Roh dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

12 Yang terpenting adalah Gereja merupakan persekutuan, pertemuan di antara orang-orang percaya, yang mengaku dan berkehendak untuk hidup dari pertolongan Allah melalui Yesus Kristus dan Roh Kudus.

2.3. Roh dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Untuk memahami apa itu Roh Kudus, penulis akan menguraikan arti kata Roh. Penulis menganggap penting, karena inilah yang akan menjadi acuan bagi penulis, dalam memahami karya Roh Kudus. Kata “Roh” di ambil-alih dari kata Arab ruch”, adalah terjemahan dari kata Ibrani “ruach”, dan kata Yunani: π εύ α pneuma. Kata ruach dapat berarti angin, tetapi dapat berarti napas kehidupan, serta kekuatan dari Allah yang menghidupkan, sedangkan pneuma berarti napas, nyawa, jiwa,semangat. 10 Dalam bukunya, Abineno menjelaskan bahwa “ruach” dan “pneuma”, pertama- tama menyatakan gerakan udara yang disebabkan oleh “nafas”, atau dalam arti kiasan yaitu nyawa dan semangat. Roh itu sama dengan nafas Maz 33:6; 135:17, Yes 11:4; 2:24. Roh itu sama dengan nyawa, semangat - sama dengan prinsip hidup, kodrat hidup Kej 7:22; 45:27, Maz 31:6, Yes 42:5. Roh dalam kata Ibrani ruah, sering dihubungkan dengan kata-kata lain, misalnya: ruah hikmat, ruah nasihat, ruah keberanian, ruah kemarahan, ruah keperkasaan Yes 11:22; 19:14 . Kedua, kata ruah dan pneuma selanjutnya menyatakan gerakan udara yang disebabkan oleh angin, karena kedua kata itu dapat diterjemahkan dengan angin: angin sepoi- sepoi, angin kencang, angin rebut, badai, tofan, dan lain-lain Kej 3:8; 15:8,10, Maz 55:9; 78:39, Yes 32:2, 41:16. Dalam Perjanjian Baru, pneuma mempunyai arti yang sama dengan ruah, yaitu 10 JL. Ch. Abineno, Roh Kudus dan PekerjaanNya Jakarta: Bpk. Gunung Mulia, 1982, 12. 13 nafas, nyawa, angin, prinsip hidup, dan lain-lain Luk 1: 46-47; 23:46, Yoh 3:8; 20:22, Kis 2:2-4; 5:5, Yoh 14:16-17, Rom 8:28, 1 Kor 12:8, 2 Tim 1:7, 1 Pet 4:14. 11 Groenen dalam bukunya, menjelaskan bahwa dalam Perjanjian Baru, Roh pneuma memiliki arti yang luas. Roh mempunyai arti antropologik dengan menunjukkan salah satu segi dari manusia, yaitu segi batiniah, dan tak kelihatan, jiwanya, khususnya akal 1 Kor 5:3, Kol 2:5. Roh itu berlawanan dengan badan soma, manusia yang tak kelihatan. Roh juga mempunyai arti psikologik, yaitu sebagi tempat-pusat aktivitas psikologik: pengetahuan, pikiran, kesadaran diri, sikap hati bdk. Luk 1:7, 80, Yoh 13:21, Rom 1:9; 8:16, 1 Kor 2:11; 4:21, 14:4, 16:18, Gal 6:1, Ef 4:23, 1 Pet 3:4. 12 Sehubungan dengan arti kata Roh, terdapat perbedaan antara pandangan alam pikiran Yunani dan pandangan Perjanjian Lama terhadap apa yang disebut roh. Dalam pandangan Yunani, ada perbedaan yang cukup besar mengenai apa sebenarnya Roh pneuma. Roh dipikirkan bersifat jasmani, material. Dalam falsafah Yunani, khususnya pada mazhab Stoa, Roh dianggap zat halus yang meresap pada jagat raya seluruhnya dan merupakan suatu pancaran dari “yang Illahi”. Dengan demikian Roh merupakan sebagian, satu unsur dalam jagat raya jasmaniah, prinsip kehidupan, dan seolah-olah jiwanya. 13 Sedangkan, dalam Perjanjian Lama, Roh tidak dilihat sebagai sebagian dari jagat raya jasmaniah. Roh tidak diperlawankan dengan “materi”, melainkan dengan “basar” 14 . Roh itu adalah yang kekal, memiliki kekuatan, dan illahi. Kata “ roh” juga dipakai untuk menunjukkan kekuatan dan kegiatan Allah di dunia. Dalam Yesaya 63:9- 13 menurut LXX dan Vgl “roh Tuhan” dikatakan bukan malaikat atau bukan 11 Ibid., 13-17. 12 Groenen OFM, Kitab Suci tentang Roh Kudus dan hubungannya dengan Allah Bapa dan Anak Allah Yogyakarta: Kanisius, 1982, 12. 13 Ibid., 13. 14 “ Basar” daging ialah segala sesuatu yang fana, sementara, rapuh, lemah, dan insani 14 pesuruh, melainkan wajah Allah yang tertuju keluar, khususnya kepada umatNya. Dalam pandangan orang Israel dahulu, angin khususnya angin ribut, nafas yang dihubungkan dengan hidup, adalah sesuatu yang misterius dan tidak dapat dipahami, dikuasai oleh manusia. Maka, langsung dihubungkan dengan Allah sendiri. Roh Tuhan dalam Perjanjian Lama selalu menyangkut hubungan dengan dunia atau dengan umat terpilih. Roh Allah merupakan semacam jembatan antara Allah yang melampaui segala sesuatunya transenden dan Allah yang berada dalam imanen dunia dan manusia. 15 Pada masa penulisan Perjanjian Lama, Roh menolong, membantu orang-orang tertentu untuk melakukan hal-hal yang luar biasa, yang bermanfaat bagi orang lain. Karunia diberikan kepada para Nabi, salah satunya kepada Musa serta pembantu-pembantunya Bil 11:17-25, para Raja, diantaranya kepada Saul dan Daud 1 Sam 10:6; 16:13 para Hakim hak- hak 3:10; 11:29; 14:16; 15:14. Sedangkan, Perjanjian Baru tidak tahu lagi akan angin, nafas, dan roh manusia yang bersifat illahi. Karena, Perjanjian Baru yakin bahwa jemaat kristen hidup di zaman keselamatan, yakni zaman Roh kudus. Karunia itu disebut “Roh Kudus” yang dalam bahasa Yunani, pneuma hagion, pneuma to hagiaon, dan dalam bahasa Ibrani, Ruah haqodesh. 16 Berdasarkan penjelasan di atas, menjadi penghantar bagi penulis untuk memahami arti ruach atau pneuma. Dalam bukunya, Abineno menguraikan Kalau Perjanjian Baru berkata-kata tentang Roh Allah, maka yang dimaksudkannya ialah Allah yang bertindak. 17 Dalam kesaksian Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Allah itu adalah ruach, pneuma, atau Roh. Melalui ruach, 15 Groenen OFM, Kitab Suci tentang Roh Kudus, 14-15. 16 Ibid., 17-18. 17 JL. Ch. Abineno, Roh Kudus dan PekerjaanNya, 18. 15 pneumaNya, Allah aktif bekerja. Secara langsung, Allah menunjukkan hakikat yang dimiliki olehNya, yaitu Roh yang tidak kelihatan, namun hidup dan berkuasa.

2.3. 1. Roh Kudus