W = lebar sungai m D = kedalaman sungai m
Q
s
= muatan sedimen kgs
II.2.6. Metode Einstein
Einstein 1950 mengawali pendekatan langsung dalam penentuan beban material dasar dengan menjumlahkan beban dasar dan beban melayang. Ia juga
termasuk salah satu orang pertama yang memperkenalkan ide dari tegangan geser efektip. Tegangan geser total dipertimbangkan terdiri dari dua bagian: tegangan geser
yang berkaitan kekasaran butiran �’ dan tegangan geser yang berhubungan dengan
tegangan geser akibat pembentukan dasar saluran form shear stress �”.
� = �’+�”
Tegangan geser butiran adalah efektip untuk membawa sedimen merupakan tegangan geser yang menghasilkan kecepatan rata-rata bila semua perlawanan
resistances disebabkan kekasaran geseran. Dengan harga-harga yang diketahui dari kecepatan dan radius hidraulik atau kedalaman pada kasus ratio lebar-kedalaman
yang besar, tegangan geser efektip dapat dihitung langsung dari persamaan kecepatan yang dipilih dan parameter geseran butiran. Ide ini telah dipakai dari awalnya pada
hampir semua hubungan transport sedimen, kecuali untuk metode yang langsung didasarkan pada kecepatan atau kedalaman dan kecepatan. Metode Einstein masih
dipandang sebagai petunjuk dari segi pandangan teoritis. Metode ini memperkenalkan beberapa konsep dasar dalam transportasi sedimen yang keudian dimodifikasi atau
disederhanakan oleh lainnya untuk perhitungan transportasi sedimen walaupun
Universitas Sumatera Utara
prosedur dasar difusinya kompleks serta beberapa ketidakpastian dalam penentuan koefisien Julien, 1995; Yang, 1996.
II.3. Dampak Erosi dan Sedimentasi II.3.1. Pengaruh Erosi
Seperti yang telah diuraikan, erosi dan sedimentasi yang diakibatkan oleh pergerakan air daerah dengan curah hujan tinggi meliputi beberapa proses. Terutama
meliputi proses pelepasan, penghanyutanpengangkutan dan pengendapan daripada partikel-partikel tanah yang terjadi akibat tumbukan percikan air hujan dan aliran
permukaan. Air hanya akan mengalir dipermukaan tanah apabila jumlah air hujan lebih
besar daripada kemampuan tanah untuk menginfiltrasi air ke lapisan yang lebih dalam. Dengan menurunnya porositas tanah, karena sebagian pori-pori tertutup oleh
partikel tanah yang halus, maka laju infiltrasi akan semakin berkurang, akibatnya aliran air dipermukaan akan semakin bertambah banyak. Aliran air di permukaan
mempunyai peranan yang penting. Lebih banyak air yang mengalir di permukaan tanah maka lebih banyak tanah yang terkikis dan terangkut banjir yang dilanjutkan
terus ke sungai untuk akhirnya diendapkan. Lebih lanjut tetesan air hujan ini dapat menimbulkan pembentukan lapisan tanah keras pada lapisan permukaan. Akibatnya
dapat menyetop sama sekali laju infiltrasi sehingga aliran permukaan semakin berlimpah.
Dari uraian ini jelas bahwa pengaruh erosi ini dapat menimbulkan kemerosotan kesuburan fisik dari tanah.
II.3.2. Pengaruh Sedimentasi
Universitas Sumatera Utara