Metode Penelitian T1 212009013 Full text

30 sebagai pemilik usaha “Sehati”. Beliau merupakan pelaku utama dari inovasi pada penelitian ini. Selain itu dua narasumber yang lain adalah istri dan salah satu karyawan Bapak Eko Susilo yang bernama Bapak Slamet. Mengingat bahwa istri Bapak Eko Susilo mengetahui beberapa seluk beluk mengenai inovasi yang telah dilakukan oleh Bapak Eko Susilo. Untuk karyawan, diputuskan hanya mewawancarai Bapak Slamet, yang merupakan satu-satunya karyawan yang sudah bekerja sejak awal berdirinya usaha sampai saat ini dan menjadi orang kepercayaan Bapak Eko Susilo. Wawancara sudah dicoba untuk dilakukan terhadap karyawan yang lain, namun mereka tidak dapat menjawab setiap pertanyaan wawancara yang ada. Selain memperoleh data dengan pengambilan data primer, juga dilakukan pengambilan data sekunder. Pengambilan data sekunder diperoleh dari artikel-artikel beberapa surat kabar yang pernah mengulas mengenai usaha “Sehati”. Pengambilan data sekunder ini dimaksudkan untuk memperkuat data primer yang telah didapatkan oleh penulis dari narasumber sebelumnya. Di dalam penelitian ini digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Bungin 2010, p.147 berkata bahwa strategi analisis deskriptif kualitatif merupakan sebuah upaya analisis induktif terhadap data penelitian. Strategi yang digunakan adalah lebih awal memperoleh data sebanyak-banyaknya di lapangan dengan mengesampingkan peran teori. Walaupun demikian, bukan berarti teori tidak penting di dalam teknik analisis deskriptif kualitatif ini. Langkah selanjutnya adalah analisis terhadap data. Peran data lebih penting dibandingkan dengan teori, sehingga di dalam analisis ini teori kemudian menyesuaikan dengan temuan penelitian. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Januari 2013 sampai dengan bulan April 2013. Pengambilan data dengan wawancara tidak hanya dilakukan satu kali. 31 Apabila dirasa data yang didapatkan dan dianalisis belum mampu menjawab permasalahan penelitian, maka wawancara dilakukan kembali, apalagi mengingat bahwa narasumber sering tidak berada di tempat. Untuk mendukung keabsahan hasil penelitian kualitatif diperlukan mekanisme tersendiri. Di dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi dengan sumber data Bungin, 2010, p.256. Teknik ini memungkinkan untuk membandingkan data hasil wawancara antara narasumber yang satu dengan narasumber yang lain serta dengan sumber data sekunder. Beberapa pertanyaan yang sama mengenai inovasi Bapak Eko Susilo diajukan kepada Bapak Eko Susilo, istrinya, serta Bapak Slamet sehingga didapatkan data yang sama kebenarannya, supaya hasil penelitian yang dimunculkan pun memiliki tingkat keabsahan yang tinggi.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Gambaran Obyek Penelitian

Profil Usaha Usaha “Sehati” adalah sebuah UKM di kota Salatiga Jawa Tengah, bergerak dalam usaha pembuatan makanan ringan yang terbuat dari bahan baku kacang-kacangan dan berdiri pada tanggal 14 Juni 2006. U saha “Sehati” termasuk ke dalam kriteria usaha kecil. Di dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; sebuah usaha termasuk ke dalam usaha kecil apabila memiliki kekayaan bersih antara Rp 50.000.000,- sampai Rp 500.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, serta memiliki omset tahunan antara Rp 300.000.000,- sampai dengan Rp 2.500.000.000,- http:www.depkop.go.id, 2008. Usaha “Sehati” memiliki kekayaan bersih sebesar Rp 400.000.000,- dan omset tahunan rata- 32 rata sebesar Rp 600.000.000,-. Saa t ini usaha “Sehati” memiliki 11 orang karyawan. Terdapat banyak macam dan variasi produk dari usaha “Sehati”. Jenis dan variasi produk utama dari usaha “Sehati” adalah sebagai berikut: Tabel 2. Jenis dan Variasi Produk Usaha “Sehati” No Produk Varian Tahun Mulai Produksi Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. Kacang Met-dji Kedelai Jazz Kedelai Virgin Serbuk Jus hangat instan - Rasa manis, keju, dan keripik. Rasa bawang, keju, dan vegetarian. Kedelai, kacang hijau, beras merah, dan beras hitam. Kedelai, kacang hijau, beras merah, dan beras hitam. 2006 2008 2008 2010 2012 Kacang goreng dibalut tepung. Kacang kedelai goreng dibalut tepung. Kedelai goreng rendah lemak. Serbuk diseduh untuk minuman. Campuran serbuk dan gula merah organik. Sumber: Bapak Eko Susilo Sepintas tidak ada yang istimewa dari usaha “Sehati”. Namun di balik hal tersebut, usaha “Sehati” memiliki keunggulan berupa inovasi usaha. Inovasi telah dilakukan oleh sang pemilik sejak awal berdirinya usaha. Inovasi usaha yang dilakukan berfokus di dalam inovasi metode produksi, yaitu dengan penciptaan mesin-mesin produksi makanan ringan yang sangat inovatif dan bermanfaat. Nilai lebih dari inovasi ini adalah mesin-mesin produksi yang diciptakan sebagian besar berasal dari mesin-mesin bekas, kemudian dimodifikasi dan disesuaikan secara spesifik sehingga menjadi mesin produksi yang bernilai tinggi dan menunjang produksi usaha “Sehati”. Gambaran Pemilik Usaha Pemilik dari usaha “Sehati” adalah Bapak Eko Susilo. Riwayat dari beliau adalah sebagai berikut: