Efek Pemberian Flouride Varnish Di Kedokteran Gigi

(1)

EFEK PEMBERIAN FLOURIDE VARNISH DI

KEDOKTERAN GIGI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana kedokteran gigi

Oleh :

DESSY ARIDA ENANDA NIM : 030600049

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(2)

(A) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI (B) DEPARTEMEN ILMU MATERIAL

DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI

(C) TAHUN 2009

(D) DESSY ARIDA ENANDA

(E) EFEK PEMBERIAN FLOURIDE VARNISH DI KEDOKTERAN GIGI (F) ix + 25 halaman

(G) Varnish yang berisi fluoride dikembangkan pada tahun 1960. Fluoride Varnish secara luas telah banyak digunakan di negara Eropa, Kanada, Scandinivia sejak tahun 1970 dalam hal mencegah karies. Di Denmark, lebih dari 90% dapat mencegah terjadinya karies pada anak–anak sampai umur 18 tahun.

Flouride sangat penting dalam mencegah timbulnya karies dini. Peranan fluoride dalam mencegah karies dengan meningkatkan mineralisasi gigi, mencegah bakteri menghasilkan asam yang dapat memicu terjadinya karies gigi. Demineralisasi dan remineralisasi pada enamel merupakan proses dinamik. Remineralisasi adalah mencegah terjadinya demineralisasi ketika level fluoride rendah. Penambahan kadar fluoride mencegah perkembangbiakan bakteri yang menghasilkan asam sehingga dapat mencegah proses pembentukan karies. Konsentrasi bahan agent oleh kalsium fluoride sama seperti bahan yang ada di permukaan gigi yaitu hidroksilapatit yang mempunyai rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2.


(3)

Flouride varnish dapat diberikan pada segala usia dimulai dari bayi sampai dewasa, namun lebih ditujukan pada masa perkembangan dan pertumbuhan gigi geligi. Fluoride sebagai bahan anti bakteri memiliki mekanisme pencegahan karies dengan mengurangi tempat berkembangbiaknya bakteri kariogenik. Tidak memerlukan perlengkapan yang khusus, perawatan dengan Flouride Varnish dapat menggunakan alat yang biasanya ada di praktek kedokteran gigi.


(4)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji skripsi

Medan,10 Januari 2009

Pembimbing : Tanda Tangan

Sitti Chadidjah Az, drg ………..


(5)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Pada Tanggal 10 Januari 2009

TIM PENGUJI

KETUA : Lasminda Syafiar, drg., M.Kes ANGGOTA : Sumadhi S., drg., Ph.D

Sitti Chadidjah Az., drg. Rusfian, drg., M.Kes


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul : “ EFEK PEMBERIAN FLOURIDE VARNISH DI KEDOKTERAN GIGI.”

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan, saran-saran dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Lasminda Syafiar, drg., M.Kes, selaku Ketua Departemen Ilmu Material dan Teknologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 3. Sitti Chadidjah Az, drg., selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan

Skripsi ini yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 4. Sayuti Hasibuan, drg., Sp.PM, selaku dosen Pembimbing Akademik

penulis selama menjalani masa perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.


(7)

5. Sumadhi S., drg., Ph.D ; Rusfian, drg., M.kes, selaku staf pengajar di bidang Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan seluruh satf pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua, Ayahanda : H. Arifin Samin, Ibunda : Hj. Faurida Hamid, dan kepada saudara kandung : abangda Muhammad Arfan, abangda Muhammad Fauzi, dan adinda Muhammad Rudy yang selalu memberikan dorongan, doa serta motivasi selama penyelesaian skripsi ini.

7. Buat teman-teman kelompok : T. ayu, bang Evo, Meyanti, Aisyah, Lisa, Aya, Reni, Berna, Ivo, Amei, Widy, Vero, Leni, Dede, Reni dan semua teman-teman di FKG yang juga telah memberikan motivasi, doa serta dukungan doa kepada saya selama penyelesaian skripsi ini sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik.

Medan, 10 Januari 2009 Penulis,

NIM : 030600049 (Dessy Arida Enanda)


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN PERSETUJUAN ……….. ii

HALAMAN TIM PENGUJI ………. iii

KATA PENGANTAR ………... iv

DAFTAR ISI ……….. vi

DAFTAR GAMBAR ………. vii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

BAB 1 PENDAHULUAN ……… 1

BAB 2 PENGERTIAN DAN BAHAN-BAHAN FLOURIDE VARNISH ... 3

2.1 Pengertian Flouride Varnish ……….... 3

2.2 Komposisi……….… 3

2.2.1 Sodium Flouride ………. 4

2.2.1.1 Duraphat ……… 4

2.2.1.2 Flour Protektor ……….. 4

2.3 Jenis Bahan yang Mengandung Flouride ……… 5

2.3.1 Pasta Gigi ……… 5

2.3.2 Obat Kumur ……… 6

2.3.3 Pasta Flouride ………. 6

2.3.4 Tablet Flouride ……… 7


(9)

2.4.1 Flouride Sistemik ……… 7

2.4.2 Flouride Topikal ………. 8

BAB 3 INDIKASI DAN APLIKASI FLOURIDE VARNISH ……….. 9

3.1 Indikasi Flouride Varnish ……… 9

3.2 Aplikasi Flouride Varnish ……… 10

3.3 Keamanan Penggunaan Flouride Varnish ………….... 13

BAB 4 EFEK PEMBERIAN FLOURIDE VARNISH DI KEDOKTERAN GIGI ……….. 15

4.1 Efek Kariostatik ……… 15

4.2 Efek Antibakteri ……… 16

4.3 Efek Bakteriostatik ……… 17

BAB 5 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FLOURIDE VARNISH ……… 20

5.1 Keuntungan Flouride Varnish ……….. 20

5.2 Kerugian Flouride Varnish ………... 21

BAB 6 KESIMPULAN ……….. 22


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 : Lesi White Spot ……… 10 Gambar 2 : Perubahan warna setelah diolesi

Flouride Varnish ……….. 11 Gambar 3 : Teknik knee to knee ………. 12 Gambar 4 : Cara membersihkan dan mengeringkan gigi sebelum

mengaplikasikan Flouride Varnish ………. 12 Gambar 5 : Cara pengolesan Flouride Varnish


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

Karies gigi merupakan penyakit umum yang sering dialami pada masyarakat. Penyakit ini menjadi masalah nasional di beberapa negara berkembang terutama di Indonesia. Berdasarkan penelitian besarnya persentasi karies gigi bertambah seiring meningkatnya peradaban manusia dan kira–kira hanya 5% penduduk yang terbebas dari karies gigi.1

Besarnya prevalensi karies gigi pada masyarakat sangat mempengaruhi tingkat kesehatan mulut pada umumnya. Oleh karena itu, perlu diadakan usaha-usaha penelitian di bidang pencegahan penyakit gigi secara luas untuk mendapatkan cara pencegahan yang dianggap lebih efektif dan efisien. Salah satunya adalah penggunaan flour.2,3

Varnish yang berisi Flouride dikembangkan pada tahun 1960. Fluoride Varnish secara luas telah banyak digunakan di negara Eropa, Kanada, Scandinivia sejak tahun 1970 dalam hal mencegah karies. Di Denmark, lebih dari 90% dapat mencegah terjadinya karies pada anak–anak sampai umur 18 tahun.4,5

Fluoride Varnish berkembang di Amerika karena keefektifannya mencegah karies. Resiko tinggi terjadi karies biasanya terdapat pada keluarga yang berekonomi rendah dan merupakan kelompok yang kurang peduli dalam mencegah karies. Fluoride Varnish telah mempunyai standar profesional di Eropa. Alasan yang


(12)

mendasar Fluoride Varnish digunakan karena prosedurnya yang gampang, mudah dijangkau dan dapat diterima baik oleh pasien.6

Cara penggunaan flour dapat dibagi dua, yaitu sistemik dan lokal. Secara sistemik dapat dilakukan dengan flouridasi air minum dan pemberian flour dalam bentuk tablet. Secara lokal dapat dilakukan dengan kumur larutan flour, menyikat gigi dengan pasta gigi, memoles gigi dengan profilaksis yang mengandung flour dan topikal aplikasi flour yang sering di gunakan di kedokteran gigi.3

Skripsi ini akan membahas tentang pengertian dan bahan-bahan Fluoride Varnish, komposisi dan contoh, jenis bahan yang mengandung fluoride, cara pemakaian flouride, indikasi dan aplikasi Fluoride Varnish, keamanan penggunaan Fluoride Varnish, efek pemberian Fluoride Varnish, keuntungan dan kerugian dari Fluoride Varnish.


(13)

BAB 2

PENGERTIAN DAN BAHAN-BAHAN FLOURIDE VARNISH

Flour seperti unsur halogen lainnya : chlor, yodium dan brom yang didapat dalam bentuk binary compoun yang disebut flouride. Sumber utama dari flouride adalah air, terutama air dari sumur – sumur yang dalam. Pada tahun 1802 telah ditemukan pertama kali flouride dalam jaringan tubuh binatang, dimana menunjukkan adanya flouride dalam fosil gigi gajah. Selain terdapat dalam gigi, flouride juga dijumpai dalam tulang.2

2.1. Pengertian

Flouride Varnish merupakan suatu bahan yang melekat ke permukaan gigi, berwarna kuning, semi liquid, berisi flouride resin dan mengandung alkohol yang dapat mempercepat proses pengeringan. Bahan ini mengandung 5% sodium flouride. Cara penggunaannya dioleskan ke enamel yang bertujuan menjaga flouride supaya tetap kontak dengan gigi dalam jangka waktu yang lama.4,6,7

2.2. Komposisi

Flouride Varnish mengandung 5% sodium flouride atau 22.600 ppm. Sodium flouride merupakan bahan yang mengandung ionic compound dengan formula NaF (Sodium Flouride).4,5,6,8


(14)

2.2.1. Sodium Flouride ( NaF )

Sodium fluoride pertama kali digunakan pada pasta gigi yang mengandung fluoride sebagai active agent, bahan aktif yang mengandung 0,1% sodium fluoride bersifat abrasif sehingga bahan ini tidak boleh digunakan. Menurut penelitian Muhler et al (1955) melakukan kombinasi 0,2% sodium fluoride dengan kalsium ortoposfat, ditemukannya pengurangan karies selama setahun.Adapun merek dagang dari Fluoride Varnish diantaranya Duraphat dan Flour Protektor.9

2.2.1.1. Duraphat

Duraphat ( Colgate Oral Pharmaceuticals ) adalah sediaan pertama kali yang diperbolehkan oleh U.S Food Drug Administration (FDA). Duraphat adalah cairan alkohol dari natural varnish yang berisi 50 mg NaF/ml (2,26 persen ± 22.600 ppm flouride) atau 5% NaF di dalam Natural Colophonium Resin. Duraphat berkhasiat dalam pelepasan flouride yang dapat berlangsung selama enam bulan.5,6,10,11,12,14

Duraphat merupakan resin yang viscous dan diaplikasikan pada gigi yang bersih dan kering, dapat mengeras menjadi lapisan yang berwarna kuning kecoklatan bila terkontaminasi dengan saliva. Lapisan tersebut dapat menyebabkan gigi berwarna kuning dan membekas pada gigi dalam jangka waktu 12–48 jam.5,6,10,11,12,14

2.2.1.2. Flour Protektor

Flour Protektor (Ivoclar North America-Vivadent) merupakan Flouride silen Varnish. Flour-Protektor tidak berwarna, bekerja dengan cepat dan dapat memberikan perawatan yang selektif pada beberapa permukaan gigi yang bermasalah. Bekerja dengan menutup tubulus dentin yang terbuka, mengkontrol


(15)

proses remineralisasi, menyebarkan flouride hingga lapisan enamel yang terdalam, meremineralisasi lesi karies dini serta mencegah hipersensitifitas gigi.14

2.3 Jenis Bahan yang Mengandung Flouride

Telah dibuktikan bahwa bahan – bahan yang mengandung fluoride dapat mencegah karies. Fluoride Varnish sangat jarang digunakan karena tidak dapat dilakukan sendiri melainkan harus datang ke dokter gigi. Perawatan yang dapat dilakukan sendiri adalah pasta gigi yang mengandung fluoride, tablet fluoride dan berkumur–kumur dengan fluoride.12

2.3.1. Pasta Gigi2

Pencegahan karies gigi dengan cara menyikat gigi dengan pasta yang mengandung flour adalah salah satu cara pencegahan yang paling populer karena selain mudah dilakukan oleh setiap orang, bahan atau pasta gigi juga tersedia dipasaran dengan harga dapat dijangkau sehingga dapat dilakukan setiap hari.

Dari segi fungsi pasta gigi dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu : 1. Fungsi Kosmetik

Untuk menyingkirkan materi alba, plak, sisa–sisa makanan dan pewarnaan pada permukaan gigi serta untuk penyegaran pernafasan.

2. Fungsi Kosmetik Terapeutik

Fungsi terapeutik dalam hal ini ialah untuk menghilangkan kalkulus dan menghambat penyakit gingiva.


(16)

3. Fungsi Terapeutik

Dengan pemakain obat – obatan dalam pasta gigi yang hasilnya terlihat dalam pengurangan plak, kalkulus, karies dan penyakit gingiva.

2.3.2. Obat Kumur

Metode kumur – kumur dengan larutan flour diharapkan paling berhasil untuk program kesehatan gigi masyarakat oleh karena mempunyai beberapa keuntungan–keuntungan yaitu :2

1. Waktu yang diperlukan sedikit.

2. Caranya mudah sekali diajarkan, sehingga tidak membutuhkan tenaga kesehatan gigi yang khusus.

3. Material yang diperlukan tidak banyak.

Flour yang digunakan secara lokal dengan cara berkumur–kumur adalah larutan flour NaF berkepekatan 0,2%. Akan tetapi, usaha menguatkan gigi dengan flour secara lokal hanya akan berhasil apabila gigi dalam keadaan bersih, berarti anak telah terbiasa untuk memelihara kebersihan giginya, dengan jalan menggosok gigi setiap hari.2

2.3.3. Pasta Flouride

Menurut penelitian telah ditemukan bahwa fluoride yang diletakkan secara langsung ke permukaan gigi yang rusak dapat menghentikan karies gigi. Pengaplikasiannya dengan melakukan pengisian bahan ke dalam gigi yang rusak. Gigi akan terlihat berwarna kecoklatan ketika kerusakan itu berhenti dan karies tidak aktif lagi.10


(17)

2.3.4. Tablet Flouride

Selain dari air minum yang mengandung flouride, pemakain tablet flour adalah juga termasuk cara yang efektif dalam hal pemberian flour secara sistemik. Menghisap tablet yang mengandung flour akan memberikan efek ganda secara topikal dan sistemik.2

Bayi dan anak – anak berumur kurang dari tiga tahun dapat diberikan flour tiap hari ½ tablet. Anak – anak yang berumur lebih dari tiga tahun dapat diberikan 1 mgr flour ion yaitu satu tablet.2

2.4. Cara Pemakaian Flouride

Cara penggunaan fluoride dapat dibagi dua, yaitu sistemik dan lokal. Secara lokal dapat dilakukan dengan kumur – kumur larutan flour, menyikat gigi dengan pasta gigi, memoles gigi dengan pasta gigi prophylaxis yang mengandung flour dan topikal aplikasi flour yang sering digunakan di kedokteran gigi.3

2.4.1. Flouride Sistemik

Flouride sistemik merupakan flouride yang diindikasikan untuk gigi yang belum erupsi yang dapat membantu dalam menguatkan enamel. Ada beberapa cara pemberiannya yaitu melalui air minum, garam dapur dan tablet.3

Absorpsi Flour oleh gigi secara sistemik melalui aliran darah paling banyak terjadi pada saat mineralisasi dari email. Dalam hal ini ion flour terikat menjadi satu dengan kristal email. Flour yang terdapat dalam saliva berasal dari sistemik juga yang mempunyai efek topikal pada gigi – gigi yang baru erupsi.2


(18)

Setelah kelahiran akan lebih baik bila diberikan fluoride vitamin drops kepada si anak jika tidak terdapat flour dalam air minum. Walaupun pembentukan matriks email dan dentin dari gigi susu dimulai sejak dalam kandungan, tetapi email secara sempurna dibentuk pada umur 1,5 bulan untuk gigi incisivus satu susu dan terakhir untuk gigi molar kedua susu molar pada umur 11 bulan.2

2.4.2. Flouride Topikal

Pengikatan flour secara lokal berbeda dengan secara sistemik dimana secara lokal, flour diikat dengan di permukaan luar dari kristal. Yang paling baik untuk topikal aplikasi adalah ketika gigi baru saja erupsi. Tipe dari kerja fluoride yang dapat membantu mengurangi proses demineralisasi enamel yaitu proses remineralisasi yang dapat menghancurkan produksi asam dari bakteri.2


(19)

BAB 3

INDIKASI DAN APLIKASI FLOURIDE VARNISH

Flouride Varnish dapat diberikan pada semua umur. Varnish sangat mudah diberikan pada pasien, tidak memerlukan intrumen yang khusus sehingga pasien anak tidak takut bila dilakukan topikal dengan cara ini. Sediaan yang tersedia terdiri dari beberapa merek dagang yang mudah diperoleh di pasar.10

3.1 Indikasi Flouride Varnish

Flouride Varnish awalnya digunakan sebagai terapi untuk mencegah karies gigi pada anak dan orang dewasa yang memiliki resiko karies gigi yang sangat tinggi. Banyak orang yang menyadari manfaat dari Flouride Varnish bagi anak terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga yang mengalami karies gigi, akan tetapi bagi mereka yang rajin minum air yang mengandung flour dan selalu melakukan perawatan gigi maka tingkat karies giginya rendah.4,6

Kriteria untuk penggunaan dari Flouride Varnish pada anak :4,6,8,10 1. Adanya plak dipermukaan gigi.


(20)

3. Lesi white spot (bintik putih)(gambar 1).

Gambar 1 : lesi white spot (Anonymus. Oral Health Resources &

Information for Kansas medical Professionals. Kansas:

America Academy of Family Physicians Home Study Program, 2004: 4-9)

4. Riwayat keluarga yang mengalami karies gigi.

5. Anak yang minum susu dengan botol lebih dari setahun. 6. Bayi yang makan pada malam hari.

7. Mengkonsumsi gula yang tinggi.

Flouride Varnish juga digunakan pada populasi pediatrik (anak-anak) pada kasus yang khusus, seperti anak yang sering menjalankan terapi radiasi dan anak yang sedang dalam perawatan orthodonti.4

3.2 Aplikasi Flouride Varnish

Ada beberapa aplikasi penggunaan Flouride Varnish, diantaranya :4,8,10,14 1. Sediakan bahan aplikasi untuk Flouride Varnish.


(21)

2. Dokter harus membicarakan tindakan apa yang akan dilakukan pada anak. Dokter harus memberikan informasi sebelum meletakkan Varnish. Setelah diletakkan Varnish, gigi akan terlihat menguning kemudian Varnish disikat dengan sikat gigi (lihat gambar 3). Dokter harus memastikan pada si anak kalau perubahan warna yang terjadi bersifat sementara. Orang tua dapat mencoba rasa flouride varnish, apabila diinginkan karena Fluoride Varnish memiliki berbagai macam rasa.

Gambar 2 : Perubahan warna setelah diolesi Flouride Varnish (Anonymus.

Oral Health Resources & Information for Kansas medical Professionals. Kansas: American Academy of Family

Physicians Home Study Program, 2004: 4-9)

3. Posisi anak. Digunakan teknik “knee-to-knee” atau dari lutut ke lutut yaitu lutut dokter dan perawat saling berhadapan. Dipastikan anak diam dan menghadap ke perawat. Letakkan kepala anak diatas pangkuan dokter (gambar 3).


(22)

Gambar 3 : Teknik knee to knee (Veschusio C. Flouride Varnish

Application. South Carolina: Department of Health

and Environmental control,2005)

4. Bersihkan gigi. Gigi dapat dibersihkan dengan sikat gigi sebelum Flouride Varnish diletakkan. Aplikasi dapat dilakukan setelah anak dapat menerima tindakan perawatan, atau dengan kata lain buat anak merasa nyaman.

5. Siapkan Flouride Varnish.

6. Gunakan kain kasa untuk membersihkan gigi (gambar 4).

Gambar 4 : Cara membersihkan dan mengeringkan gigi sebelum mengaplikasikan fluoride varnish (Anonymus. Oral

Health Resources & Information for Kansas medical Professionals. Kansas: American Academy

of Family Physicians Home Study Program, 2004: 4-9)


(23)

7. Gunakan sikat yang sekali pakai. Oleskan Varnish keseluruh bagian gigi. Akan terlihat perubahan warna menjadi menguning setelah dilakukan pemolesan Varnish (gambar 5).

Gambar 5 . Cara pengolesan Flouride Varnish dengan menggunakan sikat (Veschusio C. Flouride Varnish Application. South Carolina: Department of Health and Environmental control,2005)

8. Anak diizinkan untuk minum tetapi dalam jumlah yang sedikit setelah prosedur aplikasi selesai.

9. Dokter memberikan instruksi setelah dilakukan perawatan, diantaranya : a. Jangan menghilangkan lapisan Flouride Varnish sampai keesokan

harinya.

b. Untuk memperoleh hasil yang maksimum, kita dapat melakukan perawatan Flouride Varnish secara berkala. Pemberian Flouride Varnish dapat dilakukan 3-6 bulan sekali.

3.3 Keamanan Penggunaan Flouride Varnish

Walaupun konsentrasi Flouride Varnish lebih tinggi dari topikal Flouride lainnya, resiko dan toksisitasnya terhadap saluran pencernaan sangat rendah. Karena


(24)

Flouride Varnish hanya digunakan dalam jumlah yang sedikit pada waktu melakukan aplikasi, lebih kurang 0,5 ml Varnish yang diberikan pada saat aplikasi pada anak.4,5,6

Penelitian menunjukkan derajat Flouride pada darah rendah daripada perawatan topikal lainnya. Ini artinya karena penggunaan yang sedikit sehingga tidak menimbulkan dampak yang besar pada aliran darah. Demikian juga penelitian yang dilakukan terhadap urin memiliki kadar Flouride yang normal.4,6,14

BAB 4


(25)

Penambahan flour pada permukaan gigi yang mengalami karies permulaan atau karies dini dapat mempercepat proses reminerilasasi. Tetapi walaupun flour mendorong proses remineralisasi, namun yang paling utama adalah permukaan gigi secara teratur harus dibersihkan dari plak dengan menggunakan bahan yang mengandung flour.2

4.1. Efek Kariostatik

Tahap permulaan dari pembentukan karies adalah penghancuran lapisan dalam dari enamel yang disebut karies dini atau dikenal dengan white spot. Karies dini adalah suatu keadaan dekalsifikasi di bawah permukaan enamel dimana terlihat secara klinis permukaan enamel yang kelihatannya utuh, agak kasar, buram, warna opak dan putih.1

Mekanisme pembentukan karies dini dapat digambarkan sebagai berikut (Darling 1959 dan Nizel 1981):1

Asam yang dibentuk oleh bakteri asidogenis tidak dapat melarutkan permukaan enamel (surface enamel), tapi ion-ion H+ dapat masuk secara difus ke permukaan dalam dari enamel (sub surface enamel). Struktur enamel rod dari gigi tegak lurus pada permukaan enamel dan ini merupakan suatu jalan masuk secara difus bagi ion- ion H+ ke permukaan dalam dari enamel. Bila jumlah ion-ion H+ sudah melampui bagian dari enamel yang tidak mudah larut, maka terjadilah reaksi dimana kristal-kristal hidroksilapatit dilarutkan.


(26)

Bila reaksi terulang secara terus-menerus, maka terbentuklah suatu dekalsifikasi atau demineralisasi di bawah permukaan enamel yang disebut karies dini atau white spot dengan tanpa terlihat lubang pada permukaan enamel.1

Bahan – bahan yang mengandung fluoride dapat mencegah karies. Fluoride Varnish banyak digunakan sebagai bahan pencegahan karies. Konsentrasi bahan agent oleh kalsium fluoride sama seperti bahan yang ada di permukaan gigi yaitu hidroksilapatit yang mempunyai rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2. Perawatan

pencegahan dengan flouride dapat diaplikasikan dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, tablet fluoride dan berkumur-kumur dengan fluoride.16

4.2. Efek Anti Bakteri

Peningkatan jumlah konsentrasi pada aplikasi flour berguna dalam pencegahan karies. Mekanisme ini dapat digunakan dalam mencegah karies. Beberapa penelitian melaporkan pengurangan jumlah bakteri kariogenik seperti Streptococcus mutans terjadi pada saat penggunaan topikal fluoride. Dengan konsentrasi yang tinggi maka efek ini dapat menjadi efek bakteriosida.16

Fluoride sebagai bahan anti bakteri memiliki mekanisme pencegahan karies dengan mengurangi tempat berkembangbiaknya bakteri kariogenik. Indikasi pemberian fluoride sebagai efek bakteriosida terhadap Stereptococcus mutans tergantung pada konsentrasi fluoride yang diberikan dan pH.16

Bakteri Streptococcus mutans sebagai etiologi dari karies merupakan bakteri yang banyak berada di rongga mulut. Penggunaan Flouride sebagai bahan anti


(27)

bakteri sangat berperan dalam mencegah timbulnya karies gigi. Oleh karena itu Flouride Varnish memiliki efek anti bakteri sebagai bahan yang digunakan di kedokteran gigi.16

4.3 Efek Bakteriostatik

Bakteri yang melekat di permukaan gigi disebut dengan plak. Beberapa jenis bakteri didalam mulut, salah satunya bakteri Sreptococcus mutans menghasilkan asam yang merupakan metabolisme karbohidrat. Salah satu senyawa pembentuk elemen gigi yang berperan penting dalam mekanisme Flouride Varnish adalah hidroksilapatit. Hidroksilapatit merupakan bagian dari senyawa-senyawa kalsium fosfat dan merupakan senyawa terpenting untuk melindungi gigi.15,17

Secara lokal flour diikat di permukaan luar dari kristal hidroksilapatit, sebagai reaksi pertamanya flour akan membentuk endapan calsium fluoride di permukaan enamel dan terbentuknya flourapatit sebagai reaksi kedua. Endapan calsium fluoride yang terbentuk lebih banyak dari flourapatit.15

Reaksi kimia pemberian Flouride Varnish : 9,15 Reaksi pertama :

Ca10(PO4)6(OH)2 + 20 F 10CaF2 + 6PO4 + 2OH

Hidroksilapatit Kalsium Flourida

CaF2 ini tidak terikat kuat pada gigi dan secara bertahap dapat terlepas.


(28)

Ca10(PO4)6(OH)2 + 2 F Ca10(PO4)6 F2 + 2OH

Hidroksilapatit Flourapatit

Pada reaksi kedua ini terjadi pertukaran langsung antara ion OH dan ion F, jumlah flourapatit yang terbentuk tidak banyak. Reaksi pertukaran ini tergantung dari pH, pada pH 4 reaksi ini akan berlangsung kira-kira seratus kali lebih cepat dibandingkan pada pH 7. Ini disebabkan pada pH yang rendah akan terbentuk suatu hasil yaitu ikatan kalsiumfosfat yang disebut brushit.15

Brushit merupakan ikatan kalsiumfosfat yang paling stabil dalam keadaan pH yang lebih rendah dari 4,3. Brushit juga bereaksi dengan flour dan membentuk senyawa flourapatit. Reaksi persenyawaan ini terjadi lebih cepat dibandingkan dengan reaksi pertukaran ion yang disebut sebelumnya, sehingga dapat dikatakan bahwa mekanisme utama yang menghambat terjadinya karies adalah reaksi brushit dengan flour. 15

Flouride sangat penting dalam mencegah timbulnya karies dini. Peranan fluoride dalam mencegah karies dengan meningkatkan mineralisasi gigi, mencegah bakteri menghasilkan asam yang dapat memicu terjadinya karies gigi. Demineralisasi dan reminalisasi pada enamel merupakan proses dinamik. Remineralisasi adalah mencegah terjadinya demineralisasi ketika level fluoride rendah. Penambahan kadar fluoride mencegah perkembangbiakan bakteri yang menghasilkan asam sehingga dapat mencegah proses pembentukan karies.17

Flouride Varnish yang dioleskan secara tipis pada enamel akan melepaskan ion fluoride yang terletak dibawah permukaan gigi . Flouride dalam bentuk liquid


(29)

kristal apatit akan mengurangi demineralisasi. Meningkatnya aktivitas fluoride setelah dicampurkan dengan Varnish akan mempercepat proses remineralisasi.6


(30)

BAB 5

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FLOURIDE VARNISH

Flouride Varnish dapat diberikan pada segala usia dimulai dari bayi sampai dewasa, namun lebih ditujukan pada masa perkembangan dan pertumbuhan gigi geligi. Aplikasinya sangat mudah diberikan pada pasien sehingga pasien tidak takut bila diberikan.8

5.1 Keuntungan Flouride Varnish

Flouride Varnish memiliki banyak keuntungan dibandingkan topikal aplikasi lainnya. Ada beberapa keuntungan penggunaan Flouride Varnish diantaranya :4,6,7,

8,10,12

1. Teknik aplikasi cepat dan mudah.

2. Flouride Varnish mudah digunakan dan memiliki rasa yang khas sehingga dapat diberikan pada perawatan anak-anak.

3. Flouride Varnish bila dicoba tidak memiliki rasa yang pahit. 4. Cepat kering.

5. Tidak memerlukan waktu yang lama untuk menunggu makan dan minum setelah aplikasi.


(31)

Flouride Varnish paling cepat dan mudah dibandingkan topikal aplikasi Flouride lainnya. Pemolesan Varnish memerlukan waktu kurang dari 2 menit, ini sangat cocok bagi anak guna mencegah kecemasan pada anak. Dibandingkan topikal aplikasi yang lain Flouride Varnish lebih ampuh dalam mencegah terjadinya plak. Cukup dengan menyikat gigi setelah aplikasi mampu mencegah timbulnya karies gigi.

Tidak memerlukan perlengkapan yang khusus, perawatan dengan Flouride Varnish dapat menggunakan alat yang biasanya ada di praktek kedokteran gigi. Perawatan dengan Flouride Varnish dapat dengan mudah dilakukan dokter gigi terutama untuk anak yang mengalami karies rampan. Anak yang terkena karies rampan harus rutin melakukan aplikasi Flouride Varnish ke klinik kedokteran gigi.4,6,8

5.2 Kerugian Fluoride Varnish

Selain keuntungan juga terdapat beberapa kerugian dari penggunaan varnish, yaitu :4,8

1. Dapat menyebabkan warna gigi berubah, namun perubahan ini bersifat temporer.

2. Edematous dapat terjadi setelah melakukan perawatan. Peristiwa ini terjadi karena reaksi alergi dari tubuh pasien terhadap bahan dasar Flouride Varnish.

3. Mengakibatkan nausea pada penderita yang mempunyai sensitif lambung.


(32)

BAB 6 KESIMPULAN

Flouride varnish merupakan suatu bahan yang melekat ke permukaan gigi, berwarna kuning, semi liquid, berisi flouride resin dan mengandung alkohol yang dapat mempercepat proses pengeringan.

Flouride varnish mengandung 5 % sodium flouride atau 22.600 ppm.

• Flouride sangat penting dalam mencegah timbulnya karies dini. Peranan fluoride dalam mencegah karies dengan meningkatkan mineralisasi gigi, mencegah bakteri menghasilkan asam yang dapat memicu terjadinya karies gigi.

Flouride varnish dapat diberikan pada segala usia dimulai dari bayi sampai dewasa, namun lebih ditujukan pada masa perkembangan dan pertumbuhan gigi geligi.

• Fluoride sebagai bahan anti bakteri memiliki mekanisme pencegahan karies dengan mengurangi tempat berkembangbiaknya bakteri kariogenik.


(33)

• Indikasi pemberian fluoride sebagai efek bakteriosida terhadap Stereptococcus mutans tergantung pada konsentrasi fluoride yang diberikan dan pH.

Tidak memerlukan perlengkapan yang khusus, perawatan dengan Flouride Varnish dapat menggunakan alat yang biasanya ada di praktek kedokteran gigi.

Perawatan dengan Flouride Varnish dapat dengan mudah dilakukan dokter gigi terutama untuk anak yang mengalami karies rampan. Anak yang terkena karies rampan harus rutin melakukan aplikasi Flouride Varnish ke klinik kedokteran gigi.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

1. Panjaitan M. Etiologi Karies Gigi dan Penyakit Periodontal. Ed 1st. Medan: USU Press,1997: 26-33

2. Panjaitan M. Ilmu Pencegahan Karies Gigi. Ed 1st. Medan: USU Press,1997: 23-57

3. Tarigan R. Karies Gigi. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta : Hipokrates, 1991: 49-62

4. james C, Gerald A.. Oral Health Resources & Information for Kansas medical Professionals. Kentucky: Kentucky Department for Public Health and The University of Kentucky College of Dentistry,2006: 4-9

5. Beltran, Aguilar ED, Goldstein JW, Lockwoad SA. Flouride Varnishes. JAD 2000; 131: 589-94

6. Marya CM. Flouride Varnish : A useful Dental Public Health Tool. The Internet Journal of Dental Science 2007; 4: 1-5


(35)

7. Olson, Aisner, Ginnis MC. Flouride Varnish : An Evidance Based Approach Research Brief. German. ASTDD, 2007: 1-5

8. Berlin CM, May DG,. Fluoride Varnish Guide. Nevada : Department of Health and Family Services Division of Health Care Financing, 2000: 1-6 9. Muray JJ, Gun Rugg JA, Jenkis NG. Flouride In Caries Preventions. Britain

: Butterworth LTD, 1991: 130; 187

10. Judith M. Flouride Varnish Manual. Nevada: Health Resources and services administration Maternal and Child Health Berau, 2005: 3-19

11. Weintraub JA. Flouride Varnish Efficacy in Preventing Early Childhood Caries. J Dent Res 2006; 85(2); 172

12. Ferracane LJ. Materials in Dentistry. Ed 2nd. Oregon : Lippincont Williams and Wilkins, 2001: 51

13. Veschusio C. Flouride Varnish Application. Iowa : South Carolina of Health and Environmental Control,2005: 1-17

14. Petersoson LG, Twetman S, Pakhomov GN. Flouride Varnish for Community-Based Caries Prevention in Children. Geneva: Oral Health Division of Noncommunicable Disease World Health Organization,1997 : 2-8

15. Konig KG, Hoogendoorn H. Prevensi dalam kedokteran Gigi dan Dasar Ilmiahnya. Alih Bahasa : R.A Tomosowa. Jakarta : Indonesian Dental Industries, 1982: 19-24


(36)

16. Caufield WP, Yvonne W. pH-Dependent Bacteriocidal Effects of Acidulated Flouride Gels on Preformed Plaque Aggregates of Streptococcus mutans. Alabama : Institute of Dental Research and School of Dentistry, 1984; 26(6): 807-9

17. Lewis WC, Milgrom P. Pediatrics in Review. Boulevard : Journal of the American Academy of Pediatrics 2003; 24: 327-8


(1)

Flouride Varnish paling cepat dan mudah dibandingkan topikal aplikasi Flouride lainnya. Pemolesan Varnish memerlukan waktu kurang dari 2 menit, ini sangat cocok bagi anak guna mencegah kecemasan pada anak. Dibandingkan topikal aplikasi yang lain Flouride Varnish lebih ampuh dalam mencegah terjadinya plak. Cukup dengan menyikat gigi setelah aplikasi mampu mencegah timbulnya karies gigi.

Tidak memerlukan perlengkapan yang khusus, perawatan dengan Flouride Varnish dapat menggunakan alat yang biasanya ada di praktek kedokteran gigi. Perawatan dengan Flouride Varnish dapat dengan mudah dilakukan dokter gigi terutama untuk anak yang mengalami karies rampan. Anak yang terkena karies rampan harus rutin melakukan aplikasi Flouride Varnish ke klinik kedokteran gigi.4,6,8

5.2 Kerugian Fluoride Varnish

Selain keuntungan juga terdapat beberapa kerugian dari penggunaan varnish, yaitu :4,8

1. Dapat menyebabkan warna gigi berubah, namun perubahan ini bersifat temporer.

2. Edematous dapat terjadi setelah melakukan perawatan. Peristiwa ini terjadi karena reaksi alergi dari tubuh pasien terhadap bahan dasar Flouride Varnish.


(2)

BAB 6 KESIMPULAN

Flouride varnish merupakan suatu bahan yang melekat ke permukaan gigi, berwarna kuning, semi liquid, berisi flouride resin dan mengandung alkohol yang dapat mempercepat proses pengeringan.

Flouride varnish mengandung 5 % sodium flouride atau 22.600 ppm.

• Flouride sangat penting dalam mencegah timbulnya karies dini. Peranan fluoride dalam mencegah karies dengan meningkatkan mineralisasi gigi, mencegah bakteri menghasilkan asam yang dapat memicu terjadinya karies gigi.

Flouride varnish dapat diberikan pada segala usia dimulai dari bayi sampai dewasa, namun lebih ditujukan pada masa perkembangan dan pertumbuhan gigi geligi.


(3)

• Indikasi pemberian fluoride sebagai efek bakteriosida terhadap Stereptococcus mutans tergantung pada konsentrasi fluoride yang diberikan dan pH.

Tidak memerlukan perlengkapan yang khusus, perawatan dengan Flouride Varnish dapat menggunakan alat yang biasanya ada di praktek kedokteran gigi.

Perawatan dengan Flouride Varnish dapat dengan mudah dilakukan dokter gigi terutama untuk anak yang mengalami karies rampan. Anak yang terkena karies rampan harus rutin melakukan aplikasi Flouride Varnish ke klinik kedokteran gigi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

1. Panjaitan M. Etiologi Karies Gigi dan Penyakit Periodontal. Ed 1st. Medan: USU Press,1997: 26-33

2. Panjaitan M. Ilmu Pencegahan Karies Gigi. Ed 1st. Medan: USU Press,1997: 23-57

3. Tarigan R. Karies Gigi. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta : Hipokrates, 1991: 49-62

4. james C, Gerald A.. Oral Health Resources & Information for Kansas medical Professionals. Kentucky: Kentucky Department for Public Health and The University of Kentucky College of Dentistry,2006: 4-9

5. Beltran, Aguilar ED, Goldstein JW, Lockwoad SA. Flouride Varnishes. JAD 2000; 131: 589-94

6. Marya CM. Flouride Varnish : A useful Dental Public Health Tool. The Internet Journal of Dental Science 2007; 4: 1-5


(5)

7. Olson, Aisner, Ginnis MC. Flouride Varnish : An Evidance Based Approach Research Brief. German. ASTDD, 2007: 1-5

8. Berlin CM, May DG,. Fluoride Varnish Guide. Nevada : Department of Health and Family Services Division of Health Care Financing, 2000: 1-6 9. Muray JJ, Gun Rugg JA, Jenkis NG. Flouride In Caries Preventions. Britain

: Butterworth LTD, 1991: 130; 187

10.Judith M. Flouride Varnish Manual. Nevada: Health Resources and services administration Maternal and Child Health Berau, 2005: 3-19

11.Weintraub JA. Flouride Varnish Efficacy in Preventing Early Childhood Caries. J Dent Res 2006; 85(2); 172

12.Ferracane LJ. Materials in Dentistry. Ed 2nd. Oregon : Lippincont Williams and Wilkins, 2001: 51

13.Veschusio C. Flouride Varnish Application. Iowa : South Carolina of Health and Environmental Control,2005: 1-17

14.Petersoson LG, Twetman S, Pakhomov GN. Flouride Varnish for Community-Based Caries Prevention in Children. Geneva: Oral Health Division of Noncommunicable Disease World Health Organization,1997 : 2-8

15.Konig KG, Hoogendoorn H. Prevensi dalam kedokteran Gigi dan Dasar Ilmiahnya. Alih Bahasa : R.A Tomosowa. Jakarta : Indonesian Dental Industries, 1982: 19-24


(6)

16.Caufield WP, Yvonne W. pH-Dependent Bacteriocidal Effects of Acidulated Flouride Gels on Preformed Plaque Aggregates of Streptococcus mutans. Alabama : Institute of Dental Research and School of Dentistry, 1984; 26(6): 807-9

17.Lewis WC, Milgrom P. Pediatrics in Review. Boulevard : Journal of the American Academy of Pediatrics 2003; 24: 327-8