Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Samosir, dan Tarutung. Sumatera Barat meliputi Sungyang, Baso, dan Pasaman. Sumatera Selatan meliputi Tebing Tinggi, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, dan Baturaja. Lampung meliputi Kayu Agung dan Pesawaran Direktorat Jenderal Hortikultura, 2012. Kebijakan harga pisang selama ini diserahkan kepada mekanisme pasar. Rantai perdagangan pisang dalam usaha kecil yang dimulai dari petani menjual ke pengumpul kemudian ke pedagang mempunyai harga yang sangat bervariasi, tergantung pada varietas pisang. Untuk perkebunan skala besar, pengusaha dari kebun langsung ke pasar ritel dan sisanya yang bermutu rendah dilempar ke pasar tradisional. Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung 2012, luas areal tanaman pisang di Provinsi Lampung sebesar 11.558,71 ha atau hampir 3,10 persen dari luas wilayah Provinsi Lampung yang mencapai 35.288,35 ha dan konsumsi pisang dalam negeri yang terus meningkat merupakan daya dukung untuk dikembangkannya komoditas pisang di Provinsi Lampung. Luas areal terbesar tanaman pisang di Provinsi Lampung adalah Kabupaten Pesawaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, 2012 sehingga Kabupaten Pesawaran mempunyai peluang paling besar untuk dikembangkan komoditas pisang.

2. Tinjauan Agronomis Tanaman Pisang Ambon

Pisang adalah tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman ini menyebar ke Afrika Madagaskar, Amerika Selatan dan Tengah Soenarjono, 1998. Menurut Rismunandar 1990 tanaman pisang tumbuh denganbaik pada iklim tropis basah , lembab dan panas, namun pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air, pisang masih dapat tumbuh karena air disuplai dari batangnya. Curah hujan optimal adalah 1.520- 3.800 mmtahun dengan 2 bulan kering. Pisang dapat tumbuh baik di tanah yang mengandung berhumus. Tanaman ini toleran akan ketinggian dan kekeringan. Di Indonesia umumnya tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Tanaman pisang ambon dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan menurut Suyanti dan Supriyadi 2008 adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Magnolitophyta Sub Divisi : Spermatophyta Kelas : Liliopsida Sub Kelas : Commelidinae Ordo : Zingiberales Famili : Musaceae Genus : Musa Species : Musa paradisiaca var. sapientum L Kunt. Menurut Stover dan Simmonads 1993, jenis pisang dibagi menjadi empat yaitu : a. Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan dan mas. b. Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma typicaatau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok. c. Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang batu dan klutuk. d. Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila abaca Pisang ambon merupakan buah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena mengandug senyawa yang disebut asam lemak rantai pendek, yang memelihara lapisan sel jaringan dari usus kecil dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk meyerab nutrisi. Buah pisang ambon matang sangat efektif dalam mengurangi keparahan klinis dari penyakit diare dan banyak mengandung vitamin, mineral dan karbohidrat yang baik untuk dikonsumsi untuk tubuh Pisang diperbanyak dengan cara vegetatif berupa tunas-tunas anakan. Pengelolaan budidaya pisang memerlukan beberapa tindakan-tindakan yang harus dilakukan petani agar menghasilkan buah pisang yang berkualitas. Menurut Rismunandar 1990 tindakan-tindakan yang harus dilakukan petani dalam pengelolaan budidaya pisang antara lain : a. Pemilihan bibit, bibit yang baik berasal dari anakan yang berasal dari pohon yang berbuah baik dan sehat dengan tinggi anakan adalah 1-1,5 m dan lebar potongan umbi 15-20 cm. Tinggi bibit