PENGARUH DISIPLIN KERJA, SARANA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI SMK EKONOMI NEGERI DAN SWASTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(1)

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN KERJA, SARANA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI SMK EKONOMI

NEGERI DAN SWASTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh

RIZA MARTA ZORINA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan adalah ex post facto dan survey dengan jenis penelitian

deskriptif verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bersertifikasi di SMKN 1 Bandar Lampung, SMKN 4 Bandar Lampung, dan SMK Trisakti Bandar Lampung yang berjumlah 127 guru, teknik sampling Probability Sampling, dengan menggunakan Proportioned Stratified Random Sampling,

sampel dalam penelitian ini berjumlah 105 guru yang dihitung menggunakan rumus Nomogram Harry King. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji regresi linier sederhana dan regresi linier multiple.

Berdasarkan analisis data diperoleh :

1. Ada pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja, diperoleh t hitung > t table yaitu

7,021 > 1,98 dengan koefisien korelasi (r) 0,409 dan koefisien determinasi (r²) sebesar 0,324 dan persamaan regresinya Ŷ = 37,019 + 0,409 X1 dengan

konstanta a = 37,019 dan koefisien b = 0,409.

2. Ada pengaruh sarana terhadap kinerja, diperoleh t hitung > t tabel yaitu 5,868

> 1,98 dengan koefisien korelasi (r) 0,428 dan koefisien determinasi (r²)

sebesar 0,251 dan persamaan regresinya Ŷ = 38,705 + 0,428 X2dengan

konstantaa = 38,705 dan koefisien b = 0,428.

3. Ada pengaruh kompensasi terhadap kinerja, diperoleh t hitung > t tabel yaitu 4,665

> 1,98 dengan koefisien korelasi (r) 0,445 dan koefisien determinasi (r²) sebesar

0,174 dan persamaan regresinya Ŷ = 35,408 + 0,445X3 dengan konstanta a =

35,408 dan koefisien b = 0,445.

4. Ada pengaruh disiplin kerja, sarana prasarana, dan kompensasi terhadap kinerja, diperoleh F hitung > F tabel yaitu 42,950 > 2,69 dengan koefisien korelasi (R) 0,749 dan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,561, dan persamaan regresinya Ŷ = 11,

146+ 0,319 X1 + 0,323 X2 + 0,303 X3 dengan konstanta a = 11,146 dan

koefisien b1 = 0,319, b2 = 0,323, dan b3 = 0,303.


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Lampung pada tanggal 28 Februari 1992, sebagai anak pertama dari empat

bersaudara, buah hati dari Ayahanda Albizar Amran dan Ibunda Suryani Bahsan. Pendidikan formal yang telah diselesaikan oleh penulis adalah:

1. TK Dharma Wanita Kenali, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat selesai pada tahun 1996.

2. SD Negeri 2 Kenali, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat pada tahun 1997 – 2003.

3. SD Negeri 1 Rawa Laut, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung selesai pada tahun 2004.

4. SMP Negeri 1 Bandar Lampung selesai pada tahun 2007. 5. SMK Negeri 4 Bandar Lampung selesai pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswi baru di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur SNMPTN. Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada tanggal 22-31 Januari 2013 dengan tujuan Jakarta, Semarang, Solo, Bali, Bandung, dan Jogjakarta. Penulis juga telah menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Ngambur dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Negeri Ratu, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat selama ± 2,5 bulan terhitung sejak 2 september – 17 september 2013.


(7)

(8)

MOTO

“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu Sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”

(Al –Qur‟an Surat Al-Baqarah: 153)

Failures are a part of life. If you don‟t fail, you don‟t learn. If u don‟t learn, you‟ll never change.

Change to be better. (unknown)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh – sungguh (urusan)

yang lain. Dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap. (Al –Qur‟an Surat Alam Nasyrah : 5 – 8)


(9)

Bismillahirrohmanirohim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbila‟lamin, segala puji untuk-Mu Allah SWT atas segala kemudahan, limpahan rahmat dan karunia yang Engkau berikan selama ini.

Seiring doa, rasa syukur, dan segala kerendahan hati.

Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku.

Ayah Albizar dan Ibu Surya tercinta

Yang selalu mendukung, memberikan semangat, dan senantiasa berdoa untuk keberhasilanku dengan kesabaran, pengertian, dan kasih sayangnya yang luar biasa.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemuliaan bagi kita semua di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin.

Yurisa Yulia Yunara, Sulastri Mytriawati, Farizal Arya

Yang senantiasa memberi warna indah di kehidupanku. Semoga Allah SWT selalu memudahkan jalan kita untuk menuju masa depan yang lebih baik. Aamiin.

Para Pendidikku yang selalu ku hormati

Yang telah membimbing, mendidik, dan mengajarkanku untuk hidup yang lebih baik.


(10)

SANWACANA

Alhamdulillahirobbilalamin, dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, petunjuk, dan kemudahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014”. Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandarsyah, M.si., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik M.si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.si., selaku Ketua Program Studi pendidikan Ekonomi Unila.

7. Bapak Drs. Samsi, M.Si., selaku pembimbing II dan Pembimbing Akademik penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Dr. Erlina Rupaidah, S.E.,M.Si., selaku pembimbing I penulis yang telah membimbing, dan banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(11)

9. Bapak Drs. Yon Rizal,M.Si selaku penguji yang telah membantu mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terimakasih untuk ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

11. Ibu Dra. Hj. Mieke Elly Rose selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Bandar Lampung, segenap dewan guru, dan juga staf tata usaha terimakasih sudah banyak membantu dan terimakasih atas ketersediaannya menjadi subjek penelitian dalam skripsi ini.

12. Ibu Dra. Septiana, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 4 Bandar Lampung, segenap dewan guru, dan juga staf tata usaha terimakasih sudah banyak membantu dan terimakasih atas ketersediaannya menjadi subjek penelitian dalam skripsi ini.

13. Ibu Dra. Hj. Yulia Erlina, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Trisakti Bandar Lampung, segenap dewan guru, dan juga staf tata usaha terimakasih sudah banyak membantu dan terimakasih atas ketersediaannya menjadi subjek penelitian dalam skripsi ini.

14. Kedua orang tuaku Ayah Albizar Amran dan Ibuku Suryani Bahsan terimakasih atas semua yang telah diberikan doa, kasih sayang, kesabaran, dan semua pengorbanan yang telah diberikan untuk penulis.

15. Saudari kembar, adik-adik penulis (Risa, Ulas dan Arya), Entin Hj. Cik Apriena, Pakbatin Hi. Meryorie dan Among serta seluruh keluarga besar yang senantiasa mendukung dengan doa dan semangat kepada penulis dalam menuntut ilmu di Universitas Lampung hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi sebagai tugas akhir.

16. Nurul Amelia, Fadhilah Aulia Rahmi, Tetty Purnama, Ana Rinjani, Wulan Setiyowati, Levina Rizki Narulita, Dwi Rahmawati, Paulus Tendi, Tarina Virginova, Hanna Yuwandani, Ni Luh Putu Eva Savitri, Yani Wulandari, Andriani Rumahorbo, Feni Sagita, Raga Williadi Jaya, dan Teddy Aswir, terimakasih atas doa, dukungan dan semangatnya, semoga kita semua sukses. Aamiin.


(12)

Negeri Ratu, Ngambur (Keluarga Ibu & Bapak Takdir, Keluarga Dongah & Kaka Domrah, Keluarga Pak Hermansyah & Kaka dll) serta keluarga besar SMAN 1 Ngambur, Pesisir Barat.

18. Rekan-rekan seperjuangan Putri Nur Rizki, Rissa Poppy, Rendy Alkafi, Renita Dwi Astuti, Rika Apriliana, Rima Amaliya, mba Ully. Terimakasih atas kerja sama dan semangat yang telah diberikan selama berjuang menyelesaikan skripsi ini. Semangat selalu kawan!

19. Keluarga besar pendidikan ekonomi 2010 : kak Kusworo, Ardi, Hendra, mba Sri, Briyan (Terimakasih selalu untuk segala bantuannya). Suki, Odon, Benk, Leni, Cia, Heni, Chindy, Rie, Nira, Asti, vivin, Chindy, mba Fitri, Nuy, Pemi, Eka S, Nida, Lianti, Reny, Eka Ning, Ana P, Anggi, Leni, Manda, Nuning, cece, Ajeng, Nira, Asti, Novi, Mela, Pemi, Ditha, Nuhay, Jeni, Novia, Ajat, Rian, Fitma, Mas Joko, Made, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas kebersamaannya selama ini.

20. Kak Deni Supriadi „09, Kak Wardani „08, om Herdy, Dwi Nurhadi‟12 (terimakasih untuk saran, bantuan, dan arahannya selama penyusunan skripsi ini) serta kakak-kakak dan adik-adik tingkat yang tidak dapat di sebutkan namanya satu persatu.

21. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dukungan, dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Bandar Lampung, 28 Mei 2014 Penulis


(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN RIWAYAT HIDUP HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO

SANWANCANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR RUMUS DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pikir, dan Hipotesis A. Tinjauan Pustaka ... 11

1. Kinerja ... 11

1.1 Pengertian Kinerja ... 11

1.2 Penilaian Kinerja ... 12

1.3 Sertifikasi Guru ... 14

2. Disiplin Kerja ... 17

3. Sarana ... 21

4. Kompensasi ... 23


(14)

BAB III Metodologi Penelitian

A. Metode Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 30

1. Populasi ... 30

2. Sampel .. ... 31

3. Teknik pengambilan sampel ... 33

C. Variabel Penelitian ... 34

D. Definisi Konseptual Variabel dan Operasional Variabel ... 35

1. Definisi Konseptual ... 35

2. Definisi Operasional ... 36

3. Pengukuran Variabel Penelitian ... 38

E. Teknik pengumpulan data ... 39

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 41

1. Uji Validitas Angket ... 41

2. Uji Reliabilitas Angket ... 44

G. Uji Persyaratan Analisis Data ... 46

1. Uji Normalitas ... 46

2. Uji Homogenitas ... 47

3. Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi ... 48

4. Uji Multikolinieritas ... 50

5. Uji Autokorelasi ... 51

6. Uji Heteroskedastisitas ... 53

H. Pengujian Hipotesis ... 54

1. Regresi Linier Sederhana ... 54

2. Regresi Linier Multipel ... 56

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 58

1. SMK Negeri 1 Bandar Lampung ... 58

2. SMK Negeri 4 Bandar Lampung ... 61

3. SMK Trisakti Bandar lampung ... 63

B. Gambaran Umum Responden ... 67

C. Deskripsi Data ... 68

1. Data Disiplin Kerja (X1) ... 68

2. Data Sarana (X2) ... 70

3. Data Kompensasi (X3) ... 72

4. Data Kinerja (X3) ... 74

D. Pengujian Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 76

1. Uji Normalitas ... 76

2. Uji Homogenitas ... 83

E. Uji Keberartian dan Kelinieran ... 84

a. Uji Kelinieritas Garis Regresi ... 84


(15)

Halaman

b. Uji Kelinieran Garis Regresi Variabel X2 ... 85

c. Uji Kelinieran Garis Regresi Variabel X3 ... 86

2.. Uji Multikolinieritas ... 87

3. Uji Autokorelasi ... 89

4. Uji Heteroskedastisitas ... 90

F. Uji Hipotesis ... 92

1. Regresi Linier Sederhana ... 92

2. Regresi Linier Multiple ... 98

G. Pembahasan ... 100

1. Pengaruh Disiplin Kerja kerja (X1) terhadap Kinerja (Y) . 100 2. Pengaruh Sarana (X2) terhadap Kinerja (Y) ... 103

3. Pengaruh Kompensasi (X3) terhadap Kinerja (Y) ... 105

4. Pengaruh Disiplin Kerja (X1), Sarana (X2), dan Kompensasi (X3) terhadap Kinerja (Y) ... 107

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 112

B. Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Jam Mengajar Guru Sertifikasi ... 6

2. Penelitian yang Relevan ... 27

3. Jumlah Guru Bersertifikasi ... 31

4. Perhitungan Jumlah Sampel ... 34

5. Indikator dan Kisi-Kisi Masing-Masing Variabel ... 37

6. Hasil Uji Validitas Pada Angket Uji Coba Untuk Variabel Kinerja (Y) ... 42

7. Hasil Uji Validitas Pada Angket Uji Coba Untuk Variabel Disiplin Kerja (X1) ... 43

8. Hasil Uji Validitas Pada Angket Uji Coba Untuk Variabel Sarana(X2) . ... 43

9. Hasil Uji Validitas Pada Angket Uji Coba Untuk Variabel Kompensasi (X3) ... 44

10. Daftar Kepala Sekolah SMKN 1 Bandar Lampung ... 59

11. Daftar Sarana dan Prasarana SMK Negeri 1 Bandar Lampung .... 60

12. Daftar Kepala Sekolah SMKN 4 Bandar Lampung ... 62

13. Data Ruang Kelas Menurut Keadaan di SMK Negeri 4 Bandar Lampung ... 63

14. Daftar Kepala Sekolah SMK Trisakti Bandar Lampung ... 64

15. Daftar Sarana dan Prasarana SMK Trisakti Bandar Lampung ... 65

16. Daftar Buku yang Tersedia di perpustakaan SMK Trisakti Bandar Lampung ... 65

17. Daftar Ruang/Area yang Ada Di SMK Trisakti Bandar Lampung . 66 18. Analisis Visi dan Misi Sekolah ... 66

19. Distribusi Frekuensi Disiplin kerja (X1) ... 69

20. Kategori Variabel Disiplin Kerja (X1) ... 70

21. Distribusi Frekuensi Sarana (X2) ... 71

22. Kategori Variabel Sarana (X2) ... 72

23. Distribusi Frekuensi Kompensasi (X3) ... 73

24. Kategori Variabel Kompensasi (X3) ... 74

25. Distribusi Kinerja (Y) ... 75

26. Kategori Variabel Kinerja (Y) ... 76

27. Hasil Pengujian Normalitas Disiplin Kerja ... 77

28. Hasil Pengujian Normalitas Sarana ... 79


(17)

Halaman

30. Hasil Pengujian Normalitas Kinerja ... 81

31. Hasil Uji Homogenitas dengan Menggunakan SPSS ... 83

32. Hasil Uji Kelinieran Regresi Untuk Variabel Disiplin Kerja ... 84

33. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Sarana ... 85

34. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Kompensasi ... 86

35. Kesimpulan Hasil Uji Lineritas Garis Regresi ... 87

36. Hasil Uji Multikolinieritas ... 88

37. Hasil Uji Autokorelasi ... 89

38. Hasil Uji heteroskedastisitas ... 91

39. Hasil Analisi dengan Pendekatan Rank Spearman ... 92

40. Korelasi Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi ... 93

41. Koefisien Regresi Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Guru Serifikasi ... 93

42. Korelasi Sarana terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi ... 95

43. Koefisien Regresi Sarana terhadap Kinerja pada Guru Serifikasi .. 95

44. Korelasi Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi ... 96

45. Koefisien Regresi Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi ... 97

46. Koefisien Regresi Disiplin Kerja (X1), Sarana (X2), dan Kompensasi (X3) terhadap Kinerja (Y) ... 98

47. Anova untuk Uji Hipotesis Pengaruh Disiplin Kerja (X1), Sarana Prasarana (X2), dan Kompensasi (X3) terhadap Kinerja (Y) ... 100

48. Korelasi Regresi Disiplin Kerja (X1), Sarana (X2), dan Kompensasi (X3) terhadap Kinerja (Y) ... 101


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

a. Proses Pembinaan Disiplin Guru ... 19

b. Kerangka Pikir ... 29

c. Rumus Nomogram Harry King ... 32

d. Kurva Normal Q-Q Plot Disiplin Kerja ... 78

e. Kurva Normal Q-Q Plot Sarana ... 79

f. Kurva Normal Q-Q Plot Kompensasi ... 81


(19)

I. PENDAHULUAN

Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting bagi Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang. Suatu bangsa dapat dikatakan maju ditandai dengan majunya pendidikan di negara tersebut oleh sebab itu kualitas

pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan. Pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu pendidikan formal dan nonformal, penelitian ini dilakukan di sekolah formal yaitu SMKN 1 Bandar Lampung, SMKN 4 Bandar Lampung, dan SMK Trisakti Bandar Lampung yang berlatar belakang ekonomi dan bisnis karena linier dengan program studi yang dijalani oleh penulis. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dengan adanya pendidikan akan terbentuk manusia yang terampil dan berkualitas. Kualitas sistem pendidikan secara umum memiliki keterkaitan terhadap kinerja guru. Kinerja merupakan tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang


(20)

dicapai dari pekerjaan tersebut, kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (kunandar 2009:7). Kualitas guru dapat dilihat dari kemampuan mengajar yaitu guru dituntut menggunakan model pembelajaran yang lebih variatif, memanfaatkan media pembelajaran secara optimal, dan yang tidak kalah penting guru harus memiliki buku panduan pembelajaran. Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam dunia pendidikan, dapat dikatakan guru merupakan ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Guru akan berinteraksi langsung dengan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Melalui proses belajar mengajar inilah kualitas pendidikan Indonesia ditentukan. Artinya, secara keseluruhan kualitas pendidikan berawal dari kualitas pembelajaran yang diberikan oleh guru di ruang kelas. Dapat dikatakan bahwa tugas seorang guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan, upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja guru agar guru menjadi tenaga yang professional sangat diperlukan. Salah satu bentuknya guru disarankan mengikuti pelatihan-pelatihan pendidikan yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) karena guru perlu memiliki kemampuan untuk menggali informasi kependidikan dan bidang studi dari berbagai sumber, termasuk dari sumber elektronik, pertemuan ilmiah, serta melakukan kajian untuk menunjang pembelajaran yang mendidik.

Kenyataannya, secara kuantitas jumlah guru di Indonesia sudah cukup memadai, namun secara mutu pada umumnya dinilai masih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya guru yang mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki. Kinerja seorang guru dirasa perlu


(21)

3

ditingkatkan, gunanya untuk meningkatkan kualitas guru dan mutu pendidikan itu sendiri.

Untuk meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya. Guru yang kinerjanya baik dapat ditunjukkan dengan lengkapnya perangkat pembelajaran yang ia miliki sebelum pembelajaran dimulai pada awal tahun pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud disini seperti RPP, silabus, modul

pembelajaran, media pembelajaraan dan lain-lain. Guru juga disarankan mengikuti program sertifikasi untuk meningkatkan kualitas kinerjanya. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang layak. Saat ini guru juga dituntut untuk memenuhi jam mengajar minimal 24 jam/minggu. Namun kenyataannya ada beberapa guru yang jumlah jam mengajarnya tidak memenuhi 24 jam, dari hasil penelitian pendahuluan didapat 32 orang guru belum memenuhi jam mengajar sebanyak 24 jam, yaitu 3 orang di SMKN 1 Bandar Lampung, 16 orang di SMKN 4 Bandar Lampung, dan 13 orang di SMK Trisakti Bandar Lampung. Seorang guru yang jam mengajarnya kurang dari 24 jam/minggu, disarankan untuk memenuhi jam mengajar tersebut dengan mengajar mata pelajaran yang lain atau dengan mengajar mata pelajaran yang sama tetapi di sekolah yang lain agar seorang guru dapat memenuhi jam mengajar sebanyak 24jam/minggu.


(22)

Kinerja guru dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor internal yang perlu dipertimbangkan dalam upaya meningkatkan kinerja guru adalah disiplin kerja. Disiplin kerja guru

berhubungan erat dengan kepatuhan dalam mematuhi peraturan yang ada disekolah. Dalam disiplin terdapat unsur-unsur yang meliputi pedoman perilaku, peraturan yang konsisten, hukuman dan penghargaan. Dalam konteks keguruan, disiplin mengarah pada kegiatan yang mendidik guru untuk patuh terhadap aturan-aturan sekolah. Salah satu bentuk disiplin kerja guru dapat dilihat dari tingkat kehadiran guru, tidak datang terlambat ke sekolah, memakai seragam yang telah ditetapkan sekolah, dan taat terhadap aturan-aturan yang ada di sekolah. Disiplin kerja guru tidak hanya

ditunjukkan dengan melakukan tugas-tugas yang diembankan kepada guru, tetapi dapat juga dilihat dari apa dan bagaimana cara guru melaksanakan program yang disusun agar berjalan dengan optimal. Nyatanya masih banyak guru yang belum melakukan tugas dan kepercayaan yang diberikan kepada mereka. Selama ini masih banyak guru yang melalaikan tugas mereka sebagai guru contohnya masih ada guru yang tidak memakai seragam yang telah ditentukan sekolah, membolos saat jam kerja, tidak mengajar penuh dikelas, pulang sebelum waktunya, tingkat kehadiran guru yang kurang optimal yaitu sebanyak 67%. Disiplin kerja yang terabaikan akan menjadi budaya kerja yang buruk dan dapat menurunkan kinerja guru dalam penyelenggaraan proses pendidikan.

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru yaitu sarana di sekolah yang merupakan faktor eksternal dari kinerja guru. Agar kegiatan belajar mengajar


(23)

5

dapat berjalan dengan lancar diperlukan sarana yang menunjang kinerja guru sehingga guru dapat bekerja lebih maksimal. Keberadaan sarana disekolah juga mutlak diperlukan disebuah lembaga pendidikan karena pendidikan tidak mungkin terlaksana dengan baik apabila tenaga pengajar tidak ditunjang oleh ketersediaan sarana yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sarana yang lengkap dapat medukung guru dalam melaksanakan tugasnya. Sarana yang dimaksud seperti buku panduan pelajaran, alat-alat tulis, meja, kursi, ruang kelas dan lain-lain. Nyatanya ketersediaan sarana di sekolah memadai tetapi kurang dimanfaatkan secara optimal oleh para guru untuk mendukung kinerjanya. Sarana yang dimanfaatkan hanya sekitar 45%, sedangkan untuk memenuhi optimal pemanfaatan sarana sebaiknya > 65%. Kita bisa

membandingkan antara guru yang dilengkapi sarana yang memadai dengan guru yang tidak dilengkapi sarana yang memadai. Guru yang dilengkapi dengan sarana yang baik akan menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada guru yang tidak dilengkapi sarana yang memadai. Kualitas sarana hendaknya mengikuti perkembangan teknologi yang lebih mutakhir dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang ada di sekolah tersebut.

Seorang guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalnya mendapatkan banyak kompensasi dari pemerintah diantaranya gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, penghasilan lain berupa tunjangan sertifikasi, tunjangan fungsional, tunjangan mengajar, asuransi kesehatan dan lainnya. Tunjangan sertifikasi diberikan pemerintah kepada guru bersertifikasi apabila Ia

memenuhi jam mengajar 24 jam/minggu yaitu besarnya kompensasi sebanyak satu kali gaji pokok perbulan. Tunjangan ini dimaksudkan pemerintah agar


(24)

kehidupan guru lebih sejahtera dan dapat memotivasi guru untuk

meningkatkan kinerjanya. Selain itu, pemberian kompensasi kepada guru diharapkan sesuai dengan beban kinerjanya. Guru yang beban kerjanya tinggi mendapatkan kompensasi yang tinggi. Pemberian kompensasi dilakukan agar semangat guru dalam mengajar meningkat dan siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang berkualitas. Kompensasi seharusnya juga diberikan tepat waktu agar kebutuhan-kebutuhan guru dapat segera terpenuhi dan tidak mengganggu konsentrasinya dalam mengajar dan dapat bekerja secara

professional. Tetapi kenyataannya, kompensasi diberikan tidak sesuai dengan tingkat kinerja guru. Kondisi seperti ini menyebabkan motivasi kerja guru menjadi menurun. Selain itu, kompensasi yang diberikan tidak tepat waktu akan mempengaruhi tingkat kinerja dari guru termasuk kedisiplinan kerja guru.

Berikut disajikan data mengenai jumlah jam mengajar guru sertifikasi yang peneliti peroleh melalui penelitian pendahuluan.

Tabel 1. Data Jumlah Jam Mengajar Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Jumlah Jam Mengajar Jumlah Guru Presentase (%) 1

2 3 4

≥ 24 jam/minggu 20 - 24 jam/minggu 15 – 20 jam/minggu < 15 jam/minggu

54 41 13 19 42,51 32,28 10,23 14,96

Jumlah 127 100%

Sumber: Tata Usaha di SMK Negeri 1 Bandar Lampung, SMK Negeri 4 Bandar Lampung, dan SMK Trisakti Bandar Lampung.

Tabel 1 menunjukkan jumlah jam mengajar guru sertifikasi SMK ekonomi negeri dan swasta di Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 yang jam mengajarnya ≥ 24 jam/minggu ada 54 orang dengan presentase 42,51%, dan total guru sertifikasi yang jumlah jam mengajarnya ≤ 24 jam/minggu ada 73


(25)

7

orang dengan presentase 57,49% yang terdiri dari 20 - 24 jam/minggu

sebanyak 41 orang dengan presentase 32,28%, 15–20 jam/minggu sebanyak 13 orang dengan presentase10,23%, dan < 15 jam/minggu sebanyak 19 orang dengan presentase14,96%.

Hal ini menunjukkan lebih dari setengah guru sertifikasi SMK ekonomi negeri dan swasta di Bandar Lampung jumlah jam mengajarnya tidak memenuhi 24 jam/minggu. Hal ini akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kualitas kinerja guru. namun, jumlah jam mengajar bukan merupakan satu-satunya indikasi baiknya kinerja. selain itu ada indikasi yang tidak kalah penting yaitu kemampuan, kemauan, dan lingkungan. Dapat dikatakan bahwa segala sesuatu pekerjaan yang dilakukan baik bersifat pribadi maupun kelompok, apabila tanpa disadari dengan usaha untuk meningkatkan kinerja, maka tujuan akhir dari satu organisasi tidak akan tercapai. tinggi rendahnya kinerja guru berkaitan erat dengan banyak faktor, diantaranya adalah disiplin kerja, sarana, dan kompensasi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasi permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah:

1. Kualitas pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan

2. Kinerja Guru perlu ditingkatkan seoptimal mungkin, agar target kelulusan sekolah dapat tercapai.

3. Perlunya peningkatan rasa disiplin dalam bekerja oleh Guru maupun pihak yang berkaitan dalam pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.


(26)

4. Sarana yang ada di sekolah kurang dimanfaatkan secara optimal. 5. Pemberian kompensasi kepada Guru sertifikasi tidak tepat waktu

menurunkan semangat kerja guru.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Disiplin Kerja ( ), Sarana ( ), dan Kompensasi ( ) terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi (Y) SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh positif Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Apakah ada pengaruh positif Sarana terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?

3. Apakah ada pengaruh positif Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?

4. Apakah ada pengaruh positif Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?


(27)

9

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Mengetahui Pengaruh Sarana terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2013/2014.

3. Mengetahui Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

4. Mengetahui Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:

1. Sumbangan pemikiran bagi perubahan khasanah kajian ilmu manajemen pendidikan, khususnya dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia dan hasil penelitian ini dapat dijadikan pijakan dasar bagi kajian/penelitian serupa pada lingkup yang lebih luas.


(28)

3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya Guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Memberikan kontribusi kepada Guru yang telah sertifikasi agar lebih

meningkatkan kinerjanya dan dapat menyelesaikan Perangkat Pembelajaran. 5. Bahan informasi untuk perpustakaan, serta dapat mendukung bagi peneliti

lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah: 1. Objek penelitian

Ruang lingkup objek penelitian yang akan diteliti adalah disiplin kerja ( ), sarana ( ), kompensasi ( ) dan kinerja pada guru sertifikasi (Y). 2. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah guru sertifikasi SMK ekonomi negeri dan swasta di Bandar Lampung.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Bandar Lampung, SMK Negeri 4 Bandar Lampung, dan SMK Trisakti Bandar Lampung. 4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014. 5. Disiplin Ilmu

Disiplin ilmu yang berhubungan dengan penelitian ini adalah manajemen pendidikan dan manajemen sumber daya manusia.


(29)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

Bagian ini akan membahas tinjauan pustaka mengenai kinerja guru sertifikasi, disiplin kerja, sarana, kompensasi, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.

A. Tinjauan Pustaka

Bagian ini berisi tentang uraian teori yang menjelaskan variabel-variabel yang diteliti. Teori dari masing-masing variabel dideskripsikan melalui

pendefinisian serta uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga dapat memperkuat penelitian ini. Berikut akan diuraikan secara sistematis mengenai teori dari masing-masing variabel dalam

penelitian ini.

1. Kinerja

1.1.Pengertian Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara dalam Aritonang dalam Barnawi dan Moh Arifin 2012: 11). Kinerja


(30)

adalah tetang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya (Wibowo 2007:7). Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya berdasarkan standar kinerja yang ditetapkan selama periode tertentu dalam kerangka mencapai tujuan organisasi (Barnawi dan Moh Arifin 2012:13).

Berdasarkan beberapa pengertian tentang kinerja di atas yang

dimaksud dengan kinerja adalah kinerja guru. Dapat dikatakan kinerja guru adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kinerja guru yang baik tentunya tergambar pada penampilan mereka baik dari penampilan kemampuan akademik maupun kemampuan profesi menjadi guru artinya mampu mengelola pengajaran di dalam kelas dan mendidik siswa di luar kelas dengan sebaik-baiknya.

1.2. Penilaian Kinerja

Dalam upaya mewujudkan kinerja yang baik diperlukan proses penilaian kinerja. Penilaian kinerja sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan. Melalui penilaian


(31)

13

tersebut, maka dapat diketahui bagaimana kondisi riil pegawai dilihat dari kinerja dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Penilaian kinerja menurut Tjuju dan Suwatno merupakan prestasi nyata yang ditampilkan seseorang setelah yang bersangkutan menjalankan tugas dan perannya dalam organisasi. Penilaian kinerja guru pada dasarnya merupakan proses

membandingkan antara kinerja aktual dan kinerja ideal untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam periode tertentu (Barnawi dan Moh Arifin 2012:25). Berdasarkan pendapat di atas yang dimaksud dengan penilaian kinerja adalah proses perbandingan antara kinerja yang nyata dengan kinerja ideal yang gunanya untuk mengetahui sejauh mana tingkat

keberhasilan kinerja seorang guru.

Penilaian kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja karyawan yang dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang telah ditentukan perusahaan (Rivai dkk 2008:18). Berdasarkan pendapat di atas, penilaian kinerja merupakan proses mengevaluasi seberapa baik guru melakukan pekerjaan mereka dengan cara membandingkan pekerjaan yang telah dilakukan dengan standar kerja yang telah ditetapkan.

Rivai dkk (2008:29) menyatakan cara pengukuran keberhasilan ataupun kegagalan kinerja manajemen dapat diukur dengan melakukan:

a. perbandingan antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan


(32)

b. perbandingan antara kinerja nyata dengan hasil (sasaran) yang diharapkan

c. perbandingan antara kinerja nyata tahun ini dengan tahun sebelumnya

d. perbandingan kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang unggul di bidangnya (benchmaking/patok duga)

e. perbandingan capaian tahun berjalan dengan rencana dalam (dua, tiga, empat, atau lima tahun) tren pencapaian.

Menurut pendapat Rivai di atas, keberhasilan ataupun kegagalan kinerja dapat diukur dengan beberapa cara, diantaranya :

membandingkan antara kinerja nyata dengan kinerja yang telah direncanakan sebelumnya, membandingkan kerja nyata dengan hasil kerja, membandingkan pekerjaan taun ini dengan tahun sebelumnya, membandingkan kinerja dengan kinerja perusahaan lain, dan juga dengan cara membandingkan capaian tahun berjalan.

Apabila penilaian prestasi kinerja dilaksanakan dengan baik, tertib dan benar maka dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi sekaligus dapat meningkatkan loyalitas para anggota organisasi yang ada di dalamnya, dan apabila ini terjadi akan menguntungkan

organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, penilaian kinerja perlu

dilakukan secara formal dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh organisasi secara objektif.

1.3. Sertifikasi Guru

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki


(33)

15

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang layak (Muslich 2007:2). Sertifikasi profesi guru adalah proses untuk memberikan sertifikat kepada guru yang telah memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi Kunandar (2007: 79).

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan sertifikasi merupakan proses pemberian sertifikat kepada pendidik yang telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, diantaranya standar kualifikasi dan standar kompetensi.

Agar pemahaman sertifikasi lebih jelas dan mantap, berikut ini dikutipkan beberapa pasal yang tertuang dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sebagai berikut.

a. Pasal 1 butir 11: sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru dan dosen.

b. Pasal 8: guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. c. Pasal 11 butir 1: sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8

diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. d. Pasal 16 : guru yang memiliki sertifikat pendidik memperoleh

tunjangan profesi sebesar satu kali gaji, guru negeri maupun swasta dibayar pemerintah.

(Muslich 2007:2).

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa sertifikasi merupakan pengakuan secara resmi kompetensi seseorang dalam memangku sebuah jabatan yang profesional yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang. Apabila dihubungkan dengan kompetensi


(34)

guru maka sertifikasi dapat diartikan sebagai surat bukti kemampuan mengajar yang menunjukkan bahwa pemegangnya memiliki

kompetensi mengajar dalam mata pelajaran, jenjang dan bentuk pendidikan tertentu seperti yang diterangkan didalam sertifikat kompetensi tersebut.

Pemerintah mengadakan sertifikasi pasti memiliki tujuan dan manfaat yang jelas bagi guru maupun dunia pendidikan. Adapun manfaat uji sertifikasi antara lain sebagai berikut.

a. Melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri

b. Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualias dan profesional yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan penyiapan sumberdaya manusia di negeri ini.

c. Menjadi wahana penjamin mutu bagi LPTK yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga sebagai kontrol bagi pengguna layanan pendidikan.

d. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan eksternal yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

(Muslich 2007:9)

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan sertifikasi bermanfaat melindungi profesi guru dari layanan praktik yang tidak kompeten, melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas, menjadi wahana penjamin mutu, dan juga menjaga lembaga

penyelenggaraan pendidikan.

Manfaat sertifikasi guru dalam Kunandar (2007: 79) adalah: a. Melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang


(35)

17

b. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualiafikasi dan tidak profesional.

c. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan (LPTK) dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa manfaat dan tujuan dari sertifikasi adalah untuk membantu semua pihak dalam menciptakan kualitas pendidik yang kompeten dan melindungi profesi sebagi pendidik.

Beberapa wacana tersebut dapat dipahami bahwa kinerja guru bersertifikasi dapat diartikan sebagai hasil kerja nyata secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru yang sudah menerima sertifikat mengajar dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya yang meliputi penyusunan program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi dan analisis evaluasi. Sertifikasi diadakan untuk

meningkatkan mutu guru sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.

2. Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah kemampuan seseorang untuk secara teratur, tekun, terus menerus, dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan (Hasibuan dalam Sinambela dalam Barnawi dan Moh. Arifin 2012: 112) . Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah


(36)

suatu prilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma norma sosial yang berlaku (Rivai dkk 2008:824).

Disiplin kerja adalah persepsi guru terhadap sikap pribadi guru dalam hal ketertiban dan keteraturan diri yang dimiliki oleh guru dalam bekerja di sekolah tanpa ada pelanggaran-pelanggaran yang merugikan dirinya, orang lain, dan lingkungannya (Aritonang dalam Barnawi dan Moh. Arifin 2012:112).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa disiplin kerja merupakan suatu keadaan dimana seorang guru diwajibkan mentaati

peraturan-peraturan yang ada disekolah dan tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun pihak sekolah lainnya.

Tujuan disiplin dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan umum adalah agar terlaksananya kurikulum secara baik yang menunjang peningkatan mutu pendidikan.

2. Tujuan khusus, yaitu (a) agar kepala sekolah dapat menciptakan suasana kerja yang menggairahkan bagi seluruh warga sekolah; (b) agar guru dapat melaksanakan proses belajar mengajar seoptimal mungkin dengan sumber yang ada di sekolah dan di luar sekolah; (c) agar terciptanya kerja sama yang erat antara sekolah dengan masyarakat dengan mengemban tugas pendidikan.

(Depdikbud dalam Muhlisin dalam Barnawi dan Moh. Arifin 2012:112) Untuk menumbuhkan kedisiplinan kerja para pendidik perlu adanya sebuah tujuan dari pendidikan untuk meningkatkan disiplin kerja. Disiplin kerja dilingkungan sekolah memiliki tujuan yang berpengaruh langsung terhadap mutu pendidikan. Adanya suatu peraturan pasti memiliki tujuan, begitu juga dengan disiplin kerja, oleh sebab itu peningkatan disiplin kerja harus


(37)

19

ditegakkan agar terciptanya suasana kerja yang baik antara guru dan warga sekolah lainnya.

Proses pembinaan disiplin kerja guru dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Proses Pembinaan Disiplin Guru

Sumber: Kinerja Guru Barnawi dan Moh. Arifin (2012: 121-127)

1. Pembuatan Peraturan

Peraturan dibuat berdasarkan tujuan sekolah. Tujuan sekolah merupakan hasil penjabaran dari misi sekolah yang perlu dicapai dalam jangka menengah. Tujuan-tujuan sekolah harus menjadi

landasan utama dalam menyusun peraturan sekolah. Proses pembuatan peraturan dilakukan secara bersama-sama. Peraturan yang sesuai dengan tujuan sekolah dan dibuat bersama-sama akan mempercepat pencapaian tujuan sekolah dan mudah diterima oleh semua guru. 2. Sosialisasi perturan

Peraturan sekolah dapat disosialisasikan kepada guru dalam suatu acara khusus yang dilengkapi dengan bukti sosialisasi, seperti daftar hadir, surat undangan, dan lain sebagainya. Peraturan yang tidak disosialisasikan akan sulit diterapkan karena biasanya akan muncul anggapan guru bahwa peraturan itu tidak pernah ada. Dengan demikian, mereka menganggap bahwa pelanggaran atas peraturan yang belum disosialisasikan adalah sah-sah saja.

3. Pengawasan

Peraturan yang telah disosialisasikan perlu diawasi dalam

pelaksanaanya. Dengan adanya pengawasan, kemungkinan terjadinya pelanggaran menjadi kecil. Apabila tidak ada pengawasan yang baik, siapa-siapa yang melanggar dan siapa-siapa yang patuh menjadi tidak jelas. Tanpa pengawasan, para guru akan merasa bebas dan cenderung mengabaikan peraturan sekolah. Tetapi, sebaiknya pengawasan

Tujuan Sekolah

Pembuatan Peraturan

Sosialisasi Peraturan

Pemeriksaan

Pengawasan Pendisiplinan


(38)

dilakukan secara soft, artinya pengawasan tidak ketat tapi sebenarnya ketat. Cara seperti ini akan menghasilkan gambaran tingkat

kedisiplinan guru secara natural. 4. Pemeriksaan

Pemeriksaan merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi apakah temuan di lapangan tergolong dalam masalah ataukah bukan. 5. Pendisiplinan

Pendisiplinan merupakan suatu tindakan berdasarkan pertimbangan tertentu untuk merubah prilaku guru yang menyimpang dari peraturan sekolah. Jika tindakan ini tidak dilakukan di saat terjadi pelanggaran, akan menimbulkan masalah disiplin kerja menjadi lebih besar dan akan melemahkan semangat kerja guru yang lain.

(Barnawi dan Moh. Arifin 2012: 121-127)

Pembinaan disiplin kerja terhadap guru dalam dunia pendidikan diperlukan agar guru-guru mematuhi peraturan sekolah dengan penuh tanggung jawab. Pembinaan disiplin kerja dapat dilakukan dengan cara membuat peraturan, sosialisai peraturan yang telah dibuat, mengawasi peraturan, memeriksa peraturan dan juga pendisiplinan. Pembinaan disiplin kerja dapat dikatakan sebagai sistem penegakan disiplin yang berlangsung secara terus menerus dan bersifat dinamis.

Tanpa dukungan dari displin kerja yang baik, sulit bagi lembaga pendidikan mewujudkan cita-citanya. Dapat dikatakan bahwa disiplin kerja merupakan kunci keberhasilan suatu pendidikan atau organisasi untuk mencapainya. Disiplin kerja dikatakan berhasil apabila dapat dilihat guru datang kesekolah teratur dan tepat waktu, berpakaian rapi, menggunakan sarana dan prasarana disekolah dengan hati-hati, menyelesaikan tugas dengan tepat waktu,

semangat untuk bekerja dan mentaati peraturan-peraturan lain yang telah dibuat oleh sekolah tanpa melanggar peraturan-peraturan yang telah di sepakati bersama oleh pihak sekolah.


(39)

21

3. Sarana

Sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan pendididikan. Misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya (Daryanto 2008: 51). Sarana meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain.

Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi

pembelajaran yang baik (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 249). Sarana adalah semua perangkat pembelajaran, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah . (Barnawi dan Moh. Arifin 2012: 49).

Berdasarkan penjelasan di atas yang dimaksud dengan sarana adalah sarana pendidikan. Dapat dikatakan bahwa sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.

Sarana di sekolah pasti diperlukan disebuah lembaga pendidikan karena pendidikan tidak mungkin terlaksana dengan baik apabila tenaga pengajar dan peserta didik tidak ditunjang oleh ketersediaan sarana dan prasarana. Ketersediaan sarana pembelajaran akan memberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Disamping itu juga akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, karena guru dapat

menggunakan alat-alat bantu pembelajaran dalam memperjelas materi pelajaran serta kelancaran kegiatan belajar lainnya.

Dengan tersedianya sarana belajar berarti menuntut guru dan siswa dalam menggunakannya. Peranan guru adalah sebagai berikut: (i) memelihara, mengatur prasarana untuk menciptakan suasana belajar yang

menggembirakan, (ii) memelihara dan mengatur sasaran pembelajaran yang berorientasi pada keberhasilan siswa belajar, dan (iii) mengorganisasikan


(40)

belajar siswa sesuai dengan prasarana dan sarana secara tepat guna (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 250).

Berdasarkan pendapat di atas, guru harus berperan aktif dalam menggunakan sarana yang ada di sekolah. Peranan guru diantaranya memelihara, mengatur dan mengorganisasikan sarana agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru maupun siswa untuk mencapai keberhasilan belajar.

Menurut keputusan Menteri P dan K No. 079/1975 sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:

a. Bangunan dan perabot sekolah

b. Alat pelajaran yang terdiri, pembukuan dan alat-alat peraga, dan laboratorium.

c. Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.

(Daryanto 2008: 51),

Berdasarkan pendapat tersebut, sarana pendidikan terdiri dari tiga kelompok, yaitu bangunan dan prabot yang ada di sekolah, alat-alat pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah, dan media pendidikan yang menunjang kinerja guru dalam proses pembelajaran.

Sarana di sekolah sangat menunjang pekerjaan guru. Guru yang dilengkapi dengan sarana yang memadai akan menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada guru yang tidak dilengkapi sarana yang memadai. Kualitas sarana hendaknya mengikuti perkembangan teknologi yang lebih mutakhir. Artinya sarana yang digunakan haruslah sarana yang modern yang mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di sekolah tersebut.


(41)

23

4. Kompensasi

Kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Kompensasi merupakan jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya (Wibowo 2007: 133-134). Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa atas kinerja mereka (Handoko dalam Barnawi dan Moh. Arifin 2012: 45).

Werther dan Davis mendefinsikan kompensasi sebagai apa yang diterima pekerja sebagai tukaran atas kontribusinya kepada organisasi (Wibowo 2007: 134).

Pengertian kompensasi menurut para ahli dalam Hasibuan 2003: 119). 1. William B. Werther dan Keith Davis

Compentation is what employee receive in exhange of their work. Whether hourly wages or periodic salaries, the personel department usually design and administers employee compensation.

(kompensasi adalah apa yang seorang terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya. Baik upah per jam ataupun gaji periodik didesain dan dikelola oleh bagian personalia).

2. Edwin B. Flippo

Wages is defined as the adequate and aquitable renumeration of personel for their constribution to organizational objective.

(upah didefinisikan sebagai balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada pekerja atas jasa-jasanya dalam mencapai tujuan organisasi). 3. Andrew F. Sikula

A compentation is anything that constitutes or is regarded as an equivalent or recompense.

(Kompensasi adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa atau ekuivalen).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh seorang guru sebagai imbalan atau


(42)

balas jasa yang adil dan layak karena kinerja yang telah ia lakukan dalam satu periode tertentu.

Dilihat dari cara pemberiannya, kompensasi dapatdibagi menjadi dua, yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung merupakan kompensasi manajemen seperti upah dan gaji atau pay for performance, seperti intensif dan Gain Sharing. Sementara itu kompensasi tidak langsung dapat berupa tunjangan atau jaminan keamanan dan

kesehatan (Wibowo 2007: 134).

Kompensasi dibagi menjadi dua yaitu: kompensasi langsung (direct compensation) berupa gaji, upah, dan upah intensif; kompensasi tidak langsung (indirect compensation atau employee welfare atau kesejahteraan karyawan) (Hasibuan 2003: 118).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas kompensasi dibagi menjadi dua, yaitu kompensasi langsung (gaji, upah dan lainnya) dan kompensasi tidak langsung (tunjangan, jaminan kesehatan, dan lainnya)

Besarnya kompensasi harus ditetapkan berdasarkan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi jabatan, konsistensi ekternal, serta berpedoman kepada keadilan dan undang-undang. Dengan

kebijaksanaan ini, diharapkan akan terbina kerja sama yang serasi dan memberikan kepuasan kepada semua pihak. (Hasibuan 2003: 126). Berdasarkan pendapat Hasibuan di atas dapat dipahami bahwa besar kecilnya kompensasi yang diterima oleh seorang guru ditetapkan

berdasarkan pekerjaannya dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan agar memberikan kepuasan kepada semua pihak.


(43)

25

Besar kecilnya kompensasi menggambarkan tingkat kontribusi karyawan terhadap organisasi dan besar kecilnya kompensasi juga menggambarkan besar kecilnya tanggung jawab pekerjaan yang diemban oleh seorang karyawan dalam sebuah organisasi (Tjuju dan Suwatno dalam Barnawi dan Moh. Arifin 2012: 47).

Berdasarkan pendapat Tjuju dan Suwatno di atas dapat dipahami bahwa besar kecilnya kompensasi yang diterima oleh seorang karyawan

menunjukkan tingkat kontribusi yang diberikan kepada perusahaan dan menunjukkan beban yang diemban oleh seorang pekerja di suatu perusahaan/lembaga.

Tujuan dari pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah (Hasibuan 2003: 121)

Berdasarkan pendapat Hasibuan di atas dapat dipahami bahwa kompensasi memiliki tujuan antara lain memberikan kepuasan kerja, memberikan semangat kerja seorang guru, dan stabilitas kerja seorang guru.

Berikut pendapat beberapa ahli yang menyadari bahwa pemberian kompensasi akan mempengaruhi kinerja guru.

1. Adiningsih dalam muhlisin (2008) mengemukakan bahwa dunia guru masih terselingkung dua masalah yang memiliki mutual korelasi yang pemecahannya memerlukan kearifan dan kebijaksanaan beberapa pihak terutama pengambil kebijakan, yaitu (1) profesi keguruan kurang

menjamin kesejahteraan karena rendah gajinya. Rendah gaji berimplikasi kepada kinerjanya. (2) Profesionalisme guru masih rendah.

2. Tjuju & Suwatno (2009) mengemukakan bahwa kompensasi yang lebih baik akan menciptakan kepuasan kepada karyawan yang akan

memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik. Sebaliknya, untuk memperoleh kompensasi yang lebih baik, karyawan akan bekerja lebih baik.


(44)

Didalam kompensasi terdapat sistem intensif yang menghubungkan kompensasi dengan kinerja. Dengan kompensasi kepada pekerja diberikan penghargaan berdasarkan kinerja dan bukan berdasarkan senioritas atau jumlah jam kerja (Werther dan Davis dalam Wibowo 2007: 134).

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat dipahami bahwa kompensasi erat hubungannya dengan kinerja dan untuk mengoptimalkan kinerja guru langkah yang diperlukan adalah memberikan gaji yang sesuai dengan tingkat kinerja yang diharapkan dan kompensasi harus dibayar tepat pada waktunya, jangan sampai terjadi penundaan karena jika kompensasi dibayar tidak tepat waktunya akan berpengaruh tidak baik terhadap kinerja guru. Kompensasi tidak tepat waktu bisa menurunkan kinerja guru seperti

disiplin, moral, gairah kerja guru. Sebaliknya, apabila kompensasi pada guru dibayar tepat waktu maka akan memberikan dampak positif bagi guru seperti guru disiplin dan lebih termotivasi dalam melaksanakan tugasnya. Walaupun program pendidikan sudah dibuat sebaik mungkin jika tidak dibarengi dengan peningkatan gaji guru, maka mutu pendidikan akan sulit ditingkatkan.

5. Penelitian Yang Relevan

Variabel yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah disiplin kerja, sarana dan prasarana, kompensasi dan kinerja pada guru sertifikasi. Studi atau

penelitian yang sejenis dengan pokok masalah yang dihadapkan dalam skripsi ini telah banyak dilakukan oleh penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah dalam penelitian ini.


(45)

27

Tabel 2. Hasil Penelitian yang Relevan

Tahun Nama Judul Skripsi Kesimpulan

2011 Wayan Sumerta (Universitas Lampung)

Pengaruh Perencanaan Program Kerja Kepala Sekolah, Disiplin Kerja Guru, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Banjit Way Kanan Tahun 2010/2011

Ada pengaruh yang signifikan antara Perencanaan Program Kerja Kepala Sekolah, Disiplin Kerja Guru, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Banjit Way Kanan dengan diperoleh rhitung 0,762 > rtabel 0,444. 2007 Tri Wahyuni

(Universitas Lampung)

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Pada SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2005/2006

Ada Pengaruh antara lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja guru pada SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2005/2006 dengan thitung 2,357 > ttabel 1,676 dan R2 sebesar 9,548.

2010 Susanti (Universitas Lampung)

Pengaruh Pengawasan, Masa Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Di SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2009/2010

Ada Pengaruh antara pengawasan, masa kerja dan kompensasi terhadap kinerja guru di SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan Fhitung 25, 013 > Ftabel 2,18 dan R2 sebesar 0,63.

2007 Eko Djatmiko (STIE Pelita Nusantara Semarang)

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sarana Trhadap Kinerja Guru SMPN Negeri kota Semarang 2006/2007

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa sarana berpengaruh terhadap kinerja guru SMPN Negeri kota Semarang sebesar 36,9%.

Berdasarkan beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan di atas, terlihat bahwa disiplin kerja, sarana dan prasarana, dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja guru. Oleh karena itu, peneliti mengambil variabel disiplin kerja, sarana, dan kompensasi yang mempengaruhi kinerja guru. Penelitian yang relevan ini digunakan sebagai sumber acuan dalam pelaksanaan penelitian ini.


(46)

B. Kerangka Pikir

Kinerja seorang guru dapat ditunjukkan dengan kemampuannya membuat perencanaan tepat waktu, menguasai materi yang aka diajarkan ke siswa, mampu mengelola kelas, membuat media pembelajaran dan soal evaluasi sesuai dengan materi yang diajarkan. Guru juga harus berupaya

meningkatkan kinerja dirinya sendiri dengan keinginanya dalam mengajar sesuai dengan bidang keahliannya, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, dan juga melaksanakan tugas tepat waktu. Kinerja seorang guru juga dipengaruhi oleh lingkungan, yaitu guru harus menjalin kerja sama yang baik dengan rekan kerja dan membina kerja sama yang harmonis dengan

atasannya. Disiplin kerja guru dapat dilihat dari sikap dan prilaku yang ditunjukkan oleh guru tersebut. Guru yang memiliki disiplin kerja yang baik akan taat kepada peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah, tidak

melanggar peraturan, dan menjunjung tata tertib. Sarana sangat dibutuhkan di sekolah karena akan menunjang pekerjaan guru. Sarana yang dimaksud adalah ketersediaan papan tulis, spidol, meja, dan kursi, buku panduan, media, ruang belajar, dan lain-lain. Kinerja guru juga tidak terlepas dari pengaruh kompensasi yang diterima oleh setiap guru. Kompensasi merupakan balas jasa yang diterima oleh guru atas kerja mereka. Kompensasi yang diterima oleh guru terbagi menjadi 2 macam, yaitu pendapatan langsung dan pendapatan tidak langsung.

Berdasarkan pemikiran di atas, hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.


(47)

29

Gambar 2. Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi Terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

kebenarannya masih harus diuji (Sugiyono, 2010 : 96). Berdasarkan kerangka pikir di atas maka, hipotesis dalam penelitian ini adalah

1. Ada Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2013/2014.

2. Ada Pengaruh Sarana terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Ada Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2013/2014.

4. Ada Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

Sarana (X2) Disiplin Kerja

(X1)

Kompensasi (X3)

Kinerja (Y)

R r2 r1

r3


(48)

III. METODE PENELITIAN

Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, pengukuran data, uji persyaratan analisis data, uji keberartian dan kelinieran regresi, dan pengujian hipotesis.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah ex post facto dan survey. Penelitian verifikatif diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Teknik sampling yang digunakan adalah Probability Sampling, dengan menggunakan Proportioned Stratified RandomSampling, perhitungan menggunakan rumus Nomogram Harry King. Unit analisisnya adalah regresi linier sederhana dan regresi linier multiple. Obyek yang diteliti adalah guru SMK Ekonomi negeri dan swasta yang bersertifikasi di Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data adalah observasi, interview (wawancara), dokumentasi, dan kuesioner (angket).

B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010: 117) populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik


(49)

31

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMK Ekonomi negeri dan swasta yangtelah bersertifikasi di Bandar Lampung

Tabel 3. Jumlah Guru Yang Telah Bersertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta di Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Nama Sekolah Jumlah Guru Yang Bersertifikasi

1 SMK Negeri 1 B. Lampung 45

2 SMK Negeri 4 B. Lampung 55

3 SMK Trisakti B.Lampung 27

Jumlah 127

Sumber : SMK Negeri 1 Bandar Lampung, SMK Negeri 4 Bandar Lampung, dan SMK Trisakti Bandar Lampung

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa populasi dalam penelitian ini berjumlah 127 guru.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto (2010:174). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono 2011: 118). Penelitian ini merupakan penelitian sampel bukan penelitian populasi, karena menurut Sugiyono (2010:124) “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel”. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini termasuk penelitian sampel karena jumlah populasi lebih dari 30 orang dan lebih dari 100 orang atau berjumlah 127 orang. Besarnya sampel dalam penelitian ini,


(50)

dihitung berdasarkan rumus Nomogram Harry King dengan pertimbangan bahwa rumus ini refresentatif (mewakili), sederhana dan untuk

mendapatkan hasil yang pasti dari keseluruhan guru yang diteliti serta lebih akurat. Rumus selengkapnya yaitu :

sampel: presentase X populasi X faktor pengali

Keterangan :

Persentase populasi : didapatkan dengan menarik nilai ukuran populasi pada nomogram melewati taraf kesalahan yang ditentukan

Faktor pengali : disesuaikan dengan taraf kesalahan yang ditentukan, jika taraf kesalahan 5% , tingkat

kepercayaannya 95%, maka faktor pengalinya sebesar 1,195 (Sugiyono, 2011:74).

Gambar 3. Nomogram Harry King untuk menentukan ukuran sampel dari populasi


(51)

33

Untuk penelitian ini taraf kesalahan yang peneliti tentukan 5%. Hal ini berarti peneliti memberikan toleransi kesalahan sebesar 5% pada

penelitian. Maka pada taraf kesalahan 5%, interval kepercayaannya 95% dan populasi sekitar 127 orang guru.

Dari gambar tersebut diberikan contoh populasi berjumlah 200. Bila dikehendaki kepercayaan sampel terhadap populasi sebanyak 95% atau tingkat kesalahannya 5%, maka jumlah sampel yang diambil 0,58 x 200 x 1,195 = 19,12 dibulatkan menjadi 19 orang. (Tarik dari angka 200

melewati taraf kesalahan 5%, maka akan ditemukan titik di atas angka 60 titik kurang lebih 58).

Peritungan sampel dalam penelitian ini adalah 0,69 x 127 x 1,195 = 104,71. Maka didapat sampel minimal sebesar 104,71 orang maka dalam penelitian ini digunakan 105 orang guru untuk pengambilan data penelitian. (Tarik dari angka 127 melewati taraf kesalahan 5%, maka ditemukan titik di angka 69). Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 105 orang guru.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik probability

sampling dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan proportionatestratified random sampling adalah teknik sampel yang digunakan karena populasi


(52)

mempunyai anggota / unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. (Sugiyono, 2010:120).

Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap sekolah dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional dengan cara :

Jumlah sampel tiap sekolah =

X jumlah tiap sekolah

Tabel 4. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Sekolah.

No Nama Sekolah Perhitungan Jumlah Guru

(Sampel) 1 SMK Negeri 1 B. Lampung

37

2 SMK Negeri 4 B. Lampung

46

3 SMK Trisakti B. Lampung

22

Jumlah 105

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui sampel dalam penelitian ini adalah 105 orang guru yang terdiri dari 37 guru berasal dari SMKN 1 Bandar Lampung, 46 guru berasal dari SMKN 4 Bandar Lampung, dan 22 guru berasal dari SMK Trisakti Bandar Lampung.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010 : 60).


(53)

35

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu Disiplin Kerja (X1),

Sarana (X2), dan Kompensasi (X3).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja guru (Y).

D. Definisi Konseptual Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Definisi Konseptual

Definisi Konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Kinerja (Y)

Kinerja seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tingkatan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta. Kinerja pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal yaitu: kemampuan, keinginan, dan lingkungan (Rivai dkk 2005 : 16)

b. Disiplin Kerja (X1)

Disiplin kerja sebagai suatu sikap dan prilaku yang berniat untuk menaati segala peraturan organisasi yang didasarkan atas kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan peraturan organisasi (Helmi dalam


(54)

c. Sarana (X2)

Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. (Bafadal 2005 : 2)

d. Kompensasi (X3)

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Hasibuan 2003 : 118)

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Kinerja (Y)

1) Kemampuan

a) Membuat perencanaan pembelajaran tepat waktu ; b) Menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswa ; c) Kemampuan mengelola kelas; d) Membuat media pembelajaran ; e) Membuat soal evaluasi pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran

2) Keinginan

a) Mengajar sesuai dengan bidang keahliannya ; b) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dan menggunakan metode

pembelajaran yang bervariasi; c) Menyelesaikan tugas tepat waktu. 3) Lingkungan

a) Kerjasama dengan rekan sekerja agar kerja lebih baik; b) Membina kerja sama yang harmonis dengan atasan.

b. Disiplin Kerja (X1)

1) Sikap dan prilaku

a) Hadir di sekolah tepat waktu setiap hari jam kerja ; b) Mengikuti upacara bendera ; c) Menggunakan seragam kerja dan atribut-atribut sekolah sesuai dengan yang telah ditentukan.


(55)

37

2) Taat peraturan

a) Taat kepada peraturan yang telah ditetapkan; b) Menjaga nama baik sekolah ; c) Mengisi absen sesuai dengan kehadiran; d) Memenuhi jam mengajar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan; e) Pulang sekolah tepat waktu.

c. Sarana (X2)

Sarana pendidikan

a) Ketersediaan papan tulis, spidol, meja, kursi ; b) Tersedianya buku panduan pembelajaran siswa sesuai dengan buku pegangan guru; c) Media mengajar sesuai kebutuhan belajar mengajar. d. Kompensasi (X3)

1) Pendapatan Langsung

a) gaji pokok ; b) tunjangan profesi ; c) tunjangan fungsional ; d) intensif.

2) Pendapatan tidak langsung

a) Asuransi kesehatan ; b) Penghargaan.

Berdasarkan definisi konseptual dari masing-masing variabel, dapat dijabarkan variabel operasional yang terdapat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 5. Indikator dan Kisi-kisi Masing-masing Variabel No Variabel

Penelitian

Indikator Sub Indikator Skala

Pengukuran 1. Kinerja Kemampuan

Keinginan

a. Membuat perencanaan pembelajaran tepat waktu

b. Menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswa

c. Kemampuan mengelola kelas d. Membuat media pembelajaran e. Membuat soal evaluasi pembelajaran

sesuai dengan materi pembelajaran

a. Mengajar sesuai dengan bidang keahliannya

b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dan menggunakan metode

pembelajaran yang bervariasi c. Menyelesaikan tugas tepat waktu


(56)

Lanjutan

Lingkungan a. Kerjasama dengan rekan sekerja agar kerja lebih baik

b. Membina kerja sama yang harmonis dengan atasan

2 Disiplin kerja

Sikap dan prilaku

Taat peraturan

a. Hadir di sekolah tepat waktu setiap hari jam kerja

b. Mengikuti upacara bendera

c. Menggunakan seragam kerja dan atribut sekolah sesuai dengan yang telah di tentukan

a. Taat kepada peraturan yang telah ditetapkan

b. Menjaga nama baik sekolah

c. Mengisi absen sesuai dengan kehadiran d. Memenuhi jam mengajar sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan e. Guru pulang sekolah tepat waktu

Ordinal

3. Sarana Sarana pendidikan

a. Ketersediaan papan tulis, spidol, meja, dan kursi

b. Tersedianya buku panduan pembelajaran siswa sesuai dengan buku pegangan guru c. Media mengajar sesuai kebutuhan belajar

mengajar

Ordinal

4. Kompen-sasi Pendapatan Langsung Pendapatan tidak langsung

a. gaji pokok b. tunjangan profesi c. tunjangan fungsional d. intensif

a. Asuransi kesehatan b. Penghargaan

Ordinal

3. Pengukuran Variabel Penelitian

Sehubungan data dalam instrument penelitian ini masih berbentuk ordinal, maka digunakan Methode of Sucsessive Internal (MSI), yaitu suatu metode yang digunakan untuk menaikan atau mengubah tingkat pengukuran dari data ordinal menjadi data interval, begitu juga sebaliknya MSI digunakan untuk menaikan atau mengubah tingkat pengukuran dari data interval menjadi data ordinal dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Untuk setiap pertanyaan, hitung frekuensi jawaban setiap kategori (pilihan jawaban)

2. Berdasarkan frekuensi setiap kategori dihitung proporsinya

3. Dari proporsi yang diperoleh, hitung proporsi komulatif untuk setiap kategori


(57)

39

4. Tentukan pula nilai batas Z untuk setiap kategori

5. Masukan nilai Z ke dalam rumus distribusi normal baku dengan rumus

...(1) 6. Hitung scale value (internal rata-rata) untuk setiap kategori melalui

persamaan berikut:

7. Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui persamaan:

| |

(Hays, W, L, 1976, Quantification in Psychology, Prentice Hall, New Delhi) Pengunaan rumus MSI dari W.L Hays ini dikarenakan jangkauan antara hasil MSI dan nilai data ordinal sebenarnya tidak terlalau jauh.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Observasi dilakukan untuk mengamati keadaan yang berlangsung di sekolah pada saat mengadakan penelitian pendahuluan seperti mengamati proses pembelajaran di dalam kelas, disiplin atau tidak guru di sekolah tersebut, dan mengamati sarana prasarana yang tersedia di sekolah sudah dimanfaatkan secara optimal atau belum.


(58)

2. Interview (wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Teknik wawancara ini digunakan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan

guru, kompensasi yang diterima tepat waktu atau belum, dan data-data lain yang berhubungan dengan penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen. Data yang dimaksud

diantaranya keadaan sekolah, jumlah guru bersertifikasi, sarana prasarana yang tersedia, serta data-data lain yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang berasal dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.

4. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Apabila ada kesulitan dalam memahami kuesioner, responden bisa langsung bertanya kepada peneliti. Angket ini


(59)

41

digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai disiplin kerja, sarana, kompensasi, dan kinerja guru.

F. Uji Persyaratan Instrumen

Untuk mendapatkan data-data yang lengkap, maka instrumen harus memenuhi syarat yang baik. Instrumen yang baik dalam suatu penelitian harus memenuhi syarat yaitu valid dan reliabel.

1. Uji Validitas Angket

Penelitian ini adalah penelitian sampel yang digunakan untuk melihat λ

atau penyimpangan salah satunya dengan uji validitas. Karena judul dalam bentuk ordinal, kami menggunakan rumus r (korelasi).

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument. Untuk menguji tingkat validitas pada penelitian ini

menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar (rxy).

Karena datanya terdiri dari variabel X dan Y. Sehingga untuk mengetahui indeks validitasnya dilakukan dengan mengkorelasikan dua variabel tersebut. Selain itu, rumus korelasi product moment digunakan jika alternatif jawaban lebih dari dua atau dengan menggunakan skala Likert. Jadi menurut peneliti rumus korelasi product moment dengan angka kasar (rxy) tepat digunakan untuk menguji tingkat validitas angket pada


(60)

Rumus korelasi product moment dengan angka kasar (rxy) :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

= jumlah responden

∑ = jumlah skor item

∑ = jumlah skor total (item)

*(Arikunto, 2009:72)

Dengan kriteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05,

maka alat ukur tersebut valid. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel,

maka alat ukur tersebut tidak valid. Kriteria pengujian, apabila

rhitung> rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka alat ukur tersebut

dinyatakan valid dan sebaliknya.

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Pada Angket Uji Coba Untuk Variabel Kinerja (Y)

No Item

r hitung

r tabel Ket No

Item r hitung r tabel Ket

1 0,664 0,444 Valid 11 0,542 0,444 Valid 2 0,677 0,444 Valid 12 0,678 0,444 Valid 3 0,774 0,444 Valid 13 0,388 0,444 Tidak Valid 4 0,493 0,444 Valid 14 0,678 0,444 Valid 5 0,675 0,444 Valid 15 0,817 0,444 Valid 6 0,705 0,444 Valid 16 0,384 0,444 Tidak Valid 7 0,541 0,444 Valid 17 0,607 0,444 Valid 8 0,779 0,444 Valid 18 0,657 0,444 Valid 9 0,483 0,444 Valid 19 0,470 0,444 Valid 10 0,579 0,444 Valid 20 0,465 0,444 Valid

Item soal untuk variabel Kinerja (Y) berjumlah 20 item soal dan terdapat 2 buah soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 13 dan 16 dengan nilai


(1)

2. Regresi Linier Multiple

Rumus uji F dalam regresi linier multiple digunakan karena judul dalam bentuk ordinal maka datanya akan diubah terlebih dahulu ke dalam data interval dengan menggunakan metode suksesif interval. Rumus ini

digunakan untuk mengetahui ada pengaruh atau tidak antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Untuk pengujian hipotesis keempat yaitu untuk mengetahui Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pada Guru menggunakan rumus regresi linier multiple, yaitu:

Ŷ = a + b1X1 +b2X2+ b3X3

Keterangan :

Untuk memprediksi (meramalkan) keadaan variabel dependen (kriterium) dengan dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor.

Keterangan:

Ŷ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstanta)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu (Sugiyono, 2010:261-262)

Kemudian untuk menguji signifikan simultan dilakukan uji F dengan rumus:

∑ ∑ ∑


(2)

57

Keterangan:

n = banyaknya responden

k = banyaknya kelompok

Dengan Ft = Fα (k : n – k – 1)

Keterangan:

α = tingkat signifikansi k = banyaknya kelompok n = banyaknya responden *(Sudjana. 2005 : 355-356)

Dengan kriteria uji adalah “tolak Ho jika Fhitung > Ftabel dan demikian pula

sebaiknya, jika Fhitung<Ftabel maka Ho diterima. Ftabel untuk dk pembilang =

k dan dk penyebut = (n- k –1) dengan taraf signifikansi α = 0,05”. Rumus uji F dalam regeresi linier multiple ini digunakan untuk

mengetahui ada pengaruh atau tidak antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ke-V ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan secara rinci disajikan sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Ada pengaruh Sarana terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Ada pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

4. Ada pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi terhadap kinerja pada guru sertifikasi SMK ekonomi negeri dan swasta Tahun Pelajaran 2013/2014.


(4)

113

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Serifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta di Bandar Lampung Pelajaran 2013/2014”, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.

1. Hendaknya kepatuhan akan tata tertib sekolah selalu optimal untuk meningkatkan aktivitas belajar murid.

2. Hendaknya lingkungan kerja selalu optimal dan kondusif untuk meningkat semangat guru dalam mengajar di kelas.

3. Hendaknya guru memiliki motivasi yang optimal untuk meningkatkan kualitas belajar dikelas.

4. Hendaknya seluruh warga sekolah, yaitu kepala sekolah, guru-guru, staf tata usaha dan juga murid dapat bekerja sama dengan baik untuk memajukan sekolahnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009.Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta . 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Barnawi,Moh Arifin. 2012. Kinerja Guru Profesional. Yogyakarta : Ar-ruzz

media.

Daryanto, HM. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Dimyati,Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Djatmiko, Eko. 2007. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sarana

Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Kota Semarang Tahun 2006/2007. Semarang : STIE Pelita Nusantara Semarang.

Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Jones, James dan Donald L. Walters. 2008. Human Resource Management In Education. Yogyakarta : Q-Media

Kadir. 2010. Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Rosemata Sampurna.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru Jakarta: Rajawali Pers

Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara

Rivai, Veitzal dkk. 2008. Performance Appraisal. Jakarta: Raja Grafindo

Rusman, Tedi. 2011. Aplikasi statistik Penelitian dengan SPSS. Bandar Lampung Sudarmanto, R.Gunawan. 2005. Analis Regresi Linear Ganda dengan SPSS.


(6)

115

Sudjana. 2005. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta. .2010.Stastika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta

Sumetra, Wayan. 2011. Pengaruh Perencanaan Program Kerja Kepala Sekolah, Disiplin Kerja Guru, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Banjit Way Kanan Tahun 2010/2011.(skripsi) FKIP

Universitas Lampung. Bandar Lampung

Susanti. 2010. Pengaruh Pengawasan, Masa Kerja, dan Kompensais Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun

2009/2010.(skripsi) FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung Wahyuni, Tri. 2007. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap

Kinerja Guru Pada SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2005/2006.(skripsi) FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung Wibowo.2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo