Identifikasi dan Batasan Masalah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sampel, dana objek penelitian. Keempat, definisi operasional variabel, dan teknik analisis data. Bab IV : Ini merupakan inti dari penelitian, yaitu membahas tentang interpretasi terhadap hasil pengolahan data dengan dasar teori, hasil peneliti lain, dan selanjutnya menganalisa Pengaruh Solvabilitas Dana Tabarru’ dan Dana Solvabilitas Dana Perusahaaan Terhadap Tingkat Efisiensi Indusri Asuransi Jiwa Syariah Di Indonesia ”. Bab V : Penutup dari penelitian yang telah dilakukan, yang memaparkan kesimpulan dan saran yang dapat ditarik dari analisis sebelumnya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Asuransi Jiwa Syariah

1. Pengertian Asuransi Jiwa Syariah Kata Asuransi berasal dari bahasa Belanda yaitu assurantie, yang dalam hukum Belanda disebut verzekering. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut insurance. Kata tersebut kemudian disalin dalam bahasa Indonesia dengan kata pertanggungan. 1 Dari peristilahan assurantie kemudian timbul istilah assuradeur bagi penanggung dan geassureerde bagi tertanggung. 2 Dalam bahasa Arab asuransi digunakan istilah alta’min نيمأتلا diderivasi dari kata al-amnu نمأا, yaitu keamanan lawan kata dari alkhuf فوخلا, ketakutan, yakni ketenangan, ketentraman, dan keyakinan hati. Menurut al-Ragib al-I ṣbahaniy bahwa asal dari al-amnu نمأا adalah ketentraman jiwa dan hilangnya kekhawatiran. 3 Penanggungnya disebut dengan Mu’ammin, dan tertanggung disebut dengan Mu’amman lahu atau sering disebut Musta’min. Definisi resmi asuransi disebutkan dalam pasal 246 KUH Dagang, yang berbunyi; 1 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syari’ah, Jakarta: Gema Insani ,2004, 26. 2 Ali Yafie, Asuransi Dalam Pandangan Syari’at Islam, Bandung: Mizan, 1994, 205- 206. 3 Mu ḥammad al-Zuḥayliy, Mawsū’ah Qaḍāyā Islāmiyyah Mu’āṣirah, Juz 3 Damaskus: Dār al-Maktabiy, 2009, 637.