Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAHE
(Zingiber officinale Rosc.) SISTEM KERANJANG TERHADAP
PEMBERIAN PUPUK ORGANIK PADAT DAN KOMPOSISI
MEDIA TANAM

SKRIPSI

YOGA LESMANA

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAHE
(Zingiber officinale Rosc.) SISTEM KERANJANG TERHADAP

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK PADAT DAN KOMPOSISI
MEDIA TANAM

SKRIPSI

YOGA LESMANA
040301027
BDP / Agronomi

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Dapat Memperoleh
Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008

USU Repository © 2008

Judul skripsi

Nama
Nim
Departemen
Program Studi

:Respons Pertumbuhan dan Produksi Jahe
(Zingiber officinale. Rosc) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan
Komposisi Media Tanam
: Yoga Lesmana
: 040301027
: Budidaya Pertanian
: Agronomi

Disetujui Oleh :


Prof. Dr. Ir. Hapsoh, MS
Ketua Pembimbing
NIP : 131 412 496

Nini Rahmawati, SP. M.Si
Anggota Pembimbing
NIP : 132 279 158

Mengetahui

Ir. Edison Purba, ph.D
Ketua Departemen Budidaya Pertanian
NIP : 131 570 441

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

ABSTRACT


The purpose of the research is to know the respons of the growth and the
production of ginger (Zingiber officinale Rosc.) the basket system toward the
supply of the solid organic manure and the composition of planting media, are
done in the field of Medan Johor district, Medan, on June 2007 to March 2008.
The research uses a random group project (RAK), factorial with two factorial
systems. The first factor is solid organic manure (M) that consists of two stages,
they are : M0 (without solid organic manure) and M1 (by using solid organic
manure). The second one is the composition of planting media consists of four
stages, they are : T1 (manure : sand (2:1)), T2 (manure : paddy chaff (2:1)), T3
(topsoil : cage fertilize : sand (3:1:1)), T4 (top soil : cage fertilize : paddy chaff
(3:1:1)). The result of the supply of organic manure influences to the number of
leaves 3 BST (month after planting), the number of bud 1 BST, and finger wight
per the plant. This composition of planting media influences to the number of
leaves 1 BST, and the wet crown wight per the plant. The interaction between the
supply of solid organic fertilize and the composition of the place to plant have not
influenced yet to the whole parametres which are noticed.
Key words : ginger, solid organic manure, planting media.

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008

USU Repository © 2008

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui respos pertumbuhan dan produksi jahe
(Zingiber officinale Rosc.) sistem keranjang terhadap pemberian pupuk organik
padat dan komposisi media tanam, dilaksanakan di lahan masyarakat Kecamatan
Medan Johor, Medan, pada bulan Juni 2007 sampai dengan Maret 2008.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelmpok (RAK) Faktorial dengan 2
faktor perlakuan. Faktor pertama adalah pupuk organik padat (M) yang terdiri
atas 2 taraf yaitu : M0 (tanpa pupuk organik padat) dan M1 (Dengan pupuk
organik padat). Faktor kedua adalah komposisi media tanam yang terdiri atas 4
taraf yaitu : T1 (kompos : pasir (2:1)), T2 (kompos : sekam padi (2:1)), T3
(topsoil : pupuk kandang : pasir (3:1:1)), T4 (top soil : pupuk kandang : sekam
padi (3:1:1)). Hasil yang diperoleh adalah pemberian pupuk organik berpengaruh
nyata terhadap parameter jumlah daun 3 BST, jumlah anakan 1 BST dan bobot
rimpang per tanaman. Komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap
jumlah daun 1 BST dan bobot basah tajuk per tanaman. Interaksi antara
pemberian pupuk organik padat dan komposisi media tanam belum berpengaruh
nyata terhadap seluruh parameter yang diamati.

Kata kunci : jahe, pupuk organik padat, media tanam.

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Matapao pada tanggal 27 maret 1986. Putra
pertama dari empat bersaudara dari pasangan Ayahanda Daiin Ependi dan Ibunda
Sulastri.
Pada tahun 2004 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Perbaungan dan pada
tahun 2004 lulus seleksi masuk Universitas Sumatera Utara melalui Jalur SPMB.
Penulis memilih program studi Agronomi Departemen Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian.
Penulis

melaksanakan

Praktek


Kerja

Lapangan

(PKL)

PT. Bridgestone Rubber Estate Dolok Melangir pada tahun 2007.

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

di

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah “Respons Pertumbuhan dan Produksi Jahe

(Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang Terhadap Pemberian Pupuk Organik
Padat dan Komposisi Media Tanam “ yang merupakan salah satu syarat untuk
dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Prof. Dr. Ir. Hapsoh, MS dan ibu Nini Rahmawati SP, M,Si
selaku ketua dan anggota komisi pembimbing yang telah dengan tulus
memberikan bimbingan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis
Ayahnda Daiin Ependi dan Ibunda Sulastri yang telah memberikan dorongan dan
semangat serta dukungan materil dan moril kepada penulis. Juga kepada Adinda
Yunita Lestari, Rendi Permana Putra dan Bobby Sanjaya yang telah memberi
semangat kepada penulis, serta kepada adinda Hasania Isma yang selalu
memberikan dorongan dan semangat tiada henti kepada penulis. Kepada rekanrekan mahasiswa BDP stambuk 2004 khususnya yang telah memberikan
dukungan, semangat serta nasehat yang sangat membantu kepada penulis, serta
adik-adik stambuk 2005, 2006 dan 2007 yang telah memberikan dukungan yang
tak ternilai kepada penulis selama ini.

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008


Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan masukan dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.
Medan,

Juni 2008
Penulis

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

DAFTAR ISI

ABSTRACT .................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...................................................................................
Tujuan Penelitian ...............................................................................
Hipotesis Penelitian............................................................................
Kegunaan Percobaan..........................................................................

1
3
4
4

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman .................................................................................
Syarat Tumbuh ...................................................................................
Iklim .......................................................................................
Tanah......................................................................................
Budidaya Jahe Sistem Keranjang.......................................................

Pupuk Organik ...................................................................................
Media Tanam .....................................................................................

5
7
7
8
9
11
13

BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 15
Bahan dan Alat................................................................................... 15
Metode Penelitian .............................................................................. 15
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan .................................................................................
Persiapan Media Tanam.....................................................................
Persiapan Bibit ...................................................................................
Penanaman Bibit di Persemaian.........................................................
Pembuatan Naungan Persemaian .......................................................
Pemupukan di Persemaian .................................................................
Penanaman Tanaman Pelindung ........................................................

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

18
18
18
19
19
19
19

Aplikasi Pupuk Superbionik Padat .................................................... 20
Penanaman Bibit Kedalam Keranjang ............................................... 20
Pemeliharaan Tanaman ......................................................................
Penyiraman.............................................................................
Penyulaman ............................................................................
Pembumbunan........................................................................
Penambahan Media Tanam ....................................................
Penyiangan .............................................................................
Pengendalian Hama dan Penyakit..........................................
Panen ..................................................................................................
Pengamatan Parameter .......................................................................
Tinggi Tanaman (cm).............................................................
Jumlah Daun (helai) ...............................................................
Jumlah Anakan (batang) ........................................................
Bobot Rimpang Per Sampel (g) .............................................
Bobot Rimpang Per Keranjang (g).........................................
Bobot Rimpang Per Plot (g)...................................................
Bobot Basah Tajuk Per tanaman (g) ......................................
Bobot Basah Akar Per Tanaman (g) ......................................
Bobot Kering Tajuk Per Tanaman (g)....................................
Bobot Kering Akar Per Tanaman (g) .....................................

20
20
20
21
21
21
21
22
22
22
22
22
22
22
23
23
23
23
23

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ................................................................................................... 24
Pembahasan........................................................................................ 36
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ........................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

DAFTAR TABEL

No.
Judul
Hal
1 Rataan pertumbuhan tinggi tanaman dari perlakuan pupuk organik dan media
tanam………........................................................................................................
25
2 Rataan jumlah daun dari perlakuan pupuk organik dan media
tanam……….......................................................................................................... 26
3 Rataan jumlah anakan dari perlakuan pupuk organik dan media
tanam…….............................................................................................................
28
4 Rataan bobot rimpang dari perlakuan pupuk organik dan media
tanam…...............................................................................................................
29
5 Rataan bobot rimpang per keranjang dari perlakuan pupuk organik dan media
tanam………………............................................................................................... 30
6 Rataan bobot rimpang per plot dari perlakuan pupuk organik dan media
tanam……………………....................................................................................... 31
7 Rataan bobot basah tajuk dari perlakuan pupuk organik dan media tanam
8
9
10

………………...............................................................................................
Rataan bobot kering tajuk dari perlakuan pupuk organik dan media
tanam…………………………………………………………………………
Rataan bobot basah akar dari perlakuan pupuk organik dan media
tanam…………………………………………………………………………
Rataan bobot kering akar dari perlakuan pupuk organik dan media
tanam…………………………………………………………………………

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

32
33
34
35

DAFTAR LAMPIRAN

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

Tabel
Tabel data statistik produksi jahe Sumatera Utara..............................
Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 1 BST…………………...
Tabel Sidik Ragam Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 1 BST..........
Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 2 BST…………………...
Tabel Sidik Ragam Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 2 BST..........
Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 3 BST…………………...
Tabel Sidik Ragam Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 3 BST..........
Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 4 BST…………………...
Tabel Sidik Ragam Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 4 BST..........
Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 5 BST…………………...
Tabel Sidik Ragam Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 5 BST..........
Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 6 BST…………………...
Tabel Sidik Ragam Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 6 BST..........
Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 7 BST…………………...
Tabel Sidik Ragam Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 7 BST..........
Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 8 BST…………………...
Tabel Sidik Ragam Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 8 BST..........
Tabel Pengamatan Jumlah Daun (helai) 1 BST..................................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Daun (helai) 1 BST.................................
Tabel Pengamatan Jumlah Daun (helai) 2 BST..................................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Daun (helai) 2 BST.................................
Tabel Pengamatan Jumlah Daun (helai) 3 BST..................................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Daun (helai) 3 BST.................................
Tabel Pengamatan Jumlah Daun (helai) 4 BST..................................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Daun (helai) 4 BST.................................
Tabel Pengamatan Jumlah Daun (helai) 5 BST..................................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Daun (helai) 5 BST.................................
Tabel Pengamatan Jumlah Daun (helai) 6 BST..................................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Daun (helai) 6 BST.................................
Tabel Pengamatan Jumlah Daun (helai) 7 BST..................................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Daun (helai) 7 BST.................................
Tabel Pengamatan Jumlah Daun (helai) 8 BST..................................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Daun (helai) 8 BST.................................
Tabel Pengamatan Jumlah Anakan (batang) 1 BST……...................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Anakan (batang) 1 BST…………………
Tabel Pengamatan Jumlah Anakan (batang) 2 BST……...................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Anakan (batang) 2 BST…………………

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

Hal
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62

38
39
40
41

Tabel Pengamatan Jumlah Anakan (batang) 3 BST……...................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Anakan (batang) 3 BST…………………
Tabel Pengamatan Jumlah Anakan (batang) 4 BST……...................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Anakan (batang) 4 BST…………………

63
63
64
64

42

Tabel Pengamatan Jumlah Anakan (batang) 5 BST……...................

65

43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64

Tabel Sidik Ragam Jumlah Anakan (batang) 5 BST…………………
Tabel Pengamatan Jumlah Anakan (batang) 6 BST……...................
Tabel Sidik Ragam Jumlah Anakan (batang) 6 BST…………………
Tabel Pengamatan Bobot Rimpang Per sampel (g).............................
Tabel Sidik ragam Bobot Rimpang Per Sampel (g)............................
Tabel Pengamatan Bobot Rimpang Per Keranjang (g).......................
Tabel Sidik ragam Bobot Rimpang Per Keranjang (g)........................
Tabel Pengamatan Bobot Rimpang Per plot (g)..................................
Tabel Sidik ragam Bobot Rimpang Per plot (g)..................................
Tabel Pengamatan Bobot Basah Tajuk Per Tanaman (g)....................
Tabel Sidik ragam Bobot Basah Tajuk Per Tanaman (g)....................
Tabel Pengamatan Bobot Kering Tajuk Per Tanaman (g)...................
Tabel Sidik ragam Bobot Kering tajuk Per Tanaman (g)....................
Tabel Pengamatan Bobot Basah Akar Per Tanaman (g).....................
Tabel Sidik ragam Bobot Basah Akar Per Tanaman (g)......................
Tabel Pengamatan Bobot Kering Akar Per Tanaman (g)....................
Tabel Sidik ragam Bobot Kering Akar Per Tanaman (g)....................
Tabel Informasi Klimatologi..............................................................
Deskripsi Tanaman…………………………………………………..
Tabel Rangkuman Data ……………………………………………..
Gambar Lahan Penelitian ……………………………………………
Gambar Rimpang Jahe Per Perlakuan..................................................

65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
75
76
78
79

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu temu –
temuan yang penting. Tanaman ini mempunyai banyak kegunaan antara lain
sebagai ramu – ramuan dan rempah – rempah, bahan minyak atsiri, bahkan akhir –
akhir ini menjadi fitofarmaka (Januwati, 1999).
Sejak zaman dahulu jahe sudah sangat dikenal sebagai bumbu masak dan
obat. Hingga kini jahe masih dibutuhkan masyarakat luas untuk keperluan
tersebut. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), jahe masih menduduki urutan
tertinggi sebagai obat tradisional yang paling banyak dipakai di dunia
( Lukito, 2007).
Prospek perkembangan jahe di Indonesia masih cukup cerah, terutama
untuk ekspor, industri obat tradisional, industri makanan dan minuman serta
bumbu masak. Jahe segar di Indonesia diekspor ke berbagai negara antara lain
Amerika

Serikat,

Jepang,

Hongkong,

Singapura,

dan

Pakistan

(Soediarto dan Kemala, 1995).
Menurut Dinas Perkebunan Sumatera Utara tahun 1990, produksi jahe di
Sumatera Utara mengalami peningkatan sejalan dengan pertambahan areal
pertanaman dan tingkat produktivitasnya. Pada tahun 1985, produktivitas jahe
sebesar 14.76 ton/ha meningkat menjadi 19.96 ton/ha. Namun pada tahun 1990
tingkat produktivitas menurun menjadi 15.58 ton/ha. Penurunan tingkat
produktivitas ini, jika terus terjadi, dapat mengakibatkan penurunan produksi dan
penurunan tingkat pendapatan petani (Supriadi, 2004).

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, produksi jahe
pada tahun 2005 adalah sebesar 4294.12 dengan luas lahan sebesar 289.52 hektar
atau sebesar 14.83 ton/ha, sedangkan pada tahun 2006 produksi jahe di Sumatera
Utara adalah sebesar 3.661 ton dengan luas lahan sebesar 250.52 hektar atau
sebesar 14.61 ton/ha (lampiran 1). Dari data diatas kita dapat mengetahui bahwa
produksi jahe di Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 633.12 ton, hal ini
mungkin disebabkan penurunan luas lahan pertanaman jahe di Sumatera Utara
(Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2007).
Penanaman jahe sistem keranjang merupakan modifikasi teknik budidaya
tanaman jahe dengan tujuan mengkondisikan agar media tanam jahe tetap gembur
dan sarang, mempermudah manajemen produksi tanaman, mempermudah
pertumbuhan tanaman dan perkembangan tanaman jahe sehingga potensi produksi
lebih tinggi jika dibandingkan penanaman jahe secara konvensional pada lahan
(Hapsoh et al, 2008).
Pemupukan bertujuan untuk menyediakan unsur – unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman dan menjaga kelestarian kesuburan atau produktivitas
tanah. Pemupukan dapat dilakukan melalui tanah maupun melalui daun
(Rukmana, 2000).
Peran bahan organik tanah dalam budidaya tanaman sudah lama diketahui.
Kandungan bahan organik dalam tanah dapat ditingkatkan dengan pemberian
pupuk organik, baik berupa limbah hasil pertanian, limbah kota maupun guano.
Limbah hasil pertanian dapat berupa sisa tanaman, sisa hasil panen, pupuk
kandang, dan pupuk hijau. Sisa hasil panen yang tersedia melimpah antara lain
blotong, tandan buah kelapa sawit, sekam padi, dan kulit buah kopi. Selain bahan

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

tersebut, pupuk organik mencakup pula limbah industri pertanian, minuman,
makanan, dan kimia (Koshino, 1990).
Tanaman jahe memerlukan tanah yang cukup gembur, subur, mengandung
bahan organik dan berdrainase baik serta pH tanah 6.3 – 7.0. Bahan organik
sangat berperan dalam perkembangan rimpang jahe, tanpa pemberian bahan
organik produksi rimpang menjadi rendah dengan mutu yang kurang baik
(Januwati, 1990).
Untuk mengetahui jumlah unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman,
maka perlu diketahui tingkat ketersediaannya di dalam tanah dan dihubungkan
dengan pertumbuhan tanaman. Langkah tersebut dilakukan dengan memodifikasi
lingkungan tanah dengan menambahkan pupuk organik berupa kompos limbah
tanaman dan pupuk kandang yang diharapkan mampu mempengaruhi tingkat
ketersediaan unsur hara dan serapannya sehingga meningkatkan pertumbuhan dan
hasil tanaman jahe (Hendrinova, 1990).
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian guna mengetahui respons pertumbuhan dan produksi tanaman jahe
(Zingiber officinale Rosc.) dengan menggunakan pupuk organik padat dan
komposisi media tanam.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan
produksi tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) terhadap pemberian pupuk
organik padat dan komposisi media tanam.

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

Hipotesis Penelitian

1. Ada respons pertumbuhan dan produksi tanaman jahe terhadap pemberian
pupuk organik padat.
2. Ada respons pertumbuhan dan produksi tanaman jahe terhadap komposisi
media tanam.
3. Ada interaksi pemberian pupuk organik padat dan komposisi media tanam
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jahe.

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan.
2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Menurut Harmono dan Andoko (2005) sistematika dari tanaman jahe
adalah sebagai berikut :
Kingdom

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Subdivisi

: Angiospermae

Kelas

: Monococtyledoneae

Ordo

: Zingiberales

Famili

: Zingiberaceae

Genus

: Zingiber

Species

: Zingiber officinale Rosc.

Jahe merupakan tumbuhan herba menahun yang tumbuh liar di ladang –
ladang berkadar tanah lembab dan memperoleh banyak sinar matahari. Batangnya
tegak, berakar serabut, dan berumbi dengan rimpang mendatar (Lukito, 2007).
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman jahe. Pada bagian ini
tumbuh tunas – tunas baru yang kelak akan menjadi tanaman. Akar tunggal
(rimpang) itu tertanam kuat didalam tanah dan makin membesar dengan
pertambahan usia serta membentuk rhizoma – rhizoma baru (Rukmana, 2000).
Jahe tumbuh merumpun, berupa tanaman terna tahunan berbatang semu.
Tanaman tumbuh tegak setinggi 30 – 75 cm. Seluruh batang semunya terbentuk
dari seludang daun yang memanjang, tertutup, dan melingkar. Bagian luar batang

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

agak licin, agak mengkilap, dan berwarna hijau tua. Batangnya basah karena
banyak mengandung air sehingga digolongkan kedalam herba (Lukito, 2007).
Helaian daunnya bertangkai pendek sepanjang 0.75 – 1 cm. Bentuk
helaian daun lanset dengan ujung lancip. Panjang daun 15 – 23 cm dan lebar 0.8 –
2.5 cm. Tangkainya berbulu atau gundul. Ketika daun mengering dan mati,
pangkal tangkainya (rimpang) tetap hidup dalam tanah. Rimpang tersebut kelak
akan bertunas dan tumbuh menjadi tanaman baru setelah terkena hujan
(Santoso, 1994).
Bunga jahe berupa malai yang tersembul di permukaan tanah, berbentuk
tongkat atau bulat telur yang sempit. Aroma bunga sangat tajam, panjang malai
bunga 3.5 – 5 cm dan lebar 1.5 – 1.75 cm. Gagang bunga hampir tidak berbulu,
panjang 25 cm. Sisik di gagang sebanyak 5 – 7 buah, berbentuk lanset, letaknya
berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, dan panjangnya 3 – 5 cm. Daun
pelindung bunga berbentuk bulat telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak
berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2.5 cm, dan lebar 1 – 1.75 cm. Mahkota
bunga berbentuk tabung sepanjang 2 – 2.5 cm. Helaian mahkota bunga agak
sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan dengan panjang 1.5 – 2.5
mm dan lebar 3 – 3.5 mm. Sementara bibit bunga berwarna ungu, gelap,
berbintik-bintik putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm. Kepala sari berwarna
ungu, panjang 9 mm, dan tangkai putiknya ada dua (Harmono dan Andoko, 2005).
Rimpang jahe membentuk umbi, besar kecilnya umbi bergantung pada
varietas tanamannya. Rimpang agak pipih ke pinggir membentuk cabang (ranting)
ke segala arah yang saling tumpang tindih. Cabang rimpang yang berada di atas

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

dapat tumbuh membentuk batang baru, sedangkan yang berada di bagian bawah
merupakan perakaran baru (Wiroatmodjo, Suroso dan Januwati, 1988).
Rimpang jahe berbuku – buku, gemuk, agak pipih, membentuk akar lateral
(akar serabut). Rimpang tersebut tertanam kuat dalam tanah dan semakin
membesar sesuai dengan bertambahnya usia dengan membentuk rimpang –
rimpang baru. Kulit luar rimpang mudah dikelupas. Rimpang berkulit agak tebal,
membungkus daging rimpang (jaringan parenchyma). Didalam sel – sel rimpang
tersimpan

minyak

atsiri

yang

aromatis

dan

oleoresin

khas

jahe

(Harmono dan Andoko, 2005).

Syarat Tumbuh

Iklim
Iklim sangat penting dalam budidaya tanaman jahe. Secara umum daerah
dengan tipe iklim A, B, dan C menurut klasifikasi Schmidt – Ferguson adalah
sesuai untuk pembudidayaan jahe (Santoso, 1994).
Tanaman jahe mempunyai daya adaptasi yang luas di daerah tropis,
sehingga dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian
1.500 meter dari permukaan laut (dpl). Namun, untuk tumbuh dan berproduksi
secara optimal, tanaman jahe membutuhkan kondisi lingkungan tumbuh yang
sesuai. Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.5004.000 mm/tahun. Pada umur 2.5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe
memerlukan sinar matahari. Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di
tempat yang terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari. Suhu

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

udara optimum untuk budidaya tanaman jahe antara 20-35°C. Tanaman jahe
menginginkan kelembaban udara yang cukup tinggi dengan RH 60 % - 90 %
(Rukmana, 2000).

Jahe membutuhkan ruang terbuka dan menerima cahaya matahari secara
penuh. Selama fase pembentukan anakan, jahe membutuhkan banyak sinar
matahari agar pertumbuhannya optimal. Jika ditanam di tempat yang agak
terlindung (misal di pekarangan), jahe akan berdaun lebar tetapi ukuran
rimpangnya kecil ( Santoso, 1994).

Tanah

Ditanam di jenis tanah apapun, jahe bisa tumbuh. Namun, untuk
mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini menghendaki tanah yang subur,
gembur, dan berdrainase baik. Tanah subur berarti memiliki kandungan hara yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Tanah gembur memudahkan
perakaran menembus dan menyerap hara yang dibutuhkannya. Selain itu
pembentukan rimpang juga menjadi lebih leluasa. Sementara itu tanah berdrainase
baik

bisa

mencegah

lahan

menjadi

becek

dan

tergenang

air

(Harmono dan Andoko 2005).

Jahe mutlak membutuhkan lahan subur, tanah latosol merah cokelat, dan
andosol sangat tepat untuk pertumbuhan jahe. Tanah tersebut banyak mengandung
humus, keasaman tanah yang ideal untuk tanaman jahe adalah 6.0 – 7.0. Lahan
harus memiliki sistem drainase yang baik, yakni mampu menyimpan dan
melewatkan air. Kecukupan air dapat dipenuhi dalam bentuk curah hujan atau

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

pengairan, asalkan lahan tidak tergenang. Penanaman di lahan irigasi cukup
menguntungkan karena tanaman jahe bisa mendapatkan pengairan secara rutin
(Lukito, 2007).

Pengolahan tanah harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, sebab tanah
memainkan peranan yang penting dalam mendukung kehidupan tanaman. Tanah
memberikan unsur mineral baik hanya sebagai medium pertukaran maupun
penyedia unsur mineral. Selain itu, tanah sebagai tempat persediaan air yang amat
penting bagi aktivitas hidup tanaman dan menjadi tempat berpegang dan
bertumpu bagi tanaman ( Muhlisah, 1999).

Budidaya Jahe Sistem Keranjang

Budidaya jahe sistem keranjang adalah cara budidaya jahe dengan
menggunakan keranjang sebagai media tanam. Jenis keranjang yang digunakan
adalah keranjang yang terbuat dari bambu yang dianyam dengan rapat agar dapat
menampung tanah tetapi tidak menahan air, sehingga air dapat mengalir. Selain
itu dapat juga digunakan keranjang bekas kemasan buah-buahan, akan tetapi
keranjang ini harus dialasi dengan karung plastik, agar tanah tidak jatuh.
Kelebihan penggunaan sistem ini adalah dapat memilih komposisi media tanam
yang terbaik dan memudahkan petani dalam pemeliharaan (Hapsoh et al, 2008).
Media tanam yang digunakan untuk mengisi keranjang dapat dipilih
komposisi media yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman jahe. Komposisi
media tanam yang digunakan berupa top soil : pupuk kandang : sekam padi ( 3 : 1
: 1 ). Ditanam di jenis tanah apapun, jahe bisa tumbuh. Namun, untuk
mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini menghendaki tanah yang subur,
Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

gembur, dan berdrainase baik (Harmono dan Andoko 2005). Tanah yang gembur
dapat meningkatkan produksi jahe, karena akar jahe dapat berkembang dengan
baik. Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang akan menjadi anakan. Akar
tunggal (rimpang) itu tertanam kuat di dalam tanah dan makin membesar dengan
pertambahan usia serta membentuk rhizoma – rhizoma baru (Rukmana, 2000).
Setelah media tanam dicampur dengan merata, dilakukan pengisian media
tanam ke dalam keranjang. Menurut Hapsoh et al (2008) tahap persiapan media
tanam jahe sistem keranjang sebagai berikut :
1. Tanah top soil terlebih dahulu diayak dengan ayakan tanah untuk
membuat kondisi granula tanah seragam dan membersihkan tanah dari
sisa gulma dan kotoran lainnya.
2. Tanah top soil yang telah diayak dicampurkan (diaduk) secara merata
dengan kompos dan sekam sesuai perbandingan.
3. Media tanam yang telah dicampur merata dimasukkan ke dalam keranjang
sebanyak ¼ isi keranjang. Keranjang yang telah diisi media tanam di
biarkan dilapangan selama 1 minggu sebelum penanaman bibit jahe. Oleh
karena itu persiapan media tanam dan pengisian media tanam ke dalam
keranjang dilakukan pada minggu ketiga setelah bibit jahe disemai.
Dalam budidaya tanaman jahe sistem keranjang, perlu menggunakan
tanaman pelindung, untuk menjaga kelembaban udara di lingkungan pertanaman
jahe. Tanaman jahe menginginkan kelembaban udara yang cukup tinggi dengan
RH 60 % - 90 %. Suhu optimum untuk budidaya tanaman jahe antara 20 – 35 °C
(Rukmana, 2000). Tanaman pelindung adalah ubi kayu ataupun jagung yang

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

ditanam di antara barisan keranjang. Penanaman tanaman pelindung dilakukan
sebelum penanaman, agar pada saat dilakukan penanaman tanaman sudah besar.

Dalam pelaksanaannya, budidaya jahe sistem keranjang perlu dilakukan
pembumbunan dan penambahan media tanam. Pembumbunan dilakukan dengan
tujuan agar tanaman jahe dapat berdiri tegak dan menjaga kondisi tanah agar tetap
gembur. Di samping itu, tujuan pembumbunan juga untuk menimbun rimpang
jahe yang kadang-kadang muncul ke atas permukaan tanah (Santoso,1994).
Sedangkan penambahan tanah bertujuan agar tanah dapat menutupi tunas – tunas
baru yang muncul agar tumbuh menjadi rimpang. Penambahan tanah dilakukan
sebanyak 2-3 kali sesuai dengan kondisi di lapangan, pada saat tanaman berumur
2 bulan dan selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 3 bulan.

Pupuk Organik

Secara umum, pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan
organik yang didegradasikan secara organik. Sumber bahan baku organik ini dapat
diperoleh dari bermacam-macam sumber seperti : kotoran ternak, sampah rumah
tangga non sintetis, limbah-limbah pabrik makanan/minuman dan lain –lain.

Pada umumnya di lapangan, bahan-bahan ini dikenal dengan nama pupuk
kompos. Maksudnya adalah pupuk yang berasal dari bahan organik yang telah didekomposisi (didegradasi). Biasanya untuk membuat pupuk kompos ini,
ditambahkan pula inokulum bakteri yang membantu mempercepat proses
pendegradasian (dekomposisi). Sebetulnya tanpa dibantupun, alam dengan

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

sendirinya akan mendekomposisi bahan-bahan organik tersebut dengan bakteri
yang ada di alam, beserta bantuan organisme renik lainnya.

Ada lagi pupuk organik yang tidak terdiri atas bahan-bahan sisa yang
didegradasikan lebih lanjut. Tetapi merupakan organisme hidup (tumbuhan
tingkat tinggi) yang dapat menghasilkan (mengikat) unsur-unsur hara yang
diperlukan tanaman (Hakim, 2007).

Barus, Santoso, dan Sudiarto (1989) melakukan penelitian pemupukan
pupuk kandang di tanah Latosol Coklat Cicurug pada tanaman jahe diperoleh
petunjuk bahwa, pemberian pupuk kandang sapi sampai dosis 15 ton/ha tidak
berbeda nyata. Sedangkan pada dosis 20 -25 ton/ha berpengaruh nyata, yakni
mengalami peningkatan dari 4.44 kg per rumpun bobot segar menjadi 6.47 kg per
rumpun bobot segar pada dosis 20 ton/ha dan 7.05 kg per rumpun pada dosis 25
ton/ha.

Dewasa ini telah banyak beredar pupuk organik dengan berbagai macam
bentuk dan kemasan (cair, pril, bubuk). Pupuk organik padat (bukan cair) yang
selama ini sudah akrab dengan masyarakat pertanian kita adalah kompos. Pupuk
kompos ini biasanya dibuat dari kotoran ternak atau sisa sampah (non sintetis
seperti plastik) yang telah dikomposkan (www.wikipedia.com, 2007).

Pupuk Super Bionik (PSBN) adalah pupuk organik berkualitas tinggi yang
diproses dengan bioteknologi. PSBN berasal dari ekstraksi berbagai limbah
organik (tanaman, ganggang laut, dan ikan) yang berkualitas tinggi. Teknologi
unggulan serta ramah lingkungan ini diformulasikan secara ilmiah, sehingga

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

mampu memberikan nilai tambah. Nilai tambah yang dimaksud adalah menjaga
keharmonisan di antara komponen ekosistem secara berkesinambungan,
menciptakan ekosistem yang produktif bagi makhluk hidup dan percepatan
pemulihan ekosistem yang terdegradasi, dan menjaga keseimbangan antara input
dan output.

Fungsi PSBN disebut six in one, yaitu: pupuk, pembenah tanah, agen
pengendali OPT (organisme pengganggu tanaman) alami, hormon pengatur
tumbuh,

17

macam

asam

amino,

mobilisasi

unsur

hara

(www.wikipedia.com, 2007).

Media Tanam

Begitu banyak pilihan media tanam yang tersedia. Namun, tidak semua
media tanam cocok untuk semua jenis tanaman. Ada tanaman-tanaman tertentu
yang perlu ditanam di media tanam khusus. Selain perawatan dan pemberian
pupuk, pemilihan media tanam yang tepat adalah mutlak agar tanaman tumbuh
subur dan baik (www.gramedia-majalah.com, 2007).

Media tanam sangat menentukan tanaman bisa tumbuh baik atau tidak.
Oleh sebab itu, pemilihan media tanam yang tepat harus diputuskan saat pertama
kali akan mulai bertanam. Kita harus mengenali dahulu jenis medianya, seperti
top soil, sekam, pupuk kandang, kompos, pasir, atau bahkan pencampuran dari
media



media

tersebut

dengan

perbandingan

yang

(www.wikipedia.com, 2007).

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

pas

Untuk mendapatkan tanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung
bahan organis dapat dilakukan dengan cara pemberian pupuk kandang yang sudah
masak. Pemakaian pupuk kandang yang belum masak dapat menjadi sumber
inokulum yang mengakibatkan busuknya akar jahe. Dengan penambahan pupuk
kandang tersebut menyebabkan pertumbuhan vegetatif tanaman jahe akan lebih
baik. Menurut penelitian, pupuk kandang sapi memberikan pengaruh lebih baik
dibandingkan dengan pupuk kandang ayam dalam peningkatan hasil rimpang
segar yaitu sebesar 20.48% dan 14.96%, dibandingkan dengan yang tidak diberi
pupuk kandang (Wiroatmodjo dkk, 1990).

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di lahan masyarakat Kecamatan Medan Johor,
Medan dengan ketinggian ± 25 m di atas permukaan laut, yang dimulai dari bulan
Juni 2007 hingga bulan Maret 2008.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bibit jahe merah, tanah
top soil, pasir, kompos, pupuk kandang sapi, sekam padi sebagai media tanam.
Keranjang bambu ukuran 50 x 50 cm sebagai wadah tanam, Dithane – M45
sebagai fungisida, Antracol sebagai insektisida, pupuk superbionik padat sebagai
perlakuan, pupuk super bionik cair sebagi pelengkap dan bahan-bahan lain yang
diperlukan.
Alat yang digunakan adalah cangkul untuk mengolah dan mencampur
tanah, pupuk organik padat sebagai perlakuan, meteran untuk mengukur luas
lahan dan tinggi tanaman, gembor untuk menyiram tanaman, knapsack untuk
menyemprot tanaman, pacak sampel, timbangan, alat tulis, kertas label, ember,
serta alat lain yang mendukung penelitian ini.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial
dengan dua faktor perlakuan, yaitu :
Faktor I

: Pemberian pupuk organik padat ( M ) terdiri atas :
M0 : Tanpa pupuk organik padat

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

M1 : Dengan pupuk organik padat (tablet) (2 tablet/tanaman)
Faktor II

: Komposisi Media Tanam ( T ) terdiri atas :
T1 : Kompos : pasir ( 2 : 1 )
T2 : Kompos : sekam ( 2 : 1 )
T3 : Top soil : pupuk kandang : pasir ( 3 : 1 : 1 )
T4 : Top soil : pupuk kandang : sekam ( 3 : 1 : 1 )

Sehingga diperoleh kombinasi perlakuan yaitu :
M0T1

M1T1

M0T2

M1T2

M0T3

M1T3

M0T4

M1T4

Jumlah ulangan

: 4 ulangan

Jumlah plot

: 32 plot

Jumlah keranjang per plot

: 6 keranjang

Jumlah sampel per plot

: 9 sampel

Jumlah sampel seluruhnya

: 288 sampel

Jarak antar blok

: 50 cm
Model Analisis

Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam berdasarkan model
linier sebagai berikut : Yijk = µ + i + j + k + (

)jk + ijk

Yijk = Hasil pengamatan pada blok ke-i yang diberi perlakuan pupuk organik
padat pada taraf ke-j dan media tanam pada taraf ke-k
µ
i

= Nilai tengah
= Pengaruh blok ke-i

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

j

= Pengaruh perlakuan pupuk organik padat pada taraf ke-j

k = Pengaruh perlakuan media tanam pada taraf ke-k
(

)jk

= Pengaruh interaksi antara perlakuan pupuk organik padat pada taraf
ke-j dan media tanam pada taraf ke-k

ijk

= Pengaruh galat pada blok ke-i yang mendapat perlakuan pupuk
organik padat pada taraf ke-j dan media tanam pada taraf ke-k.
Terhadap sidik ragam yang nyata dan sangat nyata, maka dilanjutkan

analisis lanjutan dengan menggunakan Uji jarak Duncan pada taraf F tabel 5%.

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

PELAKSANAAN PENELITIAN

Persiapan Lahan

Areal pertanaman yang digunakan, dibersihkan dari gulma yang tumbuh
pada areal tersebut. Kemudian dibuat bedengan percobaan dengan ukuran 12 m x
1.2 m. Dibuat parit drainase dengan jarak antar bedengan 50 cm. Setelah
bedengan selesai keranjang yang telah disiapkan disusun diatasnya.

Persiapan Media Tanam

Komposisi media tanam yang digunakan adalah sebagai berikut :
Kompos : pasir ( 2 : 1 )
Kompos : sekam ( 2 : 1 )
Top soil : pupuk kandang : pasir ( 3 : 1 : 1 )
Top soil : pupuk kandang : sekam ( 3 : 1 : 1 )
Media dicampur secara merata dan digemburkan dengan menggunakan
cangkul, lalu diisikan kedalam keranjang yang telah disusun di atas bedengan
setinggi ¼ keranjang sesuai dengan perlakuannya masing-masing.
Persiapan Bibit

Disiapkan bibit jahe merah yang sudah tua dan siap untuk ditanam. Bibit
dicuci, kemudian direndam dalam larutan Dithane – M 45 selama ± 1 jam untuk
membunuh jamur yang terdapat didalam bibit. Kemudian ditiriskan dan bibit

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

dipotong – potong sesuai dengan ruasnya dan diusahakan jangan terlalu kecil
kurang lebih 5-10 cm dan bibit siap disemaikan.

Penanaman Bibit di Persemaian

Penanaman bibit dilakukan di tempat persemaian. Tempat persemaian
dibuat dari tepas berukuran 3 m x 3 m. Media yang digunakan adalah kompos dan
pasir dengan perbandingan 3 : 1. Media tersebut disebarkan diatas tepas secara
merata, kemudian bibit yang telah disiapkan disusun di atas hamparan media
tersebut dengan bakal mata tunas berada di atas.

Pembuatan Naungan Persemaian

Setelah semua bibit ditanam dibuat dinding dan atap dari tepas untuk
menutupi bibit dari hujan dan sinar matahari langsung agar tunas cepat tumbuh,
karena bibit jahe menginginkan tingkat kelembaban yang cukup tinggi. Bibit
disemai selama lebih kurang satu bulan.
Pemupukan di Persemaian
Pemupukan dilakukan dengan menyiramkan pupuk Super Bionik cair
secara merata dengan menggunakan gembor dengan perbandingan 10 liter air : 20
cc pupuk Super Bionik cair sebanyak satu minggu sekali.
Penanaman Tanaman Pelindung
Penanaman tanaman pelindung dilakukan pada saat keranjang sudah
selesai disusun yaitu dengan menanam batang ubi kayu dengan panjang batang

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

lebih kurang 1.5 m di antara barisan keranjang. Setiap batang dapat menaungi 4
buah keranjang.
Aplikasi Pupuk Super Bionik Padat
Pupuk

organik

padat

dicampurkan

kedalam

media

dengan

menghaluskannya terlebih dahulu, kemudian dicampurkan kedalam media sesuai
dengan perlakuannya masing – masing.
Penanaman Bibit Kedalam Keranjang
Bibit yang telah disemaikan dan memiliki cukup umur dipindahkan
kedalam keranjang. Setiap keranjang ditanam dengan 5 bibit yang telah dipilih
dari tempat persemaian. Setelah bibit selesai ditanam seluruhnya, keranjang
ditutup dengan pelepah kelapa. Ini bertujuan untuk menghindari bibit dari sinar
matahari langsung. Hal ini dilakukan sampai tinggi tanaman mencapai tutupan
pelepah tersebut.
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari, tetapi disesuaikan dengan
kondisi cuaca.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau
pertumbuhannya abnormal dengan tanaman cadangan. Penyulaman dilakukan
dengan mengganti tanaman yang mati dengan tanaman yang masih tersedia di
persemaian. Penyulaman dilakukan paling lama dua minggu setelah pindah tanam.

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan agar tanaman tidak mudah rebah dan berdiri
tegak. Pembumbunan dilakukan dengan cara membuat gundukan tanah
disekeliling tanaman dan juga untuk membuat tanah menjadi gembur.
Penambahan Media Tanam
Penambahan media dilakukan dengan menggunakan media yang sesuai
dengan perlakuan. Penambahan media bertujuan untuk menutup tunas – tunas
baru yang akan muncul agar tunas – tunas tersebut menjadi umbi. Penambahan
media tanam dilakukan sebanyak dua kali yaitu, pada bulan kedua dan bulan
ketiga setelah pindah tanam.
Penyiangan
Penyiangan gulma dilakukan secara manual dengan mencabut gulma yang
ada dikeranjang, untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan unsur hara
dari dalam tanah. Penyiangan dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan penyemprotan
insektisida Antracol dengan dosis 2.5 g/L air dan Decis 2.5 EC dengan dosis 2.5
g/L air lalu disemprotkan dengan menggunakan knapsack kepada seluruh
permukaan tanaman.

Yoga Lesmana : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang
Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam, 2008
USU Repository © 2008

Panen
Panen dilakukan pada saat tanaman jahe berumur delapan bulan. Pane

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang Terhadap Jumlah Bibit Dan Pemberian Pupuk Majemuk NPK

0 50 78

RESPONS PERTUMBUHAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc.) TERHADAP PENAMBAHAN BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK

0 20 54

Pengaruh Berbagai Pupuk Organik Dan Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Rimpang Jahe (Zingiber Officinale Rosc) Jenis Badak

0 4 6

Pengaruh Tingkat Pemberian Air Dan Pupuk Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jahe (Zingiber Officinale Rosc.) Jenis Badak 1

0 3 11

Pengaruh Komposisi Media dan Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Jahe Putih Besar (Zingiber officinale Rosc.)

1 7 133

PENGARUH CAMPURAN PUPUK ORGANIK DAN HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAHE (Zingiber officinale) Pengaruh Campuran Pupuk Organik Dan Hayati Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jahe (Zingiber officinale).

0 2 14

PENGARUH TAKARAN KOMPOS DAN SAAT PEMBERIAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAHE ( Zingiber officinale Rosc. ).

0 1 10

T.rrs Pertumbuhan dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang rory Pemberian Pupuk Organik Padat dan Komposisi Media Tanam (Response of fisufi And Production of Ginger (Zingiber officinale Rosc.) by Basket System on Giuing W Aryanic Fer

0 0 8