Hipotesis KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A.

39 a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui observasi lapangan dari sampel yaitu pada siswa SSB Mulyojati Metro. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau di luar sampel diungkapkan melalui wawancara langsung dengan para ahli, dokumentasi dari hasil observasi serta melakukan studi kepustakaan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya Sudjana, 2005: 6 Menurut Arikunto 2006:106, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono 2008: 55 menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari pengertian tersebut populasi penelitian ini adalah merupakan siswa SSB Mulyojati Metro. 40

2. Sampel

Menurut Arikunto 2006: 108 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Sebaliknya jika subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15. Sampel harus representatif dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam sampel yang diambil Sudjana, 2005: 6. Menurut Sugiyono 2008: 56. Ia menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penulis dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul- betul representatif. Teknik sampel yang digunakan dalam penilitian ini adalah stratified random sampling. Karena dalam SSB Mulyojati Metro ini terdapat 20 siswa, jika jumlah siswa yang di teliti kurang dari 100, maka sampel diambil semua yaitu 20 siswa.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto 2006: 136 instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah. Penelitian ini 41 menggunakan pendekatan one-shot-model yaitu pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data. Maka dalam penelitian ini dilakukan beberapa macam tes, yaitu tes vertical jump untuk mengukur power tungkai, tes sit and reach flexibility untuk mengukur kelentukan dan tes menendang penalti. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Surisman, dalam buku “Panduan Praktik Mata Kuliah Tes dan Pengukuran Penggunaan Teknologi Olahraga yaitu :

1. Instrumen Tes Power Tungkai

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan vertical jump, memiliki indeks validitas tergolong face validity. Tujuan : Mengukur komponen power tungkai. Alat dan Fasilitas : Jump MD TKK 54065106, blanko dan alat tulis. Pelaksanaan : a. Masukkan ujung tali ke dalam lubang rubber plate, pastikan agar tali terpasang dengan kuat. b. Pasanglah Belt di pinggang subyek supaya alat telah terpasang dengan erat. c. Perintahkan subyek untuk berdiri di atas Rubber Plate dengan tegak. Putarlah penggulung tali yang ada pada alat, pastikan tali tidak kendor. d. Tekan tombol ONC untuk menyalakan alat. Perintahkan kepada subyek untuk melakukan vertical jump.

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA EKSTRAKULIKULER SMK N 4 BANDAR LAMPUNG

1 16 64

Hubungan Panjang Tungkai, Kekuatan Otot Tungkai, dan Kelentukan Tungkai Terhadap Tendangan Jarak Jauh pada pemain SSB APAC INTI Tahun 2011

0 9 96

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TERHADAP HASIL MENGGIRINGBOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 15 TAHUN SSB KENARI UTAMA MEDAN TAHUN 2016.

0 2 20

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Menendang Bola Dalam Permainan Sepak Bola Siswa Di Sma Negeri 1 Karangtengah Kabupaten Demak.

0 4 10

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Menendang Bola Dalam Permainan Sepak Bola Siswa Di Sma Negeri 1 Karangtengah Kabupaten Demak.

0 5 17

PENDAHULUAN Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Menendang Bola Dalam Permainan Sepak Bola Siswa Di Sma Negeri 1 Karangtengah Kabupaten Demak.

0 5 5

KONTRIBUSI ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN KAKI DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA BAGI PEMAIN SSB PORTIS SAENTIS PERCUT TAHUN 2013.

0 3 20

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENDRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA.

0 4 35

Hubungan kelentukan otot tungkai, kekuatan otot tungkai, dan panjang tungkai dengan kecepatan hasil tendangan bola titik pinalti jarak 10 meter permainan futsal pada siswa peserta ekstrakurikuler di SMK Palapa Mijen Semarang Tahun Pembelajaran 2008/2009â€

0 1 92

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA ATLET SEPAKTAKRAW KLUB TUNAS MUDA KABUPATEN MEMPAWAH Ahmad Jamalong

0 0 15