BAB II STUDI KEPUSTAKAAN
A. Defenisi Perubahan Sosial
Pada dasarnya banyak pandangan tentang perubahan sosial dengan latar belakang dan sudut pandang yang berbeda-beda yang khususnya membahas
tentang perubahan sosial dalam masyarakat. Oleh karena banyaknya persepsi tentang perubahan social ini maka pengertian atau makna perubahan social pun
mempunyai defenisi yang berbeda-beda. Piotr Sztompka mengatakan perubahan sosial itu dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau
mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem sosial tertentu dalam jangka waktu yang berlainan.
Jadi konsep perubahan sosial mencakup tiga gagasan yakni pertama, adanya perbedaan
1
dalam hal ini suatu keadaan berbeda dengan keadaan lainya yang telah mengalami perubahan. Kedua, terjadi pada waktu yang berbeda,
2
yakni perubahan terjadi bukan dalam satu waktu yang bersamaan namun terjadi dalam
waktu yang berbeda dengan jangka waktu tertentu. Ketiga, di antara keadaan sistem sosial yang sama.
3
Sistem yang dimaksudkan yakni satu kesatuan kompleks, terdiri dari berbagai antarhubungan dan dipisahkan dari lingkungan
sekitarnya oleh batas tertentu. Misalnya pada tingkat makro, keseluruhan masyarakat dunia dapat dibayangkan sebagai sebuah sistem. Pada tingkat
menengah atau mezo, negara bangsa dan seluruh kesatuan politik atau militer pun dapat dipandang sebagai sebuah sistem. Pada tingkat mikro pun, komunitas lokal.
Asosiasi, perusahan, keluarga dapat diperlakukan sebagai sebuah sistem. Begitupula, segmen tertentu dalam masyarakat sepersti aspek ekonomi, politik,
dan budaya Sztompka, mengikuti pakar teori sistem seperti Talcott Parsons. Perubahan itu dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis, tergantung dari
aspek apa hal tersebut dibidik. Sztompka mengatakan kalau sistem sosial itu tidak hanya berdimensi tunggal tetapi adalah gabungan dari segmen-segmen di bawah
ini:
4
1. Unsur-unsur pokok misalnya: jumlah dan jenis individu, serta tindakan
mereka 2.
Hubungan antar unsur-unsur misalnya ikatan sosial loyalitas, ketergantungan, hubungan antar individual dan integrasi.
3. Berfungsinya unsur-unsur di dalam sistem misalnya: peran pekerjaan
yang dimainkan oleh individu atau diperlukannya tidakan tertentu untuk melestarikan ketertiban sosial.
4. Pemeliharaan batas-batas misalnya: kriteria untuk menentukan siapa
saja yang termasuk anggota sistem, syarat penerimaan individu dalam kelompok, prinsip rekrutmen dalam organisasi, dan sebagainya.
5. Subsistem misalnya: jumlah dan jenis seksi, segmen, atau divisi khusus
yang dapat dibedakan. 6.
Lingkungan misalnya: keadaan alam atau lokasi geopolitik.
Terciptanya keseimbangan atau kegoncangan, konsesnsus atau pertikaian berasal dari sifat saling mempengaruhi dari keseluruhan ciri-ciri sistem sosial
yang kompleks itu. Sztompka mengatakan, teori sistem secara tak langsung menyatakan
kemungkinan terjadi perubahan:
5
1. Perubahan komposisi misalnya, migrasi dari satu kelompok ke
kelompok yang lain, menjadi anggota satu kelompok tertentu, penganguran jumlah penduduk karena kelaparan, demobilisasi serakan
sosial, bubarnya suatu kelompok.
2. Perubahan struktur misalnya, terciptanya ketimpangan, kristalisasi
kekuasaan, munculnya ikatan persahabatan, terbentuknya kerja sama antar hubungan kompetitif.
3. Perubahan fungsi misalnya, spesialisasi dan diferensiasi pekerjaan,
hancurnya peran ekonomi keluarga, diterimanya peran yang diindoktrinasikan oleh sekolah atau universitas.
4. Perubahan batas misalnya penggabungan beberapa kelompok, atau
satu kelompok oleh kelompok lain, mengendurnya kriteria keanggotaan
kelompok dan
demokratisasi keanggotaan,
dan penaklukan.
5. Perubahan hubungan antarsubsistem misalnya, penguasaan rezim
politik atas organisasi ekonomi, pengendalian keluarga dan keseluruhan kehidupan privat oleh pemerintah totaliter.
6. Perubahan lingkungan misalnya, kerusakan ekologi, gempa bumi,
munculnya wabah atau virus HIV, lenyapnya sistem bipolar internasional.
Lebih lanjut Sztompka mengutip:
6
Berbicara tentang perubahan, kita membayangkan suatu yang telah terjadi setelah jangka waktu tertentu; kita berurusan
dengan perbedaan keadaan yang diamati antara sebelum dan sesudah jangka waktu tertentu. Untuk dapat menyatakan
perbedaannya, ciri awal unit analisa harus diketahui dengan cermat mesti harus berubah Strasser Randall, 1981: 16.
Wilbert Moore pun mendefenisikan perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur sosial atau bentuk-bentuk interaksi sosial dalam
masyarakat.
7
JL.Gillin dan JP.Gillin juga mengatakan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-
perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.
8
+ ,- - .
. ++ .
Perubahan sosial bukan suatu gejala masyarakat modern tetapi suatu hal yang universal dalam pengalaman hidup manusia.
9
Perubahan sosial adalah perubahan yang menyangkut kehidupan manusia, perubahan tersebut dapat
mencakup nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola perlaku organisasi, susunan lembaga kemasyrakatan, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan
sebagainya.
10
Selo Soemardjan mengatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi terlebih dahulu dalam suatu lembaga masyarakat, yang kemudian
mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat itu. Dalam hal ini berpengaruh dalam nilai-nilai, perilaku dan tindakan serta dalam sistem kemasyarakatan dan
juga aspek-aspek lain yang ada dalam masyarakat.
11
Adapula defenisi lain dari perubahan sosial yakni segala perubahan- perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
12
Berbagai defenisi dalam sosiologi pun terlihat banyak meletakkan jenis perubahan yang berbeda. Namun sebagian besar mereka memandang penting
perubahan structural dalam hubungan, organisasi, dan ikatan antara unsur-unsur dalam masyarakat, yakni:
13
“Perubahan sosial adalah transformasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berpikir dan dalam perilaku pada waktu tertentu Macionis, 1987:
638. Perubahan
sosial adalah
modifikasi atau
transformasi dalam
pengorganisasian masyarakat Persell, 1987: 586.
1 . 02 3 4 5 6
7 - 8 7 8
- 9
7 + 4.:
. 9
. 6 2 -
7 ;
. - 0 -
- -
4- -
=
Perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antarindividu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu Ritzer,
et.al,1987: 560. Perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial,
lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu Farley, 1990: 626.”
Alasan dibalik lebih seringnya penekanan ditujukan pada perubahan structural ketimbang tipe lain adalah karena perubahan structural itu lebih
mengarah kepada perubahan sistem sebagai keseluruhan baik segmen baik itu perilaku, cara berpikir, hubungan sosial individu, organisasi, lembaga sosial,
politik maupun budaya yang ada dalam masyarakat, ketimbang perubahan dalam sistem sosial saja. Struktur social merupakan jenis kerangka pembentukkan
masyarakat dan operasinya. Jika struktur dalam suatu sistem berubah, maka semua unsur lain cenderung berubah.
14
Dan untuk meninjau itu kita tidak bisa hanya melihat dari perubahan struktur dalam sistem hanya dalam saat sekarang.
Dengan berbagai defenisi dan paparan diatas dari berbagai ahli yang dikira mendukung Sztompka, menunjukkan bahwa perubahan sosial memiliki
pemahaman yang luas, yang mencakup seluruh ekspresi tatanan hidup masyarakat atau penekanan kepada agen manusia “individu” dalam berbagai bidang termasuk
nilai dan norma yang ada dalam masyarakat tertentu juga mengalami perubahan. Ekspresi yang dimaksudkan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem sosial
masyarakat, entah dalam tingkat makro ataupun mezo, baik segmen ekonomi, politik, budaya, perusahaan, keluarga, yang saling terkait atau saling
mempengaruhi dan sangat kompleks, sehingga mampu mempengaruhi sebagian atau keseluruhan sistem. Ekspresi yang ada dalam masyarakat juga terpancar
lewat struktur sosial yang ada dalam sistem suatu masyarakat yang dahulu
maupun sekarang menjadi tolak ukur untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu komunitas masyarakat sehingga membawa masyarakat pada
suatu keadaan yang baru.
B. Sumber Perubahan Sosial dalam Masyarakat