✙
38
di Kabupaten
Way  Kanan yang
mengerti dan
memahami tentang
KepunyimbanganAdatLampung  Pepadun Waykanan di Kampung  Srimenanti Kecamatan Negara  Batin Kabupaten Waykanan .Bentuk wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara  terstruktur dan wawancara tidak berstruktur.
a. Wawancara Terstruktur
Dalam wawancara  terstruktur  pewawancara menyapaikan beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan pewawancara  sebelumnya.Esther
Kuntjara, 2006: 168. Jadi wawancara  terstruktur yakni wawancara yang dilakukan dengan
terlebih dahulu  menyusun  pertanyaan dalam bentuk  dibatasi.Hal  ini dilakukan agar ketika informan memberikan keterangan tidak melantur
kemana-mana.
b. Wawancara Tidak Berstruktur
Wawancara tidak terstruktur  dilakukan pada awal penelitian, karena terkadang  informan memberikan  keterangan kadang  muncul  jawaban
yang tidak terduga yang tidak akan muncul pada  saat wawancara terarah dilakukan, dan   hal itu biasa menambah informasi yang
diperoleh terkait informasi yang akan diteliti.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka teknik wawancara digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi secara  langsung melalui tanya-
jawab dengan informan, sehingga mendapatkan informasi lebih jelas.
✚
39
3.4.4. Metode Angket
Menurut Kartini Kartono mengemukakan bahwa  “ Angket adalah Suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut
kepentingan umum orang banyak dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban
atau tanggapan sepeerlunya  Kartini Kartono, 2008 “ 200 . Teknik angket digunakan      dalam penelitian ini adalah teknik angket. Teknik
angket ini akan disebarkan kepada  masyarakat Lampung Adat Pepadun Di
yang berada di Kampung Srimenanti Kecamatan Negara Batin
Kabupaten Waykanan yang isinya adalah daftar pertanyaan yang diperlukan.
3.5. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data Kualitatif karena data yang diperoleh  bukan  berupa angka-angka sehingga tidak dapat diuji
secara  statistik. Selain itu analisis data  kualitatif yang dapat memberikan penjelasan yang nyata dalam kehidupan kita sesuai dengan hal yang akan di
teliti.
Menurut Moleong analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data  ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data Moleong, 1998 : 103.
Sedangkan Bogdan dan Totylor dalam Lexy J. Moleong 2004 : 280 mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha  secara formal
untuk menentukan tema dan rumusan hipotesis ide, seperti yang disarankan
✛
40
oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu.
Langkah-langkah dalam penelitian menganalisis data dalam penelitian adalah sebagai berikut :
3.5.1. Reduksi Data Data yang  diperoleh di lapangan dituangkan dalam laporan atau
uraian yang lengkap dan terperinci.Reduksi data  merupakan bentuk analisis
yang menajamkan,    menggolongkan,    mengarahkan,
membuang data yang  tidak perlu dan mengorganisasikan sedemikian rupa,
sehingga    kesimpulan finalnya
dapat ditarik
dan diferivikasi.Hasil wawancara dan dokomentasi digolongkan dalam
fokus-fokus kajian penelitian. 3.5.2. Penyajian Data
Penyajian data   ini dimaksudkan untuk memudahkan penelitian melihat data secara  keseluruhan dan bagian-bagian penting. Bentuk
penyajian data yang digunakan pada data kualitataif adalah bentuk teks naratif, oleh karena  itu informasi
yang kompleks akan
disederhanakan kedalam bentuk tabulasi yang selektif dan mudah dipahami. Penyajian data  dalam penelitian ini dilakukan dengan
memilih data yang lebih relevan dengan konteks penelitian, disajikan dalam kalimat baku dan mudah dimengerti.
3.5.3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Setelah  data direduksi dan  memasukan data kedalam bentuk bagan,
matrik, dan grafik maka tindak lanjut peneliti adalah mencari arti