Gambaran Obyek Penelitian Hasil dan Pembahasan

32 rata sebesar Rp 600.000.000,-. Saa t ini usaha “Sehati” memiliki 11 orang karyawan. Terdapat banyak macam dan variasi produk dari usaha “Sehati”. Jenis dan variasi produk utama dari usaha “Sehati” adalah sebagai berikut: Tabel 2. Jenis dan Variasi Produk Usaha “Sehati” No Produk Varian Tahun Mulai Produksi Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. Kacang Met-dji Kedelai Jazz Kedelai Virgin Serbuk Jus hangat instan - Rasa manis, keju, dan keripik. Rasa bawang, keju, dan vegetarian. Kedelai, kacang hijau, beras merah, dan beras hitam. Kedelai, kacang hijau, beras merah, dan beras hitam. 2006 2008 2008 2010 2012 Kacang goreng dibalut tepung. Kacang kedelai goreng dibalut tepung. Kedelai goreng rendah lemak. Serbuk diseduh untuk minuman. Campuran serbuk dan gula merah organik. Sumber: Bapak Eko Susilo Sepintas tidak ada yang istimewa dari usaha “Sehati”. Namun di balik hal tersebut, usaha “Sehati” memiliki keunggulan berupa inovasi usaha. Inovasi telah dilakukan oleh sang pemilik sejak awal berdirinya usaha. Inovasi usaha yang dilakukan berfokus di dalam inovasi metode produksi, yaitu dengan penciptaan mesin-mesin produksi makanan ringan yang sangat inovatif dan bermanfaat. Nilai lebih dari inovasi ini adalah mesin-mesin produksi yang diciptakan sebagian besar berasal dari mesin-mesin bekas, kemudian dimodifikasi dan disesuaikan secara spesifik sehingga menjadi mesin produksi yang bernilai tinggi dan menunjang produksi usaha “Sehati”. Gambaran Pemilik Usaha Pemilik dari usaha “Sehati” adalah Bapak Eko Susilo. Riwayat dari beliau adalah sebagai berikut: 33 Tabel 3. Riwayat Pemilik Usaha “Sehati” Nama Eko Susilo Lahir 18 Desember 1962 Istri Yustina Sukisworo Anak 1. Abel Jatayu Prakosa 2. David Permadi 3. Serafim Prasetya Riwayat Pendidikan 1. STM Otomotif Leonardo, Klaten 1978-1981. 2. Pendidikan Ahli Teknik Industri Gajah Tunggal PATIGAT 1981-1984. Riwayat Pekerjaan 1. PT.Gajah Tunggal 1984-1994. 2. PT.Sampoerna Percetakan Nusantara 1994- 1996. 3. PT.Mega Rubber Tires 1996-2001. 4. PT. Puhan Indonesia 2001-2006. 5. Mendirikan usaha “Sehati” 2006. Sumber: Bapak Eko Susilo; Kompas, 2 Agustus 2010 Bapak Eko Susilo memulai usaha “Sehati” sejak berumur 44 tahun. Dasar pendidikan serta riwayat pekerjaan beliau sebelumnya tidak berhubungan dengan usaha makanan ringan yang digelutinya sekarang karena beliau memulai usaha “Sehati” dengan terpaksa setelah keluar dari pekerjaan sebelumnya. Keterpaksaan karena desakan ekonomi membuat beliau mengesampingkan dasar pendidikan dan pekerjaan sebelumnya. Tetapi walaupun dengan alasan yang demikian, Bapak Eko Susilo mampu berubah menjadi seorang pengusaha sekaligus inovator sukses. Teknologi Produksi Usaha “Sehati” Hasil inovasi dari pemilik usaha “Sehati” adalah mesin-mesin produksi makanan ringan yang inovatif dan berkualitas. Mesin-mesin hasil inovasi Bapak Eko Susilo adalah sebagai berikut: 1. Mesin peniris minyak. 2. Sensor otomatis pengatur panas minyak goreng. 3. Mesin coating . 4. Mesin penepung Disk Mill . 34 5. Mesin pengupas kulit ari kedelai. 6. Mesin pembersih kotoran kedelai.

4.2 Ciri-ciri Kepribadian Kreatif Pemilik Usaha “Sehati”

Ciri-ciri kepribadian kreatif mampu menjelaskan aspek Person di dalam pendekatan 4P Kreativitas. Terdapat beberapa ciri-ciri pribadi kreatif yang sangat menonjol pada diri Bapak Eko Susilo, yaitu: 1. Selalu mencari hal-hal baru. Bagi Bapak Eko Susilo, mencari hal-hal baru merupakan kesukaannya. Kesukannya ini disalurkan dengan cara selalu meluangkan waktu untuk pergi ke pasar barang-barang bekas. Kesukaan ini telah dilakukannya sejak beberapa tahun yang lalu. Beliau berkata: “Saya tidak tahu kebiasaan ini baik atau tidak, saya dari dulu punya hobi jalan-jalan ke pasar loak untuk lihat-lihat. Ya siapa tahu ada barang bekas termasuk mesin-mesin yang masih bagus. Kan kalau bekas pasti juga harganya jauh lebih murah. Kalau ada yang seperti itu biasanya saya mikir mesin ini bisa dibuat apa ya. Kalau sudah begitu ya saya beli mesinnya itu dan saya utak- atik di rumah.” Hal ini juga ditegaskan oleh istri beliau, bahwa Bapak Eko Susilo memang memiliki hobi mencari mesin-mesin bekas. Dengan cara ini, beliau senantiasa mengasah dirinya untuk mampu berpikir kreatif. Dengan kebiasaan ini, beliau mampu menerka mesin-mesin bekas yang dijual dapat dimodifikasi atau tidak. 2. Melihat masalah sebagai batu loncatan. Bapak Eko Susilo percaya bahwa setiap masalah memiliki hikmahnya masing-masing. Ketika beliau diharuskan keluar dari pekerjaannya, dalam keadaan bingung Bapak Eko Susilo memilih untuk memproduksi kacang telur dengan modal awal Rp 150.000,-. Pilihan 35 usaha ini sangat kontras dengan pekerjaan-pekerjaannya sebelumnya. Beliau hanya yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah yang terbaik baginya. Terbukti bahwa langkah awal memproduksi kacang telur membawanya menjadi seorang pengusaha sekaligus inovator sukses. Istri Bapak Eko Susilo pun memuji beliau: “Bapak itu punya kelebihan, dia selalu pasrah dan berserah kepada Tuhan. Jadi waktu itu Bapak harus keluar dari pekerjaa nnya, terus Bapak bilang bagaimana kalau kita buat kacang telur. Waktu itu saya memang kadang-kadang membuat kacang telur terus dijual untuk sambilan. Bapak yakin bahwa kita berusaha dan Tuhan yang menentukan. Ya saya bersyukur kalau keputusan Bapak membuat kacang telur waktu itu bisa membuat Sehati sampai seperti ini.” 3. Berpikir out of the box atau di luar kebiasaan. Bapak Eko Susilo mampu berpikir out of the box sehingga mampu memikirkan solusi-solusi yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Selain itu hasil pemikirannya juga simpel dan praktis. Contoh yang sangat nyata adalah ketika beliau menciptakan mesin peniris minyak. Belum ada yang dapat berpikir bahwa spinner pengering mesin cuci juga dapat digunakan untuk membuang minyak yang ada di dalam kacang telur. Pemikirannya sederhana, dengan adanya gaya sentrifugal atau putaran spinner , minyak yang ada di dalam kacang telur akan terpental keluar. Namun yang menarik adalah pada awalnya kreativitas beliau pun diragukan istrinya sendiri, seperti yang dikatakan beliau: “Waktu saya punya ide spinner mesin cuci buat meniriskan kacang telur, saya langsung coba -coba pakai mesin cuci punya istri saya. Waktu itu saya takut ketahuan makanya saya coba waktu malam hari. Eh tidak tahunya saya ketahuan karena bunyi mesin cucinya keras sekali sampai „glodak glodak glodak‟. Ya dia akhirnya bangun dan memarahi saya. Dia bilang