Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Konsep Dasar Sistem

4 Adapun rumusan masalah penyusun buat adalah: a. Bagaimana sistem pengadaan barang penunjang logistik yang sedang berjalan di PT. Telkom Jakarta Barat. b. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan barang penunjang logistik di PT. Telkom Jakarta Barat agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. c. Bagaimana bentuk aplikasi program komputer yang dapat digunakan untuk menangani pengolahan data persediaan barang penunjang logistik di PT. Telkom Jakarta Barat.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud diadakannya penelitian ini adalah membangun sistem informasi pengadaan barang penunjang logistik berbasis web untuk mendukung pengolahan data di PT. Telkom Jakarta Barat agar lebih efektif dan efisien. 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sistem pengadaan barang penunjang logistik yang sedang berjalan di PT. Telkom Jakarta Barat. 2. Untuk mengetahui perancangan sistem informasi pengadaan barang penunjang logistik di PT. Telkom Jakarta Barat. 3. Untuk mengetahui bentuk aplikasi program komputer yang dapat digunakan untuk menangani pengolahan data persediaan barang penunjang logistik di PT. Telkom Jakarta Barat. 5

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis Bagi Perusahaan: 1. Peningkatan kualiatas pelayanan jaringan kepada pelanggan dan meningkatnya kepercayaan pelanggan terhadap kinerja PT Telkom. Bagi Konsumen: 2. Memberikan kemudahan kepada para unit kerja dan pejabat unit untuk mendapatkan informasi-informasi dan memberikan kemudahan dalam melakukan proses peminjaman barang. 1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis serta dapat membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi di lapangan. 2. Bagi Pengembangan Ilmu Memberikan masukan ilmu bagi jurusan Manajemen Informatika tentang Sistem Informasi Pergudangan. 3. Bagi Peneliti Lain Menjadi bahan masukan dan sumber informasi bagi peneliti sebagai studi kepustakaan bagi penelitian yang sama dengan bidang yang dibahas dalam penelitian ini. 6

1.5. Batasan Masalah

Pembatasan ruang lingkup penelitian sistem yang diusulkan di PT. TELKOM JAKARTA BARAT meliputi : 1. Sistem informasi ini hanya menangani masalah tentang pembuatan laporan pemasukan barang dan pengeluaran barang pada PT. TELKOM Jakarta Barat khususnya pada bagian gudang. 2. Pada Sistem Informasi ini, penulis tidak membahas mengenai transaksi keuangan. 3. Sistem ini hanya membahas tentang persediaan barang-barang Penunjang Jaringan Telekomunikasi. 4. Aplikasi yang dibutuhkan terdiri dari : - Aplikasi dibangun dengan bahasa pemrograman PHP. - Database aplikasi menggunakan MySQL-5.0.51b - Sistem operasi yang dipakai Windows XP - Perancangan sistem menggunakan UML Unified Modelling Language 5. Aplikasi yang dibangun berbasis website. 6. Dari hak akses pengguna aplikasi dibatasi menjadi tiga bagian yaitu admin pegawai gudang, user unit kerja, dan user pengadaan. 7 1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakasanakan penelitian pada bagian gudang di PT. TELKOM JAKARTA BARAT Jl. Letjen. S. Parman Kav. 8 Jakarta 11440 Indonesia Telp. 021 565 1700 Fax. 021 565 2800. Dimulai dari tanggal 16 Maret – 11 April 2009. Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Tahun 2010 No Tahap Agustus September Oktober November Desember I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 Pengumpulan kebutuhan 2 Membangun prototyping 3 Evaluasi prototyping 4 Mengkodekan Sistem 5 Menguji Sistem 6 Evaluasi sistem 7 Menggunakan Sistem 8

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan teori yang dipakai penulis dalam menyusun laporan skripsi ini.

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. “Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.” Jogiyanto 2001 Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian subsistem. Masing- masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi. 9

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai: a. Komponen-komponen Components Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsitem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. b. Batas Sistem Boundary Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu batas sistem menunjukkan ruang lingkup Scope dari sistem tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem Environments Environments dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaiknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem. 10 d. Penghubung Sistem Interface Merupakan media penghubung antar satu subsistem yang memungkinkan sumber-sumber daya lain mengalir dari satu subsistem lainnya. Keluaran Output dari satu subsistem akan menjadi masukan Input untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan. e. Masukan Input Merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. f. Keluaran Output Merupakan energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. g. Pengolah Process Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. 11 h. Sasaran Sistem Objectives Suatu sistem pasti mempunyai tujuan Goal atau sasaran Objectives. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan Habluminnallah. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam. Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. 12 Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh man-machine sistem. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem tertentu deterministic sistem dan sistem tak tentu probabilistic sistem Deterministic sistem beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dan sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabilkonstan dalam jangka waktu yang lama. Contoh: Sistem komputer. Probabilistic sistem adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contoh: Sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi. 4. Sistem tertutup close sistem dan sistem terbuka open sistem Close sistem merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed sistem secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup. 13 Open sistem adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.

2.2 Konsep Dasar Informasi