Migrasi Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat

Migrasi Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Perilaku Sosial
Ekonomi Masyarakat Setempat Serta Terjadinya
Pengembangan Wilayah
(Studi Kasus: Kawasan Industri Perawang - Riau)
Jhon Simon
Program Pasca Sarjana
Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Pedesaan
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Tesis Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah Kota (PWD-Kota) Program
Pascasarjana USU, 2004 dibawah bimbingan Komisi Pembimbing: Bapak Prof. Bachtiar
Hassan Miraza (Ketua), Bapak Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, MA (Anggota), lic. rer.
reg. Sirojuzilam, SE (Aoggota).
Penelitian ini mengangkat beberapa permasalahan yang berkaitan dengan Migrasi
dan pengaruhnya terhadap perubahan perilaku sosial ekonomi masyarakat setempat (non
migran) serta terjadinya pengembangan wilayah di daerah Kawasan Industri Perawang
Kabupaten Siak Propinsi Riau. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tipologi dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi migran melakukan migrasi ke daerah
Perawang, sehingga hal ini dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku sosial
ekonomi masyarakat setempat (non migran), dan untuk mengetahui apakah terjadi

perubahan ciri-ciri perilaku sosial ekonomi masyarakat setempat (non migran) sebelum
dan sesudah ramainya kehadiran migran di daerah penelitian, serta untuk mengetahui
kontribusi yang diberikan oleh migran pada terjadinya pengembangan wilayah di daerah
Industri Perawang.
Penelitian ini mengambil lokasi di desa Tualang Perawang Kecamatan Tualang
Kabupaten Siak Propinsi Riau. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 130
orang responden, yang terbagi dalam dua kelompok masyarakat yaitu sebanyak 40 orang
responden masyarakat setempat (non migran) dan 90 orang responden masyarakat
pendatang (migran). Tekhnik sampling yang digunakan adalah "Proporsional Purposive
Random Sampling" dan untuk mendapatkan responden yang benar-benar mengetahui
kondisi daerah penelitian dilakukan dengan tekhnik "Snowball". Untuk pengumpulan
data dilakukan dengan cara wawancara terstruktur berdasarkan angket (kuisioner) yang
telah disiapkan disamping dilakukan wawancara secara mendalam (in-depth interview)
terhadap beberapa "key informan". Selanjutnya data dianalisis secara kuantitatif dalam
bentuk analisa "Tabulasi Frekuensi" dan memberikan analisa kualitatif terhadap data
tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipologi migran yang bermigrasi ke daerah
Tualang Perawang berada pada usia produktif berkisar dari umur 20 - 44 tahun, dimana
50% berada pada usia 25 - 29 tahun dan 20%. berada pada usia 30 - 34 tahun. Tujuan
mereka melakukan migrasi adalah ekonomi (80%), yaitu 50% diantara migran bertujuan

untuk mencari pekerjaan di perusahaan, 10% bertujuan untuk mendapatkan gaji yang
lebih tinggi, dan 20 % untuk tujuan mengembangkan usaha. Sedangkan dilihat dari
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara

1

tingkat pendidikan migran relatif cukup tinggi karena 73% diantara migran memiliki
pendidikan setingkat SMU, Diploma (D3), serta Sarjana. Bentuk spesifik dari tipologi
migran adalah melakukan mobilitas jenis pekerjaan (83,3%), artinya mereka melakukan
jenis pekerjaan yang berbeda antara di daerah asal dengan di daerah tujuan, sehingga
kondisi ini menciptakan keragaman (variasi) jenis pekerjaan yang terdapat di daerah
penelitian. Berkaitan dengan faktor yang menyebabkan migran melakukan migrasi tidak
terlepas dari adanya faktor pendorong (push factor), dari faktor penarik (pull factor).
Selanjutnya ciri-ciri perilaku sosial ekonomi masyarakat setempat menunjukkan
adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah ramainya kehadiran migran (sebelum dan
sesudah tahun 1980) di desa Tualang Perawang. Hal ini dapat dilihat pada terjadi
perubahan penduduk dari homogen menjadi heterogen, sehingga masyarakat setempat
(non migran) melakukan interaksi dengan para migran dan menyebabkan terjadinya
perubaban perilaku sosial ekonomi masyarakat setempat (90%). Perubahan perilaku
sosial ekonomi tcrsebut dapat dilihat pada mobilitas jenis pekerjaan yang dilakukan oleh

masyarakat setempat (non migran) sebelum dan sesudah ramainya kebadiran migran
(86,7%). Selain itu dapat juga dilibat pada munculnya perilaku sosial ekonomi baru yaitu
masyarakat setempat (non migran) menjadi memiliki pekerjaan sampingan selain
pekerjaan utama, yang menyebabkan meningkatnya pendapatan. Selanjutnya hal tersebut
memunculkan perilaku menabung dan konsumtif dalam kehidupan mereka.
Dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi di dacrah Perawang sebesar
10,54% rata-rata pertahun sebagai konsekuensi besarnya jumlah migran yang masuk ke
daerah ini, maka kondisi tersebut menyebabkan peningkatan kebutuhan masyarakat yang
harus dipenuhi, keragaman aktivitas masyarakat dibidang sosial ekonomi yang
memerlukan sarana dan prasarana. Selanjutnya gejala tersebut menyebabkan terjadinya
pembangunan di daerah ini yang pada gilirannya akan terjadi pengembangan wilayah,
yang dapat dilihat dari semakin lengkapnya sarana dan prasarana yang tersedia seperti
sarana ekonomi, pendidikan, kesehatan, hiburan, keagamaan dan transportasi.
Pada akhirnya penulis mengajukan beberapa saran sebagai rekomendasi kepada
pihak Pemerintah bahwa perlu adanya upaya sedini mungkin untuk memberdayakan
masyarakat setempat (non migran) melalui peningkatan sumber daya manusia dan
memberikan prioritas kepada mereka untuk ikut andil dan merasakan manfaat keberadaa
industri di daerah mereka guna untuk menghindari konflik sosial. Selain itu juga perlu
melakukan pengaturan pembangunan berbagai sarana dan prasarana (tata ruang) baik
terhadap pemukiman penduduk maupun untuk berbagai fasilitas kemasyarakatan lainnya

agar tercipta arah pembangunan yang jelas dan terkendali di wilayah ini.

e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara

2