Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan

(1)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

SISTEM PEMASARAN PAKET WISATA PADA BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)

PT. MUTIARA HOLIDAYS MEDAN

KERTAS KARYA DIKERJAKAN

O L E H

ERAWATI LIMBONG NIM : 062204033

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA MEDAN


(2)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAKSI

Pembangunan sector pariwisata adalah bagian dari upaya pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Keberhasilan sektor ini ditandai dengan laju pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan macanegara disertai lama tinggal disuatu tempat karena ragam daya tarik produk wisata terus meningkat ke seluruh penjuru Tanah Air.

Usaha Biro Perjalanan Wisata sebagai ujung tombak dalam peningkatan arus kunjungan mancenagara ke Indonesia yang berperan sangat besar di samping menggerakkan kegiatan wisatawan nusantara. Salah satu tugas penting dalam pengembangan pariwistaa melalui penyediaan sarana dan prasarana serta penyelenggaraan pendidikan dan latihan. Khususnya dalam bidang menawarkan paket-paket wisata yang ditawarkan, maka sistem pemasaran sangat dibutuhkan untuk mendapat pangsa pasar yang baik dan kegiatan itu juga diiringi dengan pelaksanaan promosi dengan menggunakan berbagai media agar para wisatawan mendapat informasi yang mereka inginkan, dengan demikian Daerah Tujuan Wisata yang ditawarkan di dalam Paket-Paket Wisata dapat popular di mancanegara sehingga dapat berjalan dengan lebih baik

Key Word : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) Pada PT. Mutiara Holidays Medan


(3)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatn dan limpahan kasih sayangNya, sehingga penulisan Kertas Karya yang Berjudul : “Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) Pada PT. Mutiara Holidays Medan dapat diselesaikan.”

Penelitian ini dipilih karena penulis merasa bahwa sistem pemasaran dalam menjual paket wisata yang telah dirancang sebelumnya adalah sangat penting khususnya pada sebuah Biro Perjalanan Wisata. Dengan adanya sistem pemasaran yang efektif maka akan memperoleh laba bagi Biro Perjalanan Wisata tersebut dan bagi penduduk di daerah tujuan wisata yang mana jumlah kunjungan semakin bertambah didorong dari sistem pemasaran yang dipergunakan. Dengan adanya penentuan sistem pemasaran maka Biro Perjalanan Wisata dapat menentukan pangsa pasar dan mendapatkan respon yang positif dari wisatawan lokal maupun mancanegara.

Penulis dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa dalam penyususnan Kertas Karya ini masih banyak kekurangan maupun ketidaksempurnaan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Penulis tidak menutup diri atas kritik dan saran yang dapat menjadi perbaikan bagi penulis pada masa yang akan datang.

Selama tahap penyelesaian Kertas Karya ini, penulis meyadari tidak akan dapat menyelesaikan Kertas Karya ini tanpa bantuan, dorongan, bimbingan, serta fasilitas-fasilitas dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenalkanlah penulis


(4)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

mengucapkan terima kasih yang tulus dan ikhlas dengan segenap penghormatan kepada :

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Ridwa Azhar M.Hum selaku Ketua Program Studi Pariwisata Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Solahuddin Nasution M.SP selaku Dosen Pembimbing. Terima ksih yang sedalam-dalamnya untuk waktu, fikiran, ilmu, arahan dan juga kepercayaan yang telah diberikan dalam bimbingan penyusunan Kertas Karya ini.

4. Seluruh Staff Pengajar dan Administrasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara yang telah dengan hati tulus dan ikhlas memberikan pendidikan dan bimbingan kepada penulis selama mengikuti studi.

5. Terima kasih yang teristimewa buat Mama tercinta dan tersayang R. Sitanggang, yang telah memberikan kasih sayangnya, doa dan dukungannya kepada penulis tanpa henti dan juga yang telah membiayai penulis selama hidup, dan penulis tahu bahwa kasih mama tidak akan pernah bisa penulis balas dengan apapun. I love Mamma forever.

6. Terima kasih buat adinda Lewi Mandalina Limbong yang telah memberi dukungan kepada kakak selama menyelesaikan Kertas Karya ini.

7. Terima kasih semuanya buat Abang, K Jojo, K Noel, K Theresia, K Enriana yang telah memberikan dukungan dan doanya selama ini, dan semua keluarga Limbong Cs yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Yang pasti penulis sayang kepada semuanya.


(5)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

8. Teman-teman satu gengk Erda, Triselamat, Rando, Aprina, Vera, Lenni, dan Lioni, Terima kasih buat persahabatannya yang telah kita jalin selama ini walaupun hanya sebentar tetapi sangat berarti sampai selamanya. Semoga kita dapat betemu walaupun kita telah menyelesaikan perkuliahan di Pariwisata. Kalian teman-teman sejatiku yang selalu membantu aku dalam duka dan suka selalu kita lalui bersama.

9. Akademi Pariwisata USU Stambuk 2006 khususnya, terima kasih atas kerjasama dan canda tawanya selama kuliah.

Akhirnya dengan segala Kerendahan hati, penulis memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk memberikan RahmatNya yang berlimpah kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan dan membantu penulis dalam menyelesaikan Kertas Karya ini. Semoga Kertas Karya ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Medan, Maret 2009 Penulis

Erawati Limbong


(6)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

ABTRAKSI ………....i

KATA PENGANTAR………....ii

DAFTAR ISI………...V BAB I PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul……….1

1.2Pembatasan Masalah……….2

1.3Tujuan Penulisan………...3

1.4Metode Penelitian………..3

1.5Sistematika Penulisan………4

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Sejarah Biro Perjalanan Wisata (Bpw)………6

2.2 Pengertian dan Definisi Biro Perjalanan Wista (BPW)………9

2.3 Fungsi Biro Perjalanan Wisata (BPW)………10

2.4 Pengertian Pemasaran………..11

BAB III SEJARAH SINGKAT DAN STRUKTUR ORGANISASI PT.MUTIARA HOLIDAYS MEDAN 3.1 Sejarah Singkat Organisasi………..15

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan………...16

3.3 Tugas dan Tanggung Jawab Setiap Departemen……….18

BAB IV SISTEM PEMASARAN PAKET WISATA PADA BIRO PERJALANANPERJALANAN WISATA (BPW) PT. MUTIARA HOLIDAYS MEDAN 4.1 Langkah-Langkah Menentukan Pangsa Pasar……….24

4.2 Beberapa Cara Yang Ditempuh Dalam Promosi Penjualan Produk Wisata…28 4.3 Pangsa Pasar Yang Dituju………32

4.4 Kendala-Kendala Yang Dihadapi BPW PT.Mutiara Holidays Medan Membuat Sistem Pemasaran Paket Wisata………..34

4.5 Penyebab Terjadinya Complaint………..35

4.6 Cara Menghadapi Complaint………...36

BAB V PENUTUP Kesimpulan………....37 DAFTAR PUSTAKA


(7)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

1.1 ALASAN PEMILIHAN JUDUL

Dalam merencanakan suatu produk paket wisata maka setiap Biro Perjalanan Wisata akan selalu memperhatikan segala aspek mulai dari akomodasi, transportasi, objek-objek wisata yang memiliki daya tarik bagi wisatawan dan yang paling penting pangsa pasar yang dituju. Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam jual-beli suatu paket wisata kepada para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Dewasa ini Biro Perjalanan Wisata sangat memegang peranan penting dalam memasarkan ataupun mempromosikan daerah tujuan wisata di Indonesia khususnya dengan cara menawarkan paket-paket wisata yang telah dirancang kepada para wisatawan. Untuk tidak menyimpang dari judul yang

diajukan yaitu “SISTEM PEMASARAN PAKET WISATA PADA BIRO

PERJALANAN WISATA (BPW) PT. MUTIARA HOLIDAYS MEDAN”,

maka penulis perupaya menyuguhkan bagaimana cara sebuah Biro Perjalanan Wisata PT.Mutiara Holidays Medan dalam memasarkan dan mempromosikan paket-paket wisata yang sudah ditawarkan tersebut. Sistem pemasaran paket wisata merupakan salah satu upaya agar biro perjalanan mendapat simpatik/image yang baik dan dapat mempengaruhi wisatawan itu sendiri agar memilih paket wisata yang ditawarkan kepadanya. Selain itu, dengan adanya pemasaran maka wisatawan dapat mengetahui hal-hal yang ditawarkan dalam paket tour tersebut.


(8)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Situasi bangsa Indonesia sekarang kurang memungkinkn untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan luar negeri, mengingat keadaan politik, sosial, ekonomi yang bermuara pada gangguan keamanan, dan budaya masyarakat yang sudah agak menurun. Namun, sebagai insan pariwisata di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara juga memegang peranan penting dalam mendatangkan wisatawan, dengan meningkatkan promosi paket wisata ke luar negeri. Paket wisata yang ditawarkan juga harus mampu meyakinkan wisatawan bahwa Indonesia bukan seperti yang digambarkan oleh media elektronik dan media massa selama ini.

Untuk itulah penulis menilai betapa pentingnya sistem pemasaran paket wisata (package tour) secara tepat dalam mensukseskan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di daerah-daerah tujuan wisata yang ada di Indonesia.

Hal ini tentu sangat perlu untuk kita pahami sebagai insan pariwisata yang peduli akan perkembangan dunia pariwisata di Indonesia khususnya di Sumatera Utara.

1.2 PEMBATASAN MASALAH

Dalam penulisan kertas karya ini penulis mencoba menguraikan tentang Sistem Pemasaran Paket Wisata PT. Mutiara Holidays Medan dalam menawarkan dan mempromosikan paket wisata.

Dalam sistem pemasaran paket wisata ini, pembahasan masalah dibatasi hanya pada tata cara sistem pemasaran sebelum paket wisata dioperasikan/ditawarkan kepada para wisatawan. Adapun maksud dan tujuan


(9)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

dari pembatasan masalah adalah untuk menghindari kesimpang siuran dan penyimpangan dari judul kertas karya yang diajukan penulis.

1.3 TUJUAN PENULISAN

Maksud dari penyusunan kertas karya ini adalah untuk dapat melakukan penelitian pada PT. Mutiara Holidays dan mengetahui bagaimana cara memasarkan pakat wisata kepada wisatawan.

Tujuan dari penyusunan kertas karya ini adalah :

1. Sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Pariwisata Bidang Keahlian Usaha Wisata Fakultas Sastra. 2. Untuk mengetahui Sistem Pemasaran Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT.

Mutiara Holidays Medan, dalam mempromosikan paket wisata (package tour).

3. Mengetahui aktivitas suatu Biro Perjalanan Wisata (BPW) secara umum, beserta tugas dan wewenang masing-masing departemen.

4. Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis bagaimana cara

memasarkan suatu paket wisata kepada wisatawan.

1.4 METODE PENELITIAN

Untuk menyelesaikan tugas akhir nantinya, penulis akan melakukan metodologi penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dalam memecahkan masalah. Adapun metode pengumpulan data yang akan dilakukan antara lain :


(10)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009 a. Interview,

Yaitu penulis akan mengadakan Tanya jawab kepada staf dan karyawan yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan sehingga penulis benar-benar mendapat laporan yang akurat.

b. Observasi,

Yaitu penulis akan melakukan peninjauan secara langsung kelapangan, penulis akan melakukan penelitian langsung pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan.

2. Penelitian Kepustakaan,

Yaitu penulis mengumpulkan data-data untuk penulisan kertas karya dari berbagai buku, brosur, majalah yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan terlihat secara garis besar yang menjadi tujuan dari penulisan kertas karya ini. Bab ini juga meliputi alasan pemilihan judul, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisan.


(11)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II URAIAN TEORITIS

Dalam bab ini akan diuraikan secara jelas mengenai pengertian Biro Perjalanan Wisata dan fungsinya kemudian diuraikan juga pengertian pemasaran.

BAB III SEJARAH SINGKAT DAN STRUKTUR ORGANISASI PT. MUTIARA HOLIDAYS MEDAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai sejarah singkat PT.Mutiara Holidays dan struktur organisasi serta tugas dan wewenang setiap departemen.

BAB IV SISTEM PEMASARAN PAKET WISATA PADA BIRO PERJALANAN WISATA (BPW) PT. MUTIARA HOLIDAYS

Bab ini merupakan bab utama yang membahas bagaimana sistem pemasaran yang digunakan dalam memasarkan paket-paket wisata pada PT. Mutiara Holidays sebagai salah satu Biro Perjalanan Wisata yang ada di Medan. Serta uraian tentang pangsa pasar yang dituju, cara-cara yang dituju dalam promosi penjualan produk, kendala-kendala yang di dihadapi Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan dalam memasarkan paket wisata serta penyebab timbulnya complaint.

BABV PENUTUP

Dalam bab ini, penulis mencoba memberikan kesimpulan dari seluruh pembahasan dalam kertas karya ini.


(12)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

URAIAN TEORITIS

2.1 Sejarah Biro Perjalanan Wisata (BPW) 2.1.1 Di Dalam Negeri

Sejarah perkembangan Biro Perjalanan Wisata (BPW) di dalam negeri dimulai pada tahun 1910 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Jendral atas pembentukan VTV (Verenidge Touristen Verkeer) di Batavia (Jakarta, sekarang). Selain sebagai travel agent juga berfungsi sebagai kantor pemerintah yang mempunyai tujuan untuk mengurusi orang-orang Belanda yang ingin mengambil cuti di Indonesia saja, dikarenakan kebiasaan mudik orang Belanda ke negeri memerlukan waktu yang lama dan sangat berbahaya.

Tahun 1926 pemerintah Belanda mendirikan Travel Bereau di Batavia (Jakarta, sekarang) yang bernama Lissone Lindeman (LISLAND). Perusahaan ini berkembang dengan baik mengurusi orang-orang Belanda yang tidak sempat pulang ke Belanda sehingga menghabiskan waktu cutinya di Indonesia.

Ternyata kegiatan tour sudah mulai dikembangkan terutama di Pulau Jawa dan Sumatera sejak tahun 1927, yang diorganisir oleh LISLIND dnegan membawa rombongan Weltervreden dalam acara natal ke Preanger Regencies dan Jawa Tengah. Tenpat-tempat yang dikunjungi adalah Bandung, Yogyakarta, dan Garut selama enam hari dengan biaya f.140 per orang. Masih ada juga tour-tour lain seperti Fourteen Days In Java Motor Car and Train Combination tour oleh LISLIND seharga f.528 per orang.

Namun 1936 NV.LISLIND ini di Likwidasi dan dilebur dalam perusahaan bentuk baru milik Belanda yaitu NV.NITOUR (Netherland Indische Touristen


(13)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Bureau). Tahhun 1955, setelah Indonesia merdeka, Nv.Nitour diambil alih oleh pihak Indonesia dan dijadikan menjadi Perusahaan Negara (PN) dan kepanjangannya pun berubah menjadi National and International Tourist Bureau dan berada dibawah menteri Perhubungan tahun 1956. Adapun tanggung jawab PN.NITOUR selain mengurusi orang asing di Indonesia, juga harus bertanggung jawab apabila ada subversi melalui wisatawan, serta membuat statistik dan laporan pada menteri perhubungan.

Tahun 1960 sesuai dengan S.K MENHUBPOSTEL No. H.2/4/9

tertanggal 30 Maret 1960 PN. Nitour ditunjuk sebagai satu-satunya perusahaan yang mengurusi perjalanan wisata asing di Indonesia Tahun 1967 PN.Nitour berubah menjadi PT.Niotu Inc. kemudian kepada Sri Sultan Hamengkubowono IX.

Perhimpunan Biro Perjalanan Wisata (BPW) dimulai pada tahun 1967 yaitu Majelis Travel Association In Indonesia (MATRAI), yang merupakan perhimpunan Biro Perjalanan Wisata (BPW) anggota Intenational Association Travel Agents (IATA). Sedangkan yang bukan anggota IATA dilebur menjadi satu dalam wadah Himpunan Perusahaan Perjalanan Indonesia (HPPI). Pada perkembangan selanjutnya, HPPI bernaung dalam satu wadah, dengan nama

Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA).


(14)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Sejarah Biro Perjalanan Wisata (BPW) di Luar Negeri dimulai pada abad ke XIX. Seiring dengan ditemukannya mesin uap, maka bermunculan pula industri transportasi darat, laut maupun udara yang dikelola secara modern dan professional. Sejalan dengan itu, semakin banyak pula yang senang melakukan perjalanan jauh. Akibat dari perjalanan yang dilakukan, usaha industri perhotelan, restaurant, tempat-tempat rekreasi juga berkembang semakin pesat.

Adapun yang menjadi perintis dalam usaha travel agent ini adalah seorang berkebangsaan Inggris bernama Thomas Cook. Pria yang dijuluki sebagai Bapak Perjalan ini lahir pada tanggal 22 November 1818 dan wafat tahun 1892, dialah yang pertama kali yang mendirikan sebuah biro perjalanan group yang bernama ‘A Round Trip Excursion” dengan menggunakan kereta api, dari kota Leicester ke kota Loughborough di Inggris selama satu hari dengan memungut biaya sebesar satu shelling saja. Karena kesuksesannya dalam melakukan perjalanan dengan mencarter kereta api, maka oleh perusahaan kereta api yang bernama Midland Company Railway beliau diangkat agennya. Beliau diberi komisi dalam usahanya menjual tiket. Kemudian agen inilah yang dianggap sebagai agen perjalanan teroganisir pertama di dunia.

Pada tahun 1851, beliau kembali membuat gebrakan yaitu membuat tour menyediakan sebuah World Exposition di London yang diikuti sekitar 150.000 orang, Ini dipercaya sebagai paket tour pertama di dunia, karena harga telah termasuk akomodasi, transportasi, makan, entrance fee, dan lain-lain. Karena kesuksesan tersebut, beliau kembali membuat tour untuk menyaksikan Paris Exhibition di Paris tahun 1855. Tour ini disebut dengan Tour of Europe. Ini juga


(15)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

merupakan Grand tour (Our Bond Tour) pertama untuk sejarah penyusunan paket wisata.

Keberhasilan demi keberhasilan yang dicapai mendorong Thomas Cook untuk membuka Cook’s Travel agent di London tahun 1868. Beliau mulai menyusun administrasi secara professional di kantornya, Seiring itu pula, semakin banyak perusahaan pengangkutan mengangkat beliau sebagai agen termasuk kapal laut. Sekarang kantor Thomas Cook telah terseba di seluruh dunia.

2.2 Pengertian dan Definisi Biro Perjalanan Wisata (BPW)

Di Indonesia dikenal 3 bentuk Biro Perjalanan Wisata yaitu biro Perjalanan Unum/Wisata (BPU/BPW), cabang Perjalan Umum/Wisata (CBPU/CBPW), dan Agen Perjalan. Adapun ketiga bentuk ini dapat dilihat pada Undang-Undang No.9 Tahun 1990 pasal 11 :

1. Untuk memperluas jaringan usaha, Biro Perjalanan Wisata dapat mendirikan kantor cabang di Ibukota Propinsi.

2. Untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, Biro Perjalanan

Wisata/Kantor Cabang Biro Perjalanan Wisata dapat membuka Sub Cabang. 3. Pendirian kantor cabang dan pembukaan kantor sub cabang harus dilaporkan

untuk didaftarkan pada menteri.

4. Seuruh kegiatan usaha jasa Biro Perjalanan Wisata yang dilakukan oleh kantor cabang dan sub cabang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) merupakan tanggung jawab BPW.

5. Ketentuan lebih lanjut tentang pendirian kantor cabang dan pembukaan kantor sub cabang Biro Perjalanan Wisata, diatur oleh Menteri.


(16)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Sedangkan pengertian Biro Perjalanan Wisata (BPW) itu sendiri, menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1990 mengenai usaha jasa pariwisata, pasal 11 yang berbunyi “Usaha Jasa Biro Perjalanan Wisata merupakan usaha penyediaan jasa perencanaan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan Wisata.”

2.3 Fungsi Biro Perjalanan Wisata (BPW)

Pada hakekatnya Biro Perjalanan Wisata berfungsi memberikan informasi tentang segala hal yang berhunbungan dengan perjalanan wisata khususnya dan kepentingan dunia pariwisata umumnya. Sehingga dapat dibagi menjadi dua fungsi biro perjalanan wisata yaitu sebagai Perantara (Middleman) dan sebagai Organisator.

2.3.1 Sebagai Perantara (Middleman)

Biro perjalanan wisata yang berfungsi sebagai perantara di dalam perusahaan-perusahaan industri pariwisata, disatu pihak sangant membantu wisatawan yang ingin melakukan perjalanan. Dilain pihak fungsi ini penting untuk mendorong dan merangsang orang-orang untuk mengadakan perjalanan wisata. Adapun tugas-tugas Biro Perjalanan Wisata dalam fungsinya sebagai perantara adalah :

1. Memberikan informasi tentang perjalanan wisata bagi calon wisatawan 2. Memberikan penjelasan kepada calon wisatawan

3. Memilih perusahaan akomodasi untuk wisatawan


(17)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

5. Menyelenggarakan saranan penyewaaan angkutan dari dan ke daerah tujuan wisata atau bandara

6. Mengatur perencanaan Sight Seeing bagi wisatawan

7. Menjual tiket dan memesan tanda masuk pada suatu pertunjukan 8. Membantu wisatawan dalam hal reservasi hotel.

2.3.2 Sebagai Organisator

Biro Perjalanan Wisata memiliki fungsi sebagai pembuat paket wisata untuk dijual pada wisatawan. Biro perjalanan wisata bisa saja membuat paket tour dengan permintaan pelanggan yang tentunya akan disesuaikan dengan segala keinginan dan keuangan yang berbeda, serta atas rancangan biro perjalanan wisata sendiri, dengan meluncurkan paket wisata ke konsumen. Biro Perjalanan Wisata harus jeli dalam melihat selera konsumen sehingga paket yang ditawarkan akan mampu bersaing baik dalam hal mutu, pelayanan, dan harga dengan paket wisata biro perjalanan lain. Sebagai Organisator, dapat bertindak sebagai pedagang besar (whoseller) yang merancang paket-paket wisata yang siap dijual atau ditawarkan pada umum. Inilah fungsi BPW sebagai organisator yang bertugas untuk mengumpulkan orang-orang yang hendak melakukan perjalanan.

2.4 Pengertian Pemasaran

Secara etimologi, kata marketing berasal dari kata market yang artinya pasar. Dalam kehidupan sehari-hari istilah marketing sering disamakan dengan pemasaran.


(18)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Dalrymple 1995, bahwa yang dimaksud dengan pemasaran (marketing) adalah : “ suatu proses merencanakan dan menjalankan serangkaian kosep mengenai harga, promosi dan kosep distribusi terhadap suatu ide-ide, barang-barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan masyarakat.”

Sedangkan menurut Philip Kotler tentang pemasaran yaitu : “ Kegiatan manusia (para individu dan organisasi) yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui proses pertukaran. “

Jadi, pada mulanya orientasi pemasaran itu bertumpu pada produk (product orientation) yang mana produk yang dihasikan itu pasti diperlukan oleh konsumen.

Berbicara mengenai marketing dalam kepariwisataan sangat rumit sekali karena produk dari industri pariwisata mempunyai cirri-ciri khas dibandingkan dengan produk berupa barang dan lagipula produk pariwisata sering saling berkaitan dengan beberapa perusahaan, instansi, lembaga dalam masyarakat.

Menurut Wahab tentang pemasaran pariwisata adalah :

“ Suatu proses manajemen dengan mana organisasi kepariwisataan nasional atau perusahaan-perusahaan industri pariwisata untuk menentukan serta mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi, kesukaan dan ketidaksukaan pada daerah lokal, nasional, internasional dan kemudian merumuskan serta menyesuaikan objek-objek pariwisata untuk mencapai kepuasan optimal para wisatawn, dengan demikian tercapailah tujuannya.”


(19)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Keberhasilan penjualan produk didukung oleh salah satunya kegiatan bauran pemasaran yang mencakup empat variable (4P) yaitu : Product, Price, Place dan Promotion.

Adapun tujuan pemasaran yang dilakukan Wahab harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Tujuan itu harus realis. Maksudnya, dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang dimiliki, harus mampu mencapai tujuan yang tlah ditetapkan oleh manajemen.

2. Tujuan itu harus fleksibel. Maksudnya, tujuan itu harus dapat disesuaikan dengan keadaan baik karena mempengaruhi intern maupun ekstern.

3. Tujuan itu harus bersifat khusus. Maksudnya tujuan itu harus sesuai dengan waktu sasaran yang telah ditetapkan serta strategi usaha pencapaiannya.

4. Tujuan itu harus menyeluruh. Maksudnya, tujuan yang hendak dicapai tidak hanya terbatas ada suatu aspek saja, tetapi harus menyeluruh sesuai dengan kebijaksanaan manajemen.

Menurut beliau, semua tujuan itu harus sesuai dengan aspek-aspek pemasran yang hendak dicapai, yaitu :

1. Dalam jangka panjang harus dapat berorentasi meningkatkan keuntungan pada kedua belah pihak (perusahaan dan Daerah Tujuan Wisata).

2. Selalu memberikan dampak yuang alaonpositif dalam hal kunjungan wisatawan, pertumbuhan kepariwistaan, maupun penerimaan devisa nega dan bagi perekonomian sebagai hasil konkrit pariwisata.


(20)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. memberikan rasa aman dan nyaman serta keseimbangan dalam hal perencanaan konomi dan masalah social.

4. Selalu berusaha untuk memajukan atau mendorong kegiatan pemasaran, terutama dalam menghadapi persaingan dan sector pariwisata.

5. Selalu berusaha meningkatkan nama baik atau citra kepariwisataan yan sedang dikembangkan.

Didalam menyusun sebuah strategi yang simultan diperlukan tahap-tahap dari tindakan sehingga strategi pemasaran pariwisata tersebut dapat dijalankan secara efektif, yang mencakup :

1. Tentukan bagian pasar mana, strategi ditempatkan. 2. Ketahui apa yang menjadi keinginan dari pasar

3. Tentukan faktor-faktor yang mempengaruhi bagian pasar tersebut 4. Spesialisasi produk untuk para pelanggan

5. Sesuaikan unsur-unsur dari marketing dengan buying decision para pelanggan

6. Tetapkan suatu kebiksanaan harga dan ingat selalu factor-faktor yang mempengaruhinya.


(21)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

SEJARAH SINGKAT DAN STRUKTUR ORGANISASI PT. MUTIARA HOLIDAYS MEDAN

3.1 Sejarah Singkat Organisasi

PT. Mutiara Holidays berdiri sejak tahun 1988, didirikan di Medan berdasarkan akte Notaris Aniswar Yanis, SH No. 101 Tanggal 05 Oktober 1988. Akte pendirian tersebut kemudian disahkan oleh Keputusan Direktorat Jenderal Pariwisata No. 13/02/BPU/VII/90 Tanggal 09 Juli 1990 atas nama Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi. Pada awal berdirinya perusahaan ini terletak di Hotel Danau Toba Internasional Medan, kemudian pindah tempat ke jalan KH.Wahid Hasim No. 88 Medan dan dari tahun 1990 sampai dengan sekarang beralamat di jalan Brigjend Katamso No. 43 K Medan. Seluruh modal perusahaan dikuasai oleh Bapak Jhonny Pardede. Dalam Struktur organisasi beliau menduduki jabatan Presiden Direktur.

PT. Mutiara Holidays adalah sebuah usaha perusahaan biro perjalanan umum. Sebagai upaya untuk mengembangkan usaha serta peningkatan kualitas dan kuantitas jasa yang dapat diberikan kepada para wisatawan baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, maka perusahaan ini telah membuka cabangnya di beberapa kota di Indonesia meliputi Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali.

Produk jasa yang dijual oleh perusahaan ini meliputi : 1. Jasa pelayanan perjalanan (package tour)

2. Penyewaaan alat-alat transportasi berupa bus dan minibus berpenumpang 8 (delapan) tempat duduk (Seat) sampai dengan 40 (empat puluh) seats.


(22)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. Penjualan tiket pesawat terbang dan kapal laut 4. Penjualan voucher hotel (akomodasi)

Pada usaha penjualan voucher hotel, perusahaan menjalin kerjasama dengan pihak hote yang ingin kerjasama dalam hal penyewaan kamar dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh hotel-hotel tersebut, PT.Mutiara Holidays akam mengirim para wisatawan yang membeli jasa tournya pada hotel-hotel tersebut. Segala biaya yang timbul karena penyewaan kamar, penggunaan fasilitas dan makan minum wisatawan akan dibayar PT.Mutiara Holidays Medan dengan mengeluarkan voucher. Tarif yang digunakan oleh hotel adalah sebesar harga yang telah disepekati dalam kontrak yang biasanya lebih rendah dari tarif umum (publish rate). PT.Mutiara Holidays juga menjalin kerjasama dengan biro-biro perjalanan lain yang ada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri. Kerjasama terjadi karena biro-biro perjalanan tersebut tidak memiliki cabang-cabang di kota-kota dimana PT.Mutiara Holidays berada, sementara wisatawan yang membeli jasa perjalanan ingin berkunjung ke kota-kota tersebut.

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai kerangka dan mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan bentuk susunan pola terhadap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau orang-orang tersebut (job description).

Struktur organisasi suatu perusahaan adalah terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal, oleh karena itu diperlukan suatu bagan organisasi, satuan organisasi serta bagaimana hubungan diantaranya. Satuan-satuan organisasi yang terpisah


(23)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

digambarkan berbentuk kotak, dimana kotak satu dengan yang lain dihubungkan oleh garis menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi formal. Untuk PT.Mutiara Holidays Medan bagan Organisasinya dapat dilihat sebagai berikut:

Struktur Organisasi

PT. MUTIARA HOLIDAYS MEDAN

KEPALA DEPT. TOUR ADM TOUR STAF KEPALA DEPT. TRANSPOR-TASI KEPALA DEPT VOUCHER HOTEL MANAGER UMUM PRESIDEN DIREKTUR KEPALA DEPT. TIKET KEPALA DEPT. AKUNTASI STAF SUPIR PRAMU-WISATA PEMBANTU SUPIR STAF PETUGAS BANDARA


(24)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3.3 Tugas dan Tanggung Jawab Setiap Departemen

Adapun tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap satuan organisasi tersebut secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Presiden Direktur

 Menentukan kebijakan umum perusahaan termasuk menyutujui anggaran.

 Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri.

 Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan

perusahaan.

2) Manager Umum

 Menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden Direktur.

 Mengambil keputusan-keputusan yang dianggap tidak perlu disampaikan kepada Presiden Direktur dalam kegiatan operasionalnya.

 Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi keuangan serta kegiatan pemasaran jasa perusahaan.

3) Kepala Departemen Tour

 Bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh kegiatan yang terjadi pada departemen tour.

 Membuat surat kerjasama dengan perusahaan lain dalam bidang tour atas perintah Manager Umum (Contract Rate).


(25)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

 Menandatangani voucher tour yang digunakan atas package tour (paket perjalanan)dan invoicenya.

 Membuat laporan pertanggung jawaban yang akan disampaikan kepada Manager Umum.

a). Administrasi Departemen Tour

 Bertanggung jawab atas seluruh dokumen yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan tour.

 Membuat laporan penjualan harian (Daily Sales Report) mengenai perjalanan wisata ke Departemen Akuntasi.

 Membuat berita faksimili (Fax Message) dan membalas pesan yang masuk

b). Staff Departemen tour

 Menerima pemesanan jasa tour dari dalam dan luar negeri baik perorangan maupun perusahaan yang mempunyai ikatan kerjasama.

 Mengadakan koordinasi fak masuk dan keluar dengan bagian Administrasi Tour.

 Memesan kamar hotel yang dibutuhkan.

 Mengatasi keluhan-keluhan tamu (complaint) yang muncul.

c). Pramuwisata

 Membawa para wisatawan dalam perjalanan wisata dan menerangkan segala sesuatu mengenai objek yang sedang dikunjungi atau memberikan informasi yang dibutuhkan.


(26)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

 Bertanggung jawab terhadap perjalanan wisata yang dilakukan sesuai dengan petugas.

4) Kepala Departemen Transportasi

 Bertanggung jawab terhadap aktivitas departemen dan seluruh alat-alat transportasi yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.

 Menyediakan alat-alat yang dibutuhkan oleh departemen tour baik yang diambil dari armada sendiri maupun menyewa dari perusahaan lain.

 Menandatangani surat permintaan pergantian suku cadang dan perawatan alat-alat transportasi.

 Membuat laporan pertanggung jawavan yang akan disampaikan kepada Manager Umum.

 Menandatangani surat perintah penggunaan alat-alat transportasi.

a). Staf Departemen Transportasi

 Membuat tugas-tugas Kepala Departemen Transportasi dalam hal

pengawasan, penggunaan alat-alat transportasi termasuk penyimpanan dokumen alat-alat transportasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin terjadi.

 Membuat perhitungan uang jalam dan uang minyak sesuai dengan rute perjalanan yang akan ditempuh.


(27)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009 b). Supir

 Bertanggung jawab terhadap perawatan dan pemeliharaan kendaraan yang telah diserahkan kepadanya.

 Melaporkan perjalanan kepada departemen transportasi.

c). Pembantu Supir

Bertanggung jawab atas kebersihan kendaraaan dan membantu pekerjaan supir.

5) Kepala Departemen Tiket

 Bertanggung jawab atas perolehan dan penjualan tiket pesawat terbang oleh departemen, termasuk kegiatan pencatatan.

 Bertanggung jawab terhadap tersedianya tiket pesawat terbang untuk kegiatan tour dan kebutuhan klien.

 Memuat laporan pertanggung jawaban mengenai penjualan tiket pesawat terbang yang disampaikan kepada Manager Umum.

 Ikut menjual tiket kepada konsumen apabila staff tidak ada di tempat karena pergi ke kantor-kantor perusahaan penerbangan atau agen-agen perjalanan lain dalam rangka penjualan tiket.

a). Staf Departemen tiket

 Membuat tugas-tugas kepala departemen tour dalam hal ini pengadaan dan pengurusan tiket baik domestic maupun internasional.


(28)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

 Membuat laporan harian penjualan tiket yang akan dikirim ke departemen akuntansi.

b). Petugas Bandara

Bertugas melayani dan menandatangani kedatangan dan keberangkatan tamu-tamu yang membeli tiket atau jasa tour pada PT.Mutiara Holidays di bandara.

6) Kepala Departemen Voucher Hotel

 Bertanggung jawab atas pemesanan kamar atau fasilitas-fasilitas hotel yang lain keperluan konsumen.

 Membuat surat kerjasama dengan hotel-hotel dalam hal penyewaan kamar ataupun fasilitas-fasilitas hotel lain atas perintah Manager Umum.

 Menandatangani invoice dan voucher yang dikeluarkan departemen penjualan voucher hotel.

 Membuat surat perintah bayar yang dikirim ke departemen akuntasi untuk pembayaran hutang akibat pengeluaran voucher.

 Membuat laporan pertanggunga jawaban yang akan disampaikan kepada Manager Umum.

a). Staf Departemen Voucher Hotel

 Mengadakan pemesanan kamar hotel kepada hotel-hotel yang telah mengadakan kerjasama


(29)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

 Membuat laporan harian penjualan voucher hotel yang akan dikirim ke departemen akuntasi.

 Membalas fax yang akan masuk dan mmbuat fax keluar.

7) Kepala Departemen Akuntansi

 Bertanggung jawab terhadap pembukuan dan pelaporan pendapatan

(omzet) dan pengeluaran biaya harian perusahaan.

 Bertanggung jawab terhadap pembuatan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) untuk keperluan pembayaran pajak penghasilan.

 Meneliti dan menganalisa semua data keuangan perusahaan dan

mengadakan penyelidikan apabila ditemukan indikasi atau bukti telah terjadi kekurangan, kekeliruan ataupun ketidakberesan.

a). Staf Departemen Akuntansi

 Menerima dan memproses data-data keuangan yang dikirim oleh

departemen-departemen yang ada.

 Melakukan penagihan piutang dan pembayaran hutang perusahaan yang timbul dari kegiatan operasional perusahaan.

 Membantu kepala departemen akuntansi dalam melaksanakan tugas-tugasnya.


(30)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB IV

SISTEM PEMASARAN PAKET WISATA PADA BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)

PT. MUTIARA HOLIDAYS MEDAN

4.1 Langkah-langkah menentukan pangsa pasar

Menentukan bagian pasar yang akan ditempatkan.

Bagian pasar yang dimaksudkan dapat berupa :

a. Negara dan daerah yang merupakan pasaran yang potensiil.

b. Kelas sosial, tingkat pendidikan dan cara hidup masyarakat tertentu.

c. Mereka yang mempunyai penghasilan bersih setelah dikurangi pengeluaran pajak.

d. Mereka yang mempunyai waktu yang terluang.

e. Keluarga-keluarga yang tidak banyak mempunyai tanggungan atau tanggung jawab.

f. Mereka yang mempunyai perhatian tentang hal-hal yang khusus. g. Masyarakat yang mempunyai sifat psikologis tertentu.

h. Mereka yang mempunyai pilihan tentang suatu produk industri pariwisata.

Ketahui apa yang menjadi keinginan dari Bagian Pasar.

Dalam hal ini tentukanlah siapa-siapa di dalam bagian pasar tersebut yang diharapkan dapat membeli produk kita, dan produk apa saja yang disenangi. Hari libur merupakan suatu yang amat penting bagi wisatawan untuk mencari tempat libur mereka dengan alas an untuk melepaskan kewajiban rutin yang


(31)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

menjadi tanggungjawab mereka tiap hari. Bila kita lebih mengetahui apa yang menjadi keinginan dari bagian pasar tertentu, maka kita harus mengarahkan “product” kita sesuai dengan yang diinginkan oleh calon konsumen kita.

Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi bagian pasar tersebut.

Dengan perkataan lain tentukanlah factor-faktor yang mendorong buying-decision anggota bagian pasar untuk membeli produk tertentu. Yang penting bagi bagian pasar biasanya ialah :

a. Harga, yang dihubungkan dengan kepuasan yang diharapkan mereka. b. Produk, baik atau buruk sesuai dengan produk yang diinginkan. c. Kesan terhadap produk.

d. Persuasi dalam penjualan.

e. Terjaminnya pelayanan yang diperlukan. f. Tersedianya produk pada waktu diinginkan. g. Faktor-faktor lain yang berkaitan.

Mengingat bahwa pada umumnya ada dua macam langganan, sehingga harus dipersiapkan produk untuk keduanya.

Dalam industri pariwisata, kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk dua macam langganan, yaitu :

a. Pedagang perantara, seperti Travel Agent, Wholesaler/Tour Operator, dan Retailer.


(32)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Motivasi dari masing-masing group berbeda dan kadang-kadang bertentangan satu dengan yang lainnya, misalnya dalam kebijaksanaan harga. Kebijaksanaan pemasaran hendaklah menghilangkan kesukaran yang dihadapi agar dapat memuaskan kedua group di atas. Bila kita membicarakan kebijaksanaan pemasaran dan bagian pasar, sebenarnya kita membicarakan bagian dalam kedua group tersebut.

Menyesuaikan unsur-unsur pemasaran dengan buying decision, daripada langganan.

Harga bahan satu-satunya faktor yang dapat menentukan buying-decision, tetapi keterampilan salesmanship dan mutu kebijaksanaan harga/karena itu perlu ada penyesuaian antara unsur dari marketing-mix dengan pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak.

Menetapkan suatu kebijaksanaan harga dan selalu mengingat faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Tujuan terakhir daripada dunia usaha ialah menormalisir penghasilan perusahaan. Banyak atau sedikitnya penghasilan yang diterima tergantung pada kebijaksanaan harga yang ditetapkan. Kebijaksanaan harga yang tepat dapat membantu mengingatkan penghasilan perusahaan dan mendukung unsur-unsur marketing-mix yang ada. Dalam hubungan ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :


(33)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

1. Volume Sensitivity

Yang dimaksud dengan “volume-sensitivity” adalah perubahan relative dari volume penjualan yang dapat mempengaruhi keuntungan sebagai akibat biaya tetap yang tinggi. Apabila keuntungan bahwa menurunnya penjualan dapat menimbulkan kerugian. Hal ini disebabkan karena faktor biaya tetap (fix-costs) yang tetap tinggi, sedangkan volume penjualan kurang. Dan untuk menghindari hal tersebut maka seorang manager (hotel, restaurant, nigh club, etc.) haruslah selalu berusaha :

a. Meningkatkan volume penjualan dengan cara-cara melakukan kegiatan pemasaran dan promosi yang memadai, pelayanan yang baik agar terjamain kepuasan para langganan.

b. Selalu melakukan peningkatan efisiensi, mengurangi biaya-biaya yang tak perlu dengan menjalankan pengawasan yang ketat.

2. Melaksanakan perbedaan harga

Misalnya pada suatu restaurant pada suatu “tourist resort”. Biasanya pada tempat ini ramai dikunjungi pada hari-hari libur. Pada hari-hari libur diambil kebijaksanaan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga-harga pada hari-hari biasa. Hari ini logis, karena hari libur permintaan banyak sedang pada hari-hari biasa permintaan berkurang.

2. Melaksanakan kebijakan Loss-Leader

Pengertian Loss-leader adalah suatu barang yang dijual dengan harga yang menarik dimana marginnya berada dibawah normal. Loss leader biasanya


(34)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

digunakan untuk menarik para langganan masuk ke dalam toko dengan harapan orang-orang tersebut membeli barang-barang lain dengan keuntungan yang lumayan.

Barang-barang yang biasa digunakan oleh leader adalah : 1. Barang-barang yang mempunyai daya tarik tertentu. 2. Barang-barang yang sudah dikenal oleh orang banyak. 3. Pembeliannya dilakukan berulang kali.

4. Barang-barang tersebut terpakai dalam waktu relative singkat (misalnya untuk kebutuhan sehari-hari).

Hal ini dapat digunakan pada tempat-tempat yang memberikan pelayanan jasa kepada para wisatawan dan pelaksanaannya harus diiringi dengan kegiatan advertising yang luas sehingga dapat diketahui masyarakat.

4.2 Beberapa Cara Yang Ditempuh Dalam Promosi Penjualan Produk Wisata

Suksesnya kegiatan pemasaran (marketing) yang dilakukan suatu perusahaan tidak hanya tergantung pada kualitas produk yang dihasilkan, kebijaksanaan yang tepat, pelayanan serta distribusi yang cepat, tetapi banyak tergantung pada pembinaan hubungan antara produsen dan konsumen yang berkelanjutan. Untuk menjaga hubungan tersebut jangan terputus, diperlukan hubungan yang sistematis mulai dari potential dan actual tourist, para perantara (middleman seperti agent/tour operator) sehingga gap antara produsen dan konsumen dapat dihilangkan.


(35)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009  Advertising

Merupakan suatu cara yang tepat untuk memberitakan hasil produk kepada konsumen yang sama seklai belum mereka kenal. Keuntungan penggunaan advertising ini terutama karena dapat menjangkau banyak orang melalui mass media seperti surat kabar, majalah, tv, radio, dan bioskop. Tugas utamanya adalah untuk melancarkan pekerjaan channel yang ditunjuk (travel agent tour operator) dan dapat memudahkan kegiatan personal selling pada masing-masing perantara. Adapun jenis-jenis iklan yang dapat digunakan yaitu :

1. Iklan Nasional

Bertujuan untuk menginformasikan atau mengingatkan konsumen kepada perusahaan atau merek yang diiklankan beserta berbagai fitur atau kelengkapan yang dimiliki dan juga keuntungan, manfaat, penggunaan serta menciptakan atau memperkuat citra produk bersangkutan sehingga konsumen akan cenderung membeli produk yang diiklankan tersebut.

2. Iklan Primer dan Selektif (Primary demand advertising)

Iklan ini dirancang untuk mendorong permintaan terhadap suatu jenis produk tertentu atau keseluruhan industri/ alasan untuk membeli produk tersebut.

3. Iklan Antar Bisinis (business-to-business)

Merupakan iklan dengan target kepada satu atau beberapa individu yang berperan mempengaruhi pembelian barang atau jasa industri untuk kepentingan perusahaan dimana para individu itu bekerja.


(36)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

4. Iklan Profesional (professional advertising)

Merupakan iklan dengan target kepada ahli para pekerja professional (dokter, pengacara, dokter gigi, ahli teknik dan sebagainya). Iklan ini digunakan untuk merekomendasikan penggunaan merek tertentu kepada para konsumen.

5. Iklan Perdagangan

Merupakan iklan dengan target pada anggota yang mengelola salurang pemasaran (marketing channer) seperti pedagang besar, distributor, serta para pengecer. Tujuan iklan semacam ini adalah untuk mendorong para anggota saluran untuk memiliki, mempromosikan, serta menjual kembali merek produk tertentuk kepada para pelanggannya.

Sales Support

Sales Support diartikan sebagai bantuan pada penjual dengan memberikan bentuk promosi material yang direncanakan untuk diberikan pada umum atau travel trade yang khusus ditunjuk sebagai perantara.

Diantara sales support yang banyak digunakan ialah :

1. Brosur, merupakan selebaran cetakan dengan menggunakan kertas yang relative baik, lay-out yang disusun menarik, dengan segala potensial yang hendak dipromosikan.


(37)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

2. Direct-mail materials, ini merupakan suatu penawaran yang dikirimkan pada potensial tourist dengan brosur, prospectus folder dan leaflet dan lain-lain.

3. Folder, suatu promosi materials yang dapat dilipat-lipat, ada yang dua lipatan dan empat lipatan.

4. Leaflet, sama seperti folder hanya leaflet berbentuk selebaran, dimana dicantumkan macam-macam informasi serba ringkas tentang objek yang dipromosikan.

5. Booklets, hampir menyerupai guide-book. Isinya lebih lengkap dari bentuk sales support lainnya.

6. Guide-book, di samping memberi informasi tentang unit-unit usaha kepariwisataan juga menceritakan secara singkat tentang suatu tourist destinations, ungkapan bahasa setempat untuk memudahkan komunikasi.

7. Display materials, banyak kita lihat pada Airliner Office dan Travel Agents sebagai pajangan yang digantung atau diletakkan di meja.

Public Relations

Dalam pengertian sehari-hari di iklan dengan arti hubungan masyarakat, yaitu sesuatu bagian atau seksi dalam suatu perusahaan atau organisasi


(38)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

yang tujuannya sebagai juru bicara bagi perusahaan dengan pihak lain yang memerlukan keterangan tentang segala sesuatu mengenai perusahaan, tentunya apa yang hendak diberitahukan tersebut haruslah atas sepengetahuan Dewan Direksi atau pimpinan yang ditunjuk.

Exhibitions (pertemuan-pertemuan)

Merupakan suatu kegiatan promosi yang dilakukan ketika ada pertemuan-pertemuan diberbagai daerah sehingga dapat memperkenalkan produk wisata kepada para wisatawan yang ada di daerah tersebut pada saat menghadiri pertemuan.

Trade Promotions

Yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan secara bersama dengan sejumlah besar calon pelanggan sekaligus.

Personal Selling (penjualan Secara langsung)

Yaitu komunikasi lisan antara penjual dan calon pelanggan dan efeknya sangat cepat yakni umpan balik dengan segera dari konsumen. Kegiatan ini membutuhkan biaya yang sangat besar sehingga seringkali kegiatan ini digabungkan dengan penjualan massal dan promosi penjualan.

4.3 Pangsa Pasar Yang Dituju

Pangsa pasar yang dituju oleh PT. Mutiara Holidays yaitu kebanyakan dari Malaysia karena PT. Mutiara Holidays juga menjalin kerjasama dengan


(39)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

beberapa Agent/Tour Operator di Negara tersebut. Hampir setiap harinya wisatawan asal Negara tersebut melakukan perjalanan ke Sumatera Utara baik individu, keluarga ataupun rombongan.

Berikut adalah potensi pasar wisata Malaysia :

1. Indonesia memiliki hubungan yang kuat dengan Malaysia dalam hal agama, suku dan pergaulan hidup, hal ini mendorong wisatawan Malaysia akan meningkatkan kunjugan ke Indonesia.

2. Penduduk Malaysia yang tinggal di Klang Valley (Kuala Lumpur, Shah Alam) adalah sumber pasar wisatawan ke Sumatera untuk liburan akhir pekan.

3. Perjalanan Outbound Malaysia terutama dari Kuala Lumpur didominasi oleh sejumlah kecil Tour Operators dimana Reliance, May Flower, S M E, Golden Holidays adalah Tour Operator utama yang menguasai sekitar 65 %.

4. Pantai bukannya merupakan atraksi central bagi wisatawan asal Malaysia oleh karena itu daya tarik Bali di Malaysia tidak sekuat di Singapore dan Taiwan.

5. Wisatawan Malaysia yang datang malalui Batam sekitar 30-40% setiap tahunnya.

6. Malaysia sebagai salah-satu anggota ASEAN sama seperti lainnya kecuali Singapore tida termasuk dalam urutan 20 Besar Negara Pembelanja Dunia dalam hal kepariwisataan, namun merupakan pasar yang potensial bagi Indonesia.


(40)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

7. Destinasi Indonesia yang popular bagi wisatawan asal Malaysia adalah Aceh, SUMUT, SUMBAR, Jakarta, Bali, dan Sulawesi Selatan.

8. Atraksi di Indonesia yang disukai wisatawan Malaysia adalah kebudayaan, peninggalan sejarah, adventure sport, berbelanja, dan keindahan alam. 9. Diperkirakan wisawan asal Malaysia yang akan mengadakan perjalanan

keluar negeri pada tahun 2000 akan melebihi 25 juta kunjungan yang akan mengunjungi Indonesia diperkirakan sekitar 6 juta kunjungan. Dan lain sebagainya.

Kendala-kendala yang dihadapi Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan Membuat Sistem Pemasaran Paket Wisata

Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan dalam Membuat Sistem Pemasaran Paket Wisata adalah sebagai berikut :

 Mutu dan kualitas dan atraksi wisata yang akan dipasarkan monoton, statis, dan kurang comfortable sehingga menimbulkan kebosanan wisatawan. Apabila ini dibiarkan maka minat wisatawan untuk datang berkunjung kembali berkurang sehingga wisatawan yang ada di Sumatera Utara berkurang jumlahnya.

 Adanya persaingan diantara sesesama Biro Perjalanan Wisata (BPW) khusunya, dalam hal penentuan harga paket wisata yang ditawarkan. Ini terjadi akibat Biro Perjalanan Wisata (BPW) yang memiliki sarana hotel, transportasi dan restoran sendiri sehingga dapat memainkan harga jauh lebih murah dari harga biasanya.


(41)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

 Tidak adanya keseragaman menentukan harga paket wisata yang

ditawarkan sehingga wisatawan cenderung lebih memilih paket wisata yang ditawarkan dan dipasarkan oleh BPW yang relative murah.

 Tidak adanya keseragaman bahan baku dalam memberikan informasi yang dipasarkan lewat brosur, iklan, internet dan berbagai media lainnya sehingga membuat wisatawan menjadi bingung.

Penyebab terjadinya Complaint

Biasanya keluhan (Complaint) terjadi diakibatkan oleh beberapa hal seperti :

 Paket Tour yang dipasarkan dan disepakati oleh wisatawan tidak sesuai dengan tour yang telah diselenggarakan.

 Transport yang digunakan tidak sesuai dengan yang ditawarkan

sebelumnya.

 Akomodasi tidak sesuai dengan standard yang telah disetujui dan kurang comfort.

 Makanan tidak sesuai dengan selera atau pesanan yang telah diberitahukan sebelumnya.

 Tour yang dilaksanakan sangat membosankan dan tidak sesuai dengan yang dipasarkan dan ditawarkan sebelumnya.

 Tour guide yang digunakan kurang memahami tugas dan fungsinya sebagai tour guide.


(42)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

4.6. Cara Menghadapi Complaint

1. J.M Juran (Pengamat Kualitas Produk)

Beliau mengatakan bahwa bila pelanggan (Wisatawan) merasa barang yang dibelinya tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, mereka pasti akan “nyanyi” maksudnya menceritakan hal-hal yang jelek kepada orang lain, sebagai complaint atas ketidak puasannya terhadap produk yang dibelinya.

2. Oka A. Yoeti (Pakar Ilmu Pariwisata)

Menurutnya solusi yang tepat untuk menghindari complaint adalah terlebih dahulu memenuhi kebutuhan karyawan. Kalau kebutuhan karyawan tidak terpenuhi maka akan sering terjadi kesalahan kerja, kualitas produk merosot, dan biaya operasi meningkat.

Kalaupun solusi di atas belum berhasil mengatasi complaint maka kalau perlu organisasi pelaksana atau memutasikan yang tidak capable kemudian mengubah dan menyesuaikan fasilitas yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pelayanan.

3. Philip B. Crosby (Pencipta “Zero Defects”)

Ia mengatakan pelanggan patut mendapatkan barang yang pernah kita janjikan, hotel bersih, kopi panas yang nikmat, paket wisata yang menarik, dan lain-lain. Dalam bentuk apapun yang kita hasilkan dan pelayanan apa yang kita berikan harus melaksanakan yang terbaik untuk pelanggan kita.


(43)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB V PENUTUP

KESIMPULAN

Sesuai dengan hasil penelitian dilapangan dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran bukan saja mencakup hasil-hasil produksi berupa benda saja, tetapi juga mencakup bidang jasa (sevices). Dalam beberapa hal pemasarannya juga berbeda yaitu dengan secara langsung menyalurkan kepada konsumen dalam hal jasa atau services kepada konsumen tersebut.

Pemasaran sangatlah penting pada Biro Perjalanan Wisata dengan memperhatikan sistem pemasaran paket-paket wisata yang disediakan mereka sebelum mengoperasikannya, karena apabila belum mengetahui pangsa pasar yang dituju maka akan sia-sia paket-paket wisata yang telah di rencanakan sebelumnya.

Sistem pemasaran paket wisata Biro Perjalanan Wisata (BPW) pada PT.Mutiara Holidays Medan yang efektif, maka akan menambah jumlah kunjungan wisatawan di Daerah Tujuan Wisata yang ada di Sumatera Utara baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara dengan sendirinya, karena PT. Mutiara Holidays melakukan suatu promosi dibeberapa media seperti: tv, radio, majalah, brosur-brosur, booklets, dan lain-lain di dalam memasarkan paket wisata yang telah dirancang, dengan adanya promosi maka para wisatawan di dalam negeri maupun diluar negeri dengan mudah mendapat informasi yang mereka inginkan dan menentukan tempat-tempat


(44)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

liburan mereka dengan meminta bantuan Biro Perjalanan Wisata yang mereka percayai selain melakukan promosi, PT. Mutiara Holidays juga menentukan pangsa pasar yang akan dituju sebelum paket-paket wisata mereka di pasarkan kepada wisatawan secara langsung maupun tidak langsung serta dengan menjalin suatu kerjasama dibeberapa agen di Indonesia dan juga di luar negeri seperti di Malaysia maka sistem pemasaran yang digunakan sangatlah efektif, walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh PT.Mutiara Holidays tetapi sistem pemasaran yang meruka gunakan dapat dijalankan dengan baik.

Jadi, PT. Mutiara Holidays merupakan suatu Biro Perjalanan Wisata yang telah lama dikenal dan dipercayai oleh wisatawan sehingga dapat menambah jumlah kunjungan ke Daerah Tujuan Wisata yang ada di Indonesia khususnya di Sumatera Utara.


(45)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

I.B.G. Pujaastawa, dkk 2005. Pariwisata Terpadu. Bali : Universitas Udayana

Marpaung, Happy, dkk, 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung : Penerbit : Alfabeta

Kepariwisataan dan PP. RI No. 67 Tahun 1996 tentang penyelenggaraan keparisiwataan. Medan : Badan Pawisata Daerah Sumatera Utara.

(sistem pemasaran) 5 Maret 2009

Yoeti, Oka A, 1990. Perencanaan Strategis Pemasaran. Jakarta : Pradnya Paramita

---. 1990.Pemasaran pariwisata. Bandung : Angkasa ---. 1991. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa


(46)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BIODATA PENULIS

Nama lengkap : Erawati Limbong

Tempat, Tanggal Lahir : Desa Pakam, 22 September 1987

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Jamin Ginting Gg. Ganefo No.6 P.Bulan Medan

Hobi : Dengar Musik, Nonton Tv, Baca Majalah

E-mail

Nama Orang tua

Ayah : Haposan Limbong

Ibu : R. Sitanggang

Alamat Orang tua : Jl. Cinta Damai pakam Raya

Jenjang Pendidikan Formal :

1. SD Negeri 010241 Pematang Cengkering 1993 – 1999

2. SLTP Methodist Indrapura 1999 – 2002

3. SMU Negeri 1 Air Putih 2002 – 2005

4. Diploma III – Usaha Wisata 2006 - 2009


(1)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

 Tidak adanya keseragaman menentukan harga paket wisata yang

ditawarkan sehingga wisatawan cenderung lebih memilih paket wisata yang ditawarkan dan dipasarkan oleh BPW yang relative murah.

 Tidak adanya keseragaman bahan baku dalam memberikan informasi yang dipasarkan lewat brosur, iklan, internet dan berbagai media lainnya sehingga membuat wisatawan menjadi bingung.

Penyebab terjadinya Complaint

Biasanya keluhan (Complaint) terjadi diakibatkan oleh beberapa hal seperti :

 Paket Tour yang dipasarkan dan disepakati oleh wisatawan tidak sesuai dengan tour yang telah diselenggarakan.

 Transport yang digunakan tidak sesuai dengan yang ditawarkan

sebelumnya.

 Akomodasi tidak sesuai dengan standard yang telah disetujui dan kurang comfort.

 Makanan tidak sesuai dengan selera atau pesanan yang telah diberitahukan sebelumnya.

 Tour yang dilaksanakan sangat membosankan dan tidak sesuai dengan yang dipasarkan dan ditawarkan sebelumnya.

 Tour guide yang digunakan kurang memahami tugas dan fungsinya sebagai tour guide.


(2)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

4.6. Cara Menghadapi Complaint

1. J.M Juran (Pengamat Kualitas Produk)

Beliau mengatakan bahwa bila pelanggan (Wisatawan) merasa barang yang dibelinya tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, mereka pasti akan “nyanyi” maksudnya menceritakan hal-hal yang jelek kepada orang lain, sebagai complaint atas ketidak puasannya terhadap produk yang dibelinya.

2. Oka A. Yoeti (Pakar Ilmu Pariwisata)

Menurutnya solusi yang tepat untuk menghindari complaint adalah terlebih dahulu memenuhi kebutuhan karyawan. Kalau kebutuhan karyawan tidak terpenuhi maka akan sering terjadi kesalahan kerja, kualitas produk merosot, dan biaya operasi meningkat.

Kalaupun solusi di atas belum berhasil mengatasi complaint maka kalau perlu organisasi pelaksana atau memutasikan yang tidak capable kemudian mengubah dan menyesuaikan fasilitas yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pelayanan.

3. Philip B. Crosby (Pencipta “Zero Defects”)

Ia mengatakan pelanggan patut mendapatkan barang yang pernah kita janjikan, hotel bersih, kopi panas yang nikmat, paket wisata yang menarik, dan lain-lain. Dalam bentuk apapun yang kita hasilkan dan pelayanan apa yang kita berikan harus melaksanakan yang terbaik untuk pelanggan kita.


(3)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB V PENUTUP

KESIMPULAN

Sesuai dengan hasil penelitian dilapangan dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran bukan saja mencakup hasil-hasil produksi berupa benda saja, tetapi juga mencakup bidang jasa (sevices). Dalam beberapa hal pemasarannya juga berbeda yaitu dengan secara langsung menyalurkan kepada konsumen dalam hal jasa atau services kepada konsumen tersebut.

Pemasaran sangatlah penting pada Biro Perjalanan Wisata dengan memperhatikan sistem pemasaran paket-paket wisata yang disediakan mereka sebelum mengoperasikannya, karena apabila belum mengetahui pangsa pasar yang dituju maka akan sia-sia paket-paket wisata yang telah di rencanakan sebelumnya.

Sistem pemasaran paket wisata Biro Perjalanan Wisata (BPW) pada PT.Mutiara Holidays Medan yang efektif, maka akan menambah jumlah kunjungan wisatawan di Daerah Tujuan Wisata yang ada di Sumatera Utara baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara dengan sendirinya, karena PT. Mutiara Holidays melakukan suatu promosi dibeberapa media seperti: tv, radio, majalah, brosur-brosur, booklets, dan lain-lain di dalam memasarkan paket wisata yang telah dirancang, dengan adanya promosi maka para wisatawan di dalam negeri maupun diluar negeri dengan mudah mendapat informasi yang mereka inginkan dan menentukan tempat-tempat


(4)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

liburan mereka dengan meminta bantuan Biro Perjalanan Wisata yang mereka percayai selain melakukan promosi, PT. Mutiara Holidays juga menentukan pangsa pasar yang akan dituju sebelum paket-paket wisata mereka di pasarkan kepada wisatawan secara langsung maupun tidak langsung serta dengan menjalin suatu kerjasama dibeberapa agen di Indonesia dan juga di luar negeri seperti di Malaysia maka sistem pemasaran yang digunakan sangatlah efektif, walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh PT.Mutiara Holidays tetapi sistem pemasaran yang meruka gunakan dapat dijalankan dengan baik.

Jadi, PT. Mutiara Holidays merupakan suatu Biro Perjalanan Wisata yang telah lama dikenal dan dipercayai oleh wisatawan sehingga dapat menambah jumlah kunjungan ke Daerah Tujuan Wisata yang ada di Indonesia khususnya di Sumatera Utara.


(5)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

I.B.G. Pujaastawa, dkk 2005. Pariwisata Terpadu. Bali : Universitas Udayana

Marpaung, Happy, dkk, 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung : Penerbit : Alfabeta

Kepariwisataan dan PP. RI No. 67 Tahun 1996 tentang penyelenggaraan keparisiwataan. Medan : Badan Pawisata Daerah Sumatera Utara.

(sistem pemasaran) 5 Maret 2009

Yoeti, Oka A, 1990. Perencanaan Strategis Pemasaran. Jakarta : Pradnya Paramita

---. 1990.Pemasaran pariwisata. Bandung : Angkasa ---. 1991. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa


(6)

Erawati Limbong : Sistem Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata (BPW) PT. Mutiara Holidays Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BIODATA PENULIS

Nama lengkap : Erawati Limbong

Tempat, Tanggal Lahir : Desa Pakam, 22 September 1987

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Jamin Ginting Gg. Ganefo No.6 P.Bulan Medan

Hobi : Dengar Musik, Nonton Tv, Baca Majalah

E-mail

Nama Orang tua

Ayah : Haposan Limbong

Ibu : R. Sitanggang

Alamat Orang tua : Jl. Cinta Damai pakam Raya

Jenjang Pendidikan Formal :

1. SD Negeri 010241 Pematang Cengkering 1993 – 1999

2. SLTP Methodist Indrapura 1999 – 2002

3. SMU Negeri 1 Air Putih 2002 – 2005

4. Diploma III – Usaha Wisata 2006 - 2009