Pengaruh Komposisi Media dan Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Jahe Putih Besar (Zingiber officinale Rosc.)

i

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA DAN PACLOBUTRAZOL
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN JAHE
PUTIH BESAR (Zingiber officinale Rosc.)

OLEH
SATRIO TUNGGUL PRATOMO
A24060721

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
i

ii

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA DAN PACLOBUTRAZOL
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN JAHE
PUTIH BESAR (Zingiber officinale Rosc.)


Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh
Satrio Tunggul Pratomo
A24060721

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
ii

iii

RINGKASAN
SATRIO TUNGGUL PRATOMO. Pengaruh Komposisi Media dan
Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Jahe Putih Besar

(Zingiber officinale Rosc.) (Di bawah bimbingan ENDAH RETNO PALUPI
dan MELATI).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari waktu aplikasi paclobutrazol
yang tepat serta jenis media yang dapat menginduksi pembungaan tanaman jahe.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2010 hingga April 2011 di Balai
Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Cimanggu, Bogor.
Bahan tanam yang digunakan adalah rimpang jahe putih besar var.
Cimanggu-1 berukuran 50-60 gram yang telah disemai di dalam media coco peat
hingga berumur 1 bulan. Bahan yang digunakan untuk menginduksi pembungaan
adalah paclobutrazol 100 ppm. Bahan untuk pembuatan media adalah tanah, pasir,
dan pupuk kandang.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua
faktor. Faktor pertama adalah jenis media, terdiri dari media I (M1)
tanah:pasir:pupuk kandang (1:1:1), media II (M2) tanah:pupuk kandang (1:1),
media III (M3) pasir:pupuk kandang (1:1), dan media IV (M4) tanah. Faktor
kedua adalah waktu aplikasi paclobutrazol dengan konsentrasi 100 ppm, terdiri
dari kontrol (tanpa pemberian paclobutrazol), 2 bulan setelah tanam (BST), 3
BST, dan 4 BST.
Interaksi antara jenis media tanam dan waktu aplikasi paclobutrazol
mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman sebagaimana ditunjukkan oleh

diameter tunas, jumlah tunas, serta bobot dan ketebalan rimpang, sedangkan
pertumbuhan generatif dan waktu muncul spika tidak dipengaruhi oleh interaksi
antara kedua perlakuan tersebut. Interaksi antara media tanah:pasir:pupuk
kandang dan waktu aplikasi paclobutrazol 2 BST menghasilkan bobot rimpang
mencapai 835 gram/tanaman. Kombinasi antara media tanah:pasir:pupuk kandang
dengan waktu aplikasi paclobutrazol 4 BST mampu menghasilkan persentase
kemunculan spika tertinggi sebesar 25%.

iii

iv

Jenis media tanam belum secara nyata mampu menginduksi pembungaan
jahe, namun secara umum media tanah:pasir:pupuk kandang menghasilkan
pertumbuhan generatif (jumlah spika, diameter spika, panjang spika, panjang
tangkai spika, jumlah braktea, dan waktu muncul spika) yang cenderung lebih
baik daripada jenis media lainnya. Jenis media justru berpengaruh secara nyata
terhadap pertumbuhan vegetatif jahe seperti ditunjukkan peubah tinggi tunas pada
media tanah lebih lambat pertumbuhannya dibandingkan ketiga media lainnya.
Waktu


aplikasi

paclobutrazol

juga

belum

mampu

menginduksi

pembungaan jahe sebagaimana ditunjukkan bahwa aplikasi paclobutrazol 2 BST,
3 BST, dan 4 BST menghasilkan pertumbuhan generatif (jumlah spika per
rumpun, diameter spika, panjang spika, panjang tangkai spika, jumlah braktea,
dan waktu muncul spika) yang tidak berbeda nyata dengan tanaman kontrol,
namun cenderung mempercepat kemunculan spika. Waktu aplikasi paclobutrazol
justru menunjukkan pengaruh yang nyata dalam menurunkan jumlah daun,
terutama bila diberikan pada 4 BST (16 MST).


iv

v

Judul

: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA DAN
PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PEMBUNGAAN JAHE PUTIH BESAR (Zingiber officinale
Rosc.)

Nama

: Satrio Tunggul Pratomo

NRP

: A24060721


Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Ir. Endah Retno Palupi, M.Sc.

Dra. Melati, M.Si.

NIP. 19580518 198903 2002

NIP. 19680516 199803 2001

Mengetahui,
Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian IPB

Dr. Ir. Agus Purwito, M.Sc. Agr

NIP. 19611101 198703 1 003

Tanggal Kelulusan :
v

vi

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 8 Juni 1988. Penulis adalah anak
pertama dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Sutardi dan Ibu Suwarti.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Kebayoran
Lama Utara 11 Pagi Jakarta Selatan pada tahun 2000. Penulis melanjutkan studi di
SLTP Negeri 161 Jakarta dan lulus pada tahun 2003. Selanjutnya penulis
menyelesaikan studi di SMA Negeri 29 Jakarta pada tahun 2006. Selama
menjalani pendidikan di SMA, penulis aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler
Basket dan Rohis (Rohani Islam) serta menjadi Ketua Pelaksana Pesantren Kilat
(Peskil) Ramadhan pada tahun 2005.
Penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor melalui
jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2006. Selanjutnya penulis
diterima sebagai mahasiswa di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2007. Selama kuliah, penulis aktif
pada beberapa organisasi mahasiswa. Penulis menjabat sebagai Ketua Forum
Silaturahmi (FORSA) SMAN 29 Jakarta pada periode 2007/2008. Penulis juga
menjadi Koordinator Publikasi dan Dokumentasi pada acara International
Education Expo pada tahun yang sama. Selanjutnya pada tahun 2008, penulis
menjadi staf Humas dan Fundraising pada rangkaian acara Gebyar Pertanian.
Pada periode 2009/2010, penulis aktif sebagai Kepala Biro Media Informasi
Badan Eksekutif Mahasiswa Faperta IPB, Kabinet Faperta Bersatu. Selain itu,
penulis juga pernah menjadi pembawa acara pada beberapa acara kampus seperti
Festival Tanaman, Ramah Tamah Wisuda Departemen Agronomi dan
Hortikultura, dan Seminar Nasional dalam rangkaian Gebyar Pertanian tahun
2009.

vi

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan kekuatan dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan
kegiatan penelitian ini dengan baik.
Penelitian mengenai pertumbuhan dan pembungaan pembungaan jahe
putih besar (Zingiber officinale Rosc.) dilakukan karena terdorong oleh keinginan
untuk mengetahui pengaruh komposisi media dan paclobutrazol yang dapat
mempercepat dan memperbanyak munculnya bunga jahe.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Endah Retno Palupi, MSc. dan Dra. Melati, MSi. sebagai
pembimbing skripsi yang memberikan bimbingan dan arahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Dr. Syarifah Iis Aisyah, Msc. Agr. selaku pembimbing akademik dan
Dr. Ir. Eny Widajati, MS selaku pembimbing akademik pengganti atas
bimbingan dan arahan selama penulis menempuh studi di Departemen
Agronomi dan Hortikultura.
3. Dr. Ir. Eko Sulistyono, MSi. selaku dosen penguji atas masukan, saran,
dan perbaikan dalam penulisan skripsi.
4. Papah dan Mamah tercinta atas dorongan, do‟a, dan kasih sayang.
5. Adik penulis Bram, Pras, dan Annisa atas dukungan yang diberikan.
6. Seluruh staff karyawan serta pekerja kebun UPBS Balittro dan KP
Cimanggu yang telah menyediakan tempat dan sarana selama penulis

melakukan penelitian.
7. Ismail Saleh, Piyut, Bestarina Rahma Lestari, Dita Nurul Latifah, Kak
Arif‟41, Erwin Syahputra, dan Bayu Sheftian atas bimbingan singkat
selama penulis menyelesaikan tugas akhir.
8. Keluarga besar Agronomi dan Hortikultura angkatan 43 atas semangat,
kerjasama, dan persahabatan yang terus terjalin.
9. Keluarga besar Perwira 40 atas keceriaan dan persahabatan yang terus
terjalin (Bayu, Erwin, Adi, Ilman, Fitrah, Anief, Dandi, Faisal, Zulkarnain,
Leo, Hendra, dan Elang).
vii

viii

10. Bestarina Rahma Lestari, SPt. atas cambukan semangat, bimbingan
singkat, dan dorongan selama penulis menyelesaikan tugas akhir.
11. Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu kelancaran dalam
penelitian dan penulisan tugas akhir penulis.
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak
dalam upaya pelestarian tanaman jahe selanjutnya.


Bogor, Juni 2012

Penulis

ix

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang .....................................................................................................1
Tujuan ...................................................................................................................3
Hipotesis ...............................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 4
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) ...........................................................................4
Klasifikasi dan Manfaat Jahe ........................................................................... 4
Budidaya dan Perbanyakan Jahe...................................................................... 4
Bunga Jahe ....................................................................................................... 6
Paclobutrazol ........................................................................................................6
Media Tanam ........................................................................................................8
BAHAN DAN METODE ..................................................................................... 10
Tempat dan Waktu .............................................................................................10
Bahan dan Alat ...................................................................................................10
Metode Penelitian ...............................................................................................10
Pelaksanaan Penelitian .......................................................................................11
Pengamatan ........................................................................................................13
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 14
Kondisi Umum ...................................................................................................14
Pertumbuhan Tajuk Tanaman Jahe ....................................................................14
Tinggi Tunas Jahe .......................................................................................... 16
Diameter Tunas Jahe ...................................................................................... 19
Jumlah Daun .................................................................................................. 21
Jumlah Tunas ................................................................................................. 23
Pertumbuhan Rimpang Jahe ...............................................................................26
Bobot Rimpang Jahe ...................................................................................... 26
Ketebalan Rimpang........................................................................................ 28
Pembungaan Jahe ...............................................................................................29
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 37
Kesimpulan .........................................................................................................37
Saran ...................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 38
LAMPIRAN .......................................................................................................... 42

ix

x

DAFTAR TABEL
No.
1.

Halaman
Persyaratan mutu kebun benih (rimpang) untuk kelas Benih
Pokok (BP) dan Benih Sebar (BR) ............................................................ 5

2.

Persyaratan mutu benih (rimpang) kelas Benih Pokok (BP) dan
Benih Sebar (BR) yang siap tanam ............................................................ 6

3.

Rekapitulasi hasil analisis pengaruh media tanam dan waktu
aplikasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan tajuk tanaman .................. 15

4.

Pengaruh media tanam terhadap tinggi tunas jahe (cm) pada 8 –
28 MST .................................................................................................... 16

5. Pengaruh waktu aplikasi paclobutrazol terhadap tinggi tunas jahe
(cm) pada 8 – 28 MST ............................................................................. 18
6.

Pengaruh interaksi waktu aplikasi paclobutrazol dan jenis media
terhadap diameter tunas jahe (mm).......................................................... 19

7.

Pengaruh media tanam terhadap jumlah daun jahe (helai) pada 8
– 28 MST ................................................................................................. 22

8.

Pengaruh waktu aplikasi paclobutrazol terhadap jumlah daun
jahe (helai) pada 8 – 28 MST .................................................................. 23

9.

Pengaruh interaksi waktu aplikasi paclobutrazol dan jenis media
terhadap jumlah tunas jahe ...................................................................... 24

10. Rekapitulasi hasil analisis pengaruh media tanam dan waktu
aplikasi paclobutrazol terhadap rimpang jahe ......................................... 26
11. Pengaruh interaksi waktu aplikasi paclobutrazol dan jenis media
terhadap bobot rimpang jahe (g) .............................................................. 27
12. Pengaruh interaksi waktu aplikasi paclobutrazol dan jenis media
terhadap ketebalan rimpang jahe (mm) ................................................... 29
13. Persentase rumpun menghasilkan tunas generatif (%) ............................ 30
14. Rekapitulasi hasil analisis pengaruh media tanam dan waktu
aplikasi paclobutrazol terhadap karakter pembungaan jahe .................... 31
15. Pengaruh jenis media dan waktu aplikasi paclobutrazol terhadap
karakter pembungaan jahe (jumlah spika per rumpun, diameter
spika, panjang spika, panjang tangkai spika, jumlah braktea per
spika, dan waktu muncul spika)............................................................... 33

x

xi

DAFTAR GAMBAR
No.
1.

Halaman
Persiapan media tanam: a) Media dicampur sesuai perlakuan
dengan perbandingan 1:1; b) Pengisian polybag dan penyusunan
denah rancangan acak kelompok. ............................................................ 12

2.

Spika jahe................................................................................................. 29

3.

Pembungaan jahe: a). Perbedaan tunas generatif dan vegetatif,
b). Tunas generatif yang tumbuh langsung dari rimpang, c).
Tunas generatif yang tumbuh dari tunas vegetatif. .................................. 30

4.

Spika meluruh sebelum berkembang secara maksimal. .......................... 32

5. Bunga jahe: a). Satu bunga mekar pada satu spika, b). Dua bunga
mekar pada satu spika, c). Bunga mekar tidak sempurna. ....................... 35

xi

xii

DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
1. Curah hujan di Kebun Percobaan Cimanggu pada bulan Agustus
2010 – April 2011 .................................................................................... 43
2.

Pengaruh media tanam terhadap diameter tunas jahe (mm) pada
8 – 28 MST .............................................................................................. 43

3.

Pengaruh waktu aplikasi paclobutrazol terhadap diameter tunas
jahe (mm) pada 8 – 28 MST .................................................................... 44

4.

Pengaruh media tanam terhadap jumlah tunas jahe pada 8 – 28
MST ......................................................................................................... 44

5.

Pengaruh waktu aplikasi paclobutrazol terhadap jumlah tunas
jahe pada 8 – 28 MST .............................................................................. 45

6.

Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap tinggi tunas jahe pada 8 MST............................. 45

7.

Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap tinggi tunas jahe pada 10 MST........................... 45

8.

Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap tinggi tunas jahe pada 12 MST........................... 46

9.

Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap tinggi tunas jahe pada 14 MST........................... 46

10. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap tinggi tunas jahe pada 16 MST........................... 46
11. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap tinggi tunas jahe pada 18 MST........................... 46
12. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap tinggi tunas jahe pada 20 MST........................... 47
13. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap tinggi tunas jahe pada 22 MST........................... 47
14. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap tinggi tunas jahe pada 24 MST........................... 47
15. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap tinggi tunas jahe pada 26 MST........................... 47
16. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap tinggi tunas jahe pada 28 MST........................... 48
17. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap diameter tunas jahe pada 8 MST ........................ 48
18. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap diameter tunas jahe pada 10 MST ...................... 48

xii

xiii

19. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap diameter tunas jahe pada 12 MST ...................... 48
20. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap diameter tunas jahe pada 14 MST ...................... 49
21. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap diameter tunas jahe pada 16 MST ...................... 49
22. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap diameter tunas jahe pada 18 MST ...................... 49
23. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap diameter tunas jahe pada 20 MST ...................... 49
24. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap diameter tunas jahe pada 22 MST ...................... 50
25. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap diameter tunas jahe pada 24 MST ...................... 50
26. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap diameter tunas jahe pada 26 MST ...................... 50
27. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap diameter tunas jahe pada 28 MST ...................... 50
28. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah daun jahe pada 8 MST ........................... 51
29. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah daun jahe pada 10 MST ......................... 51
30. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah daun jahe pada 12 MST ......................... 51
31. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah daun jahe pada 14 MST ......................... 51
32. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah daun jahe pada 16 MST ......................... 52
33. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah daun jahe pada 18 MST ......................... 52
34. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah daun jahe pada 20 MST ......................... 52
35. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah daun jahe pada 22 MST ......................... 52
36. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah daun jahe pada 24 MST ......................... 53
37. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah daun jahe pada 26 MST ......................... 53
38. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah daun jahe pada 28 MST ......................... 53

xiv

39. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah tunas jahe pada 8 MST ........................... 53
40. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah tunas jahe pada 10 MST ......................... 54
41. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah tunas jahe pada 12 MST ......................... 54
42. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah tunas jahe pada 14 MST ......................... 54
43. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah tunas jahe pada 16 MST ......................... 54
44. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah tunas jahe pada 18 MST ......................... 55
45. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah tunas jahe pada 20 MST ......................... 55
46. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah tunas jahe pada 22 MST ......................... 55
47. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah tunas jahe pada 24 MST ......................... 55
48. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah tunas jahe pada 26 MST ......................... 56
49. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah tunas jahe pada 28 MST ......................... 56
50. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap bobot rimpang jahe ............................................. 56
51. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap ketebalan rimpang jahe ...................................... 56
52. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah spika jahe................................................ 57
53. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap diameter spika jahe ............................................. 57
54. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap panjang spika jahe .............................................. 57
55. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap panjang tangkai spika jahe ................................. 57
56. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap jumlah braktea/spika jahe ................................... 58
57. Hasil analisis ragam pengaruh media tanam dan waktu aplikasi
paclobutrazol terhadap waktu muncul spika jahe .................................... 58

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) telah banyak dimanfaatkan masyarakat
Indonesia. Selain sebagai bumbu dapur, jahe juga banyak digunakan sebagai obat
tradisional seperti obat antiinflamasi, obat nyeri sendi dan otot karena reumatik,
tonikum, obat batuk, dan lain-lain. Manfaat lain dari jahe yang sering digunakan
masyarakat adalah aroma dan rasa yang sering ditambahkan pada makanan atau
minuman. Selain itu, jahe juga diproduksi untuk memenuhi permintaan luar
negeri. Ekspor jahe dilakukan dalam bentuk jahe segar, jahe kering, asinan jahe
(salted ginger), dan minyak atsiri (Syukur, 2002).
Banyaknya manfaat jahe membuat permintaan terhadap komoditas
tersebut di Indonesia cukup tinggi. Permintaan jahe sebagai bumbu dapur dari
pasar domestik Indonesia dapat mencapai

30 000 ton/tahun (Syukur, 2002).

Permintaan jahe di pasar domestik juga terjadi untuk pembuatan obat tradisional.
Rata-rata permintaan jahe antara tahun 1990 – 1998 mencapai 294,83 ton
simplisia atau setara dengan 1 474,17 ton jahe segar (Dirjen Perkebunan, 1999).
Selain itu, permintaan jahe dari industri obat tradisional (IOT) mencapai 5 000
ton/tahun (Pusat Studi Biofarmaka IPB, 2010).
Peningkatan permintaan jahe setiap tahunnya mendorong peningkatan
produksi. Produksi jahe di Indonesia terus meningkat dari tahun 2005 sampai
2007 yaitu masing-masing sebesar 125 386,5 ton, 177 137,95 ton, dan 178 502,5
ton (Badan Pusat Statistik, 2005 – 2007). Luas panen jahe juga mengalami
peningkatan yaitu sebesar 6 175,24 ha, 8 904,2 ha, dan 9 965,2 ha (Dirjen
Hortikultura, 2008).
Peningkatan produksi dan luas panen perlu diimbangi dengan peningkatan
benih untuk penanaman. Jika kebutuhan benih adalah 2 – 3 ton/ha, maka untuk
luas panen 9 965,2 ha akan membutuhkan benih sebanyak 20 000 – 30 000 ton
benih (rimpang) jahe. Bertambahnya luas panen jahe setiap tahun akan
memerlukan jumlah benih jahe yang lebih banyak, sehingga perlu sistem produksi
benih dengan cepat. Namun, rimpang jahe baru dapat digunakan setelah tanaman
berumur sembilan bulan di pertanaman (Syukur, 2002).
1

2

Penyakit tular benih juga menjadi masalah di dalam perbenihan jahe.
Serangan penyakit layu bakteri dapat menggagalkan panen hingga 90%. Patogen
yang menyebabkan penyakit ini adalah bakteri Pseudomonas solanacearum.
Patogen ini dapat bertahan di dalam sisa tanaman sakit maupun pada benih jahe
(Syukur, 2002). Penyakit lain yang menjadi permasalahan adalah busuk rimpang.
Penyakit ini disebabkan oleh patogen Fusarium oxysporium sp zingiberi atau
Rhizoctonia sp. dan dapat mengakibatkan kerusakan tanaman jahe hingga 66,67%
(Soesanto et al., 2005). Selain itu, terdapat penyakit bercak daun yang disebabkan
oleh cendawan Phyllosticta zingiberi.
Ukuran benih jahe yang besar/voluminous menyebabkan kesulitan dalam
penanganan terutama dalam pengepakan dan transportasi. Benih jahe juga tidak
bisa disimpan dalam waktu yang lama. Menurut penelitian Sukarman dalam
Hasanah dan Rusmin (2006) penyimpanan rimpang/benih jahe terbaik dilakukan
pada ruangan dingin dengan kelembaban 70 – 80% dengan penyusutan bobot
rimpang terendah yaitu 4,76%. Namun, cara tersebut menjadi tidak efisien apabila
diterapkan kepada petani karena biaya yang dibutuhkan lebih besar.
Kondisi tersebut menyebabkan perlunya metode lain dalam menghasilkan
benih jahe. Penyediaan benih jahe secara in vitro pada media MS dan BA tidak
menunjukkan hasil yang positif. Akumulasi etilen di dalam botol menyebabkan
daun menguning sehingga viabilitas benih menurun (Syahid dan Mariska, 1997).
Perbanyakan menggunakan biji jahe merupakan metode alternatif yang
diharapkan mampu menjawab permasalahan tersebut. Meskipun perbanyakan
menggunakan biji merupakan cara yang umum untuk memproduksi tanaman,
namun hal tersebut tidak digunakan pada jahe karena tanaman jahe jarang
berbunga.
Pembungaan yang jarang pada tanaman jahe mendasari perlunya
mempelajari induksi pembungaan. Perlakuan pemberian paclobutrazol dan
berbagai jenis media diharapkan dapat menginduksi pembungaan pada tanaman
jahe. Keberhasilan induksi pembungaan akan bermanfaat bagi pembudidaya
tanaman jahe untuk menghasilkan biji maupun pemulia dalam menghasilkan
kultivar baru.

3

Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Menginduksi pembungaan tanaman jahe.
2. Mempelajari waktu aplikasi yang tepat untuk menginduksi pembungaan
jahe.
3. Mempelajari jenis media yang dapat menginduksi pembungaan tanaman
jahe.
Hipotesis
Hipotesis yang mendasari penelitian ini adalah:
1. Waktu aplikasi paclobutrazol yang tepat dapat menginduksi pembungaan.
2. Jenis media yang tepat dapat menginduksi pembungaan.
3. Terdapat pengaruh interaksi antara waktu aplikasi dengan jenis media
dalam menginduksi pembungaan jahe.

4

TINJAUAN PUSTAKA

Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Klasifikasi dan Manfaat Jahe
Tanaman jahe termasuk ke dalam famili Zingiberaceae. Tanaman ini
memiliki rimpang (rhizoma), bertulang daun menyirip atau sejajar, serta pelepah
daun yang saling membalut secara vertikal membentuk batang semu
(Tjitrosoepomo, 1994). Jahe dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran,
bentuk, dan warna rimpangnya yaitu jahe putih/kuning besar (jahe gajah atau jahe
badak), jahe putih kecil (jahe sunti), dan jahe merah (Paimin dan Murhananto,
1999). Balittro telah melepas varietas unggul jahe putih besar (Cimanggu-1)
dengan potensi produksi 17 – 37 ton/ha (Rostiana et al., 2009).
Rimpang jahe mengandung 1-3% minyak atsiri yang terdiri atas fulandren,
d-kamfen, zingiberen, dan zingiberon (Tjitrosoepomo, 1994). Kandungan lain
yang terkandung di dalam rimpang jahe adalah zingiberol berupa minyak atsiri
serta senyawa oleoresin (dengan komponen zingerol, zingerone, shogoal, resin,
asiri), dan pati. Jahe segar dan kering banyak digunakan sebagai pemberi aroma.
Jahe muda digunakan sebagai lalab, jahe asin, sirup, atau jahe kristal. Sebagai
obat tradisional, jahe sering digunakan untuk mengatasi influenza, batuk, luka
lecet dan luka tikam, dan gigitan ular, selain itu, jahe dapat digunakan sebagai
obat penambah nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan
(Paimin dan Murhananto, 1999). Jahe yang mengandung gingerol dapat
dimanfaatkan sebagai obat antiinflamasi, obat nyeri sendi dan otot karena
reumatik, tonikum, serta obat batuk (Syukur, 2002).
Budidaya dan Perbanyakan Jahe
Selain varietas unggul, untuk mencapai hasil jahe yang optimal diperlukan
penyiapan lahan, pengaturan jarak tanam, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman
yang memadai. Tanah yang digunakan adalah tanah yang gembur. Benih jahe
berupa rimpang ditanam sedalam 5 – 7 cm dengan tunas menghadap ke atas serta
jarak tanam 80 cm x 40 cm untuk jahe putih besar, 60 cm x 40 cm untuk jahe
putih kecil dan jahe merah. Pemupukan berupa pupuk kandang 20 ton/ha
4

5

diberikan 2 – 4 minggu setelah tanam dan pupuk buatan Urea 400 – 600 kg/ha,
SP-36 300 – 400 kg/ha, dan KCl 300 – 400 kg/ha. Pemeliharaan yang dilakukan
berupa penyiangan gulma, penyulaman, pembumbunan, dan pengendalian OPT
(organisme pengganggu tanaman) (Rostiana et al., 2009). Sistem penanaman yang
umum digunakan adalah monokultur atau tumpangsari dengan jagung, kacang
tanah, bawang merah, cabai rawit, ketela pohon, mentimun, dan lain lain
tergantung iklim, selera, dan harga pasar (Paimin dan Murhananto, 1999).
Beberapa hama penting yang sering menyerang tanaman jahe adalah kepik
(Epilahra sp.) yang menyerang daun, ulat penggerek akar (Dichorcrotis
puntiferalis), lalat rimpang (Eumerus figurans Walker dan Mimegrala
baktcoeruleifrons), dan lalat gudang yang bersifat saprofagus (Lamprolonchase
sp. dan Chaetonerius sp.). Selain hama, penyakit yang sering menyerang jahe
adalah busuk rimpang yang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporium sp.
zingiberi atau Rhizoctonia sp. (Paimin dan Murhananto, 1999). Penyakit utama
yang sering menyerang jahe adalah penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh
bakteri Pseudomonas solanacearum (Syukur, 2002).
Rimpang yang digunakan sebagai benih berasal dari tanaman yang telah
berumur 9 – 12 bulan. Kebutuhan benih jahe putih kecil adalah 1 – 1,5 ton/ha,
jahe putih besar adalah 2 – 3 ton/ha untuk panen tua dengan populasi 40 000
tanaman/ha atau 4 – 6 ton/ha untuk panen muda dengan populasi 80 000
tanaman/ha (Paimin dan Murhananto, 1999). Persyaratan kebun benih jahe yang
baik memiliki kemurnian varietas ≥ 98% dan tidak terserang OPT terbawa benih
(Tabel 1). Benih jahe yang berkualitas memiliki kadar air ≥ 70%, kemurnian
benih ≥ 98%, dan daya berkecambah ≥ 80%. Benih yang digunakan berkisar
antara 40 – 60 gram untuk jahe putih besar dan 15 – 30 gram untuk jahe putih
kecil dan jahe merah serta memiliki dua mata tunas atau lebih (Tabel 2).
Tabel 1. Persyaratan mutu kebun benih (rimpang) untuk kelas Benih Pokok
(BP) dan Benih Sebar (BR)
No
Jenis spesifikasi
Persyaratan
1 Kemurnian varietas (%)
≥ 98
2 Serangan hama dan penyakit (OPT) yang tidak
≤ 10
terbawa rimpang (non seed borne) (%)
3 Serangan OPT yang terbawa rimpang (seed
0
borne) (%)
Sumber: Badan Standarisasi Nasional, 2006

6

Tabel 2. Persyaratan mutu benih (rimpang) kelas Benih Pokok (BP) dan Benih
Sebar (BR) yang siap tanam
No
Jenis spesifikasi
Satuan
Persyaratan
1

2
3
4
5
6

BP

BR

g
g
g

40 – 60
15 – 30
15 – 30

40 – 60
15 – 30
15 – 30

%
%
buah
%
%

≥ 70
≥ 98
≥2
> 80

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber Officinalle Var Rubra) Dengan Metode Pengolahan Yang Berbeda Terhadap Bobot Karkas Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria Tenella

4 75 54

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber officinale var rubra) dengan Metode Pengolahan Berbeda terhadap Performans Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria tenella

3 84 57

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Sistem Keranjang Terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat Dan Komposisi Media Tanam

2 50 90

Pengaruh kadar air media dan paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan pembungaan jahe (Zingiber officinale Roxb.)

0 5 116

Induksi pembungaan dan biologi bunga pada tanaman jahe putih besar (Zingiber officinale Rosc)

0 14 92