Tipe Relasi E-Government Elektronik Government .1 Pengertian E-Government

44 swasta dalam pemenuhan data untuk informasi yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan kelas-kelas tersebut, menggambarkan adanya transparansi antara pemerintah dan masyarakat dalam iklim negara yang demokratis.

2.4.5 Tipe Relasi E-Government

Konsep E-Government apabila diklasifikasikan menurut Richardurs Eko Indrajit dibagi kedalam empat jenis, yaitu: 1. Government to Citizens G-to-C, tujuannya adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan masyarakat melalui kanal- kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari. 2. Government to Business G-to-B, merupakan bentuk relasi antara pemerintah dengan para pengusaha, dengan tujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya. 3. Government to Government G-to-G, merupakan interaksi antar satu pemerintah dengan pemerintah lainnya dengan tujuan untuk memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik dan mekanisme hubungan sosial dan budaya. 45 4. Government to Employes G-to-E, tujuannya untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di sejumlah institusi sebagai pelayan masyarakat. Indrajit,2004:42. Klasifikasi jenis-jenis E-Government di atas adalah yang menjadi dasar bahwa implementasi E-Government sangat penting. Jenis-jenis tersebut menggambarkan suatu interaksi, pemerintah sebagai unsur penyelenggara roda pemerintahan sangat membutuhkan akan hubungan dengan masyarakat untuk kebutuhan pelayanan yang dibutuhkan publik, hubungan dengan para pengusaha karena melalui hubungan tersebut pemerintah mengharapkan akan terciptanya sistem perekonomian yang baik, hubungan antar instansi pemerintahan untuk kepentingan pemenuhan data dan implementasi G-to-E adalah untuk peningkatan kinerja dan memberikan kemudahan kepada aparatur dalam melayani masyarakat. 46

BAB III OBYEK LAPORAN KKL

3.1 Gambaran Umum Kota Dumai 3.1.1 Sejarah Kota Dumai Tercatat dalam sejarah, Dumai, yang semula merupakan sebuah dusun kecil dipesisir timur Propinsi Riau kini mulai menggeliat menjadi Mutiara di Pantai Timur Sumatera. Terbentuk pada tanggal 20 April 1999 yang semula merupakan sebuah Kota Administratif. Kota Dumai merupakan hasil pemekaran dari kabupaten induk yakni Kabupaten Bengkalis. Namun hari ini dusun kecil yang ditingkatkan statusnya itu telah menginjak usia ke-9 tahun, secara resmi menjadi “Kota” yang dikukuhkan dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1999. Pada waktu awal pembentukan wilayah administrasi pemerintahan, Kota Dumai memiliki 3 wilayah Kecamatan terdiri dari 13 kelurahan dan 9 Desa dengan luas wilayah sebesar 1.727,38 Kilometer persegi serta tercatat berpenduduk sejumlah 15.699 jiwa, Namun karena perkembangan yang sangat cepat, pada hari ini Kota Dumai telah dihuni lebih dari 249.148 jiwa, dan kini telah dimekarkan menjadi 5 Kecamatan, 32 Kelurahan dan 523 Rukun Tetangga. Filosofis dasar peningkatan status pengelolaan wilayah administrasi pemerintahan adalah untuk memperpendek rentang kendali, dan mempercepat tingkat pelayanan serta memperbesar peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan

Dokumen yang terkait

Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil)

14 111 90

Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan

3 68 122

Impelementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Dalam Proses Pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan

14 154 126

Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Samosir

12 100 80

Komunikasi Aparatur Dalam Pelayanan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Cimahi

0 14 138

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINSTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DALAM UPAYA PENATAAN KEPENDUDUKAN DI KOTA CIMAHI TAHUN 2007 (SUATU STUDI KASUS KEPENDUDUKAN KOTA CIMAHI)

0 8 1

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TENTANG SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006

0 4 2

Komunikasi Aparatur Dalam Pelayanan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Cimahi

0 5 138

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN

0 0 10

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG

0 1 165