Uji Hipotesis .1 Pengujian Secara Simultan Uji-F

4.4.5 Uji Hipotesis 4.4.5.1 Pengujian Secara Simultan Uji-F Melakukan Uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. a Rumus uji F yang digunakan adalah : Dimana: Jkresidu = Koefisien Korelasi Ganda K = Jumlah variabel bebas N = Jumlah anggota sampel Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variabel terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F – kritis dengan nilai F-test yang terdapat pada tabel Analisis of Variance ANOVA dari hasil perhitungan dengan microsoft. Jika nilai F hitung F krisis , maka H yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat ditolak dan sebaliknya. Menurut Sugiyono, 2009:183, menghitung keeratan hubungan atau koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y yang dilakukan dengan cara menggunakan perhitungan analisis koefisien korelasi Product Moment atau dikenal dengan rumus Pearson. Jk regresi K F hitung = Jk residu {n - k + 1} b Hipotesis H0 ; = 0, Secara simultan Strategi Inovasi dan pemanfaatan teknologi tidak berpengaruh terhadap Daya Saing Pada sepeda fixed gear alphalab. H1 ; ≠ 0, Secara simultan Strategi Inovasi dan pemanfaatan teknologi berpengaruh terhadap Daya Saing Pada sepeda fixed gear alphalab. c Kriteria pengujian H ditolak apabila F hitung dari F tabel α = 0,05 Selanjutnya untuk menguji apakah pengaruh Strategi Inovasi dan pemanfaatan teknologi terhadap Daya Saing secara simultan bersamaan maka digunakan uji-f, dengan menggunakan SPSS 17 for windows didapatkan hasil uji-f sebagai berikut: Tabel 4.23 Tabel Uji F Simultan ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 88.247 2 44.124 35.758 .000 a Residual 38.253 31 1.234 Total 126.500 33 a. Predictors: Constant, Pemanfaatan Teknologi, Strategi Inovasi b. Dependent Variable: Daya Saing Dari output tabel 4.22 diatas didapatkan nilai f hitung sebesar 35.758 menggunakan taraf signifikan sebesar 5, maka dari tabel distribusi F didapat nilai f tabel untuk df1 = k - 1 = 3 – 1 = 2 dan untuk df2 = n – k = 34 – 3 = 31 sehingga didapat f tabel 2 ; 31 sebesar 3,30 dikarenakan f hitung f tabel 35.758 3.30 dan sig 0.000 0.05 maka H ditolak dan H 1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi inovasi dan pemanfaatan teknologi terhadap daya saing bisnis frame sepeda Alphalab.

4.4.5.2 Pengujian Secara Parsial Uji-T

Digunakan untuk menguji variabel bebas memiliki hubungan signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap variabel, yaitu pengaruh strategi inovasi terhadap daya saing secara parsial dan pemanfaatan teknologi terhadap daya saing secara parsial. Taraf Signifikasi : Taraf signifikansi α : 0,05 Kriteria Pengujian : a. jika nilai t hitung t tabel maka H ditolak, H 1 diterima. b.jika nilai t hitung t tabel maka H diterima, H 1 ditolak. Maka pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : 1 Pengujian strategi inovasi terhadap daya saing  H01 ; = 0, Strategi Inovasi tidak berpengaruh terhadap Daya Saing Sepeda Alphalab  H11 ; ≠ 0, Strategi Inovasi berpengaruh terhadap Daya Saing Sepeda Alphalab Selanjutnya untuk menguji apakah pengaruh strategi inovasi terhadap daya saing secara parsial maka digunakan uji-t, dengan menggunakan SPSS 17 for windows didapatkan hasil uji-t sebagai berikut: Tabel 4.24 Tabel Uji T Parsial Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .533 .735 .752 .457 Strategi Inovasi .185 .072 .320 2.572 .015 Pemanfaatan Teknologi .581 .121 .601 4.823 .000 a . Dependent Variable: Daya Saing Dari output tabel 4.24 diatas didapatkan nilai t hitung untuk variabel strategi inovasi sebesar 2,572, menggunakan taraf signifikan sebesar 5, maka dari tabel distribusi T didapat nilai t tabel untukdf = α2 ; n-k-1 = 0,052 ; 34 – 2 – 1 = 0,025 ; 31 yaitu 2.040 , dikarenakan t hitung t tabel 2,572 2.040 dan sig 0.015 0.05 maka H ditolak dan H 1 diterima, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi inovasi terhadap daya saing frame sepeda Alphalab. Jika disajikan dalam kurva Uji-t maka dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.5 Pengujian Hipotesis Strategi Inovasi Terhadap Daya Saing Berdasarkan gambar 4.5 diatas dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 2.572 berada pada daerah penolakan Ho yang menunjukkan bahwa strategi inovasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap daya saing Alphalab. Keterkaitan ini didukung oleh penelitian Cynthia dan Hendra 2014:1222 dimana inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing. 2 Pengujian pemanfaatan teknologi terhadap daya saing  H02 ; = 0, Pemanfaatan Teknologi tidak berpengaruh terhadap Daya Saing Sepeda Alphalab  H12 ; ≠ 0, Pemanfaatan Teknologi berpengaruh terhadap Daya Saing Sepeda Alphalab -2.040 0 2.040 2.572 Daerah penolakan H o Daerah penolakan H o Daerah Penerimaan Dari output tabel 4.24 diatas didapatkan nilai t hitung untuk pemanfaatan teknologi sebesar 4.823, menggunakan taraf signifikan sebesar 5, maka dari tabel distribusi T didapat nilai t tabel untuk df = α2 ; n-k-1 = 0,052 ; 34 – 2 – 1 = 0,025 ; 31 yaitu 2.020, dikarenakan t hitung t tabel 4.823 2,020 dan sig 0.00 0.05 maka H ditolak dan H 1 diterima, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan teknologi terhadap daya saing Alphalab. Jika disajikan dalam kurva Uji-t maka dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.6 Pengujian Hipotesis Pemanfaatan Teknologi Terhadap Daya Saing Berdasarkan gambar 4.6 diatas dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 4.823 berada pada daerah penolakan Ho yang menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap daya saing Alphalab. Menurut Porter 2000 dalam Rulyanti dan Yulia 2011:93 perusahaan memiliki daya saing dapat disebabkan beberapa hal, salah satunya adalah dengan kepemilikan teknologi. -2.020 0 2.020 4.823 Daerah penolakan H o Daerah penolakan H o Daerah Penerimaan 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul pengaruh strategi inovasi dan pemanfaatan teknologi terhadap daya saing bisnis frame sepeda fixed gear Alphalab, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi Inovasi terhadap produk frame sepeda fixed gear Alphalab tergolong cukup baik 54, skor yang paling rendah yaitu 52 dimana ketersediaan warna pada produk sepeda fixed gear alphalab masih kurang bervariatif. Sedangkan skor yang paling tertinggi yaitu 56 dimana geometri atau bentuk sepeda fixed gear alphalab sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen. 2. Pemanfaatan teknologi terhadap produk sepeda fixed gear Alphalab berada pada kategori kurang baik 50 dimana teknologi pemrosesan berada pada skor yang terendah 48 hal ini dikarenakan alphalab masih menggunakan alat alat yang sederhana dalam setiap produksinya. Teknologi komunikasi berada pada skor 52 hal ini dikarenakan kurang cepatnya respon perusahaan dalam melayani konsumen. 3. Daya saing bisnis yang dihasilakan dari produk Alphalab berada pada kategori kurang baik 51 Dimana Kualitas Produk berada pada katagori kurang baik 42 hal ini dikarenakan Material yg digunakan sepeda fixed gear alphalab menggunakan bahan hi ten steel, Harga bersaing berada