Parameter pengamatan BAHAN DAN METODE

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Perakaran vegetasi Asystacia gangetica, Arachis pintoi, Widelia sp., Paspalum conjugatum, dan Pennisetum purpureum pada tanah Jabung dan Tanjung Bintang berpengaruh nyata terhadap perbedaan pH dan K-dd. 2. A. pintoi mengakibatkan pH terendah dan meningkatan K-dd tanah tertinggi, P. conjugatum mengakibatkan pH tertinggi, dan P. purpureum mengakibatkan K-dd terendah. 3. Interaksi antara gulma dan jenis tanah, gulma dan lapisan tanah, serta jenis tanah dan lapisan tanah memengaruhi perbedaan pH dan K-dd.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjut dengan jenis gulma yang berbeda dan pada skala lahan. 2. Periode penanaman gulma perlu ditambah untuk melihat dampak lebih lanjut. PUSTAKA ACUAN Anonim a . 2012. Klasifikasi Paspalum conjugatum. www.Plantanamor.com. Diakses pada tanggal 11 Januari 2013. Anonim b . 2013. Klasifikasi Arachis pintoi . www.Plantanamor.com. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2013. Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor. Backer, C. A. dan R. C. B. V. D. Brink. 1986. Flora of Java Spermatophytes Only. Vol III. Wolter-Noordhoof N. V.- Groningen. Netherland. Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Clasification of Flowering Plants. Columbia University Press. New York. Dyani, S. K., P. Naranin, dan R. K. Singh. 1990. Studies on root distribution of five multipurpose tree species in Doon Valley, India. Agroforesty System 12: 149-161. Fanindi, A., B.R Prawiradiputra, dan L. Abdullah. 2010. Pengaruh intensitas cahaya terhadap produksi hijauan dan benih Kalopo Calopogonium mucunoides. JITV 153: 205-214. Florida Exotic Pest Plant Council FEPPC. 1999. Invasive plant list 19 October 1999. Florida Exotic Pest Plant Council. Florida. Handayani, I. P., P. Prawito, dan Z. Muktamar. 2002. Lahan paskadeforestasi di Bengkulu : Kajian peranan vegetasi invasi. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 41: 10-17 . Harpstead, M. I. , F. D. Hole, dan W. F. Bennet. 1988. Soil Science Simplified. Edisi ke-2. Lowa State Unv. Press, Ames. Kartasapoetra, A. G. 1989. Kerusakan Tanah Pertanian dan Usaha untuk Merehabilitasinya. Bina Aksara. Jakarta Lumbantobing, R. M. 1996. Rehabilitas Sifat Kimia Lahan Terdegradasi melalui Penanaman dan Pembenaman Tanaman Penutup Tanah. Skripsi Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Maswar. 2004. Kacang hias Arachis pintoi pada usaha tani lahan kering. Balai Penelitian Tanah Mega, I Made, I. N. Dibia., I. G. P. R. Adi, dan T. B. Kusmiyarti. 2010. Buku Ajar Klasifikasi Tanah dan Kesesuaian Lahan. Fakultas Pertanian. Universitas Udayana. Denpasar. Prasetyo, B. H. dan D. A. Suriadikarta. 2006. Karakteristik, potensi, dan teknologi pengelolaan tanah ultisol untuk pengembangan pertanian lahan kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 252: 39-47. Salam, A. K. 1989. Relative Rates of Plant Nutrient Release Through Wethering of Soil Minerals. MS Thesis. University of Wisconsin, Madison. Salam, A. K. 2012. Ilmu Tanah Fundamental. Global Madani Press. Bandar Lampung. Sanchez, P. A. 1976. Properties and Management of Soils in the Tropics. Wiley Inter Science. New York. Santoso, D., I. G. P. Wigena, Z. Eusof., dan X. Chen. 1995. Nutrient Balance Study on Sloping lands. P 93-108. In Proc. of the International Workshop on Conservation Farming for Sloping Lands in South East Asia Challenges Opportunities, and Prospects. Manila. The Philiphines. 20-26 November 1994. IBRAM Proc. No. 14. IBRAM. Bangkok. Thailand. Sanderson, M. A. dan R. A. Paul. 2008. Perennial forages as second generation bioenergy crops. Int. J. Molecular Sciences. 9: 768-788. Sembodo, D. R. J. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sembodo, D. R. J., Nanik Sriyani dan Afandi. 2012. Kajian pemanfaatan gulma in situ sebagai sumber bahan organik yang berpotensi untuk memperbaiki kualitas tanah kritis. J. Gulma dan Tumbuhan Invasif Trop. 31: 21-27. Setyani, H. S. 1991. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.