Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

Fokus kedua adalah sebahagian deskriptor penilaian yang muncul tetapi tetap menjadi perhatian perbaikan pembelajaran pada gerak dasar lemparan melayang dalam bolatangan pada deskriptor 2 ini ada 2 siswa yang mendapat nilai skor 1 yaitu deskriptor 4 dan 5 bentuk pelaksanaannya adalah 4 Pandangan mata kearah bola yang dipantulkan, dan 5 Bola dilepaskan atau didorong dengan tolakan dua tangan menyerong ke bawah dari letak badan teman dengan jarak kira-kira 13 dari penerima. Mengapa jarak harus diperhatikan ? Cara melakukan drible adalah sebagai berikut : bola dipantulkan dengan satu tangan. Bola dipantulkan kira-kira 2,5 meter di depan pemain yang sedang bergerakberlari kedepan. Memantulkan bola dengan cara melecutkan pergelangan tangan yang memegang bola. Bola lepas dari tangan setelah pada saat terakhir menyentuh ujung-ujung jari tangan. Latihan dribbling harus dilakukan secara sistematis maksudnya diawali dengan gerakan yang mudah kemudian setelah gerakan tersebut sudah dikuasai, gerakan ditambah dengan gerakan-gerakan yang lebih sulit kompleks. Suatu bentuk sistematika latihan dribbling

B. Pembahasan

Berdasarkan data yang terlampir, prosentase keterampilan melakukan gerak dasar menangkap bola datar dalam bolatangan pada siswa kelas V SDN 1 sepangjaya Kedaton Tahun Pelajaran 20122013 pada tes awal belum menunjukan hasil yang optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari 25 subyek penelitian dari setiap deskriptor yang terdapat dalam gerak dasar menangkap bola datar dalam bolatangan pada tes awal, yaitu diperoleh prosentase ketuntasan belajar KKM sebesar 0 karena belum ada perlakuan yang diberikan. Siklus pertama, tidak semua siswa mampu melakukan gerak dasar menangkap bola datar hal Pelaksanaan pembelajaran dalam kelompok ini seperti menggunakan kombinasi model tutor sebaya dalam pembelajaran yaitu siswa yang bisa dalam kelompok- nya menjadi ketua kelompok dan membantu teman yang masih kurang penguasaan gerak dasar menangkap bola datar, ternyata model ini diterapkan dengan 3 kali tatap muka menunjukan hasil yang lebih baik yaitu ada peningkatan dari hasil temuan awal sebesar 10 poin. Hasil pelaksanaan siklus pertama ini dapat dilihat dari perolehan rerata kelas 65,6 atau 66 poin. Sedangkan yang mendapat nilai di atas rerata kelas, yaitu 11 siswa atau sebesar 44 dan yang mendapat di bawah rerata kelas, yaitu 14 siswa atau sebesar 56. Jika dilihat dari perolehan nilai ketuntasan belajar ada 11 siswa atau sebesar 44 dan yang mendapat di bawah nilai ketuntasan belajar 14 siswa atau sebesar 56. Pada sikus pertama ini tidak terlalu besar perubahan yang terlihat dengan menggunakan model kelompok besar setiap kelompok terdiri dari 8 dan 9 orang dalam pembelajaran karena bola ini mempunyai kelemahan agak susah untuk dipantulkan, namun penulis tidak mengabaikan bentuk - bentuk praktik pembelajaran yang bermakna dan bervariasi dalam memanipulatif alat pembelajaran dengan pendekatan model pembelajaran kelompok sebagai mana siswa aktif bergerak dengan formasi pembelajaran yang bervariasi. Oleh karena itu, penulis melakukan perbaikan terhadap kelemahan yang terjadi pada siklus pertama di siklus kedua. Pada siklus kedua, tindakan yang diberikan melakukan gerak dasar menangkap bola datar secara keseluruhan dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran berupa bola pelastik yang diisi busa. Dalam tindakan siklus ini kegiatan pembelajaran lebih ditingkatkan untuk penguasaan gerak dasar menangkap bola datar, setelah diberikan tindakan, diamati, dikoreksi, diberi waktu pengulangan dan dinilai atau di evaluasi dari hasil siklus kedua terjadi peningkatan dengan perolehan rerata kelas sebesar 73 poin. Dan yang mendapat nilai di atas rerata kelas, yaitu 11 siswa atau dengan prosentase sebesar 44 dan yang mendapat nilai di bawah rerata kelas, yaitu 14 siswa atau dengan prosentase sebesar 56 . Jika dilihat dari perolehan ketuntasan belajar yang mendapat nilai di atas atau sama dengan KKM sekolah, yaitu dari 25 siswa terdapat 23 siswa dengan prosentase sebesar 92 yang mencapai ketuntasan belajar dan yang mendapat nilai di bawah ketuntasan belajar, yaitu dari 25 siswa terdapat 2 siswa dengan prosentase sebesar 8 . Pada siklus ini tidak terlalu besar perubahannya dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran berupa bola pelastik yang diisi busa pada pelaksanaannya teman yang sudah baiak menangkap bolanya membantu teman yang masih kurang penguasaan gerak dasar tangkapan bolanya, ternyata model ini diterapkan dengan 3 tatapmuka menunjukan hasil yang lebih baik atau cukup efektif dalam pencapaian peningkatan gerak dasar menangkap bola datar. Dalam proses pembelajaran gerak dasar menangkap bola datar tidak mengabaikan bentuk - bentuk praktik pembelajaran yang bermakna dan bervariasi sebagaimana siswa aktif bergerak dengan formasi pembelajaran yang bervariasi serta dengan latihan yang secara rutin dan giat akhirnya gerak dasar menangkap bola datar dapat di kuasai dengan baik kemudian peningkatan nilai ketuntasan belajar dapat di lihat dalam tabel atau lampiran. Berikut ini rekapitulasi refleksi hasil penelitian:

C. Refleksi Hasil Penelitian Gerak Dasar Menengkap Bola Datar

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN WAYAKRUI KECAMATAN BANYUMAS PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012

0 5 49

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 35

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 3 SUKOHARJO I PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 37 38

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1 BUMIAYU PRINGSEWU

0 9 56

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1 BUMIAYU PRINGSEWU

0 18 56

MELALUI MODIFIKASI ALAT DAPAT MENINGKATKAN GERAK DASAR SERVIS BACKHAND TENISMEJA PADA SISWA KELAS V SDN TALANG SEPUH TALANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 54

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MELALUI MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEBUMEN SUMBEREJO TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 58

PENINGKATAN GERAK DASAR LEMPARAN MELAYANG DALAM BERMAIN BOLA TANGAN MELALUI MODIFIKASI ALAT DI KELAS VII B SMP PGRI 1TALANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 63

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DENGAN MODIFIKASI ALAT SISWA KELAS V SDN 1 BANYUWANGI PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 4 39

MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN DAPAT MENINGKATKAN GERAK DASAR MENANGKAP BOLA MENDATAR DALAM BOLA TANGAN KELAS V SDN 1 SEPANGJAYA KEC. KEDATON TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 223