Obat Tradisional Landasan Teori

Gambar 2.2 Buah mahkota dewa Sumber : Dalimartha,S. Atlas tumbuhan obat Indonesia. Jakarta : Puspa Swara; 2003 Dari data yang ada menunjukkan bahwa buah Phaleria macrocarpa Scheff Boerl memiliki kemampuan untuk mengobati kanker. 2 Pada salah satu sumber dikatakan bahwa buah Phaleria macrocarpa Scheff Boerl memiliki kemampuan untuk efek sitotoksik pada kanker leukimia dan kanker serviks Ca Ski. 2 Hal ini terjadi karena buah Phaleria macrocarpa Scheff Boerl mengandung flavonoid, terpenoid, saponin, polifenol, alkaloid, tanin dan resin. 2,13 Pada penelitian yang dilakukan oleh Vivi L dkk 2006, ekstrak kasar n- heksan, etilasetat dan metanol dari buah Phaleria macrocarpa Scheff Boerl memiliki LC 50 berturut –turut adalah 11,83 ppm, 10,99 ppm dan 2,46 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak kasar metanol memiliki efek toksik yang kuat. 1

2.1.3 Simplisia

Menurut buku “Materia Medika Indonesia” simplisia adalah bahan alami yang akan digunakan sebagai obat tetapi belum mengalami pengolahan apapun selain pengeringan. Dalam fungsinya sebagai bahan baku obat, maka simplisia harus memenuhi beberapa parameter standar umum yaitu : 14 a Harus memiliki 3 kriteria mutu suatu bahan yaitu kebenaran jenis identifikasi, kemurnian bebas dari kontaminasi kimia dan biologis dan aturan penstabilan wadah, penyimpanan dan transportasi. b Memenuhi 3 kriteria paradigma obat pada umumnya yaitu Quality-Safety- Efficacy Mutu-Aman-Manfaat. c Mempunyai spesifikasi kimia yaitu informasi mengenai jenis dan kadar dari senyawa yang terkandung di dalamnya. Pembuatan simplisia terbagi 2 yaitu pembuatan simplisia secara umum dan secara khusus. Pembuatan simplisia secara khusus dilakukan apabila simplisia mengalami kondisi tertentu sesuai dengan asal simplisia. Sedangkan pembuatan simplisia secara umum merupakan cara yang paling sering digunakan. Adapun tahapan pembuatan simplisia adalah sebagai berikut : 15 a Pengumpulan bahan baku Pemilihan bahan baku simplisia berupa biji, buah, daun pucuk, daun tua, kulit batang, umbi lapis, dan rimpang. Pengumpulan bahan baku ini dilakukan sesuai dengan keperluan. b Sortasi basah Sortasi basah untuk membersihkan kotoran yang menempel pada bahan simplisia. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kontaminasi mikrobiologi. c Pencucian Pencucian juga bertujuan mengurang kontaminasi dari mikroba. Pencucian dilakukan menggunakan air mengalir agar air hasil cucian langsung terbuang dan tidak mengkontaminasi ulang bahan yang telah dicuci. d Perajangan Perajangan dilakukan sebelum proses pengeringan, hal ini bertujuan untuk memudahkan pengeringan. Perajangan dapat dilakukan dengan menggunakan pisau ataupun mesin rajang. e Pengeringan Pengeringan dapat membantu menjaga kualitas dari bahan simplisia. Karena dapat mengurangi kandungan air, dengan begitu proses enzimatik yang adapun terhenti. Pengeringan biasanya dilakukan pada suhu 30° –90° C tetapi apabila bahan simplisia mengandung bahan aktif yang tidah tahan panas maka suhu yang tepat adalah 30°-45° C. f Sortasi kering Tahap ini bertujuan untuk memisahkan benda asing yang ada setelah pengeringan.

Dokumen yang terkait

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang (aglaia elliptica blume) terhadap larva udang (artemia salina leach) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 23 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 11 70

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 23 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 1 70