11 Senada dengan pendapat di atas, Widjadja 1998:79 juga memberi batasan
efektifitas sebagai: “Pencapaian sasaran menurut perhitungan terbaik”. Pengertian ini juga menunjuk pada hasil yang di peroleh, dimana dapat dikatakan efektif
apabila pencapaian hasil sesuai dengan sasaran. Pengertian ini dikemukakan oleh H. Emerson seperti dikutip Handayaningrat 1996:16, yang menyatakan bahwa:
“Effectiveness is measuring in term of actuating prescribed or objectives efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya”. Pendapat tersebut juga didukung oleh Komarudin 1994:126, yang menyatakan bahwa: “Efektivitas adalah suatu keadaan yang
menunjukkan tingkatan keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”. Pengertian efektivitas menurut Mardiasmo
2002:134 adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
2.2.2 Pengertian Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Daerah menganut sistem pengurusan yang sama dengan sistem pengurusan keuangan negara yang pada pokoknya yaitu :
a. Pengurusan administrasi, yaitu wewenang untuk mengadakan tindakan- tindakan dalam rangka penyelenggaraan rumah tangga daerah yang membawa
akibat pengeluaran-pengeluaran
yang membebani
anggaran daerah.
Pengurusan ini terdiri dari tindakan otorisator penandatanganan SP2D dan tindakan ordonator penandatanganan SPM.
12 b. Pengurusan ke pemegang kas, yaitu wewenang untuk menerima, menyimpan,
mambayar atau mengeluarkan uang dan barang, serta berkewajiban mempertanggungjawabkan
kepada kepala
daerah. Pengurusan
ini dilaksanakan oleh pemegang kas daerah dan pemegang kas.
Pengertian keuangan daerah menurut Pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai berikut: “Keuangan Daerah
adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut”. Adapun pengertian pengelolaan keuangan daerah menurut Pasal 1 Peraturan
Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai berikut: “Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah”.
Sedangkan pengertian pengelolaan keuangan daerah menurut Halim 2002:7 mengemukakan sebagai berikut: “Pengelolaan keuangan daerah merupakan
pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD”. Menurut Bastian 2001:70-71 mengatakan bahwa sesuatu anggaran yang telah
direncanakan dengan baik, hendaknya disertai dengan pelaksanaannya yang tertib dan disiplin, sehingga tujuan dan sasaran dapat dicapai secara berdaya guna dan
berhasil guna.