PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya.

(1)

PADA KOPERASI SURYA MANDIRI

SURABAYA

PROYEK SISTEM INFORMASI

Nama

: Nizar Fithrony

NIM

: 04.39010.0018

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan

: Manajemen Informatika


(2)

SURABAYA

2011

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

PADA KOPERASI SURYA MANDIRI

SURABAYA

PROYEK SISTEM INFORMASI

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan

Program Ahli Madya Komputer

Oleh :

Nama

: Nizar Fithrony

Nim

: 04.39010.0018

Program

: DIII (Diploma Tiga)

Jurusan

: Manajemen Informatika


(3)

SURABAYA

2011


(4)

Kupersembahkan karyaku untuk Bapak, Ibu, seluruh keluargaku tercinta yang selama ini telah memberikan dukungan, doa dan cinta yang tidak pernah putus…


(5)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

PADA KOPERASI SURYA MANDIRI

SURABAYA

Telah diperiksa dan diuji

Surabaya, Juni 2011

Mengetahui: Disetujui:

Kaprodi DIII Manajemen Informatika Pembimbing

Titik Lusiani, M.Kom., OCA Dra,Sylvia Widarto


(6)

Koperasi merupakan salah satu dari tonggak perekonomian rakyat. Dalam hal ini, Koperasi Surya Mandiri merupakan salah satu dari sekian banyak koperasi yang bergerak dalam bidang simpan pinjam. Selain untuk mendukung perekonomian rakyat kelas menengah kebawah, koperasi juga merupakan simbol perekonomian bangsa Indonesia.

Dalam kegiatannya Koperasi Surya Mandiri membutuhkan cara agar dapat mengefisiensi kinerja dalam segala aspek kegiatan proses transaksi di koperasi, oleh karena itu penulis berusaha membantu koperasi agar dapat menjalankan hal tersebut.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dibuatlah sebuah program yang dapat memudahkan pengguna dalam mengelola informasi secara up to date dan dapat menentukan besarnya nilai angsuran kredit untuk calon debitur sehingga operasional kerja menjadi lebih maksimal. Program sistem informasi koperasi merupakan aplikasi berbasis komputer yang dapat memberikan efisiensi dan efektifitas dalam menyelesaikan semua pekerjaan, khususnya pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya.

N N P Ju


(7)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam Laporan ini penulis memilih topik Rancang Bangun Sistem Informasi pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya karena pada Koperasi Surya Mandiri setiap proses pengolahan data dan proses transaksi masih membutuhkan waktu yang lama, dikarenakan proses yang dilakukan masih menggunakan cara manual.

Membutukan sebuah sistem informasi koperasi yang memadahi sebagai pembaharuan dari sistem yang lama. Serta memungkinkan pengelolaan data keanggotaaan, pembayaran simpanan wajib, simpanan pokok, simpanan sukarela serta transaksi pinjaman dan pembayaran angsuran dapat diketahui dengan cepat, mudah dan tersimpan dengan aman. Dan proses yang berkaitan dengan sistem informasi simpan pinjam dapat diselesaikan secara tepat, efektif dan efisien sehingga mempercepat proses kerja dan mengurangi terjadinya kesalahan dalam duplikasi data.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana melakukan proses pengolahan data keanggotaan secara efektif dan efisien pada Koperasi Surya Mandiri?


(8)

b. Bagaimana membuat sistem informasi simpan pinjam yang efektif dan efisien pada Unit Simpan Pinjam di Koperasi Surya Mandiri?

c. Bagaimana memperbaiki sistem penjualan dan pembelian yang dapat mendukung Unit Toko secara cepat dalam melakukan transaksi penjualan dan pembelian?

d. Bagaimana membuat sistem yang dapat mengelola pengembalian pinjaman dari anggota secara akurat?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka Batasan Masalah adalah sebagai berikut:

a. Pengolahan data keanggotaan/maintenance anggota.

Pengelolaan data anggota/maintenance anggota pada desain sistem simpan pinjam ini meliputi pendataan anggota baru dan yang sudah tidak aktif atau pegawai yang sudah pensiun. Hasil pengelolaan data tersebut dijadikan laporan yang diserahkan kepada pimpinan dan bagian lain yang membutuhkan data anggota.

b. Penyetoran simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. Proses penyetoran simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela sesuai prosedur dengan besar simpanan yang telah ditentukan. c. Transaksi peminjaman.


(9)

Proses transaksi peminjaman meliputi jenis dari pinjaman yaitu pinjaman uang dan pembelian barang pembelian barang secara kredit. Hasil pencatatan dari transaksi pinjaman yang diberikan berupa laporan. d. Transaksi penjualan.

Pada proses transaksi penjualan, terdapat dua jenis penjualan yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Untuk penjualan secara kredit tidak berpengaruh pada pemotongan gaji pegawai tetapi dianggap melakukan pinjaman.

e. Transaksi pembelian.

Pada proses transaksi pembelian, pembelian barang dilakukan secara tunai dan kredit. Yang dimaksud pembelian secara kredit di sini adalah barang di terima terlebih dahulu setelah itu pembayaran dilakukan setelah satu bulan.

1.4 Tujuan

Tujuan membuat Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Surya Mandiri adalah sebagai berikut:

a. Membuat sistem informasi penjualan, pembelian, simpanan dan pinjaman yang lebih terintegrasi dan tersruktur.

b. Membuat sistem informasi yang dapat memberikan laporan-laporan transaksi secara up to date.


(10)

1.5 Manfaat

Penggunaan sistem informasi simpan pinjam ini dapat memberikan manfaat di bagian administrasi dan bagian keuangan pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Mempermudah dan mempercepat proses maintenance anggota.

b. Memudahkan dan mempercepat proses peminjaman dan penghitungan simpanan wajib, simpanan pokok, simpanan sukarela.

c. Mempermudah proses pembuatan laporan transaksi simpan pinjam. d. Mempermudah dan mempercepat proses transaksi penjualan dan

pembelian.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Sistem Informasi ini terdiri dari enam bab yaitu bab pertama berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan. Bab-bab tersebut berisi tentang keterangan permasalahan.

Bab kedua membahas tentang gambaran umum dari Koperasi Surya Mandiri, yang meliputi bidang usaha dan aktivitas, tujuan, struktur organisasi, deskripsi tugas di dalam Koperasi Surya Mandiri dan analisis sistem yang dipakai pada saat ini. Berdasarkan penjelasan dari bab-bab tersebut dapat diketahui tentang perkembangan atau kemajuan dari Koperasi Surya Mandiri saat ini.


(11)

Bab ketiga membahas tentang berbagai macam teori yang mendukung dalam pembuatan sistem ini. Landasan teori tentang ilmu yang terkait yaitu teori simpan pinjam dan penjelasan lainnya berhubungan dengan koperasi. Landasan teori tentang permasalahan meliputi konsep dasar sistem informasi, analisis dan perancangan sistem, bagan alir dokumen, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Database Management System.

Bab keempat membahas analisis dan desain sistem baru, meliputi System Flow, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, struktur file, dan desain Input/Output. Sub-sub bab system flow menggambarkan proses yang dikembangkan, yang meliputi proses simpanan, peminjaman, dan angsuran. Data master yaitu data yang digunakan untuk transaksi koperasi, yang meliputi master anggota, simpanan, pinjaman, penjualan dan pembelian.

Bab kelima tentang implementasi dan pembahasan yaitu tentang sistem yang digunakan, cara setup program dan tentang penjelasan pemakaian program.

Bab keenam penutup membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem ini selanjutnya. Selain itu diharapkan saran untuk mengatasi kelemahan dari sistem yang dibuat.


(12)

7

2.1 Gambaran Umum Koperasi Surya Mandiri

Koperasi Surya Mandiri memiliki tujuan mensejahterakan para sopir yang bekerja bekerja sebagai sopir angkutan umum. Koperasi Surya Mandiri Surabaya, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas pada tanggal 15 mei 1986. Koperasi Surya Mandiri mulai berbadan hukum pada tanggal 21 juli 1986.

Untuk meningkatakan kesejahteraan anggota koperasi Surya Mandiri, disamping melaksanakan simpan pinjam, usaha foto copy, toko, kantin dan wartel, pengurus koperasi Surya Mandiri berusaha meningkatkan pelayanan di bidang pengadaan bahan pangan. Dengan demikian selain berusaha meningkatkan SHU, pengurus juga berusaha meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan anggota.

Untuk tahun 2008 koperasi Surya Mandiri sudah tidak mempunyai kewajiban lagi membayar pinjaman pada Bank Muamalat. Dari tahun ke tahun koperasi Surya Mandiri sudah menujkkan peningkatan yang cukup segnifikan, hal ini bisa dilihat dari Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dicapai pada tahun 2006. SHU pada tahun 2005 sebesar Rp. 255.750.107,-, hal ini dapat di capai berkat partisipasi aktif dari anggota. Meskipun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pengurus dan karyawan koperasi Surya Mandiri terus berusaha secara profesional dalam menyelengarakan penglolaan koperasi Surya Mandiri.


(13)

Perencanaan dan perbaikan mutu pelayanan kepada pelanggan terus ditingkatkan pada tahun pertama operasinya ini, termasuk pemakaian teknologi informasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja di masa mendatang. Dengan adanya Pengembangan Sistem Informasi di koperasi ini, tidak menutup kemungkinan harus menambah karyawan.

2.2 Struktur Organisasi

Berikut ini adalah gambaran dari struktur organisasi pada Koperasi Surya Mandiri.


(14)

2.3 Deskripsi Tugas

Di dalam suatu instansi sangat membutuhkan pembagian tugas yang satu dengan yang lain. Pada perusahaan Koperasi Surya Mandiri, deskripsi tugas yang ada sebagai berikut:

a. Ketua

Badan/pihak koperasi yang memantau semua kegiatan yang terkait dengan kelangsungan di dalam koperasi tersebut.

b. Sekretaris 1

Pihak yang bertugas Memberi bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas staf dan pelaksana.

c. Sekretaris 2

Pihak yang bertugas membantu tugas Ketua dalam pembuatan program kerja koperasi.

d. Bendahara 1

Pihak yang merumuskan dan menyajikan usulan rencana anggaran dan kebutuhan lain sebagai penunjang kegiatan usaha koperasi.

e. Bendahara 2

Pihak yang bertanggung jawab terhadap simpan pinjam yang ada di koperasi.

f. Ketua Unit Usaha

Badan/pihak koperasi yang memantau semua kegiatan yang terkait dengan kelangsungan di dalam unit usaha koperasi dan Melaksanakan pengelolaan semua unit usaha koperasi.


(15)

g. Kasir

Pihak yang bertanggung jawab terhadap semua data penjualan barang di koperasi.

h. Juru Buku

Pihak yang terkait dengan pembuatan laporan pembelian yang ada di koperasi.

i. Juru Buku Pembantu

Pihak yang bertugas mencatat jenis – jenis barang yang ada di koperasi. j. Unit Toko

Pihak yang bertanggung jawab terhadap pengepakan barang yang ada di koperasi.

k. Unit Simpan Pinjam

Pihak yang bertanggung jawab terhadap simpanan dan pinjaman yang ada di koperasi.

l. Bagian Gudang

Pihak yang bertanggung jawab terhadap barang-barang yang ada di dalam gudang koperasi.

m. Bagian Penjualan

Pihak yang bertanggung jawab terhadap nota barang yang telah di jual oleh koperasi dan membuat laporan penjualan.


(16)

2.4 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil survey dan analisis sistem yang dilakukan, berikut ini adalah gambaran Dokumen flow dari proses-proses yang ada pada saat ini sebelum dilakukan pengembangan:

a. Dokumen Flow Pendaftaran Anggota

Pada Dokumen Flow pendaftaran anggota, setiap anggota yang bergabung menjadi anggota koperasi terlebih dahulu mengisi form

pendaftaran. Anggota koperasi ini adalah para sopir angkutan umum. Setelah diisi diserahkan ke Unit Simpan Pinjam untuk dibuat kartu anggota, kemudian kartu anggota tersebut disimpan oleh anggota, dan Unit Simpan Pinjam. Setelah itu Unit Simpan Pinjam akan membuat laporan anggota untuk diberikan kepada Ketua dan Ketua Unit Usaha. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Dokumen Flow Pendaftaran Anggota


(17)

b. Dokumen Flow Pembelian

Proses pembelian dimulai dari bagian Gudang dengan cek stok barang, kemudian bagian Gudang membuat daftar barang yang akan diberikan kepada Juru Buku Pembantu. Juru buku Pembantu akan cek daftar barang dengan data barang toko jika telah stock barang sama dengan 0, maka bagian tersebut membuat daftar pembelian yang selanjutnya akan diberikan kepada Juru Buku. Juru Buku akan memberikan kebijakan untuk pembelian barang. Setelah di-Acc, Juru Buku akan mengirimkan daftar pembelian kepada supplier, supplier memberikan nota dan akan diserahkan kepada Juru Buku dan akan dibuat laporan pembelian rangkap 3, satu untuk direkap, kedua untuk Bendahara 1 dan ketiga untuk bagian gudang. Untuk keperluan pembayaran lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.3.


(18)

c. Dokumen Flow Penjualan

Pada Dokumen Flow penjualan, anggota akan memilih barang. Kasir akan cek barang yang dibeli tunai atau kredit. Jika barang yang dibeli tunai maka Kasir membuat nota jual sebanyak tiga lembar satu untuk direkap, yang kedua akan diberikan anggota dan yang ketiga untuk Bagian Penjualan. Jika penjualan yang dilakukan kredit dan anggota masih punya tunggakan melebihi batas maksimal maka pinjaman tidak diberikan kepada anggota. Jika tunggakan tidak melebihi batas maka Kasir akan membuat nota kredit rangkap tiga, yang pertama direkap oleh kasir, yang ke dua untuk Bagian Penjualan, dan untuk yang ke tiga untuk Unit Simpan Pinjam. Berdasarkan nota jual ataupun nota kredit, Bagian Penjualan membuat laporan penjualan sebanyak tiga lembar. Satu direkap oleh Bagian Penjualan dan yang ke dua untuk Bendahara 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.4.


(19)

Gambar 2.4. Dokumen Flow Penjualan

d. Dokumen Flow Transaksi Simpan

Pada Dokumen Flow simpanan anggota, Unit Simpan Pinjam konfirmasi kepada anggota, apakah ingin melakukan simpanan pokok, simpanan wajib atau sukarela. Jika melakukan simpanan sukarela maka Anggota mengisi form simpanan yang sudah tersedia dan setelah diisi diserahkan ke Unit Simpan Pinjam. Setelah itu adanya cek apakah besarnya simpanan lebih kecil dari simpanan minimum yang ditetapkan. Maka anggota merubah jumlah simpanan pada form simpanan, jika tidak Unit Simpan Pinjam membuat tanda terima simpanan sebanyak dua lembar, satu


(20)

diberikan ke anggota dan yang satu direkap untuk dibuat laporan simpanan, selanjutnya mengisi buku simpan pinjam. Apabila melakukan simpanan wajib, anggota mengisi form simpanan wajib lalu diserahkan kepada Unit Simpan Pinjam untuk dibuatkan bukti simpanan wajib sebanyak dua lembar satu untuk anggota dan direkap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5. Dokumen Flow Transaksi Simpan

e. Dokumen Flow Transaksi Pinjam

Pada Dokumen Flow pinjaman anggota, anggota mengisi form

pinjaman dan diserahkan kepada Unit Simpan Pinjam. Setelah adanya cek apakah pinjaman lebih besar dari maksimum dana yang ditentukan. Maka


(21)

anggota mengubah jumlah dana pada form pinjaman, jika tidak Unit Simpan Pinjam konfirmasi ke Bendahara 2. Setelah Bendahara 2 memberi dana, maka Unit Simpan Pinjam membuat surat bukti pinjaman rangkap dua, satu untuk anggota dan direkap. Setelah itu Unit Simpan Pinjam akan mengisi buku simpan pinjam dan membuat laporan pinjaman rangkap tiga, yaitu untuk direkap sendiri, yang kedua untuk Bendahara 2 dan yang ketiga Ketua unit Usaha. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 2.6.


(22)

f. Dokumen Flow Angsuran

Proses dimulai dari anggota menyerahkan surat bukti pinjaman, kartu anggota dan uang angsuran yang diserahkan kepada Unit Simpan Pinjam. Unit Simpan Pinjam akan membuat surat bukti angsuran rangkap dua, satu untuk direkap dan satu untuk anggota. Setelah itu Unit Simpan Pinjam akan mengisi buku simpan pinjam dan membuat laporan angsuran rangkap satu, yaitu untuk Bendahara 2. Dapat dilihat pada Gambar 2.7 berikut ini.


(23)

g. Dokumen Flow Ambil Simpanan

Proses dimulai dari anggota mengisi form ambil simpanan, lalu

form ambil simpanan yang sudah terisi diserahkan kepada Unit Simpan Pinjam beserta kartu anggota. Unit Simpan Pinjam cek apakah jumlah ambil tidak melebihi simpanan yang dimiliki. Jika benar, maka akan dibuatkan bukti ambil simpanan rangkap dua, untuk direkap dan anggota. Unit Simpan Pinjam akan mengisi buku simpan pinjam dan membuat laporan ambil simpanan rangkap tiga, yang pertama untuk direkap, yang ke dua untuk Bendahara 2 dan ketiga untuk Ketua Unit Usaha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.8. berikut ini.


(24)

h. Dokumen Flow SHU

Pada Dokumen Flow perhitungan SHU, Bendahara 2 koperasi mengevaluasi semua laporan usaha yaitu laporan simpanan dan laporan pinjaman. Setelah itu Bendahara 2 membuat laporan simpanan dan pijaman dua lembar. Salah satu laporan direkap dan yang sisanya diberikan kepada Bendahara 1 untuk dievaluasi, beserta dengan laporan penjualan dan laporan pembelian untuk di buatkan laporan rugi laba. Setelah diketahui laporan rugi laba, maka akan dilakukan perhitungan SHU untuk anggota. Kemudian Bendahara 1 koperasi akan membuat laporan SHU sebanyak tiga lembar. Salah satu laporan direkap, lembar kedua diberikan kepada anggota dan lembar yang ketiga diberikan kepada ketua sebagai bentuk pertanggung jawaban. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 2.9.


(25)

20

LANDASAN TEORI

3.1 Koperasi Surya Mandiri

Koperasi Surya Mandiri berada di Propinsi Jawa Timur Surabaya. Yang bertujuan menyejahterakan para pekerja angkutan umum. Anggota Koperasi Surya Mandiri merupakan para sopir angkutan umum yang berada di daerah Surabaya Barat.

3.2 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Menurut Jogiyanto(1990 : 2). Definisi sistem menurut pendekatan elemen adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Wade (1998 : 5). Adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling behubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan sesuatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.


(26)

3.3 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan bagian yang paling vital dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lumpuh, kerdil dan akhirnya berakhir. Menyebut keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberahirannya dengan entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut proses

negative entropy. (Wade, 1998 : 125-126).

3.4 Koperasi

Menurut Anoraga (1995:8), koperasi berasal dari kata co dan

operation, yang mengandung arti bekerja sama untuk mencapai tujuan. Karena itu, koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

3.5 Simpan

Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk membayar beberapa iuran simpanan. Menurut Rudini (2005:20) iuran tersebut adalah sebagai berikut:

a. Simpanan Pokok

Iuran ini dibayar sewaktu pertama kali mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran ditentukan oleh pihak koperasi.


(27)

b. Simpanan Wajib

Iuran ini dibayar setiap bulan selama menjadi anggota koperasi, di mana besarnya iuran ditentukan oleh pihak koperasi berdasarkan jabatan. c. Simpanan Sukarela

Iuran ini dibayar setiap bulan selama menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran sesuai dengan kemampuan anggotanya (bersifat sukarela).

Simpanan pokok dan wajib tidak bisa diambil selama menjadi anggota koperasi dan hanya bisa diambil bila anggota sudah keluar dari keanggotaan. Sedangkan simpanan sukarela boleh diambil sewaktu-waktu.

3.6 Pinjam

Pemberian kredit pinjaman merupakan jasa atau bisnis yang beresiko, karena ada kemungkinan kredit yang diberikan tidak dapat tertagih atau macet. Sehubungan dengan hal tersebut, sudah menjadi keharusan bagi koperasi untuk memberikan pinjaman kepada anggota yang layak dengan mempertimbangkan setiap usulan kredit. Menurut Rudini (2005:21), persyaratan bagi anggota yang ingin melakukan transaksi pinjam, yaitu : a. Setiap anggota koperasi mendapatkan pinjaman dalam bentuk uang

maupun barang. Khusus untuk pinjaman barang, perhitungan besarnya ditentukan berdasarkan nilai harga jualnya.


(28)

b. Jumlah maksimal pinjaman yang diberikan kepada anggotanya ditentukan oleh pihak koperasi, dimana besarnya adalah sama untuk setiap anggota.

c. Jangka waktu pinjaman tergantung dari berapa lama angsuran (kesepakatan bersama dengan pihak koperasi), sedangkan bunga pinjaman juga ditentukan berdasarkan kebijaksanaan pihak koperasi.

Pinjaman dapat diangsur dalam beberapa periode, apabila terlambat mengangsur, maka akan dikenakan denda. Besar denda ditentukan berdasarkan kebijakan pihak koperasi. Angsuran pinjaman yang harus dibayar oleh seorang peminjam dipengaruhi oleh pokok pinjaman, jangka waktu pinjaman, dan tingkat suku bunga yang berlaku.

3.7 Sisa Hasil Usaha

Menurut Anoraga (1995:59), dalam mengembangkan usaha koperasi, tujuan yang utama bukanlah mengejar laba, karena itu laba yang diusahakannya hanyalah wajar-wajar saja. Dengan laba wajar yang diperoleh oleh suatu koperasi digunakan untuk menutup semua pembiayaan usaha, seperti pembiayaan gudang, biaya angkutan dan lain-lain. Pada akhir tahun penutupan buku, kalau terbukti dari hasil usaha yang dicadangkan untuk pembiayaan tersebut terdapat sisa, maka sisa hasil usaha itu akan dikembalikan atau dibagikan kepada para anggota sebanding dengan jasa-jasanya.


(29)

3.8 Pembelian

Menurut Bodnar (2000:37), dibeberapa perusahaan, seluruh pembelian barang dan jasa dilakukan dan dikendalikan oleh departemen pembelian yang tersentralisasi. Dimulai dengan bagian gudang melakukan permintaan pembelian yang selanjutnya akan diorderkan oleh bagian pembelian.

3.9 Penjualan

Menurut Auwarsa (2004:11), yaitu berkaitan dengan masalah-masalah strategis dengan promosi produksi iklan dan riset pasar. Hal yang terpenting adalah bagaimana cara produsen untuk memepengaruhi konsumen agar tertarik terhadap barang atau jasa yang dijual.

3.10 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan salah satu tahapan, dimana sistem yang ada pada perusahaan perlu dilakukan perbaikan dan perkembangan. Proses tersebut, biasa disebut dengan ”Pengembangan Sistem”. Dalam hal ini, yang menangani adalah staff perancangan sistem (System Planning). Apabila staff tersebut tidak ada pada perusahaan, bisa dilakukan oleh departemen sistem (System Department). Biasanya dimiliki oleh perusahaan yang sangat besar. Departement sistem juga mempunyai tugas melakukan perkembangan sistem, bila perancangan sistem telah disetujui oleh komite pengarah, direktur utama, dan dewan direksi. (Jogiyanto, 1999: 73).


(30)

3.11 Analisis Sistem

Analisis sistem (System Analysist) dapat didefinisikan sebagai pengurai dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya. Maksudnya, untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, dan hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan.

Tahapan analisis sistem dilakukan setelah tahap perancangan sistem (System Planning) dan sebelum tahap desain sistem (System Design). Tahap analis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. (Jogianto, 1999: 129).


(31)

26

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Analisis merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain sistem merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem informasi agar terorganisir dengan baik. Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis serta desain dari sistem informasi koperasi pada Koperasi Surya Mandiri.

4.1Analisis Sistem

Analisa Sistem pada Koperasi yang ada saat ini sudah menggunakan komputer sebagai alat bantu penyimpanan data dan pembuatan laporan. Namun aplikasi yang dipakai terbatas pada aplikasi perkantoran sederhana, seperti Ms Excel. Sehingga pembukuan dan pembuatan laporan akuntansi membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, kertas menjadi hal yang penting karena memuat bukti transaksi, dan tidak menutup kemungkinan data pada bukti transaksi tersebut tercatat lebih dari satu kali sehingga terjadi redundancy of data.

Dari permasalahan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa koperasi membutuhkan aplikasi yang dapat membantu dalam mengolah data transaksi dan menyimpannya secara terstruktur dalam suatu database untuk menerapkan sistem paperless atau kertas dapat digunakan secara efektif.


(32)

Selain itu, aplikasi yang dikembangkan juga dapat membantu dalam pembuatan laporan akuntansi yang informatif kepada pihak manajemen dengan cepat dan tepat.

Beberapa pengembangan proses telah dilakukan, diantaranya pembuatan kode identitas anggota, simpan dan pinjam yang unique, penyediaan informasi yang up to date dan mudah dipahami, otomatisasi perhitungan terhadap file-file transaksi, dan pencetakan laporan yang dapat diatur sesuai dengan keinginan. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan dapat meminimalkan kejadian hilangnya sumber data dan proses transaksi yang terjadi lebih terkendali.

4.2Desain Sistem

Desain sistem merupakan tahap pembuatan sistem baru. Sistem baru ini menggunakan aplikasi berbasis komputer sehingga desain ini merupakan desain aplikasi untuk sistem baru. Desain sistem meliputi pembuatan aliran dokumen baru, diagram alir data, Entity Relationship Diagram, struktur tabel dan desain Input/Output.

4.2.1 Dokumen Flow Komputerisasi

Dokumen Flow Komputerisasi merupakan gambaran dari pengembangan sistem. Secara detail Dokumen Flow Komputerisasi untuk sistem informasi Koperasi Surya Mandiri dapat dijelaskan sebagai berikut:


(33)

A. Dokumen Flow Komputerisasi Pendaftaran Anggota

Prosesnya dimulai dari form yang telah diisi data oleh anggota diserahkan kepada Unit Simpan Pinjam untuk entry data anggota yang akan disimpan dalam database anggota. Dari data tersebut akan dibuat kartu anggota rangkap dua, satu untuk direkap oleh Unit Simpan Pinjam, dan sisanya diberikan kepada anggota setelah itu akan dibuat laporan anggota yang diserahkan untuk Ketua dan Ketua Unit Usaha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Dokumen Flow Komputerisasi Pendaftaran Anggota

B. Dokumen Flow Komputerisasi Pembelian

Proses dimulai dari gudang yang mengecek stock dari database barang, untuk membuat daftar barang yang akan diberikan kepada Juru Buku Pembantu. Juru Buku Pembantu yang akan cek antara data barang


(34)

dengan daftar barang untuk mencari stock sama dengan 0. Maka Juru Buku Pembantu membuat daftar pembelian rangkap dua, satu untuk diarsip dan satu untuk supplier.Selanjutnya supplier akan menyiapkan barang dan membuat nota beli yang akan diserahkan kepada bagian Juru Buku. Juru Buku akan entry data pembelian untuk disimpan ke database pembelian dan update barang. Setelah itu akan dibuat laporan pembelian rangkap empat, satu untuk direkap, dan yang kedua untuk Bendahara 1 dan yang ketiga untuk bagian gudang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2.

!

" # !

!

$

%

%

Gambar 4.2 Dokumen Flow Komputerisasi Pembelian

C. Dokumen Flow Komputerisasi Penjualan

Diawali dari anggota membeli barang dan menyerahkan kepada Kasir, Kasir mengecek jika penjualannya tunai maka kasir akan entry data


(35)

penjualan untuk disimpan ke database penjualan serta membuat nota penjualan rangkap dua, satu untuk direkap dan satu untuk anggota. Jika penjualan kredit, kasir mengecek apakah tunggakan atau pinjaman anggota sudah maksimum, jika iya anggota tidak bisa meminjam lagi jika tidak Kasir entry data piutang untuk disimpan ke database piutang dan update barang serta membuat surat bukti pinjaman barang rangkap tiga, satu diarsip, sisanya untuk anggota dan Unit Simpan Pinjam yang akan disimpan dalam database simpanan. Setelah itu Kasir membuat laporan penjualan, satu diarsip dan sisanya untuk Bendahara 1 dan Juru Buku. Lebih jelasnya terlihat pada gambar 4.3.


(36)

D. Dokumen Flow Komputerisasi Simpanan

Unit Simpan Pinjam akan entry data simpanan berdasarkan form yang telah diisi oleh anggota untuk selanjutnya disimpan ke database simpanan. Berdasarkan database, Unit Simpan Pinjam juga membuat tanda terima simpanan yang dibuat rangkap dua, satu untuk disimpan dan satu untuk anggota, Unit Simpan Pinjam juga membuat laporan simpanan rangkap tiga, satu diarsip, yang kedua untuk Bendahara 2 dan yang ketiga untuk ketua unit usaha. Jika simpanan wajib prosesnya juga hampir sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4.


(37)

E. Dokumen Flow Komputerisasi Pinjaman

Unit Simpan Pinjam akan entry data pinjaman berdasarkan form yang telah diisi oleh anggota untuk selanjutnya disimpan ke database pinjaman. Berdasar database itu Unit Simpan Pinjam juga membuat surat bukti pinjaman yang dibuat rangkap dua, satu untuk disimpan dan satu untuk anggota. Unit Simpan Pinjam juga membuat laporan pinjaman rangkap tiga, satu diarsip, yang kedua untuk manajemen koperasi dan yang ketiga untuk ketua unit usaha. Prosesnya dapat dilihat pada gambar 4.5.


(38)

F. Dokumen Flow Komputerisasi Angsuran

Anggota menyerahkan kartu anggota, surat bukti pinjaman dan uang angsuran kepada Unit Simpan Pinjam untuk entry dan kemudian disimpan ke database angsuran serta update database pinjaman Selanjutnya Unit Simpan Pinjam membuat surat bukti angsuran yang dibuat rangkap dua, satu diarsip dan untuk anggota. Unit Simpan Pinjam juga membuat laporan angsuran rangkap satu, untuk Ketua Unit Usaha. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan gambar 4.6..


(39)

G. Dokumen Flow Komputerisasi Ambil Simpanan

Anggota menyerahkan kartu anggota dan form ambil simpanan yang terisi untuk entry dalam database ambil simpanan. Kemudian update simpanan oleh Unit Simpan Pinjam, setelah itu akan dibuat bukti ambil simpanan rangkap dua, untuk diarsip dan anggota. Unit Simpan Pinjam juga membuat laporan ambil simpanan rangkap dua untuk diarsip dan Bendahara 2. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan gambar 4.7.

Gambar 4.7 Dokumen Flow Komputerisasi Ambil Simpanan

H. Dokumen Flow Komputerisasi SHU

Proses perhitungan SHU, manajemen koperasi (Bendahara1 dan Bendahara 2) menghitung laba dengan membaca database simpan, pinjam, penjualan dan pembelian. Setelah diketahui laba maka akan dilakukan perhitungan SHU dengan membaca database anggota. SHU didapat


(40)

berdasar simpanan yang dilakukan anggota. Setelah SHU diketahui, hasilnya disimpan pada database SHU. Setelah itu bendahara akan membuat laporan SHU sebanyak tiga lembar, untuk direkap dan diberikan kepada Anggota dan Ketua. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Dokumen Flow Komputerisasi SHU

4.2.2 Context Diagram

Gambar 4.9 adalah context diagram dari sistem informasi koperasi Surya Mandiri. Context diagram tersebut menggambarkan proses secara umum yang terjadi pada Koperasi Surya Mandiri. Pada context diagram tersebut, juga terlihat bahwa sistem informasi koperasi tresebut melibatkan enam entity, yaitu anggota, supplier, bagian jual beli, bagian simpan pinjam,


(41)

administrasi serta manajemen koperasi yang terdiri dari ketua, sekretaris 1, sekretaris 2, bendahara 1 dan bendahara 2. Pada Gambar 4.9 Ketujuh entitas tadi memberikan input data dan menerima output data yang diperlukan.

Nota Pinjam

Nota Ambil Simpanan Nota Bukti Angsuran Kartu Anggota

Laporan Angsuran Laporan Simpan Pinjam

Laporan SHU Data Angsuran

Laporan Bukti Pinjaman

Data Ambil Simpanan

Laporan Ambil Simpan

Laporan Ambil Simpanan Terisi

Laporan Pinjaman Data Pinjaman Nota Pinjaman Laporan Pinjam Laporan Simpanan Data Simpanan

Data Terima Simpanan Data Simpanan Wajib

Laporan Simpanan Wajib Laporan Simpan

Data Pinjam Barang

Laporan Penjualan Laporan Nota Piutang

Laporan Piutang Laporan Jual Data Penjualan

Nota Jual Nota Piutang Laporan Order Anggota

Laporan Pembelian

Data Pembelian

Laporan Barang Kosong

Laporan Barang Gudang

Data Barang Kosong

Data Barang Gudang

Laporan Data Anggota Data Jumlah Anggota

Laporan Pendafataran

0

Sistem Informasi Koperasi

+

Unit Simpan Pinjam

Manajemen Koperasi Gudang Juru Buku Pembantu Juru Buku Kasir Bagian Penjualan Anggota


(42)

4.2.3 Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang pada merupakan merupakan diagram urutan proses yang terjadi dalam Sistem Informasi Koperasi dimana proses-proses dalam sistem tersebut tercantum pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 Diagram Berjenjang

a. Pendaftaran Anggota.

Prosesnya dimulai dari form yang telah diisi data oleh anggota diserahkan kepada Unit Simpan Pinjam untuk entry data anggota yang akan


(43)

disimpan dalam database anggota. Setelah itu bagian unit simpan pinjam mencetak kartu anggota. Unit Simpan Pinjam perlu melihat data anggota sebelum membuat laporan tentang jumlah anggota.

b. Pembelian

Proses dimulai dari Gudang yang mengecek stock dari database barang, untuk membuat daftar barang yang akan diberikan kepada Juru Buku Pembantu. Juru Buku Pembantu yang akan mengecek antara data barang dengan daftar barang untuk mencari stock sama dengan 0, maka juru buku membuat laporan pembelian yang akan diberikan kepada manajemen koperasi.

c. Penjualan

Proses dimulai dari Kasir mengecek jika penjualannya tunai maka kasir akan entry data penjualan untuk disimpan ke database penjualan serta membuat nota jual dan jika penjualan kredit kasir akan membuat nota piutang.

d. Simpanan

Proses dimulai dari Unit Simpan Pinjam akan entry data simpanan berdasarkan form yang telah diisi oleh anggota untuk selanjutnya disimpan ke database simpanan. Proses pengambilan simpan dimulai dari Anggota menyerahkan kartu anggota dan form ambil simpanan yang terisi untuk entry ke dalam database ambil simpanan dan update simpanan oleh Unit Simpan Pinjam. Setelah itu Unit Simpan Pinjam juga membuat laporan ambil simpanan


(44)

e. Pinjaman

Proses dimulai dari Unit Simpan Pinjam akan entry data pinjaman berdasarkan form yang telah diisi oleh anggota untuk selanjutnya disimpan ke database pinjaman. Proses angsuran pinjaman dimulai dari surat bukti pinjaman dan uang angsuran kepada Unit Simpan Pinjam untuk entry dan kemudian disimpan ke database angsuran serta update database pinjaman. f. SHU

Proses di mulai dari manajemen koperasi (Bendahara 1 dan Bendahara 2) menghitung laba dengan membaca database simpan, pinjam, penjualan dan pembelian. Setelah diketahui laba maka akan dilakukan perhitungan SHU dengan membaca database anggota. SHU didapat berdasar simpanan yang dilakukan anggota. Setelah SHU diketahui, hasilnya disimpan pada database SHU.

4.2.4 Data Flow Diagram

DFD dari sistem informasi Koperasi Surya Mandiri adalah sebagai berikut:

a. Data Flow Diagram Level 0

Dari context diagram diatas dapat dibuat DFD Level 0 yang terdiri dari 6 proses, yaitu absensi oleh pendaftaran anggota, simpanan, pinjaman, pembelian, penjualan dan SHU. Masing-masing proses ini dapat dilihat pada gambar 4.11.


(45)

(46)

b. Data Flow Diagram Level 1 Pendaftaran Anggota

Data Flow Diagram level 1 Pendaftaran anggota pada Gambar 4.12 menggambarkan proses pendaftaran anggota baru koperasi.


(47)

c. Data Flow Diagram Level 1 Pembelian

Data Flow Diagram level 1 Pembelian pada Gambar 4.13 menggambarkan proses pembelian pada Koperasi Surya Mandiri.


(48)

d. Data Flow Diagram Level 1 Penjualan

Data Flow Diagram level 1 Penjualan pada Gambar 4.14 menggambarkan proses penjualan pada Koperasi Surya Mandiri.


(49)

e. Data Flow Diagram Level 1 Simpanan

Data Flow Diagram level 1 Simpanan pada Gambar 4.15 menggambarkan proses Simpanan.


(50)

f. Data Flow Diagram Level 1 Pinjaman

Data Flow Diagram level 1 Pinjaman pada Gambar 4.16 menggambarkan proses Simpanan pada Koperasi Surya Mandiri.


(51)

g. Data Flow Diagram Level 1 SHU

Data Flow Diagram level 1 SHU pada Gambar 4.17 menggambarkan proses SHU pada Koperasi Surya Mandiri.

Data Cetak SHU Informasi Jumlah SHU Informasi Data SHU Mengecek Penjualan

Mengecek Simpanan Mengecek Pembelian Mengecek Pinjaman Informasi SHU Anggota

Data SHU

Laporan SHU Laporan Simpan Pinjam

Manajeme n Koperasi Manajeme n Koperasi

6 Penjualan 10 Master Simpan 3 Pembelian 13 Pinjaman

1 Anggota 1

Menghitung SHU

2

Melihat Data SHU

3 Mencetak Laporan SHU


(52)

4.2.5 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gambaran struktur database dari Sistem Informasi Koperasi yang telah dikembangkan. ERD dibagi menjadi dua, yaitu Conceptual Data Model (CDM) atau secara logik dan Physical Data Model (PDM) atau secara fisik.

a. Conceptual Data Model

Terdapat sepuluh buah tabel yang saling terintegrasi secara logik. Berikut Gambar 4.18 merupakan tabel-tabel yang terdapat pada Conceptual Data Model:


(53)

Rule_Login Trans_SimpananPokok Nota_Penjualan Nota_Pembelian LAPORAN_SHU LAPORAN_BARANG PEMBELIAN SUPPLY_BARANG TRANS_PENJUALAN_TUNAI INFORMASI_BARANG Trans_Penjualan _Kredit Trans_Angsuran Trans_Pinjam_uang Trans_Piuntang Rek_simpan Trans_AS Trans_Simpan Anggota Kode_Anggota NIP Nama_Anggota Golongan Sub_Dinas Gaji Jabatan Alamat_Anggota Kota Telepon Simpanan_Pokok Master_Simpan Kode_Simpan Total_Simpanan Bunga_Simpanan Total_SimPokok Detil_Simpan ID_Simpan Tgl_Simpan Jumlah_Simpan Bunga_Simpan Total_Simpan Ambil_Simpanan Kode_Ambil Tgl_Ambil Jumlah_Ambil Sisa_Saldo Piutang Kode_Piutang Tgl_Piutang Total_Piutang Status_Piutang Pinjam Kode_Pinjam Tgl_Pinjam Jumlah_Pinjam Lama_Angsur Bunga_Pinjam Total_Pinjam Keterangan Angsuran Uang_Angsur Total_Angsur Angsuran_Pinjaman Kode_Angsur Tgl_Angsur Angsuran_Ke Jumlah_Angsuran Master_Penjualan Kode_Jual Tgl_Jual Status_Penjualan Total_Jual Barang Kode_Barang Nama_Barang Stock Harga_Beli Harga_Jual Minimal_Stock Supplier Kode_Supplier Nama_Supplier Alamat_Supplier No_Telepon Master_Pembelian No_Beli Tgl_Beli Total_Beli SHU Kode_SHU Periode Jumlah_SHU Detil Pembelian Kode_DPembelian Satuan_DPembelian Jumlah_DPembelian Harga_DPembelian DETIL_PENJUALAN Kode_DPenjualan Satuan_DPenjualan Jumlah_DPenjualan Harga_DPenjualan Simpan_Pokok Kode_SimPokok Tanggal_SimPokok Jumlah_SimPokok Login Password


(54)

b. Physical Data Model

Pada Physical Data Modal yang tertera pada Gambar 4.19 telah menunjukkan adanya relasi antar tabel. Berikut Pyhsical Data Model pada sistem informasi Koperasi:

KODE_PIUTANG = KODE_PIUTANG

KODE_ANGSUR = KODE_ANGSUR

KODE_SUPPLIER = KODE_SUPPLIER

KODE_PEMBELIAN = KODE_PEMBELIAN KODE_BARANG = KODE_BARANG

KODE_BARANG = KODE_BARANG

KODE_ANGGOTA = KODE_ANGGOTA NO_JUAL = NO_JUAL

KODE_ANGGOTA = KODE_ANGGOTA KODE_PIUTANG = KODE_PIUTANG

NO_JUAL = NO_JUAL

NO_PINJAM = NO_PINJAM KODE_PIUTANG = KODE_PIUTANG

KODE_ANGGOTA = KODE_ANGGOTA

KODE_SIMPAN = KODE_SIMPAN

KODE_SIMPAN = KODE_SIMPAN KODE_ANGGOTA = KODE_ANGGOTA

MASTER_ANGGOTA KODE_ANGGOTA char(15) NIP char(15) NAMA_ANGGOTA varchar(50) JABATAN varchar(20) SUB_DINAS varchar(20) GOLONGAN char(3) ALAMAT_ANGGOTA varchar(50) KOTA varchar(30) TELEPON varchar(20) GAJI int SIMPANAN_POKOK int TANGGAL datetime STATUS char(2) SIMPAN KODE_SIMPAN char(10) KODE_ANGGOTA char(15) TOTAL_SIMPANAN int DETIL_SIMPAN NO_SIMPAN char(10) KODE_SIMPAN char(10) JENIS_SIMPANAN varchar(20) TGL_SIMPAN datetime JUMLAH_SIMPAN int BUNGA_SIMPAN int TOTAL_SIMPAN int AMBIL_SIMPANAN KODE_AMBIL char(10) KODE_SIMPAN char(10) TGL_AMBIL datetime JUMLAH_AMBIL int SISA_SALDO int PIUTANG KODE_PIUTANG char(10) KODE_ANGGOTA char(15) NO_JUAL char(10) TOTAL_PIUTANG money STATUS_PIUTANG varchar(10) PINJAM NO_PINJAM char(10) TGL_PINJAM datetime JUMLAH_PINJAM int BUNGA_PINJAM int TOTAL_PINJAM int LAMA_ANGSUR int MINIMAL_ANGSURAN int KETERANGAN varchar(30) ANGSURAN_PINJAMAN KODE_ANGSUR char(10) TGL_ANGSUR datetime UANG_ANGSURAN int ANGSURAN_KE int JUMLAH_ANGSURAN int PENJUALAN NO_JUAL char(10) KODE_PIUTANG char(10) KODE_ANGGOTA char(15) TGL_JUAL datetime STATUS_PENJUALAN varchar(10) TOTAL_JUAL int MASTER_BARANG KODE_BARANG char(10) NAMA_BARANG varchar(30) JENIS_BARANG varchar(30) MERK_BARANG varchar(30) STOCK int SATUAN <undefined> HARGA_BELI int HARGA_JUAL int MINIMAL_STOCK int MASTER_SUPPLIER KODE_SUPPLIER char(10) NAMA_SUPPLIER varchar(30) ALAMAT_SUPPLIER varchar(30) KOTA varchar(30) NO_TELEPON varchar(12) PEMBELIAN NO_BELI char(10) KODE_PEMBELIAN char(10) KODE_SUPPLIER char(10) STATUS_BELI char(10) TGL_BELI datetime TOTAL_BELI int SHU NO_SHU char(10) KODE_ANGGOTA char(15) PERIODE datetime JUMLAH_SHU int DETIL_PEMBELIAN KODE_PEMBELIAN char(10) KODE_BARANG char(10) SATUAN_PEMBELIAN char(10) JUMLAH_PEMBELIAN int KETERANGAN varchar(30) DETIL_PENJUALAN KODE_PENJUALAN char(10) NO_JUAL char(10) KODE_BARANG char(10) JUMLAH_PENJUALAN int SATUAN_PENJUALAN char(10) KETERANGAN varchar(30) LOGIN USER_ID char(10) PASSWORD char(15) USER_LAVEL varchar(15) INFORMASI_PEMINJAMAN KODE_PIUTANG char(10) NO_PINJAM char(10) TRANSAKSI_ANGSURAN KODE_ANGSUR char(10) KODE_PIUTANG char(10)

Gambar 4.19 Physical Data Model


(55)

4.2.6 Struktur Tabel

Program Sistem Informasi Koperasi ini, memiliki database yang terdiri dari 17 tabel, yaitu:

1. Tabel Master Anggota

Nama tabel : Master Anggota Primary key : Kode_Anggota Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data Anggota.

Tabel 4.1 Tabel Master Anggota

No Field Data

Type Length Description 1 Kode_Anggota Char 15 Kode Anggota

2 NIP Char 15 NIP

3 Nama_Anggota Varchar 50 Nama Anggota

4 Jabatan Varchar 20 Jabatan

5 Sub_Dinas Varchar 20 Sub Dinas

6 Golongan Char 3 Golongan

7 Alamat_Anggota Varchar 50 Alamat Anggota

8 Kota Varchar 20 Kota

9 Telepon Varchar 30 Telepon

10 Gaji int Gaji

11 Simpanan_Pokok Int Simpanan Pokok

12 Tanggal Datetime Tanggal

13 Status Char 2 Status

2. Tabel Master Barang

Nama tabel : Master Barang Primary key : Kode_Barang Foreign key : -


(56)

Fungsi : Menyimpan data Barang.

Tabel 4.2 Tabel Master Barang

No Field Data

Type Length Description

1 Kode_Barang Char 10 Kode Barang

2 Nama_Barang Varchar 30 Nama Barang 3 Jenis_Barang Varchar 30 Jenis Barang 4 Merk_Barang Varchar 30 Merk Barang

5 Stock Int Stock

6 Harga_Beli Int Harga Beli

7 Harga_Jual Int Harga Jual

8 Minimal_Stock Int Minimal Stock

3. Tabel Master Supplier

Nama tabel : Master_Supplier Primary key : Kode_Supplier Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data Supplier.

Tabel 4.3 Tabel Master Supplier

No Field Data

Type Length Description 1 Kode_Supplier Char 10 Kode Supplier 2 Nama_Supplier Varchar 30 Nama Supplier 3 Alamat_Supplier Varchar 30 Alamat Supplier 4 No_Telepon Varchar 12 Nomor Telepon

5 Kota Varchar 30 Kota

4. Tabel SHU

Nama tabel : SHU Primary key : No_SHU Foreign key : Kode_Anggota


(57)

Fungsi : Menyimpan data SHU.

Tabel 4.4 Tabel SHU

No Field Data Type Length Description

1 No_SHU Char 10 Nomor SHU

2 Kode_Anggota Char 15 Kode Anggota

3 Periode Datetime Periode

4 Jumlah_SHU Int Jumlah SHU

5. Tabel Pembelian

Nama tabel : Pembelian Primary key : No_Pembelian

Foreign key : Kode_Pembelian, Kode_Supplier Fungsi : Menyimpan data transaksi pembelian.

Tabel 4.5 Tabel Pembelian

No Field Data

Type Length Description 1 No_Pembelian Char 10 Nomor Pembelian 2 Kode_Pembelian Char 10 Kode Pembelian 3 Kode_Supplier Char 10 Kode Supplier 4 Status_Beli Char 10 Status Beli

5 TGL_Beli Datetime Tanggal Beli

6 Total_Beli Int Total Beli

6. Tabel Detil Pembelian

Nama tabel : Detil Pembelian Primary key : Kode_Pembelian Foreign key : Kode_Barang


(58)

Tabel 4.6 Tabel Detil Pembelian

No Field Data

Type Length Description 1 Kode_Pembelian Char 10 Kode Pembelian

2 Kode_Barang Char 10 Kode Barang

3 Satuan_Pembelian Char 10 Satuan Pembelian 4 Jumlah_Pembelian Int Jumlah Pembelian 5 Keterangan Varchar 30 Keterangan

7. Tabel Penjualan

Nama tabel : Penjualan Primary key : No_Jual

Foreign key : Kode_Piutang, Kode_Anggota Fungsi : Menyimpan data transaksi Penjualan.

Tabel 4.7 Tabel Penjualan

No Field Data

Type Length Description

1 No_Jual Char 10 Nomor Penjualan

2 Kode_ Penjualan Char 10 Kode Penjualan 3 Kode_Anggota Char 10 Kode Anggota

4 TGL_Jual Datetime Tanggal Penjualan

5 Status_Penjualan Char 10 Status Penjualan

6 Total_Jual Int Total Penjualan

8. Tabel Detil Penjualan

Nama tabel : Detil Penjualan Primary key : Kode_Penjualan Foreign key : -


(59)

Tabel 4.8 Tabel Detil Penjualan

No Field Data

Type Length Description 1 Kode_Penjualan Char 10 Kode Penjualan

2 No_Jual Char 10 Nomor Jual

3 Kode_Barang Char 10 Kode Barang

4 Satuan_ Penjualan Char 10 Satuan Penjualan 5 Jumlah_ Penjualan Int Jumlah Penjualan 6 Keterangan Varchar 30 Keterangan

9. Tabel Piutang

Nama tabel : Piutang Primary key : Kode_Piutang.

Foreign key : Kode_Anggota, No_Jual. Fungsi : Menyimpan Piutang Koperasi.

Tabel 4.9 Tabel Piutang

No Field Data

Type Length Description 1 Kode_Piutang Char 10 Kode Piutang 2 Kode_Anggota Char 15 Kode Anggota

3 No_Jual Char 10 Nomor Jual

4 Total_Piutang Money Total Piutang 5 Status_piutang Varchar 10 Status Piutang

10.Tabel Transaksi Angsuran

Nama tabel : Transaksi Angsuran.

Primary key : Kode_Piutang, Kode_Angsur. Foreign key :

Fungsi : Sebagai penghubung antara tabel Piutang dengan tabel Angsuran Pinjaman.


(60)

Tabel 4.10 Tabel Transaksi Angsuran

No Field Data

Type Length Description 1 Kode_Piutang Char 10 Kode Piutang

2 Kode_Angsur Char 10 Kode Angsur

11.Tabel Angsuran Pinjaman

Nama tabel : Angsuran Pinjaman Primary key : Kode_Angsuran Foreign key :

Fungsi : Menyimpan transaksi Angsuran Pinjaman

Tabel 4.11 Tabel Angsuran Pinjaman

No Field Data

Type Length Description 1 Kode_Angsur Char 10 Kode Angsur

2 TGL_Angsur Datetime Tanggal Angsur

3 Uang_Angsuran Int Uang Angsuran

4 Angsuran_Ke Int Angsuran Ke

5 Jumlah_Angsuran Int Jumlah Angsuran

12.Tabel Informasi Pinjaman

Nama tabel : Informasi Pinjaman Primary key : Kode_Piutang, No_Pinjam Foreign key : -

Fungsi : Penghubung antara tabel Piutang dengan tabel Pinjaman


(61)

Tabel 4.12 Tabel Informasi Pinjaman

No Field Data

Type Length Description 1 Kode_Piutang Char 10 Kode Piutang

2 No_Pinjam Char 10 Nomor Pinjaman

13.Tabel Pinjam

Nama tabel : Pinjam Primary key : No_Pinjam Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data Pinjaman

Tabel 4.13 Tabel Pinjam

No Field Data Type Length Description

1 No_Pinjam Char 10 Nomor Pinjaman

2 TGL_Pinjam DateTime Tanggal Pinjaman

3 Jumlah_Pinjam Int Jumlah Pinjaman

4 Bunga_Pinjam Int Bunga Pinjaman

5 Total_Pinjam Int Total Pinjaman

6 Lama_Angsur Int Lama Angsuran

7 Minimal_Angsuran Int Minimal Angsuran 8 Keterangan Varchar 30 Keterangan

14.Tabel Simpan

Nama tabel : Simpan Primary key : Kode_Simpan Foreign key : Kode_Anggota


(62)

Tabel 4.14 Tabel Simpan

No Field Data

Type Length Description

1 Kode_Simpan Char 10 Kode Simpanan

2 Kode_Anggota Char 10 Kode Anggota

3 Total_Simpanan Int Total Simpanan

15.Tabel Detil Simpan

Nama tabel : Detil Simpan Primary key : No_Simpan Foreign key : Kode_Simpan

Fungsi : Menyimpan Transaksi Simpanan

Tabel 4.15 Tabel Detil Simpan

No Field Data Type Length Description

1 No_Simpan Char 10 Nomor Simpanan

2 Kode_Simpan Char 10 Kode Simpanan

3 Jenis_Simpanan Varchar 20 Jenis Simpanan

4 TGL_Simpan Datetime Tanggal Simpan

5 Jumlah_Simpan Int Jumlah Simpanan

6 Bunga_Simpan Int Bunga Simpanan

7 Total_Simpan Int Total Simpanan

16.Tabel Ambil Simpanan

Nama tabel : Ambil Simpanan Primary key : Kode_Ambil Foreign key : Kode_Simpan


(63)

Tabel 4.16 Tabel Ambil Simpan

No Field Data Type Length Description

1 Kode_Ambil Char 10 Kode Ambil

2 Kode_Simpan Char 10 Kode Simpanan

3 TGL_Ambil Datetime Tanggal Ambil

4 Jumlah_Ambil Int Jumlah Ambil

5 Sisa_Saldo Int Sisa Saldo

17.Tabel Login

Nama tabel : Login Primary key : User_ID Foreign key :

Fungsi : Informasi Login

Tabel 4.17 Tabel Login

No Field Data

Type Length Description

1 User_ID Char 15 User ID

2 User_Lavel varchar 15 User Lavel

3 Password Char 10 Password

4.2.7 Desain Input/Output

Desain input/output merupakan gambaran awal interface atau antar muka setiap form yang digunakan dan laporan dalam aplikasi Sistem Informasi Akuntansi ini. Desain interface form dari aplikasi yang dikembangkan dapat dijelaskan sebagai berikut.


(64)

a. Desain Form Utama

Berikut ini adalah gambar desain form utama, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.20.

Gambar 4.20 Desain Form Utama

b. Desain Form Log In

Form login adalah form yang muncul setelah mimilih menu login pada menu file form utama. Pada form ini, pengguna diminta untuk memasukan User Id dan password dengan benar pada field yang tersedia. Tekan tombol LOGIN untuk memulai aplikasi atau tekan tombol BATAL untuk membatalkan proses login. Desain form login dapat dilihat pada gambar 4.21.


(65)

Gambar 4.21 Desain Form Log In

c. Desain Form Data Anggota

Desain form data anggota merupakan form yang didesain untuk melakukan proses penyimpanan data anggota. Desain form data anggota dapat dilihat pada gambar 4.22.


(66)

d. Desain Form Pembelian

Desain Form Pembelian merupakan form yang didesain untuk melakukan proses penyimpanan data Pembelian. Desain form Nasabah dapat dilihat pada gambar 4.23.

Gambar 4.23 Desain Form Pembelian

e. Desain Form Penjualan

Desain Form Penjualan merupakan form yang didesain untuk melakukan proses penyimpanan data Penjualan. Desain form Penjualan dapat dilihat pada gambar 4.24.


(67)

Gambar 4.24 Desain Form Penjualan f. Desain Form Simpanan

Desain form simpanan merupakan form untuk melakukan proses penyimpanan data transaksi simpanan. Desain form simpanan dapat dilihat pada gambar 4.25.


(68)

g. Desain Form Pinjaman

Desain form pinjaman merupakan form untuk melakukan proses penyimpanan data transaksi pinjam. Desain form pinjaman dapat dilihat pada gambar 4.26.

Gambar 4.26 Desain Form Pinjaman

h. Desain Form Ambil Simpanan

Desain form ambil simpanan merupakan form untuk melakukan proses penyimpanan data ambil simpanan. Desain form ambil simpanan dapat dilihat pada gambar 4.27.


(69)

Gambar 4.27 Desain Form Ambil Simpanan

i. Desain Form Angsuran

Desain form angsuran merupakan form untuk melakukan proses penyimpanan data angsuran. Desain form angsuran anggota dapat dilihat pada gambar 4.28.


(70)

Gambar 4.28 Desain Form Angsuran

j. Desain Form SHU

Desain form SHU merupakan form untuk melakukan proses penyimpanan data SHU. Desain form SHU dapat dilihat pada gambar 4.29.


(71)

Gambar 4.29 Desain Form SHU

k. Desain Form Nota Penjualan

Desain form nota penjualan merupakan form untuk melakukan proses cetak nota penjualan. Desain form nota penjualan dapat dilihat pada gambar 4.30.


(72)

Gambar 4.30 Desain Form Nota Penjualan

l. Desain Form Laporan Barang

Desain form laporan barang merupakan form untuk melakukan proses cetak dan menampilkan data barang. Desain form laporan barang dapat dilihat pada gambar 4.31.


(73)

m. Desain Form Laporan Pembelian

Desain form laporan pembelian merupakan form untuk melakukan proses cetak dan menampilkan data pembelian. Desain form laporan pembelian dapat dilihat pada gambar 4.32.

Gambar 4.32 Desain Form Laporan Pembelian

n. Desain Form Laporan Penjualan

Desain Form laporan data penjualan merupakan form untuk melakukan proses cetak dan menampilkan data penjualan. Desain form laporan data penjualan dapat dilihat pada gambar 4.33


(74)

Gambar 4.33 Desain Form Laporan Penjualan

o. Desain Form Laporan Simpanan

Desain form laporan simpanan merupakan form untuk mencetak laporan dan melihat data simpanan. Desain form laporan simpanan dapat dilihat pada gambar 4.34.


(75)

p. Desain Form Laporan Pinjaman

Desain form laporan pinjaman merupakan form untuk mencetak laporan data pinjaman. Desain form laporan pinjaman dapat dilihat pada gambar 4.35.

Gambar 4.35 Desain Form Laporan Pinjaman

q. Desain Form Laporan Pengambilan Simpanan

Desain form laporan pengambilan simpanan merupakan form untuk mencetak laporan dan melihat data pengambilan simpanan. Desain form laporan pengambilan simpanan dapat dilihat pada gambar 4.36.


(76)

Gambar 4.36 Desain Form Laporan Pengambilan Simpanan

r. Desain Form Laporan Angsuran Pinjaman

Desain form laporan angsuran pinjaman merupakan form yang didesain untuk mencetak laporan dan melihat data angsuran pinjaman. Desain form laporan angsuran pinjaman dapat dilihat pada gambar 4.37.


(77)

s. Desain Form Laporan SHU

Desain form laporan SHU merupakan form untuk mencetak laporan dan melihat data SHU. Desain form Laporan SHU dapat dilihat pada gambar 4.38.


(78)

73

5.1 Sistem yang Digunakan

Sistem yang digunakan untuk membuat Sistem Informasi Koperasi terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.

Perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut:

a. Processor Intel P4

b. Memory 256 MB

c. Hardisk 40 GB

Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut:

a. Microsoft Windows XP Professional Edition

b. Microsoft Visual Basic .Net 2003

c. Microsoft SQL Server 2000 Developer Edition

5.2 Cara Instalasi Program

Sebelum proses instalasi dilakukan, pengguna terlebih dahulu memastikan bahwa perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan telah memenuhi standar minimum perangkat. Jika telah memenuhi standar, proses selanjutnya adalah sebagai berikut:


(79)

74

1. Install Sistem Operasi Windows XP Service Pack 2 2. Install Database Microsoft SQL Server 2000 3. Install Software Aplikasi

5.3 Penjelasan Pemakaian Program

Tahapan selanjutnya setelah desain sistem adalah tahapan implementasi sistem. Pada tahap ini akan dijelaskan penggunaan sistem secara terperinci. Form yang pertama kali dimunculkan setelah aplikasi dijalankan dapat dilihat pada gambar 5.1. Untuk masuk ke dalam sistem, pengguna dapat memilih pada pilihan menu file, lalu pilih menu login untuk masuk kedalam aplikasi.


(80)

75

Sebelum masuk ke dalam sistem, setiap pengguna harus melakukan

proses login terlebih dahulu. Pengguna diminta memasukan username dan

password. Jika validasi benar, pengguna dapat masuk ke dalam sistem. Form login dapat dilihat pada gambar 5.2.

Gambar 5.2 Form Login

Jika proses login berhasil, form berikutnya yang akan ditampilkan adalah form menu. Menu yang akan ditampilkan berbeda untuk setiap pengguna. Pengguna dengan status admin dapat mengakses seluruh menu yang ada. Pengguna dengan status user hanya dapat mengakses menu laporan. Setiap menu terbagi lagi ke dalam sub-sub menu.

Menu Master digunakan untuk mengelola data-data master. Menu

Master terbagi lagi ke dalam sub-sub menu sebagai berikut:

1. Form UserAccount

Form User Account adalah form yang digunakan untuk mengelola


(81)

76

Gambar 5.3 Form UserAccount

2. Form Anggota

Form anggota digunakan untuk mengelola data anggota. Form Anggota dapat dilihat pada gambar 5.4.


(82)

77

Gambar 5.4 Form Master Anggota

3. Form Supplier

Form Supplier digunakan untuk mengelola data anggota. Form Supplier dapat dilihat pada gambar 5.5.


(83)

78

4. Form Barang

Form Barang digunakan untuk mengelola data jenis Barang. Form Barang dapat dilihat pada gambar 5.6.

Gambar 5.6 Form Barang

5. Form SHU

Form SHU digunakan untuk mengelola data SHU setiap anggota . Form SHU dapat dilihat pada gambar 5.7.


(84)

79

Gambar 5.7 Form SHU

Menu Transaksi digunakan untuk melakukan transaksi. Menu

Transaksi terbagi lagi ke dalam sub-sub menu sebagai berikut:

1. Form Pembelian

Form Pembelian digunakan untuk melakukan proses transaksi pembelian. Form Pembelian dapat dilihat pada gambar 5.8.


(85)

80

Gambar 5.8 Form Pembelian

2. Form Penjualan

Form Penjualan digunakan untuk melakukan proses transaksi penjualan. Form Penjualan dapat dilihat pada gambar 5.9.


(86)

81

Gambar 5.9 Form Penjualan

3. Form Simpanan

Form Simpanan digunakan untuk melakukan proses penyimpanan untuk para anggota. Form Simpanan dapat dilihat pada gambar 5.10.


(87)

82

Gambar 5.10 Form Simpanan

4. Form Pinjaman

Form Pinjaman digunakan untuk melakukan proses transaksi pinjam untuk para anggota. Form Pinjaman dapat dilihat pada gambar 5.11.


(88)

83

Gambar 5.11 Form Pinjaman

5. Form Pengambilan Simpanan

Form Pengambilan Simpanan digunakan pada saat melakukan proses transaksi ambil simpanan untuk para anggota. Form Pengambilan Simpanan dapat dilihat pada gambar 5.12.


(89)

84

Gambar 5.12 Form Pengambilan Simpanan

6. Form Angsuran

Form Angsuran digunakan pada saat melakukan proses transaksi pembayaran angsuran untuk para anggota. Form Angsuran dapat dilihat pada gambar 5.13.


(90)

85

Menu Laporandigunakan untuk menampilkan laporan-laporan dari

proses transaksi. Menu Laporan terbagi lagi ke dalam sub-sub menu sebagai berikut:

1. Laporan Stok Barang

Laporan Stok Barang digunakan untuk melihat laporan stok barang yang terdapat di database. Laporan Stok Barang dapat dilihat pada gambar 5.14.

Gambar 5.14 Laporan Stok Barang

2. Laporan Pembelian

Laporan Pembelian digunakan untuk menampilkan laporan transaksi pembelian yang terdapat di database. Laporan Pembelian dapat dilihat pada gambar 5.15.


(91)

86

Gambar 5.15 Laporan Pembelian

3. Laporan Penjualan

Laporan Penjualan digunakan untuk menampilkan laporan transaksi penjualan yang terdapat di database. Laporan Penjualan dapat dilihat pada gambar 5.16.


(92)

87

4. Form Laporan Simpanan

Laporan simpanan digunakan untuk menampilkan laporan jumlah simpanan anggota yang terdapat di database. Laporan simpanan dapat dilihat pada gambar 5.17.

Gambar 5.17 Laporan Simpanan

5. Form Laporan Pinjaman

Laporan pinjaman digunakan untuk menampilkan laporan pinjaman anggota yang terdapat di database. Laporan pinjaman dapat dilihat pada gambar 5.18.


(93)

88

Gambar 5.18 Laporan Pinjaman

6. Form Laporan Pengambilan Simpanan

Laporan pengambilan simpanan digunakan untuk menampilkan laporan pengambilan simpanan anggota yang terdapat di database. Laporan pengambilan simpanan dapat dilihat pada gambar 5.19.


(94)

89

7. Laporan Angsuran Pinjaman

Laporan angsuran pinjaman digunakan untuk menampilkan laporan pembayaran angsuran pinjaman dari anggota yang terdapat di database. Laporan angsuran pinjaman dapat dilihat pada gambar 5.20.

Gambar 5.20 Laporan Angsuran Pinjaman

8. Laporan SHU

Laporan SHU digunakan untuk menampilkan laporan SHU dari tiap anggota yang terdapat di database. Laporan SHU dapat dilihat pada gambar 5.21.


(95)

90


(96)

91

Bab ini adalah bab terakhir dalam laporan proyek sistem informasi ini dalam bab ini terdapat 2 sub bab, yaitu kesimpulan dan saran

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan implementasi sistem dapat disimpulkan sebagai berikut sebagai berikut:

1. Dapat mengelola data master maupun data transaksi di dalam sistem secara cepat dan tepat sesuai data yang ada.

2. Memberikan informasi yang akurat yang sesuai dengan database sehingga dapat dipahami oleh pelaku di dalam sistem.

3. Membantu dalam mempercepat proses pembuatan laporan.

6.2 Saran

Saran bagi pengembangan aplikasi Sistem Informasi Koperasi ini adalah sebagai berikut:

1. Diupayakan pengembang sistem mampu membuat aplikasi yang lebih fleksibel dalam pengaksesan data dan user friendly.

2. Sistem informasi ini dapat dibuat berbasis web sehingga pemanfaatannya dapat lebih maksimal.

3. Diupayakan pengembang sistem mampu membuat laporan akhir yang terperinci dan mudah dipahami.


(97)

92

Arnaz, Auwarsa, 2004, Laporan Kerja PraktekSistem Informasi Penjualan Pada

Apotek Kopegtel Camar Datel Jember, STIKOM, Surabaya

Anoraga, Pandji, 1995, Manajemen Koperasi Teori dan Praktek, PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.

Bodnar, George, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto, H. M., 1990. Analisis & Disain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Offset.

Jogiyanto, H. M., 1999, Pengenalan Komputer, Andi Offset, Yogyakarta.

Oetomo, B. S. D. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Rahman, A., 2004. Panduan Praktis Visio 2003. Yogyakarta: Andi Offset. Wade, Mitchel., 1998. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.

Yanuar, Rudini, 2005, Laporan Kerja Praktek Sistem Informasi Koperasi pada PT. Pegadaian, STIKOM, Surabaya.


(1)

87

87 4. Form Laporan Simpanan

Laporan simpanan digunakan untuk menampilkan laporan jumlah simpanan anggota yang terdapat di database. Laporan simpanan dapat dilihat pada gambar 5.17.

Gambar 5.17 Laporan Simpanan

5. Form Laporan Pinjaman

Laporan pinjaman digunakan untuk menampilkan laporan pinjaman anggota yang terdapat di database. Laporan pinjaman dapat dilihat pada gambar 5.18.


(2)

88

88

Gambar 5.18 Laporan Pinjaman

6. Form Laporan Pengambilan Simpanan

Laporan pengambilan simpanan digunakan untuk menampilkan laporan pengambilan simpanan anggota yang terdapat di database. Laporan pengambilan simpanan dapat dilihat pada gambar 5.19.


(3)

89

89 7. Laporan Angsuran Pinjaman

Laporan angsuran pinjaman digunakan untuk menampilkan laporan pembayaran angsuran pinjaman dari anggota yang terdapat di database. Laporan angsuran pinjaman dapat dilihat pada gambar 5.20.

Gambar 5.20 Laporan Angsuran Pinjaman

8. Laporan SHU

Laporan SHU digunakan untuk menampilkan laporan SHU dari tiap anggota yang terdapat di database. Laporan SHU dapat dilihat pada gambar 5.21.


(4)

90

90


(5)

91 BAB VI PENUTUP

Bab ini adalah bab terakhir dalam laporan proyek sistem informasi ini dalam bab ini terdapat 2 sub bab, yaitu kesimpulan dan saran

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan implementasi sistem dapat disimpulkan sebagai berikut sebagai berikut:

1. Dapat mengelola data master maupun data transaksi di dalam sistem secara cepat dan tepat sesuai data yang ada.

2. Memberikan informasi yang akurat yang sesuai dengan database sehingga dapat dipahami oleh pelaku di dalam sistem.

3. Membantu dalam mempercepat proses pembuatan laporan.

6.2 Saran

Saran bagi pengembangan aplikasi Sistem Informasi Koperasi ini adalah sebagai berikut:

1. Diupayakan pengembang sistem mampu membuat aplikasi yang lebih fleksibel dalam pengaksesan data dan user friendly.

2. Sistem informasi ini dapat dibuat berbasis web sehingga pemanfaatannya dapat lebih maksimal.

3. Diupayakan pengembang sistem mampu membuat laporan akhir yang terperinci dan mudah dipahami.


(6)

92

DAFTAR PUSTAKA

Arnaz, Auwarsa, 2004, Laporan Kerja Praktek Sistem Informasi Penjualan Pada Apotek Kopegtel Camar Datel Jember, STIKOM, Surabaya

Anoraga, Pandji, 1995, Manajemen Koperasi Teori dan Praktek, PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.

Bodnar, George, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto, H. M., 1990. Analisis & Disain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Offset.

Jogiyanto, H. M., 1999, Pengenalan Komputer, Andi Offset, Yogyakarta.

Oetomo, B. S. D. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Rahman, A., 2004. Panduan Praktis Visio 2003. Yogyakarta: Andi Offset. Wade, Mitchel., 1998. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.

Yanuar, Rudini, 2005, Laporan Kerja Praktek Sistem Informasi Koperasi pada PT. Pegadaian, STIKOM, Surabaya.