Perbandingan Penggunaan Media Realia dan Media Gambar terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Sub Materi Protista Mirip Tumbuhan

Novita Sari

ABSTRAK
PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA REALIA DAN MEDIA
GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS
SISWA PADA SUB MATERI PROTISTA
MIRIP TUMBUHAN
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Semester Ganjil
SMA Negeri 5 Metro Kota Metro
Tahun Pelajaran 2014/2015)

Oleh
NOVITA SARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penggunaan media realia
dan media gambar terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa. Desain
penelitian ini pretes-postes tak ekuivalen. Sampel penelitian ini adalah kelas X
MIA 1 sebagai kelas eksperimen I dan kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen II
yang dipilih secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif berupa keterampilan proses sains siswa yang
diperoleh dari rata-rata nilai N-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan

uji U dan uji-t pada tarif kepercayaan 5%, data kualitatif berupa lembar observasi
keterampilan proses sains siswa dan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan
media realia dan media gambar yang dianalisis secara deskriptif.

ii

Novita Sari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media realia dengan rata-rata
N-gain 61,95±13,18 berbeda signifikan lebih tinggi dari media gambar dengan
rata-rata N-gain 34,45±16,20. Masing-masing indikator KPS kelas media realia
mengalami peningkatan yaitu pada indikator mengamati rata-rata N-gain
90,71±18,00, indikator mengklasifikasi 89,74±23,61, indikator menginterpretasi
53,08±25,41, indikator memprediksi 52,45±20,02. Masing-masing indikator KPS
kelas media gambar juga mengalami peningkatan yaitu pada indikator mengamati
rata-rata N-gain 55,12±35,93, indikator mengklasifikasi 69,71±33,25, indikator
menginterpretasi 19,61±21,76, indikator memprediksi 25,84±23,08. Berdasarkan
observasi rata-rata keterampilan proses sains siswa yang diamati melalui lembar
observasi pada kelas media realia berkriteria tinggi yaitu 61±19,66, sedangkan
pada kelas media gambar berkriteria sedang yaitu 46,13±6,31. Selain itu, sebagian
besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media realia

(91,15%) dan media gambar (93,91%). Dengan demikian, penggunaan media
realia lebih berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa
secara signifikan dibandingkan dengan media gambar.

Kata kunci : keterampilan proses sains, media gambar, media realia

iii

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA REALIA DAN MEDIA
GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS
SISWA PADA SUB MATERI PROTISTA
MIRIP TUMBUHAN
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 5
Metro Kota Metro Tahun Pelajaran 201412015)

Qforitq

$ari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat rurtuk Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan
pada

Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

NAKUUTAS KEGT]RUAI\I DAI\ ILMU PENDIDIKAN
UNTVERSITAS LAMPT]NG
BAI\IDAR LAMPUNG
2014

Judul Skripsi

PERBANDINGAN PENGGTINAAN MEDIA REALIA
DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN
PROSES SAINS SISWA PADA SUB MATERI
PROTISTA MIRIP TUMBUHAN
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Ganjil
SMA Negeri 5 Metro Kota Metro

Tahun Pelajaran 201412015)

Nama Mahasiswa

q&rritq

No. Pokok Mahasiswa

t0130240t4

Program Studi

Pendidikan Biologi

Jurusan

Pendidikan MIPA

Fakultas


Keguruan dan Ilmu Pendidikan

S*i

MEI{YETUJUI
1.

n

6ui{,
Dr. Tri Jalmo, M.Si.
NIP i9610910 198603

Komisi Pembimbing

{^i*4-P-P
I
f[',

005


Rinl Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd.
NIP 19770715 200801 2020

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

t!Dr. Caswita, M.Si.
NIP 19671004 199303 1 004

MENGESAHKAN

1.

Tim Penguji
Ketua

: Dr. Tri Jalmo, M.Si.

@ti


Sekretaris

: Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd.

/:*t*

Penguji
Bukan Pembimbing

l.

: Drs. Darlen Sikumhang, M.Biomed

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilrnu Pendidikan

'r'
'

*a


ujang Rahman, Nl.Si.
1s 1985031 003

>

lang-ual Lulus Ujian Skripsi : 29 Oktober 2014

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA

\-ang bertanda tangan di bawah llU:

\ama

Xmor

Novita Sari
Pokok Mahasiswa

rc13024014


Plqram Studi

Pendidikan Biologi

.hmsan

Pendidikan MIPA

Dengan

ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang telah

diajukan memperoleh gelar kesarjanaum di suatu perguruan tinggi dan
sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pemah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
Lni dan disebut dalam daftar pustaka.

-{pabila kelak dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam pemyataan saya
Ji atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.


Bandar Lampung, 29 Oktober 2014
Yang menyatakan

Novita Sari
NPM 1013024014

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 1 Agustus 1992 yang
merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak
Zainal Arifin dengan Ibu Hendryani. Penulis beralamat di BTN
Mandala Blok C No 05, Tanjung Enim, Cp: 085788165940.
Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah TK An-Nahl Tanjung Enim
(1997-1998), SD Negeri 26 Tanjung Enim (1998-2004), SMP Negeri 2 Lawang
Kidul (2004-2007), SMA Negeri 1 Muara Enim (2007-2010). Pada Agustus
2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui
jalur PKAB.

Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah
pada tahun 2014. Penulis melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan

(PPL) di SMP Negeri 3 Pesisir Selatan, Kecamatan Pesisr Selatan dan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Tematik di Pekon Negeri Ratu Tenumbang, Kecamatan
Pesisir Selatan, Pesisir Barat pada tahun 2013, dan penelitian pendidikan di SMA
Negeri 5 Metro Kota Metro untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada
tahun 2014.

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi robbil alamin, dengan mengucap syukur kepada Allah SWT,
ku persembahkan karya ini untuk :
 Yang tercinta ibu dan ayahku , yang tak pernah lelah mencurahkan cinta dan kasih
sayangnya, mengorbankan hidup dan perasaannya demi kebahagiaan dan cita-citaku,
mendukung dan rela melakukan segalanya untuk hidupku. Jika bukan karenamu, aku
takkan bisa seperti ini. Sekalipun kukorbankan seluruh kehidupanku, tak tertandingi
seluruh jasamu. Terima kasih ibu, ayah atas pengorbanan dan do a mu selama ini, kalian
adalah cahaya yang selalu menerangi langkahku….
 Adikku, Eri Akbar terimakasih atas dukungan dan do amu untukku..
 Para pendidik dan dosen yang terhormat terimakasih atas ilmu, nasihat, dan arahan yang
telah diberikan.
 Almamater tercinta Universitas Lampung.

MOTO
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut
(menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi)
sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya
(dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.
(Q.S. Luqman ayat 27)

“Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka
melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang
harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak”.
( Aldus Huxley)

“Terus berjuang dan berusaha, jangan pernah berputus asa jika
apa yang telah diperjuangkan tidak bisa didapatkan”
(Novita Sari)

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan berkah, kasih sayang dan
ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA REALIA DAN MEDIA
GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA
SUB MATERI PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (Studi Eksperimen pada Siswa
Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 5 Metro Kota Metro Tahun Pelajaran
2014/2015)” sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Berti Yolida, S.Pd.,M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi.
4. Pramudiyanti, S.Si.,M.Si dan Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku pembimbing I dan
Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan masukannya
kepada penulis hingga skripsi ini dapat selesai;
5. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

6. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed. selaku Pembahas atas saran-saran
perbaikan dan motivasi yang sangat berharga;
7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis beserta staf tata usaha PMIPA;
8. Drs. Hanwar Priyo Handoko., selaku Kepala SMA Negeri 5 Metro dan Ema
Suryani, S.Pd., selaku guru mitra, siswa-siswi kelas X MIA 1 dan X MIA 2
SMA Negeri 5 Metro, serta semua pihak di SMA Negeri 5 Metro, atas
kerjasama dan bimbingannya;
9. Sahabat seperjuangan dalam penelitian Renita Prahastiani, atas semangat,
kerjasama, dan kesabarannya.
10. Sahabat-sahabat penulis selama di kampus: Sisca Nasution, Destra Mutia,
Hanni Hanifah, Qurratu Aini Na’ima, Eli Komariah, Yuliani, Nindy
Profithasari, Gadis Pratiwi, Arinta Winsi, Mayvena Lizora, Aji Kurnia Irawan,
Ervin Hidayat dan yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih
atas kebersamaan, persahabatan, dan persaudaraan yang terjalin. Semoga
persahabatan ini tidak akan pernah berakhir.
11. Semua pihak yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah senantiasa membalas kebaikan mereka dan semoga
skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Amin.

Bandar Lampung, 29 Oktober 2014
Penulis

Novita Sari

xii

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii
I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Latar Belakang Masalah .......................................................................
Rumusan Masalah ................................................................................
Tujuan Penelitian .................................................................................
Manfaat Penelitian ...............................................................................
Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................
Kerangka Pemikiran .............................................................................
Hipotesis ...............................................................................................

1
5
5
6
6
8
9

II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
B.
C.
D.

Media Pembelajaran .............................................................................
Media Realia ........................................................................................
Media Gambar .......................................................................................
Keterampilan Proses Sains ....................................................................

11
12
15
16

III. METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Waktu dan Tempat Penelitian ..............................................................
Populasi dan Sampel ............................................................................
Desain Penelitian ..................................................................................
Prosedur penelitian ................................................................................
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................
Teknik Analisis Data ............................................................................

21
21
21
22
29
32

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................
B. Pembahasan ..........................................................................................

39
44

V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..............................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

53
53

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

54

LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Silabus ...................................................................................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .........................................
Lembar Kerja Siswa(LKS) ...................................................................
Pretes dan Postes ..................................................................................
Lembar Observasi KPS oleh siswa ......................................................
Angket Tanggapan Siswa ....................................................................
Data Hasil Penelitian ............................................................................
Foto-Foto Penelitian..............................................................................

xiv

58
62
72
99
115
118
124
134

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Kemampuan dan keterampilan proses sains siswa...............................

19

2. Lembar observasi keterampilan proses sains .......................................

30

3. Item pertanyaan pada angket ................................................................

32

4. Klasifikasi keterampilan proses sains ..................................................

36

5. Skor perjawaban angket .......................................................................

36

6. Data angket tanggapan siswa terhadap media realia dan media
gambar ..................................................................................................

37

7. Kriteria persentase tanggapan siswa terhadap media realia dan media
gambar ..................................................................................................

38

8. Hasil uji statistik terhadap pretes, postes, dan N-gain KPS ................

39

9. Hasil uji statistik terhadap N-gain indikator KPS ...............................

41

10. Keterampilan proses sains oleh siswa kelas eksperimen I dan
eksperimen II........................................................................................

42

11. Nilai pretes, postes, dan N-gain kelas eksperimen I ............................ 124
12. Nilai pretes, postes, dan N-gain kelas eksperimen II ........................... 125
13. Analisis per indikator KPS pada soal pretes dan postes kelas
eksperimen I ......................................................................................... 126
14. Analisis per indikator KPS pada soal pretes dan postes kelas
eksperimen II........................................................................................ 128
15. Data hasil observasi KPS oleh siswa kelas eksperimen I .................. 130
16. Data hasil observasi KPS oleh siswa kelas eksperimen II .................. 131

17. Analisis data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media
realia ..................................................................................................... 132
18. Analisis data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media
gambar .................................................................................................. 133

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman
1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ..........................
9
2. Desain penelitian pretes-postes tak ekuivalen......................................

22

3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media realia. .........................

43

4. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar. ......................

44

5. Siswa mengerjakan pretes .................................................................... 134
6. Siswa melakukan pengamatan melalui herbarium basah. ................... 134
7. Guru membimbing pengamatan ........................................................... 135
8. Siswa melakukan pengamatan melalui mikroskop .............................. 135
9. Siswa mempresentasikan hasil diskusi................................................. 136
10. Siswa mengerjakan postes.................................................................... 136
11. Siswa mengerjakan pretes .................................................................... 137
12. Siswa melakukan pengamatan melalui media gambar......................... 137
13. Guru membimbing pengamatan ........................................................... 138
14. Guru membimbing pengamatan ........................................................... 138
15. Siswa mempresentasikan hasil diskusi................................................. 139
16. Siswa mengerjakan postes.................................................................... 139

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi memberikan dampak yang besar dalam perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Munculnya berbagai macam teknologi
hasil karya manusia menandakan persaingan global semakin ketat. Pada era
globalisasi yang berkembang sangat pesat diperlukan praktek pembelajaran
kreatif dan inovatif. Pembelajaran sains (IPA) sangat penting peranannya
dalam mendorong kemajuan IPTEK. Berdasarkan PISA (Programme For
International Student Assessment) tahun 2006 pada konteks pembelajaran
sains negara-negara maju di dunia telah menargetkan peningkatan hingga
mencapai level 6 yaitu, siswa dapat mengidentifikasi masalah, menjelaskan
dan mengaplikasikan sains dalam kehidupan sehari-hari, menganalisis setiap
informasi yang ada serta menggunakannya dalam pemecahan masalah, mendemonstrasikan kerja ilmiah secara logis dan mampu memanfaatkan
teknologi. Namun kenyataannya, target tingkat kelulusan siswa di level 6
untuk negara Indonesia 0%, dan dari 65 negara anggota PISA, pendidikan
Indonesia berada di peringkat 64, sedangkan untuk literasi sains dan pembelajaran sains, Indonesia berada pada peringkat 64 dengan skor 382 (Swasty,
2013:1).

2

Rendahnya kualitas pendidikan tersebut diduga salah satunya disebabkan oleh
pembelajaran sains yang tidak kreatif dan inovatif, sehingga tidak mengikuti
perkembangan di era globalisasi. Seharusnya biologi sebagai bagian dari sains
juga harus mengikuti perkembangan di era globalisasi ini dan diharapkan
muncul inisiatif, kreativitas, dan kualitas dalam pembelajaran biologi yang
baik, sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
Keterampilan proses sains berkaitan dengan hakikat IPA yang merupakan
suatu proses penemuan, dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis (Depdiknas,2006:451).

Merancang suatu proses penemuan dalam belajar IPA terkait erat dengan pengembangan keterampilan proses sains (KPS) karena rancangan belajar IPA
harus sesuai dengan hakikat IPA sebagai produk ilmiah, proses ilmiah dan
sikap ilmiah (Rustaman, 2007: 15). Pembelajaran IPA lebih menekankan pada
penguasaan kemampuan dasar kerja ilmiah atau keterampilan proses sains
seperti yang diisyaratkan dalam kurikulum 2013 dengan pendekatan scientific
(Kemendikbud, 2013: 214-215).

Pada kenyataannya, keterampilan proses sains belum sepenuhnya tercapai
dalam pemebelajaran IPA khususnya biologi. Salah satu faktanya diperoleh
dari hasil wawancara dengan guru yang mengajar biologi kelas X di SMA
Negeri 5 Metro kota Metro. Hasil wawancara didapatkan bahwa selama ini
pembelajaran yang digunakan kurang menekankan pada penguasaan keterampilan proses sains siswa. Metode ceramah dan buku Lembar Kerja Siswa

3

yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran
menggunakan metode ceramah, siswa menerima informasi yang disampaikan
guru, kemudian siswa diminta untuk mengerjakan LKS. Akibatnya sasaran
keterampilan proses sains siswa di dalam kurikulum belum sepenuhnya dapat
dicapai secara optimal dan tergolong rendah, ditunjukkan dengan hasil belajar
siswa pada materi pokok protista yaitu hanya 40% yang mendapatkan nilai
≥75. Sisanya 60% yang mendapatkan nilai ≤75. Nilai tersebut belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SMA
Negeri 5 Metro yaitu ≥ 75.

Hasil belajar yang rendah tersebut dapat terjadi karena tidak diterapkannya
media pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga siswa sulit
untuk mengembangkan keterampilan proses sains. Sebagaimana menurut
Djamarah dan Zain (2006:120-121) penggunaan media dalam pembelajaran
biologi memiliki peranan yang cukup penting, dengan menggunakan media
dalam pembelajaran biologi, dapat membantu siswa untuk lebih memahami
setiap materi yang diajarkan oleh guru, selain itu media mempunyai arti yang
cukup penting, kerena dalam kegiatan pembelajaran ketidakjelasan bahan
yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara, media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui
kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan
dengan kehadiran media. Oleh karena itu, salah satu inovasi dan kreasi bagi
seorang guru yaitu mampu untuk menggunakan media pembelajaran yang

4

bervariasi dalam proses pembelajaran biologi di kelas, guna meningkatkan
keterampilan proses sains siswa.

Media pembelajaran yang diduga dapat digunakan dalam meningkatkan
keterampilan proses sains siswa adalah media realia dan media gambar. Media
realia merupakan benda atau obyek yang sebenarnya atau asli dan tidak
mengalami perubahan yang berarti dan melalui media realia ini, kegiatan
belajar mengajar dapat melibatkan semua indera siswa, terutama indera peraba
(Ibrahim dan Nana, 2007:118-119). Sedangkan media gambar merupakan
sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sehingga
memudahkan orang lain dalam menangkap ide atau informasi yang
terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas daripada yang dapat
diungkapkan oleh kata-kata (Suleiman, 2008:27).

Media realia dan media gambar pernah digunakan pada penelitian yang
dilakukan oleh Wahyuni (2012:2) di SMP Negeri 1 Angkinang kelas VIII,
menunjukkan bahwa penggunaan media realia dan media gambar dalam
pembelajaran IPA mampu meningkatkan minat dan keterampilan proses dasar
IPA peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Angkinang, serta peningkatan
minat dan keterampilan proses dasar IPA peserta didik kelas VIII SMP Negeri
1 Angkinang disebabkan adanya perbedaan pengaruh penggunaan media
realia dan media gambar dalam pembelajaran IPA. Selain itu, media realia
juga pernah digunakan pada penelitian yang dilakukan oleh Goestira (2013:2)
di SMP Negeri 1 Gedongtataan Pesawaran kelas VII, menunjukkan bahwa

5

penggunaan media realia berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan
proses sains oleh siswa pada materi pokok klasifikasi tumbuhan.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini, peneliti tertarik
untuk membandingkan dua media pembelajaran yaitu media realia dan media
gambar dalam pembelajaran Biologi di SMA Negeri 5 Metro Kota Metro
terhadap keterampilan proses sains siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah perbedaan yang signifikan antara penggunaan media realia dan
media gambar terhadap keterampilan proses sains siswa?
2. Manakah yang lebih tinggi antara penggunaan media realia dan media
gambar terhadap keterampilan proses sains siswa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui:
1. Perbedaan yang signifikan antara penggunaan media realia dan media
gambar terhadap keterampilan proses sains siswa
2. Penggunaan media realia dan media gambar yang lebih tinggi terhadap
keterampilan proses sains siswa.

6

D. Manfaat Peneltian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa: memperoleh pengalaman belajar melalui penggunaan media
realia dan media gambar dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan
keterampilan proses sains dasar siswa.
2. Bagi guru: menjadikan media realia dan media gambar sebagai alternatif
media pembelajaran yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
pembelajaran di kelas.
3. Bagi peneliti: memberikan pengalaman yang sangat berharga sebagai
calon guru serta dapat menambah wawasan sebagai landasan teoritis
dalam menggunakan media realia dan media gambar dalam pembelajaran.
4. Bagi Sekolah: memberikan sumbangan pemikiran sehingga diharapkan
dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah khususnya dan
pendidikan umumnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari salah penafsiran dalam penelitian ini, maka ruang lingkup
dalam penelitian ini adalah:
1. Media realia merupakan alat penyampai informasi yang berupa benda atau
obyek yang sebenarnya atau asli dan tidak mengalami perubahan yang
berarti. Media realia yang digunakan dalam penelitian ini adalah spesies
Sargassum cristaefolium, Padina australis, Halimeda macroloba,
Halimeda opuntia,Euchem spinosum, Actinotrichia fragilis, Spyrogyra sp,
Nodularia sp.

7

2. Media gambar adalah sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam
bentuk dua dimensi yang digunakan untuk menyalurkan pesan ke siswa.
Media gambar yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar spesies
Sargassum cristaefolium, Padina australis, Halimeda macroloba,
Halimeda opuntia,Euchem spinosum, Actinotrichia fragilis, Spyrogyra sp,
Euglena viridis.
3. Keterampilan proses sains adalah keterampilan siswa dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) yang mengacu pada kerja mengamati,
mengklasifikasi, menginterpretasi, memprediksi, mengajukan pertanyaan
dan mengkomunikasikan.
4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X MIA 1 dan X MIA 2 semester
ganjil SMA Negeri 5 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015.
5. Materi pokok yang diteliti adalah Protista, pada sub materi Protista Mirip
Tumbuhan dengan kompetensi dasar 3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi
untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan
perannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan
sistematis.
6. Langkah-langkah metode diskusi yang digunakan pada penelitian ini yaitu
(1) guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang heterogen, masingmasing kelompok berdasarkan umur, jenis kelamin, dan prestasi; (2) guru
menyiapkan media realia dan media gambar; (3) setiap kelompok siswa
memperoleh media realia dan media gambar yang mewakili dari kelas
protista mirip tumbuhan; (4) setiap siswa dalam kelompok memperoleh
LKS. LKS ini dirancang menggunakan pendekatan keterampilan proses;

8

(5) setiap siswa dalam kelompok mengamati media realia dan media
gambar tersebut; (6) siswa berdiskusi mengerjakan LKS dengan media
realia, media gambar, dan menggunakan referensi dari internet untuk
menjawab pertanyaan pada LKS yang tidak bisa dijawab melalui media
realia ataupun media gambar; (7) siswa mengumpulkan LKS yang sudah
dikerjakan; (8) setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas; (9) siswa lain diberi kesempatan untuk bertanya dan
menanggapi hasil presentasi tersebut;

(10) guru membimbing jalannya

diskusi, dan memberikan penjelasan apabila terdapat kekurangan dan
kekeliruan serta memberikan konfirmasi; (11) siswa menanyakan hal-hal
yang belum dipahami ketika guru memberikan konfirmasi.

F. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran IPA khususnya biologi masih dianggap sebagian besar siswa
sebagai pelajaran yang cukup sulit dipahami, termasuk materi protista mirip
tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena kurang tepatnya penggunaan media
pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran biologi di SMA Negeri 5 Metro
belum menggunakan media realia, penyampaian informasi hanya dari guru
saja sehingga siswa tidak bisa mengembangkan keterampilan proses sains.
Pembelajaran biologi memerlukan pengalaman langsung dari siswa sehingga
dapat mengamati objek secara nyata dan dapat mengembangkan keterampilan
proses sains. Salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan proses sains
siswa yaitu dengan menggunakan media realia dan media gambar.

9

Media realia dan media gambar digunakan untuk memberikan pengalaman
langung kepada siswa untuk mengamati ciri-ciri spesies Protista Mirip
Tumbuhan, mengklasifikasikan spesies berdasarkan kelas, dan mencari
informasi dari apa yang mereka amati. Sehingga pembelajaran ini bisa
meningkatkan keterampilan proses sains.

Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebasnya adalah penggunaan
media realia dan media gambar, sedangkan variabel terikatnya adalah
keterampilan proses sains.
Hubungan antara variabel tersebut digambarkan dalam diagram berikut ini:
X1
X2

Y

Gambar 1. Diagram hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
(Keterangan : X1= Media realia; X2= Media gambar; Y =
Keterampilan proses sains siswa).

G. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ho =Tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan media realia
dan media gambar terhadap keterampilan proses sains siswa.
H1 =Ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan media realia dan
media gambar terhadap keterampilan proses sains siswa.

10

2. Ho =Rata-rata penggunaan media realia sama dengan media gambar
terhadap keterampilan proses sains siswa.
H1= Rata-rata penggunaan media realia lebih tinggi dari media gambar
terhadap keterampilan proses sains siswa.

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin
diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, bahwa materi yang
ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai
adalah terjadinya proses belajar. Bila karena satu hal dan lain hal media tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai penyalur pesan yang diharapkan maka tidak efektif dalam arti tidak mampu mengkomunikasikan isi pesan
yang ingin disampaikan oleh sumber kepada sasaran yang ingin dicapainya.
Oleh karena itu, dalam mendesain pesan untuk suatu media, harus diperhatikan ciri-ciri atau karakteristik dari sasaran atau penerima pesan (umur, latar
belakang sosial budaya, pendidikan, cacat badaniah dan sebagainya) dan
kondisi belajar, yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya
kegiatan belajar mengajar (Miarso,2007:47-49).

Media pembelajaran adalah perantara yang membawa pesan atau informasi
bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran antara
sumber dan penerima. Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat
bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Pemakaian media pembelajaran

12

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. (Arsyad,
2011:14-15).

Kegunaan-kegunaan media pembelajaran yaitu dapat memperjelas penyajian
pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis. Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu dan daya indera. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik, memberikan perangsang
belajar yang sama, menyamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang
sama (Sadiman, 2011:26).

Klasifikasi media pembelajaran menurut Ibrahim yang dikutip dari Daryanto
(2011) media dikelompokkan berdasarkan ukuran dan kompleks tidaknya alat
dan perlengkapannya atas tujuh kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua
dimensi, media tanpa proyeksi tiga dimensi, audio, proyeksi, televisi, video,
dan komputer.

B. Media Realia

Media realia yaitu semua media nyata yang ada di lingkungan alam, baik
digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti tumbuhan,
batuan, binatang, insektarium, sawah, herbarium, air, dan sebagainya (Riana
2008:9).

13

Media realia adalah alat penyampai informasi yang berupa benda atau obyek
yang sebenarnya atau asli dan tidak mengalami perubahan yang berarti.
Sebagai obyek nyata, realia merupakan alat bantu yang bisa memberikan
pengalaman langsung kepada pengguna. Oleh karena itu, realia banyak
digunakan dalam proses belajar mengajar sebagai alat bantu dalam
memperkenalkan subyek baru. Realia mampu memberikan arti nyata kepada
hal-hal yang sebelumnya hanya digambarkan secara abstrak yaitu dengan
kata-kata atau hanya visual. Seharusnya bentuk realia sama dengan yang
sebenarnya atau dengan kata lain tidak mengalami perubahan sama sekali.
Akan tetapi, kesulitan kadang timbul dalam menghadirkan realia secara utuh
(Pribadi, Agus, Katrin, 2004:142).

Media realia adalah benda yang masih berada dalam keadaan utuh, dapat
dioperasikan, mungkin hidup (tumbuhan atau binatang), dalam ukuran yang
sebenarnya dan dapat dikenali sebagaimana wujud aslinya. Jadi media realia
adalah benda dalam wujud asli yang dapat digunakan sebagai bahan belajar
(Uno, 2007: 117).

Media realia yaitu dapat berupa spesimen meliputi makhluk hidup baik yang
masih hidup maupun yang sudah mati. Adapun spesimen makhluk hidup yang
masih hidup dapat berupa, akuarium dengan ikan dan tumbuh-tumbuhan,
kebun binatang dengan segala binatang yang ada, kebun percobaan dengan
berbagai tumbuh-tumbuhan, insektarium berupa kotak kaca yang berisi
serangga. Sedangkan spesimen makhluk yang sudah mati antara lain berupa.

14

Herbarium. Diarama, yaitu pameran hewan dan tumbuhan yang telah
dikeringkan dengan kedudukan seperti aslinya di alam dan sekitarnya.
Taksidemi, yaitu kulit hewan yang dibentuk kembali sesuai aslinya setelah
kulit dikeringkan dan isinya diganti dengan benda lain. Awetan hewan dalam
botol. Awetan dalam cairan plastik (bioplatik), maksudnya makhluk yang
sudah mati disimpan dalam cairan plastik semula cair lalu membeku (Rohani,
2004:18-19).

Media realia mempunyai kelebihan yaitu sangat membantu apabila digunakan
dalam suatu proses memperoleh informasi dengan tujuan memperoleh
pengetahuan melalui pengalaman sendiri atau sering disebut sebagai tujuan
kognitif. Dalam proses ini, realia dilibatkan sebagai suatu obyek nyata yang
belum dikenal dan para pengguna akan belajar untuk mengenalnya. Realia
dapat memberikan pengguna pengalaman langsung dan nyata, pengalaman
keindahan yang tidak bisa didapatkan melalui medium lain. Sedangkan
kelemahan dari media realia ini yaitu untuk memungkinkan suatu realia
ditampilkan dalam suatu ruangan kadang sangat sulit karena ukuran yang
terlalu besar (contoh: lokomotif), atau terlalu kecil (contoh: kuman) atau
memang tidak memungkinkan untuk ditampilkan (contoh: bulan).
Kadangkala, menghadirkan realia dapat berbahaya bagi pengguna
perpustakaan (misalnya: ular). Cara mengatasinya dapat menggunakan ular
mati yang telah diawetkan agar pengguna bisa mengamati dengan aman.
Dengan jalan ini, pengguna masih merasakan pengalaman langsung. Dalam
menggunakan realia, pengguna dituntut kemampuanya untuk

15

menginterpretasikan hubungan-hubungan tentang, benda yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, salah satu kelemahan realia adalah tidak dapat mengharapkan
hasil yang sama dari setiap pengguna. Ada kemungkinan informasi yang ingin
disampaikan malah jadi tidak sampai atau tidak sesuai dengan harapannya
(Pribadi, Agus, Katrin, 2004:143-144).

C. Media Gambar

Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam
bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam
seperti lukisan, potret, slide, film, strip. Fungsi utama penggunaan media
gambar meliputi fungsi edukatif, yaitu mendidik dan memberikan pengaruh
positif pada pendidikan. Fungsi sosial, yaitu memberikan informasi yang
autentik dan pengalaman berbagai bidang kehidupan dan mememberikan
konsep yang sama kepada setiap orang. Fungsi lain adalah ekonomis, yaitu
memberikan produksi melalui pembinaan hasil kerja secara maksimal.
Kemudian fungsi politis, berpengaruh pada politik pembangunan. Serta fungsi
seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaan
baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang modern
(Hamalik, 2004:12).

Media grafis visual sebagimana halnya media yang lain. Media grafis untuk
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai
menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampikan dituangkan ke
dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu

16

dipahami benar artinya agar proses penyampian pesan dapat berhasil dan
efisien (Sadiman, 2011: 28).

Media gambar harus memiliki beberapa karakteristik antara lain harus
autentik, artinya dapat menggambarkan objek atau peristiwa seperti jika siswa
melihat langsung. Media gambar juga harus sederhana, komposisinya cukup
jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut. Ukuran
gambar harus proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran
yang sesungguhnya benda atau objek yang digambar. Media gambar juga
harus memadukan antara keindahan dengan kesesuaiannya untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Media gambar harus mengandung pesan. Tidak setiap
gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik,
gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai (Rahadi, 2003:27).

D. Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan
pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik
bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah
ada dalam diri siswa. Keterampilan proses memberikan kepada siswa
pengertian yang tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan. Siswa dapat
mengalami rangsangan ilmu pengetahuan dan dapat lebih baik mengerti fakta
dan konsep ilmu pengetahuan. Dengan keterampilan proses berarti memberi
kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar

17

menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan.
Menggunakan keterampilan proses untuk mengajar ilmu pengetahuan,
membuat siswa belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus
(Dimyati dan Mudjiono, 2006: 138-139).

Untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa pada saat pembelajaran.
Dalam hal ini, Semiawan (2002:14-15) berpendapat bahwa terdapat empat
alasan mengapa pendekatan keterampilan proses sains diterapkan dalam
proses belajar mengajar sehari-hari, yaitu:
1. Perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi berlangsung semakin cepat
sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan semua konsep dan fakta
pada siswa.
2. Adanya kecenderungan bahwa siswa lebih memahami konsep-konsep yang
rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh yang konkret.
3. Penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak
bersifat mutlak 100% tapi bersifat relative.
4. Dalam proses belajar mengajar, pengembangan konsep tidak terlepas dari
pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.

Keterampilan proses sains dapat dilaksanakan dengan beberapa bentuk
sebagaimana Dimyati dan Mudjiono (2006:141) menjabarkan kegiatan
keterampilan proses dengan bentuk-bentuk sebagai berikut :

18

1. Mengamati/mengobservasi
Siswa dapat melakukan suatu kegiatan belajar melalui proses : melihat,
mendengar, merasa (kulit meraba), mencium/membau, mencicip/mengecap,
mengukur, mengumpulkan data/informasi.
2. Mengklasifikasikan
Siswa dapat melakukan suatu kegiatan belajar melalui proses : mencari
persamaan, mencari perbedaan, membandingkan, mengkontraskan,
menggolongkan.
3. Memprediksi
Suatu prediksi dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat
ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang
berdasarkan perkiraan pada hubungan antara fakta, konsep, dan prinsip
dalam ilmu pengetahuan. Dapat dilakukan dengan menghitung penentuan
secara tepat perilaku terhadap lingkungan kita.
4. Mengukur
Membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya.
5. Menyimpulkan
Siswa dapat melakukan suatu kegiatan belajar melalui proses :
menggunakan (informasi, kesimpulan, konsep, teori, sikap, nilai, atau
keterampilan dalam situasi baru dan situasi lain), menghitung, mendeteksi,
menghubungkan konsep, memfokuskan pertanyaan penelitian, menyusun
hipotesis, membuat model.

19

6. Mengkomunikasikan
Siswa dapat melakukan suatu kegiatan belajar melalui proses : berdiskusi,
mendeklamasikan, mendramakan, bertanya, mengarang, memeragakan,
mengekspresikan dan melaporkan dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, atau
penampilan.

Keterampilan proses sains dasar memiliki beberapa macam bentuk kemampuan
sebagaimana yang dikemukakan oleh Usman (2002: 43-44) menjabarkan
keterampilan proses sains dasar dalam bentuk kemampuan sebagai berikut:
Tabel 1. Kemampuan dan keterampilan proses sains siswa
No

Kemampuan

1

Mengamati

2

Menggolongkan

3

Menafsirkan
(menginterpretasikan)

4

Meramalkan
(memprediksi)

5

Menerapkan

6

Merencanakan
penelitian

Keterampilan
Melihat, mendengarkan, merasa, meraba,
membaur, mencicipi, mengecap, menyimak,
mengukur, membaca.
Mencari persamaan, menyamakan,
membedakan, membandingkan,
mengontraskan, mencari dasar penggolongan.
Menaksirkan, memberi arti,
mengartikan, memposisikan, mencari
hubungan ruang-waktu, menemukan pola,
menarik kesimpulan, mengeneralisasikan
Mengantisipasi berdasarkan kecenderungan,
pola, atau hubungan antardata atau informasi.
Menggunakan (informasi, kesimpulan,
konsep, hukum, teori, sikap, nilai, atau
keterampilan dalam situasi), menghitung,
menentukan variabel, mengendalikan
variabel, menghubungkan konsep,
merumuskan konsep pertanyaan penelitian,
menyusun hipotesis, membuat model.
Menentukan masalah/objek yang akan diteliti,
menentukan tujuan penelitian, menentukan
ruang lingkup penelitian, menentukan sumber

20

data/informai, menentukan cara analisis,
menentukan langkah pengumpulan data,
menetukan alat, bahan dan sumber
kepustakaan, menentukan cara penelitian

7

Mengkomunikasikan

Berdiskusi, mendeklamasikan, mendramakan,
bertanya, merenungkan, mengarang,
meragakan, mengungkapkan, melaporkan
(dalam bentuk lisan, tulisan, gerak, atau
penampilan)

21

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran
2014/2015, yaitu pada bulan Juli 2014 di SMA Negeri 5 Metro.

B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester ganjil SMA
Negeri 5 Metro tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari tujuh kelas. Dari
seluruh populasi yang ada diambil siswa-siswi dari dua kelas sebagai sampel
penelitian dengan cara purposive sampling, terpilih siswa pada kelas X MIA 1
sebagai kelas eksperimen I dan X MIA 2 sebagai kelas eksperimen II.

C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretes dan postes tak
equivalen (Riyanto,2001:43) (Gambar 2). Dua kelas penelitian, yaitu kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II dipilih secara random. Kelas eksperimen
I diberi perlakuan dengan menggunakan media realia, sedangkan kelas
eksperimen II diberi perlakuan dengan media gambar. Kedua kelas diberi
pretes dan postes yang sama kemudian hasilnya dibandingkan.

22

Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

I

O1

X1

O2

II

O1

X2

O2

Gambar 2. Desain Penelitian
Keterangan = I: Kelas eksperimen 1; II: Kelas eksperimen 2; O1: Pretes; O2:
Postes; X1: Perlakuan Media Realia; X2: Perlakuan Media Gambar

D. Prosedur Peneltian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan
penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut :
a) Membuat surat izin penelitian pendahuluan (observasi) untuk sekolah.
b) Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,
untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang diteliti.
c) Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II.
d) Membuat perangkat pembelajaran yang digunakan selama proses
pembelajaran di kelas yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II.

23

e) Membuat instrument penelitian yaitu soal pretes dan postes berupa
soal uraian, beserta kisi-kisi soal, lembar observasi keterampilan
proses sains siswa, dan angket tanggapan siswa.
f) Membuat media realia berupa herbarium basah dari spesies yang
mewakili kelas protista mirip tumbuhan. Berdasarkan ukuran nya
protista mirip tumbuhan dibagi menjadi mikroalgae dan makroalagae.
Makroalgae diamati melalui herbarium basah sedangkan mikroalgae
diamati dengan menggunakan sampel air kolam yang berwarna hijau
melalui mikroskop.
Cara membuat herbarium basah tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Menyiapkan alat dan bahan berupa herbarium basah dari spesies
yang mewakili kelas protista mirip tumbuhan, asam asetat,
formalin 36% , aklohol 96% , aquades, toples, kertas, lem, dan alat
tulis.
(2) Mencuci spesies protista mirip tumbuhan dengan air bersih.
(3) Membuat larutan FAA (Formaldehyde Acetic-acid Alcohol) dalam
500mL. Dengan komposisi, 25 mL asam asetat, 320 mL alkohol
96% + 130 aquades, 2,78 mL formalin 36% + 22,22 mL aquades.
(4) Menyiapkan toples dan memasukkan larutan FAA yang telah
dibuat.
(5) Memasukkan spesies protista mirip tumbuhan yang sudah dicuci ke
dalam toples yang sudah diberi larutan FAA tersebut.
(6) Kemudian toples ditutup rapat agar kedap udara dan air.

24

(7) Menempelkan etiket yang berisi nama spesies dari herbarium basah
tersebut.
g) Membuat media gambar dari spesies yang mewakili dari kelas protista
mirip tumbuhan. Cara membuat media gambar tersebut adalah sebagai
berikut:
(1) Mencari di internet gambar spesies yang mewakili dari kelas
protista mirip tumbuhan.
(2) Mengunduh gambar tersebut.
(3) Mencetak gambar tersebut dengan menggunakan kertas foto.

2. Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menerapkan media realia untuk
kelas eksperimen I dan media gambar untuk kelas eksperimen II.
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan langkahlangkah pembelajaran sebagai berikut:
Kelas Eksperimen I.
a. Kegiatan Awal
1. Siswa memerhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.
2. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan
pertanyaan:
a) “Pernahkah kalian melihat air kolam yang berwrna hijau?
Organisme apakah dalam air kolam tersebut? Termasuk
kelompok organisme apa?”.

25

b) “Apakah kalian suka minum es rumput laut?”.
c) “Apakah ada peran protista mirip tumbuhan dalam pembuatan es
rumput laut?.
3.Siswa diberikan motivasi berupa penjelasan sederhana mengenai peran
protista mirip tumbuhan.

b. Kegiatan inti
1. Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang heterogen,
masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa berdasarkan umur,
jenis kelamin, dan prestasi.
2. Guru menyiapkan media realia berupa herbarium basah yang
mewakili kelas protista mirip tumbuhan (Sargassum cristaefolium,
Padina australis, Halimeda macroloba, Halimeda opuntia,Euchem
spinosum, Actinotrichia fragilis ) dan sampel air kolam yang
berwarna hijau.
3. Setiap kelompok memperoleh herbarium basah yang mewakili dari
kelas protista mirip tumbuhan dan sampel air kolam yang berwarna
hijau.
4. Setiap siswa dalam kelompok memperoleh LKS. LKS ini
dirancang menggunakan pendekatan keterampilan proses.
5. Setiap siswa dalam kelompok mengamati herbarium basah dan
mengamati sampel air kolam yang berwarna hijau melalui
mikroskop.

26

6. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS dengan media realia dan
menggunakan refrensi dari internet untuk menjawab pertanyaan
pada LKS yang tidak bisa dijawab melalui media realia.
7. Siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan.
8. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas.
9. Siswa lain diberi kesempatan untuk bertanya dan menanggapi hasil
presentasi tersebut.
10. Guru membimbing jalannya diskusi, dan memberikan penjelasan
apabila terdapat kekurangan dan kekeliruan serta memberikan
konfirmasi.
11. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami ketika guru
memberikan konfirmasi.

c. Penutup
1. Siswa membuat simpulan/rangkuman materi yang telah dipelajari
dengan bimbingan guru.
2. Siswa mengerjakan postes di akhir pertemuan kedua.
3. Siswa memperhatikan penyampaian guru tentang umpan balik
terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4. Siswa memperhatikan penyampaian guru tentang rencana
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

27

Kelas Eksperimen II.
a. Kegiatan Awal
1. Siswa memerhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.
2. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan
pertanyaan:
a) “Pernahkah kalian melihat air kolam yang berwrna hijau?
Organisme apakah dalam air kolam tersebut? Termasuk
kelompok organisme apa?”.
b) “Apakah kalian suka minum es rumput laut?”.
c) “Apakah ada peran protista mirip tumbuhan dalam pembuatan es
rumput laut?.
3. Siswa diberikan motivasi berupa penjelasan sederhana mengenai
peran protista mirip tumbuhan.

b. Kegiatan inti
1. Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang heterogen,
masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa berdasarkan umur,
jenis kelamin, dan prestasi.
2. Guru menyiapkan gambar spesies yang mewakili kelas protista
mirip tumbuhan (Sargassum cristaefolium, Padina australis,
Halimeda macroloba, Halimeda opuntia, Euchem spinosum,
Actinotrichia fragilis, Spyrogyra sp, Euglena viridis).

28

3. Setiap kelompok memperoleh gambar spesies yang mewakili kelas
protista mirip tumbuhan.
4. Setiap siswa dalam kelompok memperoleh LKS. LKS ini
dirancang menggunakan pendekatan keterampilan proses.
5. Setiap siswa dalam kelompok mengamati gambar spesies yang
mewakili kelas protista mirip tumbuhan.
6. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS dengan media gambar dan
menggunakan refrensi dari internet untuk menjawab pertanyaan
pada LKS yang tidak bisa dijawab melalui media gambar.
7. Siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan.
8. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas.
9. Siswa lain diberi kesempatan untuk bertanya dan menanggapi hasil
presentasi tersebut.
10. Guru membimbing jalannya diskusi, dan memberikan penjelasan
apabila terdapat kekurangan dan kekeliruan serta memberikan
konfirmasi.
11. Siswa

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA REALIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

1 28 54

Pengaruh Penggunaan Media Realia terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Protista Mirip Tumbuhan (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 5 Metro Kota Metro Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 17 70

PENGGUNAAN MEDIA REALIA DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI TUMBUHAN

3 9 67

PENGGUNAAN MEDIA REALIA DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI TUMBUHAN

1 8 67

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) UNTUK MENINGKATKAN KPS SISWA PADA SUB MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN

7 36 61

EFEK PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MEDIA VISUAL DAN KREAKTIVITAS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

0 3 3

PERBANDINGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIA VIDIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA Perbandingan Antara Penggunaan Media Gambar dengan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pada

0 2 10

PERBANDINGAN PENGGUNAAN LKS TEKS, GAMBAR, DAN VIDEOTERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL.

0 0 41

PENGGUNAAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TANAH.

0 1 7

BAB 5 Protista (mirip hewan, mirip tumbuhan, mirip jamur)

1 6 63