang lainnya: Pola ke 2 X1=1, X2=0, t=1 Pola ke 3 X1=0, X2=1, t=1 Pola ke 4 X1=0, X2=0, t=0

3.13 Perhitungan Dengan LVQ

Data yang diproses adalah data 10 tahun dengan vektor x1 adalah tahun dan x2 adalah curah hujan mm serta target yang diambil 10 berikutnya. Misalkan diketahui 10 input vektor dalam 3 kelas dapat dilihat seperti pada Tabel 3.12. Tabel 3.12 Data Vektor Input Vektor x Kelas 1990 61 3 1991 117 1 1992 44 3 1993 161 2 1994 3 1995 66 3 1996 97 1 1997 75 3 1998 163 2 1999 315 2 2000 59 3 Universitas Sumatera Utara 2001 217 2 2002 91 3 2003 169 2 2004 139 2 2005 189 2 2006 104 1 2007 170 2 2008 127 1 2009 72 3 Dua inputan yang pertama akan diinisialisasi sebagai bobot yang dapat dilihat seperti pada Tabel 3.13. Tabel 3.13 Data Bobot No Matriks Bobot Target 1991 117 1 1993 161 2 1990 61 3 Sedangkan 8 inputan sisanya akan digunakan sebagai data yang akan dilatih yang dapat dilihat seperti pada Tabel 3.14. Tabel 3.14 Data Latih No Matriks Latih Target 1990 61 3 1991 117 1 1992 44 3 1993 161 2 1994 3 1995 66 3 1996 97 1 1997 75 3 1998 163 2 1999 315 2 Arsitektur jaringan syaraf dengan 3 input x i berupa tahun, bulan dan curah hujan dengan 2 unit outputberupa kelas sifat curah hujan normal, atas normal dan bawah normal yang dapat dilihat seperti pada Gambar 3.7. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7Arsitektur Jaringan LVQ Keterangan: X 1 = Input 1 Tahun X 2 = Input 2 Bulan X 2 = Input 3 Curah Hujan mm W 1 = Vektor bobot yang menghubungkan setiap neuron pada lapisan input ke neuron pertama pada lapisan output. W 2 = Vektor bobot yang menghubungkan setiap neuron pada lapisan input ke neuron kedua pada lapisan output. F 1 = Fungsi aktifasi yang memetakan y_in 1 ke y 1 =1 bila ||X-W 1 || ||X-W 2 || dan y 1 =0 jika sebaliknya. F 2 = Fungsi aktifasi yang memetakan y_in 2 ke y 2 =1 bila ||X-W 2 || ||X-W 1 || dan y 2 =0 jika sebaliknya. Sebagai Nilai awal dipilih Learning Rate α = 0.05, dengan pengurangan sebesar 0.1 α, dan maksimum epoch MaxEpoch = 100. Epoch ke-1 : Data Ke-1 : 0, 0, 1, 0, 0, 1 Jarak pada bobot ke – 1 = �0 − 12 + 0 – 02 + 1 – 02 + 0 – 02 + 0 – 12 + 1 – 02 = 2 Y_ | |X-W 1 || | |X-W 2 || Y_ Universitas Sumatera Utara Jarak Pada bobot ke – 2 �0 − 0 2 + 0 – 1 2 + 1 – 1 2 + 0 – 1 2 + 0 – 1 2 + 1 – 0 2 = 2 Jarak terkecil adalah pada w ke-1 Target data ke-1 adalah 1 Karena target data ke-1 = w ke-1, maka w ke-1 baru adalah: Wjbaru = Wjlama + α Xi - Wjlama = 1 + 0.050-1 = 0.95 = 0 + 0.050-0 = 0 = 0 + 0.051-0 = 0.05 = 0 + 0.050-0 = 0 = 1 + 0.050-1 = 0.95 = 0 + 0.051-0 = 0.05 W1baru = 0.95, 0, 0.05, 0, 0.95, 0.05 Data Ke-2 : 0, 0, 1, 0, 1, 0 Jarak pada bobot ke – 1 �0 – 0.952 + 0 – 02 + 1 – 0.052 + 0 – 02 + 1 – 0.952 + 1 – 0.052 = 1.345 Jarak Pada bobot ke – 2 � 0 − 0 2 + 0 – 1 2 + 1 – 1 2 + 0 – 1 2 + 1 – 1 2 + 0 – 0 2 = 1.414 Jarak terkecil adalah pada w ke-1 Target data ke-2 adalah 1 Karena target data ke-2 = w ke-1, maka w ke-1 baru adalah : Wjbaru = Wjlama + α Xi - Wjlama = 0.95 + 0.050-0.95 = 0.9025 = 0.00 + 0.050-0.00 = 0 = 0.05 + 0.051-0.05 = 0.0975 = 0.00 + 0.050-0.00 = 0 = 0.95 + 0.051-0.95 = 0.9525 = 0.05 + 0.050-0.05 = 0.0475 W1baru = 0.9025, 0, 0.0975, 0, 0.9525, 0.0475 Data Ke-3 : 0, 1, 0, 0, 0, 1 Jarak pada bobot ke – 1 �0 – 0.90252 + 1 – 0 2 + 0 – 0.0975 2 + 0 – 0 2 + 0 – 0.9525 2 + 1 – 0.0475 2 = 1.907 Universitas Sumatera Utara Jarak Pada bobot ke – 2 = � 0 − 0 2 + 1 – 1 2 + 0 – 1 2 + 0 – 1 2 + 0 – 1 2 + 1 – 0 2 = 2 Jarak terkecil adalah pada w ke-1 Target data ke-3 adalah 1 Karena target data ke-3 = w ke-1, maka w ke-1 baru adalah : Wjbaru = Wjlama + α Xi - Wjlama = 0.9025 + 0.050-0.9025 = 0.8574 = 0.0000 + 0.050-0.0000 = 0.0500 = 0.0975 + 0.051-0.0975 = 0.0926 = 0.0000 + 0.050-0.0000 = 0.0000 = 0.9525 + 0.051-0.9525 = 0.9049 = 0.0475 + 0.050-0.0475 = 0.0951 W1baru = 0.8574, 0.0500, 0.0926, 0.0000, 0.9049, 0.0951 Data Ke-4 : 1, 0, 1, 0, 1, 1 Jarak pada bobot ke – 1 �1– 0.85742 + 0– 0.05002 + 1– 0.09262 + 0– 0.0000 2 + 1– 0.9049 2 + 1– 0.09512 = 1.293 Jarak pada bobot ke – 2 = √ 1- 0 2 + 0 – 1 2 + 1 – 1 2 + 0 – 1 2 + 1 – 1 2 + 1 – 0 2 = 2 Jarak terkecil adalah pada w ke-1 Target data ke-4 adalah 1 Karena target data ke-4 = w ke-1, maka w ke-1 baru adalah : Wjbaru = Wjlama + α Xi - Wjlama = 0.8574+ 0.050-0.8574 = 0.8645 = 0.0500+ 0.050-0.0500 = 0.0475 = 0.0926 + 0.051-0.0975 = 0.1380 = 0.0000+ 0.050-0.0000 = 0.0000 = 0.9049 + 0.051-0.9049 = 0.9096 = 0.0951 + 0.050-0.0951 = 0.1404 W1baru = 0.8645, 0.0475, 0.1380, 0.0000, 0.9096, 0.1404 Data Ke-5 : 0, 0, 1, 1, 0, 0 Universitas Sumatera Utara Jarak pada bobot ke – 1 = √1–0.8645 2 +0–0.0475 2 +1–0.1380 2 +0–0.0000 2 +1–0.9096 2 +1– 0.1404 2 = 1.827 Jarak Pada bobot ke – 2 = √ 0 - 0 2 + 0 – 1 2 + 1 – 1 2 + 1 – 1 2 + 0 – 1 2 + 0 – 0 2 = 1.414 Jarak terkecil adalah pada w ke-2 Target data ke-5 adalah 2 Karena target data ke-5 = w ke-2, maka w ke-2 baru adalah : Wjbaru = Wjlama + α Xi - Wjlama = 0 + 0.051-0 = 0.0000 = 1 + 0.050-1 = 0.9500 = 1 + 0.051-1 = 1.0000 = 1 + 0.050-1 = 1.0000 = 1 + 0.051-1 = 0.9500 = 0 + 0.051-0 = 0.0000 W2baru = 0.0000, 0.9500, 1.0000, 1.0000, 0.9500, 0.0000 Data Ke-6 : 0, 1, 0, 1, 0, 0 Jarak pada bobot ke – 1 = √1–0.8645 2 +0–0.0475 2 +1–0.1380 2 +0–0.0000 2 +1–0.9096 2 +1– 0.1404 2 = 1.876 Jarak Pada bobot ke – 2 = √ 0 - 0 2 + 1 – 0.95 2 + 0 – 1 2 + 1 – 1 2 + 0 – 0.95 2 + 0 – 0 2 = 1.380 Jarak Terkecil adalah pada w ke-2 Target data ke-6 adalah 2 Karena target data ke-6 = w ke-2, maka w ke-2 baru adalah : Wjbaru = Wjlama + α Xi - Wjlama = 0.0000 + 0.050-0.0000 = 0.0000 = 0.9500 + 0.051-0.9500 = 0.9525 = 1.0000 + 0.050-1.0000 = 0.9500 = 1.0000 + 0.051-1.0000 = 1.0000 Universitas Sumatera Utara = 0.9500 + 0.050-0.9500 = 0.9025 = 0.0000 + 0.050-0.0000 = 0.0000 W2baru = 0.0000, 0.9525, 0.9500, 1.0000, 0.9025, 0.0000 Data Ke-7 : 1, 0, 0, 1, 0, 1 Jarak pada bobot ke – 1 = √1–0.8645 2 +0–0.0475 2 +1–0.1380 2 +0–0.0000 2 +1–0.9096 2 +1– 0.1404 2 = 1.614 Jarak Pada bobot ke – 2 = √ 1 - 0 2 + 0 – 0.9525 2 + 0 – 0.95 2 + 1 – 1 2 + 0 – 0.9025 2 + 0– 1 2 = 2.150 Jarak Terkecil adalah pada w ke-2 Target data ke-7 adalah 2 Karena target data ke-7 ≠ w ke-1, maka w ke-1 baru adalah : Wjbaru = Wjlama + α Xi - Wjlama = 0.8645+ 0.050-0.8645 = 0.8577 = 0.0475 + 0.051-0.0475 = 0.0499 = 0.1380 + 0.050-0.1380 = 0.1449 = 0.0000 + 0.051-0.0000 = -0.050 = 0.9096 + 0.050-0.9096 = 0.9551 = 0.1404 + 0.050-0.1404 = 0.0974 W1baru = 0.8577, 0.0499, 0.1449, -0.050, 0.9551, 0.0974 Data Ke-8 : 0, 1, 1, 1, 1, 1 Jarak pada bobot ke – 1 = √1–0.8577 2 +0–0.0499 2 +1–0.1449 2 +0+0.050 2 +1–0.9551 2 +1– 0.0974 2 = 2.071 Jarak Pada bobot ke – 2 = √ 0 - 0 2 + 1 – 0.9525 2 + 1 – 0.95 2 + 1 – 1 2 + 1 – 0.9025 2 + 1– 0 2 = 1.002 Jarak Terkecil adalah pada w ke-2 Target data ke-8 adalah 2 Universitas Sumatera Utara Karena target data ke-8 ≠ w ke-2, maka w ke-2 baru adalah : Wjbaru = Wjlama + α Xi - Wjlama = 0.0000 + 0.050-0.0000 = 0.0000 = 0.9525 + 0.051-0.9525 = 0.9549 = 0.9500 + 0.050-0.9500 = 0.9525 = 1.0000 + 0.051-1.0000 = 1.0000 = 0.9025 + 0.050-0.9025 = 0.9074 = 0.0000 + 0.050-0.0000 = 0.0500 W 2 baru = 0.0000, 0.9549, 0.9525, 1.0000, 0.9074, 0.0500 α = α – 0.1 α = 0.05 – 0.1 0.05 = 0.045 Proses ini diteruskan untuk epoch ke-2 sampai dengan epoch ke 100. Setelah mencapai epoch yang ke-100 diperoleh bobot akhir: W1 = 0.3727 0.2161 0.6347 0.2164 0.7901 0.4254 W1 = 0.0000 0.7969 0.7900 1.0000 0.5869 0.2171 Maka jika kita mau menstimulasikan inpit 1, 0, 0, 0, 0, 1 maka kita cari terlebih dahulu jarak input tersebut terhadap kedua bobot. Nomor dari bobot dengan jarak terpendek akan menjadi kelasnya. Jarak pada bobot ke – 1 = √1–0.3727 2 +0–0.2161 2 +1–0.6347 2 +0-0.2164 2 +0–0.7901 2 +1– 0.4254 2 =1.3581 Jarak Pada bobot ke – 2 = √1- 0.0000 2 +0 – 0.7969 2 +1 – 0.7900 2 +0 – 1.0000 2 +0 – 0.5869 2 +1 – 0.2171 2 = 2.0534 Jarak Terkecil pada bobot ke-1, sehingga input tersebut termasuk pada kelas-1 Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian yang dilakukan penulis dalam melakukan training dan prediksi adalah data curah hujan komulatif kota Medan selama kurun waktu 30 tahun. Proses training jaringan menggunakan algoritma Backpropagation dan Learning Vector Quantization LVQ. Data curah hujan tersebut akan di-training menggunakan aplikasi yang penulis bangun dengan software MS Visual Basic 6.0. Untuk mengukur kinerja jaringan syaraf yang telah dikembangkan tersebut digunakan variable epoch atau iterasi dan fungsi timer pada aplikasi yang dibangun. Berdasarkan hasil training dan simulasi tersebut nantinya dapat diperoleh perbandingan kecepatan dan akurasi antara algoritma Backpropagation dan Learning Vector Quantization LVQ. Pada Gambar 4.1 akan terlihat tampilan menu utama program yang penulis bangun tersebut. Gambar 4.1. Tampilan Menu Utama Aplikasi Universitas Sumatera Utara Proses awal untuk pengoperasian aplikasi yang dibangun adalah melakukan input data training berupa data curah hujan. Proses input data pelatihan dilakukan dengan menyiapkan data curah hujan selama 30 tahun yang akan dilatih. Selanjutnya pilih algoritma yang digunakan untuk melakukan training pembelajaran dan prediksi curah hujan yang telah dipilih.

4.1 Hasil