SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBUKAAN CABANG BARU BIRO PERJALANAN WISATA PADA SURYA WISATA PEKALONGAN DENGAN METODE AHP.
LAPORAN TUGAS AKHIR
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBUKAAN CABANG BIRO PERJALANAN
WISATA PADA SURYA WISATA DI KAB. PEKALONGAN
Novandhani
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131
Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165
E-mail : dhanijameela27@gmail.com
ABSTRAK
Beberapa tahun yang telah berjalan nampak aktivitas wisata dari masyarakat. Dari tahun ke
tahun persentase permintaan jasa perjalanan wisata di Surya Wisata, jumlahnya stagnan, hal ini
disebabkan beberapa hal diantaranya belum adanya cabang yang dimiliki oleh Surya Wisata,
sehingga masyarakat terlalu sulit untuk menjangkau. Selain itu kemungkinan adanya kompetitor
biro perjalanan wisata lainnya yang sudah berdiri di beberapa kota. Untuk menentukan
pengembangan pembukaan biro perjalanan baru mestinya tidak didasarkan hanya pada jumlah
masyarakat yang ada. Karena untuk pembukaan biro perjalanan wisata baru perlu adanya
kriteria-kriteria yang bisa dijadikan rujukan mengenai lokasi mana yang sesuai, kriteria yang
mungkin dibutuhkan antara lain jumlah penduduk, mata pencaharian, skala wisatawan setiap
daerah pada waktu tertentu, kompetitor biro perjalanan wisata lainnya. Dari uraian
permasalahan dapat dirumuskan bagaimana rancang bangun sistem pendukung keputusan untuk
membantu pembukaan biro perjalanan wisata baru pada Surya Wisata supaya permintaan
wisata dari masyarakat meningkat dan mudah dijangkau. Diperlukan Sistem Pendukung
Keputusan yang akan membantu memberikan keputusan mengenai lokasi mana yang cocok
untuk pembukaan biro perjalanan wisata baru. Dalam penentuan lokasi yang cocok perlu
perbandingan pada setiap variabel diatas terhadap setiap alternative pilihan lokasi yang ada
dengan metode Analytical Hierarchy Process maka dihasilkan peringkat atau rangking dari
setiap alternatif sesuai dengan kriteria yang di tentukan.
Kata Kunci : Sistem, Pendukung, Keputusan, Pembukaan Cabang, Biro, Perjalanan
sulit
I.
pembukaan biro perjalanan baru mestinya
lebih luas. Fungsi bantu yang lebih luas itu
tidak
diantarnya sebabagi alat bantu pengambilan
jumlah
ada.
Karena
untuk
dijadikan rujukan mengenai lokasi mana
telah mengalami perhitungan yang matang
yang
pula dari orang yang berkompeten untuk
sesuai,
kriteria
yang
mungkin
dibutuhkan antara lain jumlah penduduk,
untuk
mata pencaharian, skala wisata pada periode
menghasilkan output wacana pengambilan
tertentu, kompetitor biro perjalanan wisata
keputusan.
lainnya. Perlu perbandingan pada setiap
Pada arah pengembangan teknologi
variabel diatas terhadap setiap alternative
informasi, Surya Wisata merasa perlu
pilihan lokasi yang ada. Lokasi yang akan
memanfaatkan teknologi informasi untuk
meningkatkan
pada
perlu adanya kriteria-kriteria yang bisa
Hasil sebuah penunjang keputusan tentunya
guna
yang
hanya
pembukaan biro perjalanan wisata baru
jembatan komunikasi user dan komputer.
wisata
didasarkan
masyarakat
keputusan melalui program aplikasi sebagai
cabang
biro
Untuk menentukan pengembangan
merambah ke fungsi bantu komputer yang
pengembangan
kompetitor
itu
di beberapa kota.
sebagai fungsi hitung dan pengetikan, telah
diprogramkan
adanya
Selain
perjalanan wisata lainnya yang sudah berdiri
Pengembangan fungsi komputer selain
melakukan
menjangkau.
kemungkinan
PENDAHULUAN
selanjutnya
untuk
dijadikan rujukan dalam tugas akhir ini
biro
adalah Pekalongan Utara, Pekalongan Timur
pelayanan
dan Pekalongan Barat.
kepada masyarakat. Selama ini Surya Wisata
Dari permasalahan diatas diperlukan
hanya memiliki satu kantor biro perjalanan
suatu sistem pendukung keputusan yang
saja. Surya Wisata merasa perlu membuka
mampu menghimpun beberapa kriteria yang
cabang lain guna mempermudah permintaan
ada untuk kemudian dilakukan pembobotan
jasa wisata dari masyarakat.
dari masing-masing kriteria, selanjutnya dari
Masalah yang dialami oleh Surya
data yang telah diolah akan diperoleh hasil
Wisata adalah permintaan jasa perjalanan
rangking lokasi mana saja yang menjadi
wisata di Surya Wisata, jumlahnya stagnan,
prioritas pengembangan biro perjalanan
hal ini disebabkan beberapa hal diantaranya
wisata. Metode yang digunakan adalah
belum adanya cabang yang dimiliki oleh
Analytical Hierarchy Process.
Surya Wisata, sehingga masyarakat terlalu
2
fasilitas perjalanan atas layanan terhadap
Maka dari itu penulisan tugas akhir ini
diambil
Keputusan
judul
“Sistem
Pembukaan
orang yang melakukan perjalanan.
Pendukung
Cabang
Biro
Sistem Pendukung Keputusan (Decission
Perjalanan Wisata Pada Surya Wisata Di
Support System)
Kab. Pekalongan”.
Menurut Para Ahli:
a.Man dan Watson: Sistem Pendukung
II. TINJAUAN PUSTAKA
Keputusan
Biro Perjalanan
interaktif,
Usaha biro perjalanan di Indonesia meliputi
merupakan
yang
suatu
membantu
sistem
pengambil
keputusan melalui penggunaan data dan
dua bidang, antara lain:[1]
model-model keputusan untuk memecahkan
1.
Biro Perjalanan Umum
masalah-masalah
Merupakan perusahaan perjalanan yang
terstruktur dan tidak terstruktur.
yang
sifatnya
semi
dapat melakukan kegiatan usaha.
b. Maryan Alavi dan H. Albert Napier :
2.
Agen Perjalanan
Suatu kumpulan prosedur pemrosesan data
Merupakan perusahaan perjalanan yang
dan
usahanya hanya melayani
informasi
pengunaan
yang
model
berorientasi
untuk
pada
menghasilkan
perusahaan penerbangan, hotel, biro
berbagai jawaban yang dapat membantu
perjalanan umum.
manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sebuah biro perjalanan merupakan
Sistem ini harus sederhana, mudah dan
adaptif.
perusahaan kecil dengan beberapa
karyawan, tetapi dapat juga sebagai
c. Little : Sistem Pendukung Keputusan
perusahaan dengan ratusan bahkan ribuan
adalah suatu sistem informasi berbasis
karyawan.
Secara umum perusahaan perjalanan
komputer
yang
menghasilkan
alternatif
keputusan
untuk
dalam
menangani
berbagai
membantu
merupakan perusahaan yang memiliki tujuan
manajemen
mengusahakan dan mengurus perjalanan
permasalahan yang terstruktur ataupun tidak
seseorang dengan segala kebutuhan dari
terstruktur dengan menggunakan data dan
perjalanan itu, baik darat, laut, udara serta
model.
mendapat imbalan dari perusahaan penyedia
3
berbagai
3. Penentuan prioritas
Dari definisi-definisi diatas maka dapat
Untuk setiap kriteria dan alternatif,
ditarik kesimpulan bahwa Sistem Penunjang
Keputusan
adalah
berbasis/berbantuan
ditujukan
untuk
suatu
sistem
komputer
membantu
yang
perlu dilakukan perbandingan berpasangan
yang
(pairwise
comparisons).
Nilai-nilai
perbandingan relatif kemudian diolah untuk
pengambil
keputusan dalam memanfaatkan data dan
menentukan
model tertentu untuk memecahkan berbagai
seluruh
persoalan yang semi terstruktur dan tidak
pertimbangan
terstruktur.
berpasangan disintesis untuk memperoleh
dasarnya
langkah-langkah
kemudian lakukan normalisasi matriks.
4. Konsistensi Logis
2. Penilaian kriteria dan alternative
dinilai
tahapan-
b. Hitung jumlah nilai dari setiap baris,
dihadapi.
alternatif
melalui
berpasangan.
1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang
dan
perbandingan
a. Kuadratkan matriks hasil perbandingan
dalam
metode AHP meliputi : [3]
Kriteria
Pertimbangan-
terhadap
prioritas
dari
tahapan berikut:
(AHP)
Pada
alternative
alternatif.
keseluruhan
Metode Analytic Hierarchy Process
peringkat
Semua elemen dikelompokkan secara logis
melalui
dan diperingatkan secara konsisten sesuai
perbandingan berpasangan. Uuntuk berbagai
dengan suatu kriteria yang logis. Matriks
persoalan, skala 1 sampai 9 merupakan skala
bobot yang diperoleh dari hasil
terbaik dalam mengekspresikan pendapat.
perbandingan secara berpasangan tersebut
Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari
harus mempunyai hubungan kardinal dan
skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada
ordinal.
Tabel 1:
Tabel 2.1 : Tabel Skala Saaty
Pengembangan Sistem (Developing
System)
Proses pengembangan sistem
yang
dipakai adalah Waterfall. Model pendekatan
ini dilakukan secara rinci dan direncanakan
dengan baik. Tahapan yang dilakukan dalam
pendekatan Waterfall.[4]
4
1. Spesifikasi
Kebutuhan
(Requirment
III METODE PENELITIAN
Spesification)
Objek Penelitian
Merupakan tahap awal dilakukan dengan
cara
mengidentifikasi
Dalam menyusun Tugas Akhir ini
analisa
penelitian dilakukan pada sistem pendukung
permasalahan.
keputusan pembukaan cabang baru biro
2. Desain Arsitektur (Architectural Design)
wisata pada Surya Wisata yang beralamat di
Merupakan tahap perancangan sistem,
Jl.Mandudorejo No.78 Kajen Pekalongan.
untuk meningkatkan sistem
Jenis dan Sumber Data
lama.
1. Jenis Data
3. Pengkodean (Coding)
Merupakan
pengaplikasian
Jenis Data Yang digunakan adalah :
rancangan
1. Data Kualitatif
sistem ke dalam bahasa pemrograman.
Data yang tidak dinyatakan dalam
4. Integrasi dan Pengujian (Integrasi and
angka seperti :
Testing)
a. data kriteria pembukaan biro
Merupakan tahap penggabungan materi
wisata baru.
sistem lama dengan aplikasi baru yang
b. data alternatif area (area yang
dihasilkan.
akan dipilih)
2.
5. Pelatihan dan Implementasi (Training
Data Kuantitatif
Data yang dinyatakan dalam angka,
and Implementation)
seperti :
Merupakan tahap pemasangan aplikasi ke
a. data permintaan wisata tahun
obyek yang memerlukan
2008
6. Operasi dan Pemeliharaan (Operation
b. data permintaan
and Maintenance)
sistem
tahun
2009
Merupakan tahap perawatan sistem guna
pengembangan
wisata
c. data permintaan
yang
wisata tahun
2010
berkelanjutan.
d. data permintaan
2011
5
wisata tahun
a.
2. Sumber Data
Wawancara ( Interview )
Wawancara
1. Data Primer
yaitu
teknik
Data yang diperoleh secara langsung
pengumpulan data dengan tanya jawab
melalui proses pengamatan dan sumber yang
secara langsung atau tatap muka dengan
bersangkutan secara langsung yaitu Surya
pemberi data atau dengan pihak yang
Wisata dan Kecamatan di Kota Pekalongan.
berwenang,
Data yang digunakan penulis sebagai data
dihadapi,
primer diperoleh berdasarkan sumber yang
decription, sistem pendukung keputusan
bersangkutan secara langsung di Surya
pembukaan biro wisata baru dan lain –
Wisata dan Kecamatan di Kota Pekalongan.
lain. Wawancara ini dimaksudkan agar
2. Data Sekunder
data yang diperoleh lebih lengkap dan
Data
yang
diperoleh
mengenai masalah yang
struktur
organisasi,
job
jelas. Hasil wawancara diantaranya :
dengan
mengumpulkan teori atau bahan yang ada
1.
Data Area biro wisata baru.
hubungannya dengan permasalahan yang
2.
Jumlah biro wisata yang menjadi
cabang.
diteliti, Seperti : daftar pustaka, literature
3.
dan media yang berhubungan dengan Sistem
Pendukung
Keputusan
pembukaan
Penduduk
dari
masing-
masing area
biro
4.
wisata. Data tersebut didapatkan dengan
Mata Pencaharian Masyarakat dari
masing-masing area
cara mencari literature di Perpustakaan dan
5.
browsing di internet.
Skala wisata setiap area, apakah
setiap tahun cenderung naik atau
Metode Pengumpulan Data
turun.
Metode pengumpulan data yang
6.
digunakan dalam penulisan laporan tugas
Jumlah Kompetitor usaha jasa wisata
yang ada pada setiap area.
akhir ini:
1.
Jumlah
Studi Lapangan ( Field Research
Method )
Studi
Lapangan
b.
yaitu
Pengamatan ( Observasi )
Observasi
suatu
adalah
pengamatan
pengamatan langsung pada Surya Wisata
langsung suatu kegiatan yang sedang
dan Kecamatan di Kota Pekalongan
dilakukan. Pada waktu observasi peneliti
untuk mendapatkan data – data yang
dapat ikut berpartisipasi atau hanya
diperlukan, antara lain :
mengamati saja orang – orang yang
6
sedang melakukan kegiatan tertentu yang
sedang
diobservasi.
Hasil
IV.
observasi
ANALISIS DAN
PERANCANGAN SISTEM
diantaranya :
Context Diagram
1. Urut-urutan proses pembukaan
area baru
2. Aktivitas survey area yang
dilakukan
2.
Studi Pustaka ( Library Research
Method )
Studi
metode
pustaka
yang
mengumpulkan
digunakan
data
Decomposisi Diagram
merupakan
dengan
untuk
cara
mencari sumber dari buku atau studi
literature terhadap data – data yang
berkaitan dengan materi penelitian yang
merupakan
pengembangan
tahapan
sistem
inti
ini
dari
adalah
analisis sistem, desain sistem, dan
Data Flow Diagram
implementasi sistem.
7
Entity Relationship Diagram
Saran-Saran
Agar penerapan sistem dapat berjalan
dengan baik, maka pihak pengelola sistem
perlu mempersiapkan :
1.
Segera diadakan perubahan ke sistem
pendukung keputusan yang benar-benar
akan membantu proses pengembangan
area perumahan.
V. PENUTUP
2.
Kesimpulan
bab
IV
maka
dapat
VI.
Abdul Kadir, “Visual Basic 6.0”, Andi
Offset, Yogyakarta, 2007
dalam mendukung keputusan mengenai
[2]Jogiyanto Hartono,
“Analisis dan
Desain Sistem Informasi, Andi Offset” ,
Yogyakarta, 2005
pengembangan area biro perjalan wisata
baru dengan memperhatikan kriteria-kriteria
yang akan amempengaruhi hasil akhir
prioritas yaitu jumlah wisatawan,
[3] Roger Pressman, “Rekayasa Perangkat
Lunak”, Andi Offset, 2009
mata
pencaharian, skala wisatawan setiap daerah
waktu
tertentu,
kompetitor
biro
perjalanan wisata lainnya. Sedangkan area
yang menjadi sample dalam perhitungan
adalah Pekalongan Utara, Pekalongan Barat
dan Pekalongan Timur
Hasil dari perhitungan AHP tidak bisa
dijadikan keputusan yang sepenuhnya, tetapi
sebagai
Keputusan
alat
DAFTAR PUSTAKA
[ 1]
Metode AHP digunakan sebagai pilihan
hanya
pengembangan
sistem online.
diambil
kesimpulan sebagai berikut
pada
alternative
maka aplikasi dapat dikembangkan ke
Dari hasil uraian pada bab I sampai
dengan
Sebagai
bantu
sepenuhnya
pendukung.
sepenuhnya
dilakukan oleh pimpinan biro perjalanan
wisata
8
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBUKAAN CABANG BIRO PERJALANAN
WISATA PADA SURYA WISATA DI KAB. PEKALONGAN
Novandhani
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131
Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165
E-mail : dhanijameela27@gmail.com
ABSTRAK
Beberapa tahun yang telah berjalan nampak aktivitas wisata dari masyarakat. Dari tahun ke
tahun persentase permintaan jasa perjalanan wisata di Surya Wisata, jumlahnya stagnan, hal ini
disebabkan beberapa hal diantaranya belum adanya cabang yang dimiliki oleh Surya Wisata,
sehingga masyarakat terlalu sulit untuk menjangkau. Selain itu kemungkinan adanya kompetitor
biro perjalanan wisata lainnya yang sudah berdiri di beberapa kota. Untuk menentukan
pengembangan pembukaan biro perjalanan baru mestinya tidak didasarkan hanya pada jumlah
masyarakat yang ada. Karena untuk pembukaan biro perjalanan wisata baru perlu adanya
kriteria-kriteria yang bisa dijadikan rujukan mengenai lokasi mana yang sesuai, kriteria yang
mungkin dibutuhkan antara lain jumlah penduduk, mata pencaharian, skala wisatawan setiap
daerah pada waktu tertentu, kompetitor biro perjalanan wisata lainnya. Dari uraian
permasalahan dapat dirumuskan bagaimana rancang bangun sistem pendukung keputusan untuk
membantu pembukaan biro perjalanan wisata baru pada Surya Wisata supaya permintaan
wisata dari masyarakat meningkat dan mudah dijangkau. Diperlukan Sistem Pendukung
Keputusan yang akan membantu memberikan keputusan mengenai lokasi mana yang cocok
untuk pembukaan biro perjalanan wisata baru. Dalam penentuan lokasi yang cocok perlu
perbandingan pada setiap variabel diatas terhadap setiap alternative pilihan lokasi yang ada
dengan metode Analytical Hierarchy Process maka dihasilkan peringkat atau rangking dari
setiap alternatif sesuai dengan kriteria yang di tentukan.
Kata Kunci : Sistem, Pendukung, Keputusan, Pembukaan Cabang, Biro, Perjalanan
sulit
I.
pembukaan biro perjalanan baru mestinya
lebih luas. Fungsi bantu yang lebih luas itu
tidak
diantarnya sebabagi alat bantu pengambilan
jumlah
ada.
Karena
untuk
dijadikan rujukan mengenai lokasi mana
telah mengalami perhitungan yang matang
yang
pula dari orang yang berkompeten untuk
sesuai,
kriteria
yang
mungkin
dibutuhkan antara lain jumlah penduduk,
untuk
mata pencaharian, skala wisata pada periode
menghasilkan output wacana pengambilan
tertentu, kompetitor biro perjalanan wisata
keputusan.
lainnya. Perlu perbandingan pada setiap
Pada arah pengembangan teknologi
variabel diatas terhadap setiap alternative
informasi, Surya Wisata merasa perlu
pilihan lokasi yang ada. Lokasi yang akan
memanfaatkan teknologi informasi untuk
meningkatkan
pada
perlu adanya kriteria-kriteria yang bisa
Hasil sebuah penunjang keputusan tentunya
guna
yang
hanya
pembukaan biro perjalanan wisata baru
jembatan komunikasi user dan komputer.
wisata
didasarkan
masyarakat
keputusan melalui program aplikasi sebagai
cabang
biro
Untuk menentukan pengembangan
merambah ke fungsi bantu komputer yang
pengembangan
kompetitor
itu
di beberapa kota.
sebagai fungsi hitung dan pengetikan, telah
diprogramkan
adanya
Selain
perjalanan wisata lainnya yang sudah berdiri
Pengembangan fungsi komputer selain
melakukan
menjangkau.
kemungkinan
PENDAHULUAN
selanjutnya
untuk
dijadikan rujukan dalam tugas akhir ini
biro
adalah Pekalongan Utara, Pekalongan Timur
pelayanan
dan Pekalongan Barat.
kepada masyarakat. Selama ini Surya Wisata
Dari permasalahan diatas diperlukan
hanya memiliki satu kantor biro perjalanan
suatu sistem pendukung keputusan yang
saja. Surya Wisata merasa perlu membuka
mampu menghimpun beberapa kriteria yang
cabang lain guna mempermudah permintaan
ada untuk kemudian dilakukan pembobotan
jasa wisata dari masyarakat.
dari masing-masing kriteria, selanjutnya dari
Masalah yang dialami oleh Surya
data yang telah diolah akan diperoleh hasil
Wisata adalah permintaan jasa perjalanan
rangking lokasi mana saja yang menjadi
wisata di Surya Wisata, jumlahnya stagnan,
prioritas pengembangan biro perjalanan
hal ini disebabkan beberapa hal diantaranya
wisata. Metode yang digunakan adalah
belum adanya cabang yang dimiliki oleh
Analytical Hierarchy Process.
Surya Wisata, sehingga masyarakat terlalu
2
fasilitas perjalanan atas layanan terhadap
Maka dari itu penulisan tugas akhir ini
diambil
Keputusan
judul
“Sistem
Pembukaan
orang yang melakukan perjalanan.
Pendukung
Cabang
Biro
Sistem Pendukung Keputusan (Decission
Perjalanan Wisata Pada Surya Wisata Di
Support System)
Kab. Pekalongan”.
Menurut Para Ahli:
a.Man dan Watson: Sistem Pendukung
II. TINJAUAN PUSTAKA
Keputusan
Biro Perjalanan
interaktif,
Usaha biro perjalanan di Indonesia meliputi
merupakan
yang
suatu
membantu
sistem
pengambil
keputusan melalui penggunaan data dan
dua bidang, antara lain:[1]
model-model keputusan untuk memecahkan
1.
Biro Perjalanan Umum
masalah-masalah
Merupakan perusahaan perjalanan yang
terstruktur dan tidak terstruktur.
yang
sifatnya
semi
dapat melakukan kegiatan usaha.
b. Maryan Alavi dan H. Albert Napier :
2.
Agen Perjalanan
Suatu kumpulan prosedur pemrosesan data
Merupakan perusahaan perjalanan yang
dan
usahanya hanya melayani
informasi
pengunaan
yang
model
berorientasi
untuk
pada
menghasilkan
perusahaan penerbangan, hotel, biro
berbagai jawaban yang dapat membantu
perjalanan umum.
manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sebuah biro perjalanan merupakan
Sistem ini harus sederhana, mudah dan
adaptif.
perusahaan kecil dengan beberapa
karyawan, tetapi dapat juga sebagai
c. Little : Sistem Pendukung Keputusan
perusahaan dengan ratusan bahkan ribuan
adalah suatu sistem informasi berbasis
karyawan.
Secara umum perusahaan perjalanan
komputer
yang
menghasilkan
alternatif
keputusan
untuk
dalam
menangani
berbagai
membantu
merupakan perusahaan yang memiliki tujuan
manajemen
mengusahakan dan mengurus perjalanan
permasalahan yang terstruktur ataupun tidak
seseorang dengan segala kebutuhan dari
terstruktur dengan menggunakan data dan
perjalanan itu, baik darat, laut, udara serta
model.
mendapat imbalan dari perusahaan penyedia
3
berbagai
3. Penentuan prioritas
Dari definisi-definisi diatas maka dapat
Untuk setiap kriteria dan alternatif,
ditarik kesimpulan bahwa Sistem Penunjang
Keputusan
adalah
berbasis/berbantuan
ditujukan
untuk
suatu
sistem
komputer
membantu
yang
perlu dilakukan perbandingan berpasangan
yang
(pairwise
comparisons).
Nilai-nilai
perbandingan relatif kemudian diolah untuk
pengambil
keputusan dalam memanfaatkan data dan
menentukan
model tertentu untuk memecahkan berbagai
seluruh
persoalan yang semi terstruktur dan tidak
pertimbangan
terstruktur.
berpasangan disintesis untuk memperoleh
dasarnya
langkah-langkah
kemudian lakukan normalisasi matriks.
4. Konsistensi Logis
2. Penilaian kriteria dan alternative
dinilai
tahapan-
b. Hitung jumlah nilai dari setiap baris,
dihadapi.
alternatif
melalui
berpasangan.
1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang
dan
perbandingan
a. Kuadratkan matriks hasil perbandingan
dalam
metode AHP meliputi : [3]
Kriteria
Pertimbangan-
terhadap
prioritas
dari
tahapan berikut:
(AHP)
Pada
alternative
alternatif.
keseluruhan
Metode Analytic Hierarchy Process
peringkat
Semua elemen dikelompokkan secara logis
melalui
dan diperingatkan secara konsisten sesuai
perbandingan berpasangan. Uuntuk berbagai
dengan suatu kriteria yang logis. Matriks
persoalan, skala 1 sampai 9 merupakan skala
bobot yang diperoleh dari hasil
terbaik dalam mengekspresikan pendapat.
perbandingan secara berpasangan tersebut
Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari
harus mempunyai hubungan kardinal dan
skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada
ordinal.
Tabel 1:
Tabel 2.1 : Tabel Skala Saaty
Pengembangan Sistem (Developing
System)
Proses pengembangan sistem
yang
dipakai adalah Waterfall. Model pendekatan
ini dilakukan secara rinci dan direncanakan
dengan baik. Tahapan yang dilakukan dalam
pendekatan Waterfall.[4]
4
1. Spesifikasi
Kebutuhan
(Requirment
III METODE PENELITIAN
Spesification)
Objek Penelitian
Merupakan tahap awal dilakukan dengan
cara
mengidentifikasi
Dalam menyusun Tugas Akhir ini
analisa
penelitian dilakukan pada sistem pendukung
permasalahan.
keputusan pembukaan cabang baru biro
2. Desain Arsitektur (Architectural Design)
wisata pada Surya Wisata yang beralamat di
Merupakan tahap perancangan sistem,
Jl.Mandudorejo No.78 Kajen Pekalongan.
untuk meningkatkan sistem
Jenis dan Sumber Data
lama.
1. Jenis Data
3. Pengkodean (Coding)
Merupakan
pengaplikasian
Jenis Data Yang digunakan adalah :
rancangan
1. Data Kualitatif
sistem ke dalam bahasa pemrograman.
Data yang tidak dinyatakan dalam
4. Integrasi dan Pengujian (Integrasi and
angka seperti :
Testing)
a. data kriteria pembukaan biro
Merupakan tahap penggabungan materi
wisata baru.
sistem lama dengan aplikasi baru yang
b. data alternatif area (area yang
dihasilkan.
akan dipilih)
2.
5. Pelatihan dan Implementasi (Training
Data Kuantitatif
Data yang dinyatakan dalam angka,
and Implementation)
seperti :
Merupakan tahap pemasangan aplikasi ke
a. data permintaan wisata tahun
obyek yang memerlukan
2008
6. Operasi dan Pemeliharaan (Operation
b. data permintaan
and Maintenance)
sistem
tahun
2009
Merupakan tahap perawatan sistem guna
pengembangan
wisata
c. data permintaan
yang
wisata tahun
2010
berkelanjutan.
d. data permintaan
2011
5
wisata tahun
a.
2. Sumber Data
Wawancara ( Interview )
Wawancara
1. Data Primer
yaitu
teknik
Data yang diperoleh secara langsung
pengumpulan data dengan tanya jawab
melalui proses pengamatan dan sumber yang
secara langsung atau tatap muka dengan
bersangkutan secara langsung yaitu Surya
pemberi data atau dengan pihak yang
Wisata dan Kecamatan di Kota Pekalongan.
berwenang,
Data yang digunakan penulis sebagai data
dihadapi,
primer diperoleh berdasarkan sumber yang
decription, sistem pendukung keputusan
bersangkutan secara langsung di Surya
pembukaan biro wisata baru dan lain –
Wisata dan Kecamatan di Kota Pekalongan.
lain. Wawancara ini dimaksudkan agar
2. Data Sekunder
data yang diperoleh lebih lengkap dan
Data
yang
diperoleh
mengenai masalah yang
struktur
organisasi,
job
jelas. Hasil wawancara diantaranya :
dengan
mengumpulkan teori atau bahan yang ada
1.
Data Area biro wisata baru.
hubungannya dengan permasalahan yang
2.
Jumlah biro wisata yang menjadi
cabang.
diteliti, Seperti : daftar pustaka, literature
3.
dan media yang berhubungan dengan Sistem
Pendukung
Keputusan
pembukaan
Penduduk
dari
masing-
masing area
biro
4.
wisata. Data tersebut didapatkan dengan
Mata Pencaharian Masyarakat dari
masing-masing area
cara mencari literature di Perpustakaan dan
5.
browsing di internet.
Skala wisata setiap area, apakah
setiap tahun cenderung naik atau
Metode Pengumpulan Data
turun.
Metode pengumpulan data yang
6.
digunakan dalam penulisan laporan tugas
Jumlah Kompetitor usaha jasa wisata
yang ada pada setiap area.
akhir ini:
1.
Jumlah
Studi Lapangan ( Field Research
Method )
Studi
Lapangan
b.
yaitu
Pengamatan ( Observasi )
Observasi
suatu
adalah
pengamatan
pengamatan langsung pada Surya Wisata
langsung suatu kegiatan yang sedang
dan Kecamatan di Kota Pekalongan
dilakukan. Pada waktu observasi peneliti
untuk mendapatkan data – data yang
dapat ikut berpartisipasi atau hanya
diperlukan, antara lain :
mengamati saja orang – orang yang
6
sedang melakukan kegiatan tertentu yang
sedang
diobservasi.
Hasil
IV.
observasi
ANALISIS DAN
PERANCANGAN SISTEM
diantaranya :
Context Diagram
1. Urut-urutan proses pembukaan
area baru
2. Aktivitas survey area yang
dilakukan
2.
Studi Pustaka ( Library Research
Method )
Studi
metode
pustaka
yang
mengumpulkan
digunakan
data
Decomposisi Diagram
merupakan
dengan
untuk
cara
mencari sumber dari buku atau studi
literature terhadap data – data yang
berkaitan dengan materi penelitian yang
merupakan
pengembangan
tahapan
sistem
inti
ini
dari
adalah
analisis sistem, desain sistem, dan
Data Flow Diagram
implementasi sistem.
7
Entity Relationship Diagram
Saran-Saran
Agar penerapan sistem dapat berjalan
dengan baik, maka pihak pengelola sistem
perlu mempersiapkan :
1.
Segera diadakan perubahan ke sistem
pendukung keputusan yang benar-benar
akan membantu proses pengembangan
area perumahan.
V. PENUTUP
2.
Kesimpulan
bab
IV
maka
dapat
VI.
Abdul Kadir, “Visual Basic 6.0”, Andi
Offset, Yogyakarta, 2007
dalam mendukung keputusan mengenai
[2]Jogiyanto Hartono,
“Analisis dan
Desain Sistem Informasi, Andi Offset” ,
Yogyakarta, 2005
pengembangan area biro perjalan wisata
baru dengan memperhatikan kriteria-kriteria
yang akan amempengaruhi hasil akhir
prioritas yaitu jumlah wisatawan,
[3] Roger Pressman, “Rekayasa Perangkat
Lunak”, Andi Offset, 2009
mata
pencaharian, skala wisatawan setiap daerah
waktu
tertentu,
kompetitor
biro
perjalanan wisata lainnya. Sedangkan area
yang menjadi sample dalam perhitungan
adalah Pekalongan Utara, Pekalongan Barat
dan Pekalongan Timur
Hasil dari perhitungan AHP tidak bisa
dijadikan keputusan yang sepenuhnya, tetapi
sebagai
Keputusan
alat
DAFTAR PUSTAKA
[ 1]
Metode AHP digunakan sebagai pilihan
hanya
pengembangan
sistem online.
diambil
kesimpulan sebagai berikut
pada
alternative
maka aplikasi dapat dikembangkan ke
Dari hasil uraian pada bab I sampai
dengan
Sebagai
bantu
sepenuhnya
pendukung.
sepenuhnya
dilakukan oleh pimpinan biro perjalanan
wisata
8