Instrumen Tes Power Tungkai Instrumen Tes Kelentukan

45 dicatat sebagai skornya. Satu orang testee melakukan sebanyak 10 kali tendangan dan hasil seluruh tendangan dijumlahkan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini: 5 3 2 1 2 3 5 4 4 5 5 0,70 m 0,90 m 1,21 m 1,70 m 1,21 m 0,90 m 0,70 m 11 M Gambar 10. Lapangan Tes Menendang Ke Sasaran Nurhasan : 2001 1,04 0,70 0,70 46

E. Teknik Analisis Data

Pengolahan data merupakan suatu langkah penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis statistik dan analisis non statistik. Pada dasarnya statistik mempunyai dua pengertian yang luas dan yang sempit. Dalam pengertian yang luas statistik merupakan cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, mengajukan, dan menganalisis, data yang berwujud angka. Sedangkan dalam pengertian yang sempit statistik merupakan cara yang digunakan untuk menunjukkan semua kenyataan yang berwujud angka. Data yang dinilai adalah data variabel bebas : power tungkai X 1 , kelentukan X 2 , serta variabel terikat yaitu kemampuan menendang penalti Y. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi ganda multiple corelation. Menurut Arikunto 2006, untuk menguji hipotesis antara X 1 dengan Y dan X 2 dengan Y digunakan statistik melalui korelasi product moment. Dan sehubungan penelitian ini adalah penelitian populasi sampel, maka tidak diperlukan uji persyaratan untuk menentukan teknik analisis statistik yang digunakan.

a. Uji Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui hubungan antara power tungkai dan kelentukan dengan kemampuan menendang penalti maka menurut Sugiyono 2008: 226 digunakan rumus korelasi product moment adalah :            2 2 2 2 X.Y Y - Y n X - X n Y X - X.Y r         n 47 Keterangan : r xy : Koefesien korelasi n : Jumlah sampel X : Skor variabel X Y : Skor variabel Y ∑X : Jumlah skor variabel X ∑Y : Jumlah skor variabel Y ∑X 2 : Jumlah kuadrat skor variabel X Y 2 : Jumlah kuadrat skor variabel Y Dalam Sugiyono 2008: 226 Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar = -1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila hubungan antara dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi = 1 atau -1, maka hubungan tersebut sempurna. Jika didapat r = -1 maka terdapat korelasi negatif sempurna, artinya setiap peningkatan pada variabel tertentu maka terjadi penurunan pada variabel lainnya. Sebaliknya jika didapat r = 1, maka diperoleh korelasi positif sempurna. Artinya ada hubungan yang positif antara variabel, dan kuat atau tidaknya hubungan ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien korelasi. Dan koefisien korelasi adalah 0 maka tidak terdapat hubungan. 48 Tabel 1. Interpretasi koefisien korelasi nilai r. Interval Koefisien Korelasi Interpretasi Hubungan 0,80 - 1,00 0,60 - 0,79 0,40 - 0,59 0,20 - 0,39 0,00 - 0,19 Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap Y dicari dengan menggunakan rumus koefisien determinasi Riduwan, 2005: 139: KP = r 2 x 100 Keterangan : KP = Nilai koefisien determinasi r 2 = Koefisien korelasi dikuadratkan Selanjutnya dijelaskan Riduwan 2005: 139 dilakukan pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi, menggunakan rumus uji-t: 2 r 1 2 n r t    Keterangan : t : Nilai t hitung r : Koefisien korelasi hasil r hitung n : Jumlah sampel Distribusi tabel t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2 dengan uji satu pihak. Kaidah pengujian jika t hitung dari t tabel berarti maka tolak Ho, artinya ada hubungan yang signifikan. 49

b. Uji Korelasi Ganda

Untuk mengetahui hubungan power tungkai dan kelentukan secara bersama-sama dengan hasil kemampuan menendang penalti, maka digunakan rumus korelasi ganda Riduwan, 2005: 140:sebagai berikut :     2 X X X X Y X Y X 2 Y X 2 Y X Y X X 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 r 1 r r r 2 r r R     Keterangan : Y X X 2 1 R : Koefisien korelasi ganda Υ X 1 r : Koefisien korelasi X 1 terhadap Y Υ X 2 r : Koefisien korelasi X 2 terhadap Y 2 1 x x r : Koefisien korelasi X 1 terhadap X 2 Selanjutnya menurut Riduwan 2005: 141:dilakukan pengujian signifikan dengan rumus :   1 k n 2 R 1 k 2 R F     Keterangan : F : Uji keberartian korelasi ganda R : Koefisien korelasi ganda k : Jumlah variabel bebas n : Jumlah sampel 50 Jika F hitung F tabel tolak Ho, artinya signifikan. Jika F hitung F tabel maka terima Ho, artinya tidak signifikan. Dimana distribusi dk pembilang k=2 dan dk penyebut n-k-1 dengan mengambil taraf uji α = 0,05.

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA EKSTRAKULIKULER SMK N 4 BANDAR LAMPUNG

1 16 64

Hubungan Panjang Tungkai, Kekuatan Otot Tungkai, dan Kelentukan Tungkai Terhadap Tendangan Jarak Jauh pada pemain SSB APAC INTI Tahun 2011

0 9 96

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TERHADAP HASIL MENGGIRINGBOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 15 TAHUN SSB KENARI UTAMA MEDAN TAHUN 2016.

0 2 20

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Menendang Bola Dalam Permainan Sepak Bola Siswa Di Sma Negeri 1 Karangtengah Kabupaten Demak.

0 4 10

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Menendang Bola Dalam Permainan Sepak Bola Siswa Di Sma Negeri 1 Karangtengah Kabupaten Demak.

0 5 17

PENDAHULUAN Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Menendang Bola Dalam Permainan Sepak Bola Siswa Di Sma Negeri 1 Karangtengah Kabupaten Demak.

0 5 5

KONTRIBUSI ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN KAKI DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA BAGI PEMAIN SSB PORTIS SAENTIS PERCUT TAHUN 2013.

0 3 20

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENDRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA.

0 4 35

Hubungan kelentukan otot tungkai, kekuatan otot tungkai, dan panjang tungkai dengan kecepatan hasil tendangan bola titik pinalti jarak 10 meter permainan futsal pada siswa peserta ekstrakurikuler di SMK Palapa Mijen Semarang Tahun Pembelajaran 2008/2009â€

0 1 92

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA ATLET SEPAKTAKRAW KLUB TUNAS MUDA KABUPATEN MEMPAWAH Ahmad Jamalong

0 0 15