Erosi tidak hanya berpengaruh negative pada lahan dimana terjadi erosi, tetapi juga di daerah hilirnya dimana material sedimen diendapkan. Banyak bangunan-
bangunan sipil di daerah hilir akan terganggu, saluran-saluran, jalur navigasi air akan mengalami pengendapan sedimen. Disamping itu kandungan sedimen yang tinggi
pada air sungai juga akan merugikan pada penyediaan air bersih. Salah satu keuntungan yang dapat diperoleh dari pengendapan sedimen barangkali adalah
penyuburan tanah jika sumber sedimen berasal dari tanah yang subur.
II.4. Morfologi Sungai
Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari sifat, jenis dan perilaku sungai dengan semua aspek perubahannya dalam dimensi ruang dan waktu. Gejala
morfologi yang mempengaruhi sungai adalah : 1.
Keadaan daerah aliran sungai, yang meliputi unsure topografi, vegetasi, geologi tanah dan penggunaan tanah yang berpengaruh terhadap koefisien
rembesan pengaliran, sifat curah hujan serta keadaan hidrologi. 2.
Hidrologi di palung sungai. 3.
Material dasar saluran, tebing serta berubahnya alur aliran. 4.
Aktivitas manusia diantaranya:
Dibangunnya prasarana air
Pengambilan material dasar sungai, tebing sungai dan bantaran sungai.
Pembuangan material dan sampah ke sungai.
II.5. Geometri dan Geoteknik Sungai
Bentuk sungai dapat dibedakan berdasarkan :
Universitas Sumatera Utara
1. Topografi sungai meliputi bagian hulu dan hilir sungai dan sungai transisi.
Parameter yang menentukan adalah kemiringan dasar saluran, yang dipengaruhi oleh jenis butiran material dasar dan kekasaran dasar sungai.
2. Lapisan dasar sungai yang meliputi :
a. Sungai dengan dasar yang mudah tergerus.
b. Sungai dengan dasar yang tidak mudah tergerus.
c. Sungai dengan dasar yang mudah tergerus tetapi terlindung oleh material
sungai lain yang mudah bergerak. d.
Sungai dengan lapisan dasar mudah tergerus dan di atasnya terdiri dari perpaduan antara material itu sendiri dengan muatan dasar lepas.
e. Sungai dengan dasar saliran terdiri dari lapisan alluvial tergerus dengan
kedalaman cukup besar. 3.
Jenis sungai dengan dasar batuan gelinding, berpasir, berlempung dan lain- lainnya.
4. Kemiringan dasar saluran yang meliputi sungai dengan kemiringan curam,
landai dan bertangga. 5.
Bentuk melintang sungai. 6.
Pembentukan dasar sungai. 7.
Jenis angkutan sedimen dan angkutan materialnya. 8.
Pola aliran sungai yang meliputi : a.
Dendritik Pola ini terjadi pada daerah berbatuan sejenis dengan penyebaran yang
luas. Misalnya suatu daerah yang ditutupi oleh endapan sedimen yang meliputi daerah yang luas dan umumnya endapan itu terletak pada suatu
bidang horizontal.
Universitas Sumatera Utara
b. Radial
Biasanya pola radial dijumpai pada lereng gunung api daerah topografi berbentuk kubah.
c. Rectangular
Terdapat di daerah yang batuannya mengalami retakan-retakan. Misalnya batuan jenis limestone.
9. Tinjauan daerah aliran sungai yang meliputi :
a. Sungai lurus
Terjadi bukan karena alam tetapi dikarenakan ole perbaikan aliran sungai oleh manusia dan disengaja dibuat lurus.
b. Sungai berliku
Terjadi secara alamiah, sangat sering ditemui dan mempunyai cirri dengan arus yang berupa kurva yang dihubungkan dengan bagian alur sungai yang
lurus. c.
Sungai berjalin Terjadi karena fenomena sungai, sungai ini terdiri dari alur yang
dipisahkan oleh pulau ataupun tebing kemudian bersatu kembali di bagian hilirnya.
Topografi sungai termasuk diantaranya adalah kemiringan dasar sungai, alur sungai, geometri permukaan, daya erosi sungai, dan kesemuanya berpengaruh
terhadap laju debit sungai dan angkutan sedimen. Hal ini dapat merubah bentuk alur sungai dan kemiringan dasar sungai. Geometri permukaan mempengaruhi alur sungai,
kedalaman sungai dan angkutan sedimen sungai.
Tabel 2.2. Metode Perhitungan dan Karakteristiknya
Universitas Sumatera Utara
METODE PARAMETER PERHITUNGAN
Yang’s -
Temperatur air -
Kecepatan jatuh sedimen -
� adalah fall velocity -
Konsentrasi sedimen
METODE PARAMETER PERHITUNGAN
Engelund and Hansen -
Koefisien 0.05 -
Parameter q
s
- Tegangan geser �
- Lebar sungai
METODE PARAMETER PERHITUNGAN
She and Hung’s -
Parameter Y -
� adalah fall velocity -
Konsentrasi sedimen
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI DAN DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III.1. Metodologi Penelitian
Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan, meliputi:
Inventarisasi data penampang memanjang sungai pada daerah yang disurvey.
Inventarisasi data penampang melintang sungai pada daerah yang disurvey.
Melakukan survey ke lapangan untuk mengambil sampel sedimen yang dibutuhkan.
Perhitungan kemiringan dasar sungai.
Perhitungan kedalaman sungai.
Perhitungan transportasi sedimen.
Perhitungan muatan sedimen yang dihasilkan.
Mulai
Perumusan Masalah
Universitas Sumatera Utara