Laporan Keuangan Pemerintah TELAAH TEORITIS

1595 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 3 rd Economics Business Research Festival 13 November 2014 Penelitan seperti yang dilakukan oleh Kober, dkk 2010 dan Deaconu,dkk 2011 sampai saat ini belum ada di Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan agar diketahui persepsi pengguna di Indonesia mengenai karakteristik kualitatif utama dari berbagai laporan keuangan Pemerintah yang baru yaitu usefulness dan understandability. Ada banyak pihak yang terkait dengan laporan keuangan sektor pemerintah. Salah satunya adalah akademisi selaku pengguna laporan keuangan eksternal sekaligus sebagai ahli. Akademisi perlu digali pandangannya karena beberapa alasan. yaitu akademisi adalah kelompok masyarakat yang berpendidikan baik dan berpikiran kritis, akademisi memiliki kapasitas intelektual untuk mengomentari perkembangan dalam masyarakat serta akademisi merupakan kelompok masyarakat yang berperan penting dalam pengembangan dan penyebarluasan praktik akuntansi dan pelaporan keuangan yang baru dalam suatu masyarakat, khususnya akademisi dalam bidang akuntansi. Akademisi dalam penelitian ini adalah akademisi yang bekerja di Universitas Kristen Satya Wacana dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “AMA” Salatiga. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai persepsi akademisi terhadap decision usefulness dan understandability laporan keuangan yang disajikan Pemkot Salatiga.

1. TELAAH TEORITIS

2.1 Laporan Keuangan Pemerintah

Laporan keuangan pemerintah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24, 2005. Menurut PP No. 71 2010, pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan: 1. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah; 2. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah; 3. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi; 4. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya; 5. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kas nya; 6. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintah; 7. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dan mendanai aktivitasnya 1596 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 3 rd Economics Business Research Festival 13 November 2014 Komponen laporan keuangan menurut PP No. 71 Tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. Laporan Realisasi Aggaran LRA Laporan Realisasi Anggaran LRA mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusatdaerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBNAPBD dengan menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusatdaerah dalam satu periode pelaporan. Struktur Laporan Realisasi Anggaran LRA menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplusdefisit, pembiayaan, dan sisa lebihkurang pembiayaan anggaran SiLPASiKPA. 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih Laporan perubahan saldo anggaran lebih menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos saldo anggaran lebih awal, penggunaan saldo anggaran lebih, sisa lebihkurang pembiayaan anggaran tahun berjalan, koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya, lain-lain, dan saldo anggaran lebih akhir. 3. Neraca Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. 4. Laporan Operasional LO Laporan operasional ini bermanfaat untuk menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan, dan penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. Struktur laporan keuangan terdiri dari pendapatan operasional, beban, surplusdefisit dari operasi, kegiatan non operasional, surplusdefisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplusdefisit laporan operasi. 5. Laporan Arus Kas LAK Laporan arus kas merupakan bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris penerimaan atau pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 6. Laporan Perubahan Ekuitas LPE Laporan perubahan ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya ekuitas awal, surplusdefisit laporan operasional, koreksi-koreksi yang langsung menambahmengurangi ekuitas, dan ekuitas akhir. 7. Catatan Atas Laporan Keuangan CaLK Catatan atas Laporan Keuangan CaLK adalah bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. CaLK ditujukan agar laporan keuangan dapat dipahami dan dibandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya. 1597 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 3 rd Economics Business Research Festival 13 November 2014

2.2 Usefulness dan Understandability Laporan keuangan bagi para