P
5
P
3
P
4
P
2
P
5
P
3
P
4
P
1
P
2
P
1
P
4
P
5
P
3
P
2
P
1
Ulangan 1 Ulangan 2
Ulangan 3
Gambar 1. Tata letak percobaan. S
2
L
1
S
1
L
1
S
2
L
2
S
1
L
2
S
1
L
2
S
2
L
2
S
1
L
1
S
2
L
1
S
1
L
1
S
2
L
1
S
1
L
2
S
2
L
2
S
1
L
1
S
2
L
2
S
1
L
2
S
2
L
1
S
2
L
2
S
1
L
2
S
2
L
1
S
1
L
1
S
1
L
I
S
2
L
2
S
1
L
2
S
2
L
1
S
1
L
2
S
2
L
2
S
1
L
1
S
2
L
1
S
1
L
2
S
2
L
1
S
1
L
1
S
2
L
2
S
2
L
1
S
1
L
2
S
2
L
2
S
1
L
1
S
2
L
2
S
1
L
1
S
2
L
1
S
1
L
2
S
1
L
1
S
2
L
2
S
1
L
2
S
2
L
1
S
2
L
1
S
1
L
1
S
2
L
2
S
1
L
2
S
I
L
2
S
2
L
1
S
1
L
1
S
2
L
2
S
2
L
2
S
1
L
1
S
2
L
1
S
1
L
2
S
2
L
1
S
1
L
2
S
2
L
1
S
1
L
1
E. Panen
Pemanenan dilakukan setelah tanaman berumur 2 bulan. Tanah dan tumbuhan diambil untuk analisis. Tumbuhan dipotong pada batas tanah dan ditentukan baik
berat kering maupun berat basahnya. Berat basah dan berat kering akar juga ditetapkan. Berat basah ditetapkan dengan penimbangan langsung. Bobot kering
dilakukan setelah pengovenan pada suhu 60° selama 3 malam.
3.5 Parameter pengamatan
A. Pertumbuhan Tanaman
1. Bobot basah brangkasan
Bobot basah brangkasan didapat dengan menimbang tumbuhan yang dipotong pada batas tanah.
2. Bobot kering brangkasan
Pengukuran bobot kering dilakukan setelah pengovenan brangkasan selama 3 malam dengan suhu 60°C.
3. Bobot basah akar
Bobot basah akar didapat dengan menimbang akar yang dipotong pada batas tanah. Akar dipisahkan dari tanah dengan cara direndam dengan air, kemudian
disaring.
4. Bobot kering akar
Pengukuran bobot kering akar juga dilakukan dengan pengovenan selama 3 malam dengan suhu 60°C.
B. Faktor Kimia tanah
1. C-organik
Kandungan C-organik dianalisis dengan metode Walkey dan Black 1934, yaitu dengan menggunakan larutan Kalium Bikromat sehingga akan didapat
perhitungan C-organik . 2.
pH Pengukuran pH dilakukan dengan metode pH meter. Kemasaman diukur dengan
aquades dengan perbandingan tanah dan air 1 : 2. 3.
K-tersedia Kandungan K-dd diekstrasi dengan menggunakan larutan NH
4
OAc 1N pH 7; transmitan ditetapkan dengan flamephotometer.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Perakaran vegetasi Asystacia gangetica, Arachis pintoi, Widelia sp., Paspalum
conjugatum, dan Pennisetum purpureum pada tanah Jabung dan Tanjung Bintang berpengaruh nyata terhadap perbedaan pH dan K-dd.
2. A. pintoi mengakibatkan pH terendah dan meningkatan K-dd tanah tertinggi, P.
conjugatum mengakibatkan pH tertinggi, dan P. purpureum mengakibatkan K-dd terendah.
3. Interaksi antara gulma dan jenis tanah, gulma dan lapisan tanah, serta jenis tanah
dan lapisan tanah memengaruhi perbedaan pH dan K-dd.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lanjut dengan jenis gulma yang berbeda dan pada skala lahan.
2. Periode penanaman gulma perlu ditambah untuk melihat dampak lebih lanjut.