Sistem Informasi Pengadaan Barang Penunjang Logistik Pada Bagian Gudang Di PT. Telkom Jakarta Barat

(1)

ABSTRACT

The process of procurement as the company’s operational activity support need a particular attention from its company because a tight business competition. In addition, technology development is used in building more integrated business. So far, procurement in PT. Telkom Jakarta Barat is still not optimum. The use of software Microsoft Excel which as data processor still has weakness because it is error-susceptible and online access disable by all divisions, remember the excessively of branch office . Beside that, the process of good demand still use forms to fill the datas and duplication of process has been occured. The problems becoming the backgrounds of this final task that titled is “procurement of information systems supporting the logistics of the warehouse at PT. Telkom Jakarta Barat”.

This system has been designed for support demand input process, purchase order, delivery order, print packing list, check the status of good demand, to reporting delivered goods and purchases. To design this system, there are several things that must be done to solve the problems, its divide in few sections. First, is preliminary phase, which is committed to give the direction, to determine objective, and focus on method of discussion for next research. Second, set of data collection methodology to determine which form sources of primary data and secondary data sources, and methods of system development used is prototype model. Third, the analysis and act of planning phase. This phase is to analyze the existing system to find the weakness and to identify the needs of new system, then design the system based on requirements. Fourth, testing and analyzing the system. Fifth, the conclusion and suggestion phase based on the output of testing result.

From this research, it can be concluded that the designed system are expected able to recording, checking and giving information demand report and purchase of goods appropriate with that required by the warehouse

.


(2)

ABSTRAK

Proses pengadaan barang sebagai penunjang kegiatan operasional sebuah perusahaan perlu mendapatkan perhatian khusus dari perusahaan tersebut karena sekarang ini persaingan bisnis sudah semakin ketat. Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang telah banyak dimanfaatkan dalam membangun bisnis yang lebih terintegrasi. Selama ini, proses pengadaan di PT. Telkom Jakarta barat masih belum optimal. Penggunaan sotware Microsoft Excel sebagai pengolah data masih memiliki kekurangan karena rentan terhadap kesalahan dan belum dapat diakses oleh semua kantor cabang, mengingat banyaknya kantor cabang yang dimiliki . Selain itu, proses permintaan barang masih menggunakan form-form dalam mengisi data dan terjadi duplikasi aktifitas selama proses pengadaan barang berlangsung. Adanya permasalahan tersebut melatarbelakangi adanya penelitian tugas akhir yang berjudul “Sistem Informasi Pengadaan Barang Penunjang Logistik pada Bagian Gudang di PT. Telkom Jakarta Barat”. Sistem ini dirancang agar dapat menunjang proses input permintaan barang, Purchase Order, Delivery Order, cetak Packing List, cek status barang sampai dengan pelaporan barang terkirim dan pembelian barang.

Dalam merancang sistem ini, ada beberapa hal yang dilakukan dalam memecahkan masalah yang secara garis besar terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap pendahuluan yang dilakukan untuk memberikan arahan, menentukan tujuan, dan untuk memfokuskan pembahasan dalam proses penelitian selanjutnya. Tahap kedua menetukan metodologi pengumpulan data yang berupa sumber data primer serta sumber data sekunder, dan metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototype. Tahap ketiga adalah tahap analisis dan perancangan sistem. Pada tahap ini dilakukan analisis sistem eksisting untuk mengetahui kekurangan sistem dan menentukan identifikasi kebutuhan sistem baru, kemudian dilakukan perancangan sistem berdasarkan kebutuhan sistem. Tahap keempat adalah tahap pengujian dan analisis sistem. Tahap kelima berdasarkan sistem yang telah dirancang, maka dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah sistem sudah mampu merepresentasikan tujuan awal dan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sistem.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa sistem yang dirancang diharapkan mampu melakukan pencatatan dan pengecekan permintaan barang dan memberikan informasi berupa laporan permintaan barang dan pembelian barang yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh bagian gudang. Kata Kunci : Permintaan Barang, Purchase Order, Packing List, PT Telkom.


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia Information Technology (IT) akhir-akhir ini semakin pesat. Perkembangan tersebut membawa dampak yang besar di dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berada di luar negeri dapat dilakukan melalui internet (International Network) dengan berbagai cara yaitu dengan e-mail (surat elektronik), chatting (berbicara dengan satu atau banyak orang secara langsung), dan lain-lainnya. Selain itu, perkembangan IT juga berpengaruh terhadap bidang pekerjaan yaitu dengan menggunakan sistem komputerisasi untuk efisiensi pekerjaan. Seiring dengan perkembangan IT pula, sistem informasi pada perusahaan mulai menggunakan sistem komputerisasi.

PT Telkom salah satunya perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan alat-alat telekomunikasi termasuk perusahaan yang sangat mengedepankan teknologi IT. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi semakin meningkat pula permintaan pelanggan akan kebutuhan produk-produk yang ada pada perusahaan tersebut, oleh karena itu perusahaan akan melakukan peningkatan pelayanan terhadap para pelanggan.

Dalam pelaksanaannya PT. Telkom mengalami beberapa kendala untuk peningkatan pelayanan, khususnya pada bagian gudang dimana bagian tersebut sangat penting karena sebagai tempat penyimpanan barang penunjang


(4)

masalah yang sering terjadi adalah para pegawai gudang selalu kewalahan pada saat proses administrasi dan proses pendistribusian barang karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola bagian gudang. Seringkali juga para unit kerja tersebut tidak mendapatkan barang yang dibutuhkan karena kurangnya informasi tentang ketersediaan barang yang ada di gudang, masalah ini seringkali terjadi bila permintaan pelanggan akan peningkatan kualitas jaringan meningkat. Selain itu masalah lain adalah saat proses pencatatan terhadap barang masuk dan barang keluar masih dilakukan pengecekan secara manual. Proses tersebut sangat menghambat kerja para pegawai khususnya yang ada pada bagian gudang dan banyak membuang waktu sehingga kurang efektif dan efisien. Sehingga adanya keterlambatan terhadap pemeriksaan didalam memperoleh data yang akan dilaporkan untuk diolah menjadi informasi kepada pejabat yang berwenang (pejabat unit).

Berkaitan dengan hal di atas, dibutuhkanlah sebuah Sistem Informasi Pergudangan yang bisa memberikan suatu pelayanan yang baik, akurat dan efisien, dimana data yang telah diproses bisa disajikan dengan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan Sistem Informasi Pergudangan serta dapat menjadi bahan untuk Standar Pelayanan Minimal (SPM). Pengaruh ke depannya diharapkan PT. Telkom khususnya pada bagian gudang dapat memberikan informasi yang lebih baik, cepat dan akurat kepada ke setiap unit kerja yang berhubungan langsung dengan bagian gudang.

Dari penjabaran latar belakang diatas jelaslah hal – hal yang melatar belakangi pemilihan judul “SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG


(5)

PENUNJANG LOGISTIK PADA BAGIAN GUDANG DI PT.TELKOM JAKARTA BARAT”.

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, penulis menemukan beberapa masalah pada Sistem Informasi Persediaan Barang Penunjang Logistik Pada Bagian Gudang di PT. Telkom Jakarta Barat yang sedang berjalan saat ini antara lain sebagai berikut:

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Masih kurang efektifnya proses adminstrasi dan proses pendistribusian barang pada bagian gudang karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM).

2. Para pemakai barang tidak dapat memastikan barang yang akan dipakai ada atau tidak karena mereka tidak bisa mendapatkan informasi tersebut.

3. Pengolahan data pergudangan yang dilakukan dengan dua cara, yaitu memasukkan data menggunakan MS. Excel dan pencatatan ke beberapa buku yang disimpan sebagai arsip sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama.

4. Pembuatan Laporan belum efektif dikarenakan sumber masih berupa file dan dokumen, sehingga sering terjadi keterlambatan dalam pembuatan laporan.


(6)

Adapun rumusan masalah penyusun buat adalah:

a. Bagaimana sistem pengadaan barang penunjang logistik yang sedang berjalan di PT. Telkom Jakarta Barat.

b. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan barang penunjang logistik di PT. Telkom Jakarta Barat agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

c. Bagaimana bentuk aplikasi program komputer yang dapat digunakan untuk menangani pengolahan data persediaan barang penunjang logistik di PT. Telkom Jakarta Barat.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud diadakannya penelitian ini adalah membangun sistem informasi pengadaan barang penunjang logistik berbasis web untuk mendukung pengolahan data di PT. Telkom Jakarta Barat agar lebih efektif dan efisien.

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem pengadaan barang penunjang logistik yang sedang berjalan di PT. Telkom Jakarta Barat.

2. Untuk mengetahui perancangan sistem informasi pengadaan barang penunjang logistik di PT. Telkom Jakarta Barat.

3. Untuk mengetahui bentuk aplikasi program komputer yang dapat digunakan untuk menangani pengolahan data persediaan barang penunjang logistik di PT. Telkom Jakarta Barat.


(7)

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Bagi Perusahaan:

1. Peningkatan kualiatas pelayanan jaringan kepada pelanggan dan meningkatnya kepercayaan pelanggan terhadap kinerja PT Telkom.

Bagi Konsumen:

2. Memberikan kemudahan kepada para unit kerja dan pejabat unit untuk mendapatkan informasi-informasi dan memberikan kemudahan dalam melakukan proses peminjaman barang.

1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis serta dapat membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi di lapangan.

2. Bagi Pengembangan Ilmu

Memberikan masukan ilmu bagi jurusan Manajemen Informatika tentang Sistem Informasi Pergudangan.

3. Bagi Peneliti Lain

Menjadi bahan masukan dan sumber informasi bagi peneliti sebagai studi kepustakaan bagi penelitian yang sama dengan bidang yang dibahas dalam penelitian ini.


(8)

1.5. Batasan Masalah

Pembatasan ruang lingkup penelitian sistem yang diusulkan di PT. TELKOM JAKARTA BARAT meliputi :

1. Sistem informasi ini hanya menangani masalah tentang pembuatan laporan pemasukan barang dan pengeluaran barang pada PT. TELKOM Jakarta Barat khususnya pada bagian gudang.

2. Pada Sistem Informasi ini, penulis tidak membahas mengenai transaksi keuangan.

3. Sistem ini hanya membahas tentang persediaan barang-barang Penunjang Jaringan Telekomunikasi.

4. Aplikasi yang dibutuhkan terdiri dari :

- Aplikasi dibangun dengan bahasa pemrograman PHP. - Databaseaplikasi menggunakan MySQL-5.0.51b - Sistem operasi yang dipakai Windows XP

- Perancangan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language)

5. Aplikasi yang dibangun berbasis website.

6. Dari hak akses pengguna aplikasi dibatasi menjadi tiga bagian yaitu admin (pegawai gudang), user (unit kerja), dan user (pengadaan).


(9)

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakasanakan penelitian pada bagian gudang di PT. TELKOM JAKARTA BARAT Jl. Letjen. S. Parman Kav. 8 Jakarta 11440 Indonesia Telp. (021) 565 1700 Fax. (021) 565 2800. Dimulai dari tanggal 16 Maret – 11 April 2009.

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

Tahun 2010

No Tahap Agustus September Oktober November Desember

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 Pengumpulan

kebutuhan 2 Membangun

prototyping 3 Evaluasi

prototyping 4 Mengkodekan

Sistem 5 Menguji

Sistem 6 Evaluasi

sistem

7 Menggunakan Sistem


(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan teori yang dipakai penulis dalam menyusun laporan skripsi ini.

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

“Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.” Jogiyanto (2001)

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem). Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi.


(11)

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai:

a. Komponen-komponen (Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsitem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu batas sistem menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Environments dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaiknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.


(12)

d. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antar satu subsistem yang memungkinkan sumber-sumber daya lain mengalir dari satu subsistem lainnya. Keluaran (Output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (Input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

e. Masukan (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk

mendapatkan keluaran. f. Keluaran (Output)

Merupakan energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

g. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi.


(13)

h. Sasaran Sistem (Objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (Goal) atau sasaran (Objectives). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan

(Habluminnallah).

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang


(14)

Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin

disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan

man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh man-machine sistem. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem tak tentu (probabilistic sistem)

Deterministic sistem beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dan sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Contoh: Sistem komputer.

Probabilistic sistemadalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contoh: Sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.

4. Sistem tertutup (close sistem) dan sistem terbuka (open sistem)

Close sistem merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed sistem (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).


(15)

Open sistem adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang sudah diproses atau diolah sehingga mempunyai nilai bagi penerimanya dan dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan yang disampaikan melalui media kertas (hardcopy), tampilan (display), atau suara (audio). Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai merupakan hasil dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan.

2.2.1 Siklus Informasi

Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak akan berguna.

Data diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga


(16)

membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut sebagai siklus informasi (Information Cycle). Agar lebih jelas, dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.1 Siklus Informasi

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

1. Akurat (Accuracy)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan dapat terjadi karena sumber informasi atau data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak, mengubah data-data asli tersebut.

2. Relevan (Relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevancy


(17)

3. Tepat waktu (Timelines)

Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak lebih terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan keputusan dan tindakan.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi dapat diperoleh dari Sistem Informasi (Information Sistem). Sistem Informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah kumpulan komponen (perangkat keras, perangkat lunak, perangkat komunikasi, prosedur, basis data, dan SDM) yang saling berinteraksi dalam upaya menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi, untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam pencapaian tujuan, melalui kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi.” Jogiyanto (2001:11)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat terdiri dari komponen-komponen, yaitu:

1. Blok masukan (Input Block)

Blok masukan dalam sebuah sistem informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.


(18)

2. Blok model (Model Block)

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.

3. Blok keluaran (Output Block)

Berupa data-data keluaran seperti dokumen output dan informasi yang berkualitas.

4. Blok teknologi (Technology Block)

Digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan pengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok ini merupakan komponen bantu yang memperlancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem.

5. Blok basis data (Database Block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok kendali (Control Block)

Meliputi masalah pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan atau kegagalan sistem. Suatu sistem informasi yang dikomputerisasi harus terdiri dari:

a. Perangkat Lunak (Software)

Software ini terdiri dari Sistem Operasi (Operating sistem), utilitas dan aplikasi.


(19)

b. Perangkat Keras (Hardware)

Hardware terdiri dari komponen input, proses, proses output dan jaringan.

c. Data

Data mencakup struktur data, keamanan dan integritas data. Data adalah representasi dari suatu fakta yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata dan atau angka. Manfaat data adalah sebagai satuan representasi yang dapat diingat dan diolah menjadi informasi. Karakteristiknya, data bukanlah fakta; namun representasi dari fakta. 2.4 Kasus yang Dianalisis

Kasus yang dianalisis disini akan menjelaskan hal – hal apa saja yang akan diteliti dalam hal ini adalah persediaan barang.

2.4.1 Pengertian Persediaan

Menurut Freedy Rangkuti persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu perode tertentu, atau persediaan barag-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam suatu proses produksi.

Persediaan merupakan :

“bahan-bahan, bagian-bagian yang disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang langgan setiap waktu” Freedy Rangkuti (2002:11)


(20)

Sejauh apek dari persediaan memerlukan elaborasi yang lebih mendalam, misalanya tentang macam-macam persediaan yang dianggap tepat atau baik menurut pandangan dari beberapa fungsi atau departemen yang berada di dalam perusahaan hubungan antara persediaan dengan sejumlah modal yang diinvestasikan serta persediaan dengan piutang perusahaan,

2.4.3 Sistem Pencatatan Persediaan

Ada 2 macam metode pencatatan persediaan yaitu : metode mutasi persediaan metode persediaan fisik. Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan fisik, hanya tambahan persediaan dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakia tidak dicatat dalam kartu persediaan. Untuk mengetahui beberapa haraga pokok persediaan yang dipakai atau dijual harus dilakukan dengan perhitungan fisik sisa persediaan yang masih ada digudang pada akhir periode akutansi harga pokok persediaan periode awal ditambah dengan harga pokok persediaan yang dibeli selama periode dikurangi dengan harga pokok persediaan pada akhir periode merupakan harga pokok persediaan yang dipakai selama periode akuntansi yang berkaitan.

2.4.4 Macam-macam Persediaan

Persediaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis persediaan seperti yang dikemukakan oleh Freddy Rangkuti (2002:2) sebagai berikut :

Jenis-jenis persediaan menurut jenis dan posisinya terbagi menjadi: a. Persediaan bahan baku.


(21)

b. Persediaan bagian produk atau komponen yang dibeli. c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau penolong.

d. Persediaan barang-barang setengah jadi atau barang dalam proses. e. Persediaan barang jadi.

Untuk lebih jelasnya, jenis-jenis persediaan tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Persediaan bahan baku.

Persediaan bahan adalah persediaan barang-barang berwujud seperti besi, kayu serta komponen-komponen lainnyayang digunakan dalam proses produksi barang-barangdari jenis ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari perusahaan yang menghasilkan bahan baku.

b. Persediaan bagian produk atau komponen yang dibeli

Persediaan ini disebut juga purchased parts atau component stock yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain dimanasecara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.

c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau penolong

Persediaan ini disebut juga supplies stock, supplies stock adalah persediaan barang-barang (bahan pembantu) yang di[erlukan dalam proses produksi tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.


(22)

Persediaan barang dalam proses adalah persediaan barang-barang yang telah diolah menjadi suatu bentuk tetapi masih perlu diproses lebih layak menjadi barang jadi.

e. Persediaan barang jadi

Persediaan barang jadi adalah persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dan siap untuk dijual atau dikirim kepada langganan atau perusahaan lainnya.

2.4.5 Fungsi Persediaan

Persediaan bagi perusahaan adalah hal yang lazim baik itu untuk perusahaan manufacturing maupun jasa. Persediaan memberikan berbagai manfaat yang pada umumnya akan mempermudah perusahaan dalam operasional perusahaan yakni dapat memperlancar jalannya operasi berkesinambungan yang selanjutnya menyampaikannya kepada langganan atau konsumen. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Freedy Rangkuti (2000:2) bahwa:

a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang. b. Menghilangkan resiko barang yang rusak.

c. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan. d. Mencapai penggunaan mesin yang optimal. e. Mencapai yang sebaik-baiknya bagi konsumen. 2.5 Pengertian Basis Data (Database)

Menurut Yahya (2001:8), basis data (database) didefinisikan sebagai himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi


(23)

sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Basis data adalah satu kelompok organisasi data terpusat. Basis data secara umum dianalogikan sebagai lemari dokumen atau sekumpulan lemari dokumen.

2.5.1 Operasi Dasar Basis Data

Operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data meliputi:

1. Pembuatan basis data baru (create database). 2. Penghapusan basis data (drop database).

3. Pembuatan fileatau tabel dari suatu basis data (drop table).

4. Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah file atau tabel di sebuah basis data (insert).

5. Pengambilan data dari sebuah fileatau tabel (retrieve atau search). 6. Pengubahan data dari sebuah fileatau tabel (update).

7. Penghapusan data dari sebuah fileatau tabel (delete). 2.6 Arsitektur Jaringan Komputer

Arsitektur jaringan komputer dapat diartikan sebagai kumpulan jumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi dari satu komputer yang saling berhubungan.

2.6.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan


(24)

bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,

mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan

hardwareatau softwareyang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printeratau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Ciri-ciri jaringan komputer:

1. Berbagi perangkat keras (hardware)

2. Berbagi perangkat lunak (software)

3. Berbagi saluran komunikasi (internet)

4. Berbagi data dengan mudah

5. Memudahkan komunikasi antar pemakai jaringan

2.6.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas:

1. LAN (Local Area Network)

Sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti didalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan Peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke


(25)

Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang

bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai

workstation.

Sistem Client Server berjalan setidaknya pada dua sistem komputer yang berbeda, satu sebagai serverdan satu sebagai client. Client umumnya berupa sebuah komputer desktop yang terhubung

dalam satu jaringan dimana biasanya komputer client akan

mengeluarkan suatu permintaan kepada komputer server dan

server kemudian menjalankan permintaan tersebut dan mengirimkan kembali suatu informasi kepada client tersebut, maka

dari komputer serversetidaknya memiliki kemampuan tinggi untuk

dapat melayani keinginan client dan biasanya pada suatu jaringan komputer client tidak hanya satu.

1. Keunggulan Client Server:

a. Kecepatan akses lebih tinggi karena fasilitas jaringan dan pengolahannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation. b. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena

terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.

2. Kelemahan Client Server:


(26)

b. Diperlukannya adanya satu komputer khusus yang

berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.

c. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server, bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan swasta atau umum.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

2.7 Arsitektur Aplikasi

2.7.1 Internet

Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang sangat pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia.


(27)

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti sebuah jaringan komputer raksasa yang tersebar di seluruh dunia dan terdiri dari jutaan komputer yang berbeda jenis. Priyono Dwi Widodo (2002:298)

2.7.2 Web

Web adalah layanan internet yang paling banyak memiliki tampilan grafis dan kemampuan link yang sangat bagus. Keistimewaan inilah yang telah menjadikan web sebagai service yang paling cepat pertumbuhannya.

Web telah diadopsi oleh beberapa perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya, karena beberapa alasan sebagai berikut:

1. Akses informasi mudah. 2. Setup server mudah.

3. Informasi mudah didistribusikan.

2.7.2.1 Cara kerja World Wide Web (WWW)

Berikut ini adalah pemaparan cara kerja world wide web (www):

1. Informasi-informasi web disimpan dalam sebuah dokumen


(28)

2. Dokumen web yang disimpan dapat disebut dengan web server apabila komputer yang dimaksud telah dilengkapi dengan web server.

3. Komputer-komputer membaca web pages disebut web client.

4. Komputer web client menampilkan halaman web dengan

menggunakan sebuah program khusus yang disebut dengan browser web (web browser).

2.7.2.2 Situs Web ( World Wide Web)

Situs web (website) merupakan suatu tempat untuk

meletakkan sekumpulan halaman web (web pages) milik seseorang

atau suatu perusahaan.

Halaman pertama yang akan muncul jika situs web diakses disebut home page. Sutarman (2003:6)

2.7.2.3 Server Web

Server web merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk melayani permintaan-permintaan dari browser web. Contoh server web antara lain Apache, Netscape dan lain-lain. Perangkat

lunak server web dapat dijalankan pada berbagai platform

misalnya Microsoft Internet Information Server, Netscape

FastTrack dan masih banyak lagi yang lainnya. Meskipun banyak macam server web yang tersedia akan tetapi secara fungsional


(29)

adalah sama yaitu untuk melayani permintaan-permintaan dari browser web. Sutarman (2003:222)

2.7.2.4 Web Browser

Web browser merupakan sebuah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menampilkan dan berinteraksi dengan text, gambar dan informasi yang ada pada halaman web

pada WWW (World Wide Web) atau LAN (Local Area Network).

Web browser mempunyai tugas untuk menterjemahkan informasi yang diterima dari server web dan menampilkan pada layar komputer pengguna. Umumnya browser web menerima data

dalam bentuk HTML. File HTML merupakan teks filebiasa yang

selain berisi informasi yang hendak ditampilkan kepada userjuga memiliki perintah-perintah untuk mengatur tampilan data-data

tersebut. Browser kemudian menterjemahkan perintah-perintah

tersebut.

2.7.3 HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)

HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) adalah protokol utama web

yang mengatur tata cara yang harus dipakai oleh browser untuk


(30)

2.7.4 HTML (Hyper Text Markup Language)

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa kode

pemograman yang menjadi dasar bagi terwujudnya web. Dengan HTML seluruh sistem komputer yang saling berbeda dapat mengenali format-format yang ditampilkan dalam situs-situs internet tanpa perbedan yang berarti, termasuk didalamnya penampilan multimedia (grafik, suara dan citra video). HTML berbasis teks yang sangat sederhana dan praktis sehingga dapat dipahami oleh berbagai jenis komputer dalam platform sistem yang berbeda.

Dokumen HTML mengandung perintah-perintah teks yang disebut

taguntuk menampilkan tulisan, gambar, warna, suara, video, animasi dan

sebagainya serta link yang menghubungkan berbagai topik. Dengan

bentuk hypertext maka halaman website akan dapat dibangun dengan

cepat serta ditampilkan dengan cantik.

Program yang ditulis dalam bahasa PHP akan diproses terlebih dahulu di web server sebelum dikirimkan ke client. Client dalam hal ini adalah web browser, hanya akan menerima dalam bentuk HTML. Jadi HTML merupakan salah satu elemen penting di dalam pemograman PHP.

2.7.5 Email

Email atau electronic mail, sesuai dengan namanya adalah layanan internet berupa pengiriman mail (surat) yang datanya kebentuk


(31)

internet dapat mencapai tidak hanya orang-orang yang terhubung langsung ke internet tapi juga user dari jaringan komersil seperti CompuServe, AmerikaOnline dan sebagainya, serta jaringan komputer lain yang telah tersebar diseluruh dunia.

Sistem mailinternet bekerja sebagaimana kotak surat biasa, namun bedanya surat dikirim dalam bentuk dokumen dan didistribusikan secara elektronik sehingga disebut email.

Kelebihan email adalah kecepatan, jarak ribuan mil hanya akan ditempuh selama beberapa detik (hampir seketika) sedang dengan jasa pos bisa memakan waktu berminggu-minggu. Setiap kotak surat memiliki pemilik (bisa perorangan ataupun organisasi) dan alamat yang jelas, unik dan berbeda satu sama lain sehingga bisa dipakai sebagai pennunjuk identitas.

2.7.6 Pemograman Web

Situs-situs yang ada di internet pada umumnya tidak menampilkan hal statis. Sudah banyak hal yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Untuk membuat situs dinamis diperlukan kemampuan pemograman web.

Ciri-ciri situs yang dinamis adalah bisa berinteraksi dengan pengunjung situs, bisa menampilkan info-info yang berasal dari databasedan halaman-halaman web bisa berubah secara otomatis.


(32)

Berdasarkan tempat dijalankannya perintah-perintah program dalam halaman web, pemograman web dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:

1. Server-side programming 2. Client-Side programming

Pada server-side programming, perintah-perintah program dijalankan di web server, sedangkan client-side programming menjalankan perintah pada client, dalam hal ini web vrowser. Sutarman (2003:7)

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Dibawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing perangkat lunak: 2.8.1 Pemograman Page Home Page (PHP Hypertext Prepocessor)

PHP merupakan bahasa Scripting Open Source yang menyatu

dengan HTML dan berada di server (Server Side HML Embeded Scripting), artinya sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada halaman HTML

biasa. Tujuan dari bahasa scripting adalah untuk membuat

aplikasi-aplikasi yang dijalankan diatas teknologi web.

Berikut ini merupakan beberapa kelebihan PHP: 1. Memiliki tingkat akses yang lebih cepat. 2. Memiliki tingkat keamanan yang tinggi. 3. Dapat dijalankan di semua platform.


(33)

4. Mampu berjalan di beberapa server yang ada, misalnya Apache, Miscrosoft HS, PWS, httpd, AOLserver.

5. Dapat berkomunikasi dengan berbagai database seperti

MySQL, Oracle, Miscrosoft SQL Server, Miscrosoft Access, databaselainnya.

2.8.2 MySQL

MySQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database serveryang dikenal dengan SQL. Definisi SQL (Structured Query Language) adalah bahasa terstruktur yang digunakan untuk query, meng-update dan mengolah relasi antar database. MySQL merupakan salah satu database server keluaran T.c.X DataConsult AB, sebuah perusahaan IT

Swedia. Alasan digunakan MySQL sebagai database server:

1. Dukungan terhadap berbagai macam bahasa pemograman. 2. Mendukung standar yang telah ada.

3. Kecepatan, kehandalan dan kemudahan dalam penggunaannya. 4. Mampu membuat tabel berukuran sangat besar.

2.8.3 Apache

Menurut Sidik (2002:9) untuk menjalankan PHP dan MySQL, kita

membutuhkan sebuah web server. Apache merupakan salah satu web server

yang ketangguhannya telah teruji serta sifat dari Apache yang free dan open source.

Web serveradalah suatu program yang dijalankan pada computer yang terkoneksi dengan internet. Web server melihat hubungan dengan internet


(34)

dan menunggu perintah atau permintaan dari web browserakan HTML atau dokumen.

2.8.4 Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver 8 adalah perngkat lunak yang digunakan untuk mendesain tampilan halaman web. Macromedia Dreamweaver 8

mempunyai kemampuan editing kode pada aplikasi web dengan bahasa

pemograman yang berbeda seperti HTML, PHP, ASP, JSP dan lain sebagainya.

2.8.5 Adobe Photoshop CS2

Adobe Photoshop CS2 adalah sebuah software image editingyang sudah

menjadi standar bagi dunia industri pengolahan citra dan penerbitan. Adobe Photoshop CS2 ini dapat digunakan dalam pengolahan teks, gambar, animasi dan lain sebagainya. Hasil pengolahan dari Photoshop banyak digunakan dalam implementasi halaman-halaman web.

2.8.6 XAMPP for Windows

XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang

dikembangkan oleh sebuah komunitas open source yang informasinya dapat

diperoleh pada alamat http://www.apachefriends.org untuk memperolehnya dengan cara mengunjungi alamat http://www.apachefriends.org/de/xampp-windows.html#628.

Dengan menggunakan XAMPP anda tidak usah lagi langsung untuk melakukan penginstalan program-program yang lain karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMPP.


(35)

Berikut ini beberapa paket yang telah disediakan: Nugroho (2006:6) 1. Apache HTTPD 2.0.54

2. PHP 5.0.3

3. Filezilla FTP server 0.9.79 4. openSSL 0.9.79 dan lain-lain 2.8.7 Rational Rose

Rational rose adalah software yang memiliki perangkat-perangkat

pemodelan secara visual, dasar-dasar pemodelan dengan rational rose yaitu Visual modeling adalah proses menggambarkan cetak biru suatu sistem secara grafis terdiri dari komponen-komponen, grafis-grafis dan koneksi-koneksi yang

ada di dalam sistem tersebut agar mudah dipahami dan dikomunikasikan. Visual

modeling dapat membantu kita untuk menampilkan elemen-elemen yang penting secara detail dari suatu masalah yang kompleks dan menyaring untuk kemudian membuang elemen-elemen tidak penting. Beberapa keunggulan rational rose dalam pemodelan:

1. Bahasa pemodelan yang digunakan adalah Bahasa pemodelan standar yaitu UML, akan meningkatkan komunikasi intra tim.

2. Rational rose mendukung round-trip engineering, sehingga kita dapat mengenerate model kedalam kode (Java, C++, Visual basic) dan

melakukan reserve engineering.


(36)

4. Memudahkan dalam memperbaiki software tersebut karena apabila suatu

saat ditemukan requirement baru, dapat kembali menggambarkan lagi

software tersebut dalam UML.

5. Para user rational rose dapat berkomunikasi walaupun bekerja dalam sistem operasi yang berbeda (Windows atau Unix).

6. Dengan menggunakan rose web publisher suatu tim dapat

mengkomunikasikan model dan spesifikasinya dalam web browser.


(37)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan pada bagian gudang di PT. TELKOM JAKARTA BARAT Jl. Letjen. S. Parman Kav. 8 Jakarta 11440 Indonesia Telp. (021) 565 1700 Fax. (021) 565 2800.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, yang selanjutnya disebut TELKOM atau Perseroan, merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia.

Pada akhir September 2005, Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas di 9 (sembilan) anak perusahaan, termasuk di PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel), yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam industri selular di Indonesia dengan EBITDA margin sebesar 72%, merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Kepemilikan saham TELKOM saat ini dimiliki oleh pemerintah RI sebesar 51,19% dan oleh publik 48,81%. Sebagian dimiliki oleh investor asing sebesar 45,58% dan sisanya oleh investor lokal sebesar 3,23% dengan kapitalisasi pasar untuk saham TELKOM saat ini berkisar 15 % dari total kapitalisasi pasar di BEJ.


(38)

TELKOM mencatatkan sahamnya di bursa efek dalam dan luar negeri yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange

(NYSE), London Stock Exchange(LSE) dan Tokyo Stock Exchange(TSE) (Public Offering Without Listing/POWL). Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi TELKOM:

Telepon

Beberapa layanan yang diberikan PT. Telkom antara lain:

a. Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih menjadi monopoli TELKOM di Indonesia

b. Telkom Flexi, layanan telepon fixed wirelessCDMA

Data/Internet

Beberapa layanan Lain yang diberikan PT. Telkom untuk para konsumen: a. TELKOMNet Instan, layanan akses internet dial up

b. TELKOMNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan

c. Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL

d. e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)

e. Solusi Enterprise – INFONET f. TELKOMLink DINAccess


(39)

berbasis IP MPLS.

h. TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial), Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet. i. TELKOM ISDN, jaringan digital yang menyediakan layanan

telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.

Satelit

Satelit yang digunakan oleh PT. Telkom saat ini adalah: a. TELKOMSatelit (Sewa Transponder)

b. TELKOMVSAT (VSAT)

Metamorfosis PT. Telkom

Disini akan dijelaskan sejarah perjalanan PT. Telkom yang diawali dari era kolonial sampai menjadi PT. Telkom yang berjalan sekarang

1. Era Kolonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon(PTT).

2. Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi(PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro(PN Pos & Giro) dan Perusahaan


(40)

3. Perumtel

Pada tahun 1974, PN

Umum Telekomunikasi

telekomunikasi nasional

Indonesian Satellite Corporation RI menjadi Badan Usa

telekomunikasi internasional, ditetapkan Undang-undang yang juga mengatur peran swas

4. PT. Telkom (Persero)

Pada tahun 1991 Perumtel

(Persero) Telekomunikasi

Nomor 25 Tahun 1991.

5. PT. Telkom (Tbk)

Pada tanggal 14 saham TELKOM. Sejak

, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusah Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan

nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah

dan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggaraka internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun

undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

(Persero)

Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

Gambar 3.1 Kantor Pusat Telkom

14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan

Perusahaan

menyelenggarakan jasa seluruh saham PT. oleh pemerintah menyelenggarakan jasa Pada tahun 1989, Telekomunikasi, telekomunikasi.

Perusahaan Perseroan

Peraturan Pemerintah

Umum Perdana diperdagangkan di


(41)

Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.

Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.

Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT. INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Anak Perusahaan

Beberapa anak perusahaan yang ada dibawah naungan PT. Telkom: a. Telkomsel

b. Telkomvision/Indonusa c. Infomedia

d. Graha Sarana Duta/GSD e. Patrakom

f. Bangtelindo


(42)

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

a. VISI

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

b. MISI

Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom " dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Staff O & M Access Support

Officer 2 Warehouse &

Workoutfit

Officer 3 Warehouse &

Workoutfit Officer 3

Logistik AdministrasiOfficer 3

Officer 2 Logistik

Staff ADM

Gambar 3.2Struktur Organisasi Bagian Gudang PT. Telkom Jakarta Barat


(43)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Pada Bagian Gudang PT. Telkom Jakarta Barat terbagi atas unit-unit kerja, yang setiap unitnya mempunyai tugas pokok dan fungsi masing-masing, antara lain :

1. ASISTEN MANAJER OPERATION & MAINTENANCE ACCESS SUPPORT

Penjelasan Misi

Memastikan tersedianya dukungan administrasi umum dalam rangka mempertahankan / meningkatkan layanan yang berorientasi terhadap kualitas OM Access Support secara efektif dan efisien agar pelayanan terhadap pelanggan dapat dilakukan secara optimum.

Pekerjaan Pokok

Memastikan efektivitas penugasan/ pendistribusian program kerja kepada subordinate sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya.

a. Memastikan kebijakan (enter nama sub fungsinya) dan informasi penting dipahami oleh karyawan di jajaran organisasinya.

b. Memastikan optimalnya penggunaan sumberdaya di unit kerjanya.

c. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan kompetensi subordinate-nya difasilitasi dengan baik.

d. Memastikan pengendalikan pengelolaan suku cadang, alat ukur dan sarana kerja (Warehouse & Work Outfit).


(44)

e. Memastikan review (pemantauan, evaluasi, analisis, perbaikan, dan pelaporan) atas pengelolaan logistik jaringan sebagai bagian dari kajian menyeluruh oleh Unit General Support.

f. Memastikan tercapainya kinerja Subbag OM Acces Support melalui pelaksanaan program kerja sesuai proses bisnis dan implementasi sistem pengelolaan kinerja di unit kerjanya sesuai kebijakan yang berlaku.

g. Memastikan terciptanya kerjasama yang kondusif dan sinergis dengan pihak-pihak terkait.

h. Memastikan teridentifikasinya semua risiko proses bisnis yg berada dalam lingkup tanggung jawabnya, serta memastikan pengendalian & evaluasinya secara periodik/insidentil untuk minimalisasi resiko.

i. Memastikan tersedianya rumusan program kerja dan anggaran tahunan Subbag OM Acces Support selaras dengan strategi pengelolaan Bagian Access Network Maintenance.

j. Memastikan tersedianya rumusan prosedur operasional atau aturan-aturan pendukung lainnya sesuai dengan kebijakan Bagian Access Network Maintenance.

2. OFFICER 2 LOGISTIK

Penjelasan Misi

Memastikan tahap-tahap dalam proses pelaksanaan pengadaan dilaksanakan dengan lancar dan sesuai ketentuan.

Pekerjaan Pokok


(45)

b. Memastikan tersedianya permintaan surat penawaran harga dari vendor. c. Memastikan terlaksananya proses evaluasi administrasi dan teknik terhadap

seluruh penawaran yang masuk

d. Memastikan terlaksananya proses klarifikasi dan negosiasi harga

e. Memastikan tersedianya laporan pengadaan disertai draft usulan pemenang f. Memastikan terlaksananya proses serah terima barang dan atau jasa sesuai

dengan ketentuan

g. Memastikan rumusan prosedur atau aturan-aturan Logistik pendukung lainnya sesuai dengan kebijakan Logistik

h. Memastikan pelaksanaan proses bisnis dan program kerja secara berkesinambungan serta memastikan setiap aktivitas unit yang dilakukannya i. Sesuai dengan proses bisnis/prosedur kerja/ petunjuk kerja yang telah

disepakati dan distandarisasi.

j. Memastikan tersedianya umpan balik terhadap perbaikan proses bisnis Pengelolaan Pengadaan

k. Memastikan tersedianya laporan hasil pekerjaannya kepada atasan atau fungsi terkait.

3. OFFICER 3 LOGISTIK

Penjelasan Misi

Memastikan terpeliharanya kepuasan pelanggan konsumer/retail melalui pengelolaan fungsi Service Quality Management dan Channel Management di Divre dengan baik sesuai dengan kaidah Good Corporate Governance.


(46)

Pekerjaan Pokok

a. Memastikan terlaksananya pengadaan jasa dan barang untuk mendukung pelaksanaan strategi operasional jaringan akses.

b. Memastikan tersedianya data, informasi dan dokumen yang terkait dengan pengelolaan pengadaan barang dan/atau jasa operasional jaringan akses . c. Memastikan tersedianya hasil evaluasi/review dan masukan terhadap

perbaikan bisnis proses pengelolaan pengadaan barang dan/atau jasa operasional jaringan akses.

d. Memastikan tersedianya laporan pengadaan barang dan/atau jasa operasional kinerja jaringan akses.

4. OFFICER 2 WAREHOUSE & WORK OUTFIT

Penjelasan Misi

Memastikan proses administrasi keuangan, ketersedian dan perbaikan,pemeliharan, penyimpanan material serta sarana kerja dalam rangka mempertahankan / meningkatkan layanan yang berorientasi terhadap kualitas OM Access Support secara efektif dan efisien agar pelayanan terhadap pelanggan dapat dilakukan secara optimum.

Pekerjaan Pokok

a. Memastikan efektivitas implementasi pengelolaan penyimpanan (Warehouse) & Work Outfit untuk mendukung pencapaian kinerja operasional pengelolaan jaringan akses

b. Memastikan tersedianya data, informasi dan dokumen yang terkait dengan pengelolaan material, alat ukur dan sarana kerja jaringan akses.


(47)

c. Memastikan tersedianya hasil evaluasi / review dan masukan terhadap perbaikan bisnis proses pengelolaan material, alat ukur dan sarana kerja jaringan akses.

d. Memastikan tersedianya laporan pengelolaan material, alat ukur dan sarana kerja jaringan akses.

5. OFF 3 WAREHOUSE & WORK OUTFIT

Penjelasan Misi

Memastikan proses administrasi umum, pengadaan barang dan jasa tepat waktu,tepat jumlah, tepat mutu serta tepat prosedur dalam rangka mempertahankan / meningkatkan layanan yang berorientasi terhadap kualitas OM Access Support

Pekerjaan Pokok

a. Memastikan efektivitas implementasi pengelolaan penyimpanan (Warehouse) & Work Outfit untuk mendukung pencapaian kinerja operasional pengelolaan jaringan akses

b. Memastikan tersedianya data, informasi dan dokumen yang terkait dengan pengelolaan material, alat ukur dan sarana kerja jaringan akses.

c. Memastikan tersedianya hasil evaluasi / review dan masukan terhadap perbaikan bisnis proses pengelolaan material, alat ukur dan sarana kerja jaringan akses.

d. Memastikan tersedianya laporan pengelolaan material, alat ukur dan sarana kerja jaringan akses.


(48)

6. OFFICER 3 ADMINISTRATION

Penjelasan Misi

Memastikan proses administrasi keuangan, ketersedian dan perbaikan,pemeliharan, penyimpanan material serta sarana kerja dalam rangka mempertahankan / meningkatkan layanan yang berorientasi terhadap kualitas OM Access Support secara efektif dan efisien agar pelayanan terhadap pelanggan dapat dilakukan secara optimum.

Pekerjaan Pokok

a. Memastikan dukungan administrasi perkantoran fungsi Access Support b. Memastikan kelengkapan dokumen yang terkait dengan aktivitas dan fungsi

pengadaan jasa dan barang serta pengelolaan warehouse & work outfit c. Memastikan tersedianya data, informasi dan dokumen yang terkait dengan

penyediaan dukungan administratif terhadap aktivitas access network operation dan access network maintenance

d. Memastikan tersedianya hasil evaluasi/review dan masukan terhadap perbaikan bisnis proses penyediaan dukungan administratif terhadap aktivitas access network operation dan access network maintenance.

e. Memastikan tersedianya laporan penyediaan dukungan administratif terhadap aktivitas access network operation dan access network maintenance.


(49)

7. STAFF ADMINISTRATION

Penjelasan Misi

Memastikan pencapaian sasaran Access Data Management melalui efektifitas dan efisiensi program Data Validation dan Data Entry & Line Allocation dalam rangka mempertahankan / meningkatkan kualitas Access Data Manajemen.

Pekerjaan Pokok

a. Memastikan pengelolaan surat internal dan eksternal dan/atau dokumen-dokumen kedinasan, mencakup dokumen-dokumen laporan dan evaluasi rutin insidental, dokumen sistem dan prosedur, dokumen lain yang terkait dengan pelaksanaan fungsi unit kerjanya.

b. Memastikan tersedianya data, informasi dan dokumen yang terkait dengan pengelolaan kinerja unit kerjanya.

c. Memastikan tersedianya laporan monitoring kinerja unit kerjanya d. Mendukung kelancaran fungsi kedinasan pendukung di unit kerjanya

3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variabel, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program dirancang dan diimplementasikan kepada pengguna (user) dalam perusahaan.


(50)

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data/informasi penelitian ini berdasarkan kepada jenis data yang diperlukan. Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data tetentu yang dibuat khusus untuk itu. Teknik pengumpulan data dalam rangka pengumpulan informasi mengenai objek penelitian ini, yaitu :

1. Observasi

Peneliti langsung mengunjungi lokasi penelitian ke perusahaan yang dijadikan objek penelitian yaitu perusahaan PT Telkom Jakarta Barat, dengan meneliti proses pengeluaran dan pemasukan barang serta proses pembuatan laporan di bagian gudang PT Telkom Jakarta Barat pada bagian Gudang hal ini dilakukan untuk melihat dari dekat masalah-masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan yang diperlukan dalam penelitian ini.

2. Wawancara

Dilakukan dengan pihak-pihak yang ada pada bagian Gudang di PT.Telkom Jakarta Barat yang berkompeten dengan harapan dapat melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Dokumentasi

Dilakukan dengan menelaah data sekunder yang digunakan untuk menunjang, melengkapi dan menyempurnakan data primer, diperoleh dari dokumentasi perusahaan, berupa form-form pengeluaran dan pemasukan barang,


(51)

kepustakaan, internet, dan data-data dari gudang, serta hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan pendekatan berorientasi objek yang disertai alat bantu berupa UML (Unified Modelling Language) yang digunakan untuk melakukan OOA (Object Oriented Analysis) dan OOD (Object Oriented Design).

UML (Unified Modelling Language) merupakan bahasa standar dalam visual modelling yang bekerja dalam OO untuk menentukan, memvisualisasikan, mengkonstruksikan, dan mendokumentasikan, elemen-elemen info yang terdapat dalam software.

OO terbagi menjadi 2, yaitu :

1. OOA (Object Oriented Analysis)

Analisis mempunyai beberapa definisi, yaitu

a. Pemecahan, pembagian (dekomposisi) dari suatu yang bersifat menyeluruh/global (whole) menjadi bentuk bagian (parts).

b. Memisahkan / memecahkan sejumlah whole ke dalam parts sehingga dapat menentukan habitatnya, proporsi, fungsi & relasi.

c. Kegiatan yang mempelajari suatu domain permasalahan, menemukan spesifikasi dan tingkah laku eksternal yang dapat diamati secaaraa lengkap, konsisten, dan fleksibel terhadap pernyataan yang diperlukan hal yang


(52)

2. OOD (Object Oriented Design)

Desain Mempunyai beberapa definisi, yaitu : a. Menandai, mempuanyai

mengambil dan menentukan sistem komputer (secara

tugas atau aksi, pengolahan data secara detail.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Model prototype penulis dalam penelitian mengumpulkan kebutuhan yang akan dibuat.

(Sumber : Roger S. Pressman,

Prototyping merupa yang banyak digunakan.

mendengarkan

Oriented Design)

n Mempunyai beberapa definisi, yaitu :

mempuanyai rencana besar, sketsa dan pola kegiatan dan menentukan detail yang diperlukan untuk implementasi komputer (secara nyata), termasuk interaksi manusia, p

tugas atau aksi, pengolahan data secara detail.

Metode Pengembangan Sistem

prototype adalah metode pengembangan sistem yang digunakan penelitian ini. Karena penulis memulai penelitian ini

kebutuhan yang diperlukan dari pada sistem atau perangkat

Gambar 3.3 Prototype Paradigma

(Sumber : Roger S. Pressman,Ph.D., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, Andi)

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang

Membangun

Memperbaiki

Market

Uji Pelanggan

-Mengendalikan

Market

mendengarkan user

kegiatan untuk untuk implementasi manusia, pengolahan

yang digunakan penelitian ini dengan perangkat lunak

Perangkat Lunak,

ngan perangat lunak pengembang dan user


(53)

dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang user hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detal output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.

Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan user dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan user akan mengetahui proses-proses dalam menyelasaikan sistem yang diinginkan.

Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu user dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan


(54)

Tahapan-tahapan Prototyping

Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan kebutuhan

User dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem

5. Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai

6. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain


(55)

7. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

8. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan .

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu UML didefinisikan oleh beberapa diagram, diantaranya sebagai berikut:

1. Diagram Use Case

Diagram Use Case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar yang menjadi persoalan itu apa yang dilakukan bukan bagaimana melakukannya.

Diagram Use Case dekat kaitannya dengan kejadian-kejadian. kejadian (scenario) merupakan contoh apa yang terjadi ketika seseorang berinteraksi dengan sistem. Untuk lebih memperjelas lihat gambaran suatu peristiwa untuk sebuah klinik kesehatan di bawah ini:

“Pasien menghubungi klinik untuk membuat janji (appointment) dalam pemeriksaan tahunan. Receptionist mendapatkan waktu yang luang pada buku jadwal dan memasukkan janji tersebut ke dalam waktu luang itu.”


(56)

Gambar 3.4 ContohUse case kegiatan pasien yang membuat janji.

Diagram Use Case berguna dalam tiga hal :

a. Menjelaskan fasilitas yang ada (requirements)

Use Case baru selalu menghasilkan fasilitas baru ketika sistem di analisa, dan design menjadi lebih jelas.

b. Komunikas dengan klien

Penggunaan notasi dan simbol dalam diagram Use Case membuat pengembang lebih mudah berkomunikasi dengan klien-kliennya.

c. Membuat test dari kasus-kasus secara umum

Kumpulan dari kejadian-kejadian untuk Use Case bisa dilakukan test kasus layak untuk kejadian-kejadian tersebut.

2. Diagram Class

Diagram Class memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram Class bersifat statis;

menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan apa yang terjadi jika mereka berhubungan.

Diagram Class mempunyai 3 macam relationalships (hubungan), sebagai berikut :


(57)

a. Association

Suatu hubungan antara bagian dari dua kelas. Terjadi association antara dua kelas jika salah satu bagian dari kelas mengetahui yang lainnya dalam melakukan suatu kegiatan. Di dalam diagram, sebuah association adalah penghubung yang menghubungkan dua kelas.

b. Aggregation

Suatu association dimana salah satu kelasnya merupakan bagian dari suatu kumpulan. Aggregation memiliki titik pusat yang mencakup keseluruhan bagian. Sebagai contoh : OrderDetail merupakan kumpulan dari Order.

c. Generalization

Suatu hubungan turunan dengan mengasumsikan satu kelas merupakan suatu

superClass (kelas super) dari kelas yang lain. Generalization memiliki tingkatan yang berpusat pada superClass. Contoh : Payment adalah superClass

dari Cash, Check, dan Credit.


(58)

3. Package dan Object

Untuk mengatur pengorganisasian diagram Class yang kompleks, dapat dilakukan pengelompokan kelas-kelas berupa package (paket-paket). Package

adalah kumpulan elemen-elemen logika UML. Gambar di bawah ini mengenai model bisnis dengan pengelompokan kelas-kelas dalam bentuk paket-paket :

Gambar 3. 6 Contoh Diagram Package.

Ada jenis khusus dari diagram Class yaitu diagram Object. Kegunaannya untuk penjelasan yang sedikit dengan relasi yang sulit, khususnya relasi rekursif.

4. Diagram Sequence

Diagram Class dan diagram Object merupakan suatu gambaran model statis. Namun ada juga yang bersifat dinamis, seperti Diagram Interaction.

Diagram sequence merupakan salah satu diagram Interaction yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan; message (pesan) apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut.


(59)

Di bawah ini adalah diagram Sequence untuk pembuatan Hotel Reservation. Obyek yang mengawali urutan message adalah ‘aReservation Window’.

Gambar 3. 7 Contoh Diagram Sequence‘Pemesanan kamar di Hotel’

‘Reservation window’ mengirim pesan makeReservation() ke ‘HotelChain’. Kemudian ‘HotelChain’ mengirim pesan yang sama ke ‘Hotel’. Bila ‘Hotel’ punya kamar kosong, maka dibuat ‘Reservation’ dan ‘Confirmation’.

Lifeline adalah garis dot (putus-putus) vertikal pada gambar, menerangkan waktu terjadinya suatu obyek. Setiap panah yang ada adalah pemanggilan suatu pesan. Panah berasal dari pengirim ke bagian paling atas dari batang kegiatan (activation bar) dari suatu pesan pada lifeline penerima. Activation bar


(60)

Pada gambar diagram , terlihat bahwa ‘Hotel’ telah melakukan pemanggilan diri sendiri untuk pemeriksaan jika ada kamar kosong. Bila benar, maka ‘Hotel’ membuat ‘Reservation’ dan ‘Confirmation’. Pemanggilan diri sendiri disebut dengan iterasi. Expression yeng dikurung dengan “[ ]”, adalah condition (keadaan kondisi).

Pada diagram dapat dibuat note (catatan). Pada gambar, terlihat seperti selembar kertas yang berisikan teks. Note bisa diletakan dimana saja pada diagram UML.

5. Diagram Collaboration

Diagram Collaboration juga merupakan diagram interaction. Diagram membawa informasi yang sama dengan diagram Sequence, tetapi lebih memusatkan atau memfokuskan pada kegiatan obyek dari waktu pesan itu dikirimkan.


(61)

Kotak kegiatan obyek diberi label dengan nama kelas atau obyek (atau keduanya). Nama kelas dibatasi dengan colons /titik dua ( : ).

Setiap pesan pada diagram Collaboration mempunyai angka yang terurut. Pesan yang tingkatannya tertinggi adalah angka 1. Pesan yang berada pada tingkat yang sama memiliki prefix yang sama, namun suffix berbeda bergantung pada posisinya; hanya untuk angka 1, 2, dan seterusnya.

6. Diagram StateChart

Behaviors dan state dimiliki oleh obyek. Keadaan dari suatu obyek bergantung pada kegiatan dan keadaan yang berlaku pada saat itu. Diagram StateChart menunjukan kemungkinan dari keadaan obyek dan proses yang menyebabkan perubahan pada keadaannya.

Untuk lebih jelas, contoh yang digunakan model diagram untuk login yang merupakan bagian dari Online Banking SISTEM. Logging in terdiri atas masukan input Social Security Number dan Personal Id Number yang berlaku, lalu memutuskan kesahan dari informasi tersebut.

Gambar 3. 9 Contoh Diagram StateChart‘Sistem Perbankkan secara Online’


(62)

Logging in dapat dibagi menjadi empat tahapan proses, yaitu :

a. Getting SSN (masukkan SSN), b. Getting PIN (masukkan PIN), c. Validating (periksa kesahannya), dan d. Rejecting (keluar).

Proses peralihan digambarkan dengan panah dari satu state ke yang lainnya. Event (peristiwa) atau condition (keadaan) yang menyebabkan perubahan dituliskan pada samping panah. Diagram ini mengandung dua self-transition

(transisi sendiri), satu pada getting SSN dan lainnya pada getting PIN.

Keadaan awal Start (black circle /lingkar hitam) adalah dummy (model) untuk memulai action (kegiatan). Keadaan akhir juga keadaan model yang menghentikan kegiatan.

Aksi yang terjadi sebagai hasil dari suatu peristiwa atau keadaan ditandai dalam bentuk /action. Pada Validating State, obyek tidak menunggu peristiwa dari luar untuk menyebabkan suatu perubahan. Sebagai gantinya melakukan suatu

activity (aktifitas). Hasil dari aktifitas tersebut menentukan keadaan berikutnya dari obyek tersebut.

7. Diagram Activity

Pada dasarnya diagram Activity sering digunakan oleh flowchart. Diagram ini berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram Statechart berfokus pada obyek yang dalam suatu proses (atau proses menjadi suatu obyek), diagram Activity berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses


(63)

tunggal. Jadi dengan kata lain, diagram ini menunjukkan bagaimana aktifitas-aktifitas tersebut bergantung satu sama lain.

Sebagai contoh, perhatikan proses yang terjadi. “Pengambilan uang dari bank melalui ATM.”

Ada tiga aktifitas kelas (orang, dan lainnya) yang terkait yaitu : Customer, ATM, and Bank. Proses berawal dari lingkaran start hitam pada bagian atas dan berakhir di pusat lingkaran stop hitam/putih pada bagian bawah. Aktivitas digambarkan dalam bentuk kotak persegi. Lihat gambar di bawah ini, agar lebih jelas :

Gambar 3. 10 Contoh Diagram Activity‘Pengambilan Uang melalui ATM’


(64)

Diagram Activity dapat dibagi menjadi beberapa jalur kelompok yang menunjukkan obyek yang mana yang bertanggung jawab untuk suatu aktifitas. Peralihan tunggal (single transition) timbul dari setiap adanya activity (aktifitas), yang saling menghubungi pada aktifitas berikutnya.

Sebuah transition (transisi) dapat membuat cabang ke dua atau lebih percabangan exclusive transition (transisi eksklusif). Label Guard Expression (ada di dalam [ ]) yang menerangkan output (keluaran) dari percabangan. percabangan akan menghasilkan bentuk menyerupai bentuk intan. transition bisa bercabang menjadi beberapa aktifitas paralel yang disebut Fork.Fork beserta join (gabungan dari hasil output fork) dalam diagram berbentuk solid bar (batang penuh).

8. Diagram Component dan Deployment

Component adalah sebuah code module (kode-kode module). Diagram Component merupakan fisik sebenarnya dari diagram Class. Diagram Deployment menerangkan bahwa konfigurasi fisik software dan hardware.

Gambar 3.11 menerangkan hubungan sekitar komponen software dan hardware yang berperan dalam ruang lingkup real estate.


(65)

Fisik hardware berbentuk seperti node-node. Setiap komponen merupakan bagian dari node. Pada gambar komponen berbentuk dua kotak tersusun yang terletak di sebelah kiri atas.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian Software adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu : 1. Pengujian dengan menggunakan data uji untuk menguji semua elemen

program (data internal, loop, logika, keputusan dan jalur). Data uji dibangkitkan dengan mengetahui struktur internal (kode sumber) dari perangkat lunak.

2. Pengujian dilakukan dengan mengeksekusi data uji dan mengecek apakah fungsional perangkat lunak bekerja dengan baik. Data uji dibangkitkan dari spesifikasi perangkat lunak.

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan


(66)

Pengujian black boxberusaha menemukan kesalahan dalam kategori:

1) fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2) kesalahan interface

3) kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4) kesalahan kinerja


(67)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Tahapan yang diperlukan didalam pembuatan suatu program yaitu menganalisa sistem yang telah ada mengenai kelebihan dan kekurangan sistem. Dimana analisa sistem merupakan proses mempelajari suatu sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang membentuknya, sehingga diperoleh identifikasi dan evaluasi sistem dan dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

4.1.1 Analisis Kebutuhan

Perancangan websitePergudangan PT. Telkom Jakarta Barat ini dimaksudkan

sebagai sarana untuk memberikan informasi mengenai Persediaan Barang pada PT. Telkom Jakarta Barat kepada setiap unit kerja menggunakan media internet, dimana

website ini dapat diakses tanpa ada batasan waktu dan mempermudah user yang membutuhkan.

WebsitePergudangan PT. Telkom Jakarta Barat hanya menampilkan data-data informasi yang berhubungan dengan seputar informasi persediaan barang, proses pemasukan dan proses pengeluaran barang.

Dalam hal ini juga perlu didukung oleh kemampuan userdalam mengoperasikan aplikasi internet dalam mengakses websitePergudangan PT.Telkom Jakarta Barat. Maka untuk mewujudkan hal ini penulis berusaha untuk membuat aplikasi yang user friendly


(1)

A. Suhendar, S.Si, dan Hariman Gunadi, S.Si., MT. 2002. Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose. Informatika. Bandung.

Jogiyanto, HM. 2001. Analisis Perancangan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta.

Rangkuti, Freddy. 2002. Manajemen Persediaan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Roger S. Pressman, Ph. D. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi. Yogyakarta.

Sidik, Betha. 2002. Pemograman Web dengan PHP. Informatika. Bandung.

Sutarman, S.Kom. 2003. Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Widodo, Priyono. 2002. Kamus Istilah Internet dan Komputer. Lintas Media. Jombang.

Yahya, Kurniawan, ST. 2001. Aplikasi Web Database dengan ASP. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.


(2)

KATA PENGANTAR

Assalam’ualaikum wr. wb.

Tiada kata yang indah untuk bersyukur kecuali ucapan Hamdallah, Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul Sistem Informasi Pengadaan Barang Penunjang Logistik Pada Bagian Gudang Di PT Telkom Jakarta Barat. Laporan skripsi ini penulis sajikan untuk menempuh ujian akhir pada Program S1 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Dengan ketulusan dan kerendahan hati, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dan membantu penulis, terutama kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE.M.SI, selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. 4. Wahyuni, S.Si., MT, selaku Dosen wali MI-5 yang telah banyak membantu


(3)

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan pengarahan (bimbingan) kepada penulis.

6. R. Fenny Syafariani, S. Si. M.Stat dan Novrini Hasti, S. Si. MT., selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, saran dan kritik yang membangun bagi penulis.

7. Seluruh dosen dan staff Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

8. Sarbijanto. dan Supriyono, selaku Bagian Gudang pada PT. TELKOM Jakarta Barat, terima kasih atas informasinya.

9. Kedua orang tua, adik dan keluarga besar tercinta yang telah memberikan dukungan waktu, semangat serta kasih sayang kepada penulis.

10. Untuk orang terkasih Nidiawati yang selalu memberikan support kepada penulis.

11. Sahabat-sahabatku, Mayasari Febriani, Nita Noviana, Hamdani Sucipto, Aditya Pramana Putra, atas segala bantuan, dukungan dan kerjasamanya. 12. Teman-teman seperjuangan (Franky Sagala, Fery, Heriyah, Jeston.)

13. Teman-teman MI-5 angkatan 2005 Shamsulthon Azwar Malik, R. Fajar W, Julian Chandra, Pemi Lusiana, Eneng Dahlia, Iis Kholilah, Berkat Noferiman, Ari Sudrajat, Tommy, Benny, Kiki Permana, Rigit, Franq Sagala, Febri Eka, Alvian, Irwan Cahyadi, Rustami, Rizal, Rosni, Edward) yang telah memberikan rasa kekeluargaan dan kebersamaan selama penulis menjalani perkuliahan.


(4)

14. Pihak-pihak lain yang membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga segala bantuan, dorongan dan niat baik Bapak, Ibu, Saudara/i dan rekan-rekan mendapatkan ridho dan balasan dari Allah SWT.

Bandung, Juni 2011


(5)

(6)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Hamdani Sucipto NIM : 1.05.05.220

Judul Skripsi : Sistem Informasi Pengadaan Barang Penunjang Logistik Pada Bagian Gudang Di PT. Telkom Jakarta Barat

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Laporan Skripsi berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan Programming yang tercantum sebagai bagian dari Laporan Skripsi ini. Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumber secara jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Bandung, Januari 2011 Yang membuat pernyataan,

Materai Rp.

6000,-( Hamdani Sucipto ) NIM. 1.05.05.220