Kelebihan dan Kekurangan Kemitraan

manajemen dengan tujuan untuk memperoleh produksi di sektor pertanian pada suatu tempat tertentu Mubyarto, 1999. Keberhasilan usahatani dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada dua faktor yang mempengaruhi usahatani yaitu faktor internal faktor-faktor produksi yang dapat dikendalikan oleh petani dan faktor eksternal faktor-faktor produksi yang sulit untuk dikontrol oleh petani. Faktor intern meliputi lahan, tenaga kerja, jumlah keluarga petani, teknologi, modal, dan kemampuan petani mengalokasikan penerimaan keluarga. Faktor ekstern meliputi iklimcuaca, tersedianya sarana transportasi dan komunikasi, input usahatani, aspek yang menyangkut pemasaran hasil, harga, sarana penyuluhan, dan fasilitas kredit. Menurut Soeharjo dan Patong 1973 berusahatani merupakan kegiatan yang dilakukan di lapangan untuk memperoleh produksi yang didapat dari penerimaan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan. Penerimaan usahatani adalah hasil kali dari output yang dihasilkan dengan harga atau nilai produk yang dihasilkan, sedangkan biaya usahatani adalah semua korbanan yang dikeluarkan yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk dalam periode produksi. Selisih antara penerimaan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan merupakan pendapatan usahatani. Pendapatan adalah penerimaan dari suatu hasil usaha yang telah dikurangi dengan hasil biaya – biaya selama proses produksi. Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh petani dalam mengelola usahataninya dengan menggunakan lahan, tenaga kerja, dan modal Hernanto, 1993. Keberhasilan usahatani dapat dilihat dari besarnya pendapatan usahatani yang diperoleh. Menurut Soeharjo dan Patong, 1973 analisis pendapatan usahatani mempunyai tujuan yaitu untuk menggambarkan keadaan usahatani pada saat sekarang dan keadaan yang akan datang dari suatu perencanaan dan tindakan. Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh petani dalam mengelola usahataninya dengan menggunakan lahan, tenaga kerja, dan modal. Dalam analisis pendapat usahatani diperlukan keadaan penerimaan dan keadaan pengeluaran dalam berusahatani pada jangka waktu tertentu. Penerimaan usahatani merupakan nilai produksi yang dihasilkan dari harga jual di tingkat petani. Pengeluaran adalah nilai penggunaan sarana produksi dan lainnya yang diperoleh dengan membeli, sehingga pengeluaran atau biaya berbentuk tunai. Menurut Mubyarto 1999, biaya produksi dibagi menjadi dua bagian, yaitu biaya tetap dan biaya variable. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk input tetap, yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan. Yang tergolong ke dalam biaya tetap adalah sewa tanah, peralatan partanian, pajak dan iuran irigasi. Biaya variable adalah biaya yang dikeluarkan untuk input variable yang jumlahnya tergantung dari jumlah yang ingin dihasilkan. Yang tergolong ke dalam biaya variable adalah biaya bibit, obat-obatan, pupuk dan tenaga kerja.