TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Taksi PT. Para Bathara Surya Surabaya.
Oleh :
Nama : Ferry Kurniadi Sirait
NIM : 98.41010.4207
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
(2)
Halaman
ABSTRAKSI... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Pembatasan masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Sistem Informasi ... 5
2.2 Tahap Pengembangan Sistem Informasi... 6
2.3 Arsitektur DBMS ... 13
2.4 Bahasa DBMS... 13
2.5 Keuntungan Menggunakan DBMS ... 15
2.6 Sistem Informasi Akuntansi... 15
2.7 Informasi Akuntansi Keuangan ... 17
2.8 Pengertian Aktiva tetap ... 18
(3)
2.11 Software yang digunakan... 28
2.12 Perancangan Sistem ... 29
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 33
3.1 Pengumpulan Data dan Mempelajari Masalah ... 33
3.2 Wawancara... 33
3.3 Survey ... 34
3.4 Observasi ... 34
3.5 Analisa Permasalahan ... . 34
3.6 Studi Literatur ... 34
3.7 Analisa, Perancangan dan Implementasi ... 35
3.8 Uji Test Program ... 35
3.9 Desain Sistem ... . 35
3.10 Perancangan Input Output ... 61
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 72
4.1 Kebutuhan dan Konfigurasi Sistem ... 72
4.2 Implementasi Input dan Output ... 74
BAB V PENUTUP ... 89
5.1. Kesimpulan ... 89
5.2. Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 90
LAMPIRAN ... 91
(4)
1.1Latar Belakang Masalah
Pada perusahaan taksi yang bergerak dalam bidang jasa, aktiva tetap merupakan faktor yang cukup dominan untuk memperoleh pendapatan. Hal ini berkaitan dengan kendaraan taksi yang dimiliki perusahaan untuk melakukan kegiatan operasionalnya. Dengan demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan aktiva tetap tersebut.
Pertama, perencanaan dan pengendalian pengeluaran bagi perusahaan merupakan hal yang sangat penting, terlebih suatu pengeluaran yang memerlukan dana yang dalam jumlah besar dan waktu yang lama.
Kedua, sehubungan kebijaksanaan pimpinan perusahaan baik kebijaksanaan mengenai penyusutan maupun kebijaksanaan pengeluaran selama masa penggunaan aktiva.
Pendapatan pada PT. PARA BATHARA SURYA diperoleh dari setoran yang dilakukan oleh sopir yang terdapat di beberapa lokasi sedangkan sistem keuangan pada PT. PARA BATHARA SURYA masih dicatat secara manual dan belum terintegrasi dengan sistem transaksi setoran, pembelian serta perhitungan penyusutan aktiva tetap sehingga pada bagian keuangan kesulitan untuk membuat laporan keuangan untuk pihak manajemen. PT. PARA BATHARA SURYA bermaksud untuk membenahi sistem akuntansi yang telah ada menjadi sistem yang terkomputerisasi dan saling menunjang antar satu bagian dengan bagian yang lain dan juga agar dapat membantu perusahaan untuk memecahkan
(5)
permasalahan pada perhitungan penyusutan aktiva tetap terutama kendaraan taksi. Dengan sistem informasi akuntansi yang dibuat diharapkan pihak perusahaan dapat lebih mudah dalam menangani transaksi setoran, pembelian dan menghitung biaya penyusutan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan
Untuk itu peneliti membuat suatu software aplikasi untuk meringankan pekerjaan dalam bidang akuntansi, terutama yang berhubungan dengan sistem transaksi setoran, pembelian dan perhitungan penyusutan aktiva tetap dengan Metode Double Declining Balance.
1.2Perumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang yang ada maka perumusan masalah dapat diketahui sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat sistem transaksi setoran, transaksi pembelian
baik secara tunai dan kredit untuk membantu bagian administrasi ?
2. Bagaimana membuat sistem perhitungan penyusutan aktiva tetap
dengan metode Metode Double Declining Balance untuk membantu bagian accounting membuat laporan penyusutan aktiva tetap?
3. Bagaimana memberikan informasi keuangan pada pihak manajemen
berupa laporan laba rugi, laporan neraca serta laporan perubahan modal.
1.3Pembatasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas pembahasan dalam skripsi ini meliputi :
(6)
1. Penanganan seluruh transaksi pendapatan setoran, pembelian secara tunai dan kredit
2. Penyajian laporan keuangan meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Modal
3. Penyajian laporan manajemen meliputi Laporan Pendapatan setoran,
Pembelian dan Laporan perhitungan penyusutan aktiva tetap dengan Metode Double Declining Balance.
4. Sistem dirancang untuk dapat digunakan secara multi user.
5. Sistem dibuat mengunakan Delphi 5.0 dengan database Oracle 8i.
1.4Tujuan
Tujuan dibuatnya Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Taksi PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya, adalah :
1. Membuat perangkat lunak yang menghasilkan laporan pendapatan setoran,
pembelian secara tunai dan kredit.
2. Membuat perangkat lunak yang menghasilkan laporan keuangan meliputi
Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Modal berdasarkan periode tertentu.
3. Membuat perangkat lunak yang menghasilkan laporan akumulasi penyusutan
aktiva tetap dengan Metode Double Declining Balance yang dirinci menurut jenisnya
4. Mendukung sistem keamanan data dengan adanya user dan password sesuai
(7)
1.5Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan dari pembuatan sistem, perumusan masalah, ruang lingkup permasalahan, metode penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi teori-teori dasar yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan yaitu teori yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.
BAB III : PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang metode penelitian, analisa dan desain sistem dari Sistem Flow, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan perancangan input dan output dari sistem yang dibuat.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Bab ini berisi tentang rancangan pemecahan masalah yang diajukan penulis secara riil, antara lain pembuatan blok diagram.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini dibahas uraian kesimpulan tentang sistem yang telah dibuat, serta saran-saran yang dapat berguna bagi pengembangan lebih lanjut dari hasil pembahasan yang diperoleh
(8)
2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat
oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk menyampaikan suatu tujuan, yaitu menyajikan informasi.
Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari :
1. Hardware, terdiri dari perangkat keras komputer, peripheral komputer dan
jaringan.
2. Software, merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis dengan
aturan tertentu, untuk memerintah computer melaksanakan tugas tertentu.
3. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih
lanjut untuk menghasilkan informasi.
4. Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pimpinan
sistem informasi dan sebagainya.
Kegiatan didalam sistem informasi biasa, mencakup :
1. Prosedur, seperti dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun
operasional (aplikasi) dan teknis.
2. Input, menggambarkan kegiatan untuk menyediakan data yang akan diproses.
3. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan
suatu informasi yang bernilai tambah.
4. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses tersebut diatas.
5. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
(9)
6. Kontrol, ialah aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapakan.
2.2 Tahap Pengembangan Sistem Informasi
Tahapan utama siklus Pengembangan Sistem Informasi secara garis besar terdiri dari
1. Survei, bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup pekerjaan.
2. Analisis, bertujuan untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasi
masalah dan mencari solusinya.
3. Desain , bertujuan mendesain sistem yang dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan.
4. Pembuatan, membuat sistem yang baru ( Hardware dan Software ).
5. Implementasi, bertujuan untuk mengimplementasikan sistem yang baru.
6. Pemeliharaan, bertujuan agar sistem dapat berjalan secara optimal.
Secara rinci tahapan pengembangan sistem informasi dapat dilakukan dengan cara :
1. Mempelajari sistem yang ada
Mempelajari sistem yang ada berdasarkan struktur organisasi, menguraikan tugas dan tanggung jawab pada bagian tersebut, kemudian mempelajari sistem, prosedur, aliran informasi dan penggunaannya dalam pengambilan keputusan. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan pihak yang berkepentingan dan dilakukan pengamatan terhadap organisasi secara keseluruhan.
(10)
2. Spesifikasi Masalah
Pada tahap ini dilakukan klarifikasi masalah yang sering terjadi dalam sistem yang akan dikembangkan, khususnya yang menyangkut sistem pengajaran, sistem penilaian kinerja karyawan maupun sistem penggajian karyawan
3. Analisa informasi
Setelah masalah yang akan dibahas telah jelas, maka diidentifikasi informasi-informasi yang diperlukan manajemen, setelah itu dianalisis dari mana informasi-informasi tersebut dapat diperoleh.
4. Perancangan sistem secara umum
Tujuan dari perancangan sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran umum kepada user tentang sistem yang baru, dimana tahapan pada kegiatan ini meliputi perancangan struktur informasi, perancangan aliran informasi dan perancangan output.
5. Perancangan sistem terinci
Pada tahap ini sistem dirancang dengan lebih terinci, meliputi :
a. Perancangan database
Database merupakan komponen sistem informasi yang penting, karena database akan menghidupkan sistem informasi. Tujuan dari perancangan database adalah agar data dapat disimpan dan diambil kembali secara mudah, cepat dan menghemat memori.
Adapun langkah-langkah perancangan database dapat terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
(11)
a.1 Kodefikasi
Kodefikasi adalah pemberian kode khusus pada data. Kode digunakan untuk tujuan mengklarifikasi data, memasukkan data kedalam komputer dan mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Pengkodean ini dapat mempermudah pencatatan data, mempertinggi efisiensi, mempercepat pengambilan data, kecermatan pemrosesan, dan menghemat media penyimpanan. Aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan kodefikasi adalah : kode sebaiknya mudah diingat dan harus unik.
a.2 Normalisasi :
Proses normalisasi merupakan pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengurangi proses penyimpanan, pengubahan, penghapusan dan dapat mengoptimalkan penggunaan tempat penyimpanan data.
Basis data yang baik paling tidak telah berada dalam bentuk normal ketiga (3NF). Sebab tabel dikatakan berada dalam bentuk normal pada tahap ketiga (3NF) jika untuk setiap ketergantungan fungsional (KF) dengan notasi X → A, dimana A mewakili semua atribut tunggal didalam tabel yang tidak ada didalam X, maka X haruslah superkey pada tabel tersebut atau A merupakan bagian key primer pada tabel tersebut.
a.3 Perancangan file :
Dalam perancangan file, file-file program aplikasi disesuaikan dengan program database induk yang digunakan. Perancangan file ini dilakukan dengan struktur model dan relasi
(12)
a.3.1 Perancangan model fisik database :
Setelah file-file ditentukan, maka tahap selanjutnya adalah pengembangan model fisik dari database. Model fisik database menggambarkan file-file yang membentuk database beserta struktur fisik dari elemen-elemen datanya yang dinyatakan oleh panjang dan tipe data. Panjang elemen data dinyatakan dalam banyaknya karakter yang membentuk elemen tersebut.
a.3.2 Pengisian database
Setelah struktur file ditentukan maka langkah selanjutnya adalah pengisian database. Pengisian database adalah pengisian file-file dengan data-data yang sesuai dengan elemen-elemen yang membentuk file-file tersebut, yang disimpan dalam media penyimpanan melalui program yang telah dibuat. a.3.3 Perancangan input/output
Perancangan formulir input digunakan untuk menentukan parameter-parameter yang dipakai sebagai masukkan dari sistem. Dimana perancangan formulir input ini dapat membantu operator dalam memasukkan data kedalam database.
a.3.4 Perancangan program aplikasi
Pada tahap ini di rancang penyiapan serangkaian instruksi-instruksi yang dapat dimengerti database manajemen sistem untuk tugas pengelolaan data dan dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Kegiatan ini meliputi algoritma program, fasilitas - fasilitas program yang disediakan, perancangan data flow diagram, perancangan dan pengendalian keamanan
(13)
a.3.5 Pembuatan program komputer
Pada tahap ini dilakukan pembuatan program komputer berdasarkan rancangan database dengan bahasa pemrograman yang dipilih.
6. Uji validasi
Program komputer yang telah selesai dibuat diuji dengan data-data yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan yang dapat diberikan oleh sistem. Jika program tersebut dapat menghasilkan informasi seperti yang diharapkan, maka proses perancangan ini selesai, tetapi jika terdapat hal-hal yang harus di teliti kembali maka perancangan dikembalikan pada tahap perancangan sistem terinci.
7. Implementasi sistem
Rencana implementasi dimaksud untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam tahap implementasi adalah sebagai berikut :
1. Pemilihan dan pelatihan karyawan
2. Instalasi perangkat lunak dan perangkat keras
3. Pemrograman sistem
4. Pengetesan sistem, serta
5. Konversi sistem
2.2.1 Perlunya pengembangan sistem
Sebuah sistem informasi mempunyai siklus hidup, yang apabila telah mencapai siklus akhir perlu diganti atau dikembangkan. Pengembangan sistem informasi dapat diartikan menyusun suatu sistem yang baru untuk
(14)
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Sistem yang lama perlu diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu :
1. Adanya permasalahan yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan
-permasalahan yang timbul itu antara lain, yaitu :
a. Ketidakberesan
Ketidakberesan yang terjadi dalam sistem yang lama disebabkan sistem tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
b. Pertumbuhan organisasi
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan organisasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi sehingga tidak dapat memenuhi informasi yang dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan ( oportunities )
Dengan berkembangnya dunia teknologi informasi, pertumbuhan perangkat keras komputer, perangkat lunak serta teknologi komunikasi yang begitu cepat maka organisasi merasakan bahwa teknologi informasi semakin perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan memperoleh informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi atau rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih
(15)
kesempatan-kesempatan yang ada. Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat, pelanggan dan lain sebagainya.
3. Adanya instruksi-instruksi (directives)
Penyusunan sistem yang baru juga dapat terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, seperti peraturan pemerintah. Karena adanya permasalahan, kesempatan atau instruksi, maka sistem yang baru perlu dikembangkan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul.
2.2.2 Pendekatan pengembangan sistem
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam pengembangan sistem informasi adalah :
1. Pendekatan Top Down, pendekatan top down merupakan pengembangan
suatu model atau arus informasi dalam organisasi dan merancang sistem informasi yang sesuai dengan arus informasi itu. Pendekatan dimulai dari tingkat atas organisasi kemudian diturunkan ke bawah.
2. Pendekatan Bottom Up, pendekatan bottom up dimulai dari tingkat
organisasi paling bawah, dengan mengembangkan model-model pengolahan transaksi untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dinyatakan oleh manajemen dan pengambil keputusan lainnya dalam organisasi.
3. Pendekatan Kombinasi, pendekatan ini merupakan gabungan dari kedua
pendekatan yang telah dijelaskan diatas, yaitu pendekatan top down dan pendekatan bottom up.
(16)
2.3 Arsitektur DBMS
Sistem basis data memiliki suatu arsitektur yang dinamakan
Three-Schema-Architecture, dan dapat didefinisikan menjadi 3 level, yaitu:
1. Internal level (level fisik)
Level ini menjabarkan struktur fisik penyimpanan dari suatu basis data. Selain itu level ini juga menggunakan suatu model data fisik dan menjabarkan secara detil media penyimpanan dan jalur akses basis data serta bagaimana suatu basis data disimpan.
2. Conseptual level (level koseptual)
Menjabarkan struktur keseluruhan dari suatu basis data, level ini akan menggunakan data apa yang disimpan, hubungan (relasi) yang terjadi antar data dalam basis data dan menyembunyikan detil dari level fisik.
3. External level (view)
Merupakan level tertinggi yang menggambarkan sebagian dari keseluruhan basis data. Pada level ini difokuskan kepada user, dimana hanya informasi yang dibutuhkan oleh user saja yang ditampilkan. Hal ini disebabkan setiap user membutuhkan informasi yang berbeda dalam suatu basis data. Sebagai contoh, bagian personalia suatu perusahaan tidak membutuhkan data persedian bahan baku tetapi membutuhkan data kepegawaian sehingga informasi yang harus tersedia untuk bagian ini adalah informasi kepegawaian.
2.4 Bahasa DBMS
Secara umum bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS terdiri dari 4 jenis yang digunakan untuk menangani basis data, yaitu:
(17)
Digunakan oleh Database Administration untuk mendefinisikan suatu skema konseptual dan menyimpan deskripsinya kedalam katalog DBMS (data dictionary).
Contoh:
CREATE TABLE KARYAWAN (KODE_KAR VARCHAR2(6)
CONSTRAINT KARYAWAN_PK PRIMARY KEY, NAMA VARCHAR2(30)
CONSTRAINT KARYAWAN_NN NOTNULL);
2. Storage Definition Language (SDL)
Digunakan untuk mengatur sistem penyimpanan terutama untuk DBMS yang menangani data dengan volume besar.
Contoh:
CREATE TABLESPACE MyTBSpace
Datafile ‘C:\temp\MyData’ SIZE 1M REUSE TEMPORARY;
3. View Definition language (VDL)
Bahasa ini digunakan untuk menyediakan beraneka ragam informasi yang dibutuhkan oleh user.
Contoh:
CREATE VIEW ABSEN AS
SELECT G.DEPT, G.JAM, G.WAKTU, L.NAMA, FROM DEPT G, TIME L
(18)
4. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa ini digunakan untuk memanipulasi suatu basis data. Baik itu memasukkan data, koreksi ataupun menghapus data.
Contoh:
A. INSERT INTO KARYAWAN VALUES (‘026856’,’Ferry’); UPDATE KARYAWAN SET NAMA = ’Kurniadi’
WHERE KODE_KAR = ’0236584’;
DELETE KARYAWAN WHERE KODE_KAR = ’0236584’;
Pada saat ini banyak DBMS menggunakan suatu bahasa yang dapat menangani semua fungsi DBMS yang disebutkan diatas. Bahasa yang umum digunakan adalah SQL.
2.5 Keuntungan Menggunakan DBMS
DBMS digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi sehubungan dengan perancangan suatu sistem basis data, yaitu:
1. Pengendalian redundansi dan inkonsistensi data serta kemudahan dalam mengakses data pada sistem basis data yang memiliki relasi-relasi kompleks. 2. Multi user dan pembatasan akses (security)
3 Pemaksaan integrity constraint dan konsep kebebasan data.
4 Tersedianya fasilitas backup dan recovery.
2.6 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sekumpulan sumber daya yang diatur untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi akuntansi. Informasi akuntansi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem
(19)
Informasi Akuntansi meliputi berbagai aktivitas yang berkaitan dengan siklus – siklus pemrosesan transaksi perusahaan. Siklus – siklus pemrosesan transaksi dalam perusahaan taksi meliputi: siklus pendapatan dan siklus keuangan. Siklus Pendapatan: Transaksi yang berkaitan dengan pendistribusian barang dagang / jasa ke pembeli atau pelanggan dan penerimaan kasnya. Siklus Keuangan: Transaksi yang berkaitan dengan perolehan dana dan pengelolaan dana. Siklus ini mencakup sistem aplikasi yang berkaitan dengan pengendalian dan manajemen kas, utang jangka panjang, dan modal seperti emisi obligasi dan saham ( Haryono Jusup, 2001 ).
Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu: 1. Definisi dari sudut pemakai
Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi”. Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk :
- membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan
keputusan oleh manajemen.
- pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur, badan
pemerintahan dan sebagainya.
Dari definisi ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
- Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi ( biasanya berupa
organisasi perusahaan ). Informasi akuntansi yang dihasilkan adalah informasi tentang organisasi.
(20)
- Informasi akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan perusahaan. Informasi ini digunakan dalam pengambilan keputusan intern organisasi ( oleh manajemen yaitu orang yang diberi tugas untuk memimpin perusahaan ), dan juga untuk pengambilan keputusan oleh pihak ekstern organisasi ( oleh investor yaitu orang yang menanamkan uangnya dalam perusahaan untuk mendapatkan laba, oleh kreditur yaitu orang-orang yang memberi pinjaman kepada perusahaan dan pihak lainnya).
2. definisi dari sudut proses kegiatan
Apabila ditinjau dari sudut kegiatan, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi “. Definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yang kompleks dan menyangkut bermacam-macam kegiatan. Pada dasarnya akuntansi harus :
- mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan
keputusan yang akan diambil.
- Memproses atau menganalisis data yang relevan.
- Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan.
2.7 Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan diperlukan baik oleh manajemen maupun pihak luar perusahaan. Informasi akuntansi keuangan diperlukan oleh pihak luar untuk pengambilan keputusan guna menentukan hubungan antara pihak luar tersebut dengan perusahaan. Informasi akuntansi keuangan ini dihasilkan oleh
(21)
sistem pengelolaan informasi keuangan yang disebut akuntansi keuangan. Informasi akuntansi keuangan ini disajikan kepada pihak luar dengan jenis laporan dan format baku yang berupa laporan keuangan, yaitu :
1. Neraca
Laporan yang menginformasikan tentang posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan yang menginformasikan tentang hasil operasi suatu perusahaan selama periode tertentu
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan yang menginformasikan tetang perubahan modal suatu perusahaan selama periode tertentu.
sedangkan informasi keuangan bagi pihak intern sangat beragam dan dengan format laporan tidak baku karena kebutuhan manajemen setiap perusahaan berbeda ( Bambang Subroto, 1992 ).
2.8 Pengertian Aktiva tetap
Aktiva tetap adalah kekayaan yang mempunyai nilai guna ekonomis jangka panjang yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan (Mahcfoeds, 1990).
Dari pendapat tersebut dapat diambil suatu generalisasi yang digunakan sebagai kriteria bahwa suatu aktiva disebut sebagai aktiva tetap apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
(22)
1. Umumnya dipakai lebih dari satu tahun
Hal ini menunjukkan bahwa aktiva tetap mempunyai sifat tahan lama, maka dengan demikian tidak saja kapasitas atau manfaat untuk masa sekarang akan tetapi tersedia juga untuk masa yang akan datang tergantung pada umur ekonomis yang bersangkutan.
2. digunakan dalam operasi normal perusahaan
Dalam hal ini menunjukkan bahwa suatu aktiva tetap harus dipakai dalam operasi normal, karena apabila tidak digunakan dalam operasi normal perusahaan maka hal tersebut akan dikelompokkan dalam aktiva lain-lain atau rekening investasi jangka panjang.
3. Tidak untuk diperjualbelikan
Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara aktiva tetap dengan persediaan barang dagangan
4. Pengeluaran hendaknya cukup besar
Oleh karena itu hanya aktiva tetap yang nilainya cukup besar saja yang biasanya dikelompokkan sebagai aktiva tetap. Sedangkan aktiva yang nilainya tidak material biasanya tidak dikelompokkan sebagai aktiva tetap walaupun digunakan dalam kegiatan normal perusahaan dan umurnya relatif sama. Sehingga dengan demikian perusahaan perlu mempunyai kebijaksanaan kapitalisasi yang menetapkan sampai jumlah berapa pengeluaran dicatat sebagai aktiva atau dicatat sebagai biaya
(23)
Dimana aktiva yang dapat diraba dan dirasakan serta dikategorikan sebagai aktiva tetap seperti tanah, gedung, mesin, kendaraan dan peralatan bisa secara langsung dan dilihat serta dirasakan oleh panca indra.
2.8.1 Penggolongan Aktiva Tetap
Aktiva tetap digolongkan menjadi dua bagian yaitu : aktiva tetap yang berwujud dan aktiva tetap yang tak berwujud. Aktiva tetap yang tak berwujud yang dimiliki perusahaan dapat berupa : Patent, hak cipta, merk dagang dan lain-lain.
Sedangkan aktiva yang berwujud menurut jensinya yang dapat dimiliki perusahaan dapat berupa : tanah, bangunan, alat-alat pabrik, kendaraan-kendaraan dan lain-lain.
Baridwan ( 1992:272 ) mengelompokkan aktiva tetap menjadi 3 golongan yaitu :
1. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian, peternakan.
2. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa
penggunaannya bisa diganti dengan aktiva yang sejenis misalnya bangunan, mesin alat-alat, meubel, kendaraan dan lain-lain.
3. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila habis masa penggunaannya
tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis misalnya sumber-sumber alam seperti tambang, hutan, dan lain-lain.
(24)
2.8.2 Pengertian Harga Perolehan Aktiva tetap
Penentuan harga perolehan aktiva dengan tepat merupakan hal yang sangat penting, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap nilai aktiva yang bersangkutan, bahkan berpengaruh juga terhadap penyusutan dan biaya-biaya lain yang dibebankan dalam tahun berjalan.
Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva berlaku prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus dikapitalisasi.
Adapun perolehan aktiva tetap dapat dibedakan atas :
1. Harga perolehan asli
Adalah semua pengeluaran-pengeluaran yang layak dan diperlukan pada saat aktiva tetap tersebut diperoleh perusahaan. Proses perolehan aktiva tetap bisa melalui pembelian, dibuat sendiri, melalui pertukaran dengan aktiva lain dan kadang-kadang juga bisa diperoleh sebagai hadiah.
2. Tambahan atas harga perolehan asli
Semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva diperhitungkan ke dalam harga perolehan aktiva.
Adapun cara-cara memperoleh aktiva tetap dan penentuan harga perolehannya adalah sebagai berikut :
1. Pembelian tunai
Harga perolehan aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian terdiri dari aktiva tetap yang ditambah dengan semua biaya atau kewajiban yang dipikul pembeli sampai aktiva tetap tersebut dapat berfungsi. Dengan demikian yang
(25)
termasuk dalam harga perolehan adalah : harga faktur ongkos angkut, premi asuransi, biaya balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan.
Semua biaya tersebut dikapitalisir sebagai harga perolehan aktiva tetap. Apabila ada potongan dalam pembelian aktiva maka potongan tersebut merupakan pengurang terhadap harga faktur, tidak memandang apakah potongan itu direalisir atau tidak.
2. Pembelian angsuran
Harga perolehan yang didapat dengan angsuran ini didalamnya tidak termasuk bunga selama angsuran walaupun secara jelas disebutkan, untuk itu harus dikeluarkan dengan harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.
3. Ditukar dengan aktiva yang tidak sejenis
Kadangkala aktiva yang sudah dipakai ditukarkan dengan aktiva yang mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda. Penentuan harga perolehan seperti ini harus didasarkan pada harga pasar aktiva yang diserahkan dan ditambah uang tunai yang dibayarkan. Namun apabila harga pasar aktiva yang diserahkan tidak diketahui maka harga perolehan yang baru didasarkan pada harga pasar itu sendiri.
4. Ditukar dengan aktiva yang sejenis
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan cara menukarkan dengan aktiva yang mempunyai sifat dan fungsi yang sama. Harga perolehan dari aktiva tersebut didasarkan pada nilai wajar yang diperoleh. Dan apabila dalam pertukaran timbul adanya laba maka laba tersebut ditangguhkan.
(26)
5. Diperoleh dari hadiah
Atas dasar alasan tertentu suatu perusahaan mendapatkan aktiva dari hadiah. Untuk menerima hadiah mungkin dikeluarkan biaya-biaya, tetapi biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aktiva tetap yang diterima. Apabila aktiva tetap dicatat sebesar biaya yang sudah dikeluarkan maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil. Untuk mengatasi hal ini maka aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya.
6. Aktiva yang dibuat sendiri
Perusahaan di dalam memenuhi kebutuhan aktiva tidak selalu membeli dari pihak lain dengan alasan tertentu mungkin perusahaan membuat sendiri yang dibutuhkan. Dalam pembuatan aktiva semua biaya yang dibebankan langsung seperti bahan, upah langsung dan biaya overhead pabrik.
2.8.3 Biaya-biaya Selama Penggunaan Aktiva Tetap
Selama penggunaan aktiva tetap memerlukan biaya baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat non rutin. Dalam perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran modal selama penggunaannya tidak selalu ditambah pada harga perolehan. Hal ini tergantung pada sifat dan manfaat pengeluaran modal yang terjadi selama masa penggunaan aktiva tetap. Dan akan merupakan penambahan harga perolehan apabila dapat menambah harga buku atau ditangguhkan pembebanannya melalui rekening tersendiri dan terpisah dari rekening aktiva tersebut.
(27)
Pengeluaran-pengeluaran selama masa penggunaan aktiva dimaksudkan untuk mempertahankan aktiva agar dalam keadaan seperti semula. Macam-macam biaya tersebut adalah :
1. Pemeliharaan, pengeluaran ini untuk mempertahankan aktiva tetap agar
berada dalam kondisi yang tetap baik. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya pengecatan, penggantian olie, penyetelan peralatan, dan biaya ini biasanya bersifat rutin dan tidak meningkatkan kapasitas sebagai pengeluaran penghasilan.
2. Reparasi, merupakan pengeluaran-pengeluaran untuk mengembalikan
aktiva tetap pada kondisi semula karena terjadi kerusakan atau mengganti bagian tertentu yang rusak. Reparasi yang memperbaiki aktiva secara keseluruhan disebut pembaharuan. Perlakuan akuntansi terhadap penggantian aktiva tersebut pada bagian-bagian aktiva atau satu kesatuan dari aktiva tersebut.
3. Perbaikan dan Penyempurnaan, pengeluaran ini biasanya untuk
menambah, menyempurnakan atau meningkatkan jasa-jasa yang diberikan aktiva tersebut. Pengeluaran ini dapat berbentuk pemasangan sistem penyinaran, sistem pemanasan dan lainnya guna menambah manfaat dari aktiva.
4. Penambahan, adalah dimaksudkan untuk memperbesar atau memperluas
suatu aktiva seperti penambahan tempat parkir, penambahan paviliun dan sebagainya.
5. Perencanaan kembali, dimaksudkan untuk pemindahan, penataan kembali
(28)
efisiensi yang lebih tinggi. Biaya-biaya yang dikeluarkan harus dibebankan kepada periode yang memperoleh manfaat dari satu tahun perkiraan aktiva ditetapkan untuk menunjukkan sifat biaya yang ditangguhkan dan jumlahnya dialokasikan secara sistematis pada pendapatan.
2.9 Pengertian Penyusutan
Analisis Penyusutan adalah suatu sistem yang sistematis dan rasional tentang bagaimana harga perolehan aktiva tetap berwujud ini dialokasikan sebagai biaya operasional sepanjang umur aktiva. Pengalokasian harga perolehan diperlukan agar dapat dilakukan penandingan yang tepat antara pendapatan dengan biaya, sebagaimana diminta oleh prinsip penandingan. Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan, bukan proses penilaian aktiva. Perubahan harga aktiva tetap yang terjadi di pasar, tidak perlu dicatat dalam pembukuan perusahaan, karena aktiva tetap dimiliki perusahaan untuk digunakan, bukan untuk dijual kembali. Oleh karena itu, nilai buku aktiva (harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi), bisa sangat berbeda dengan harga pasar aktiva yang bersangkutan.
Pengakuan atas depresiasi aktiva tetap tidak berakibat adanya pengumpulan kas untuk mengganti aktiva lama dengan aktiva yang baru. Saldo rekening Akumulasi Depresiasi menggambarkan jumlah depresiasi yang telah dibebankan sebagai biaya, bukan menggambarkan dana yang telah dihimpun ( Haryono Jusup, 2001 ).
(29)
2.9.1 Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyusutan
Biaya penyusutan periodik harus merupakan hasil alokasi harga perolehan aktiva dikurangi dengan nilai taksiran residu pada periode-periode di mana manfaat potensial aktiva itu dikonsumsi.
Supaya mencapai hasil alokasi yang sesuai dengan manfaat potensial yang dikonsumsi pada masing-masing periode ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
1. Harga Perolehan aktiva tetap, adalah seluruh pengeluaran yang
berkaitan dengan aktiva tetap sampai siap dipergunakan. Harga perolehan ini merupakan jumlah yang akan dialokasikan sebagai penyusutan.
2. Taksiran nilai residu, adalah nilai taksiran harga jual, bila aktiva
tersebut telah berakhir masa operasinya. Nilai residu ini dipakai sebagai pengurang harga perolehan aktiva tetap atau dengan kata lain residu ini tidak turut dialokasikan. Dan penentuan besarnya nilai residu ditentukan atas dasar taksiran.
3. Taksiran umur ekonomis atau masa kegunaan aktiva tetap, adalah
taksiran umur aktiva tetap yang dipergunakan (dioperasikan). Umur aktiva tetap ini dipengaruhi oleh cara-cara, sifat dan pola pemakaian aktiva yang bersangkutan.
Faktor – faktor yang menyebabkan penyusutan bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu :
(30)
1. Faktor-faktor fisik
Faktor-faktor fisik yang mengurangi fungsi aktiva tetap adalah aus karena dipakai (wear and tear), aus karena umur (deterioration and decay ) dan kerusakan-kerusakan.
2. Faktor-faktor fungsional
Faktor-faktor fungsional yang membatasi umur aktiva tetap antara lain, ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti dan karena adanya perubahan permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, atau karena ada kemajuan teknologi sehingga aktiva tersebut tidak ekonomis lagi jika dipakai.
2.10 Metode Saldo Menurun Ganda ( Double Declining Balance Method )
Metode penghitungan biaya penyusutan dimana harga perolehan aktiva tetap dialokasikan atas dasar berlalunya waktu, selama taksiran masa manfaat, dan alokasi dilakukan sedemikian rupa sehingga pembebanan pada tahun-tahun permulaan pemakaiannya lebih besar dibandingkan dengan tahun-tahun kemudian. Alokasi biaya dilakukan dengan mengalikan suatu tarif tetap terhadap nilai buku aktiva tetap ( Haryono Jusup, 2001 ).
Rumus Metode Saldo Menurun Ganda :
1. Tarif Penyusutan =
2. Biaya Penyusutan = Tarif Penyusutan x Nilai Buku Awal Periode
3. Nilai Buku Awal Periode = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan
(31)
2.11 Software yang digunakan 2.11.1 Borland Delphi
Borland Delphi adalah salah satu bahasa pemrograman yang dapat berjalan di windows dan linux. Juga merupakan bahasa pemrograman Object Oriented Programming (OOP), yaitu bahasa pemrograman yang berorientasi objek. Borland Delphi menyediakan objek-objek yang sangat kuat, berguna, dan mudah dipakai. Saat ini Delphi menjadi bahasa pemrograman standar untuk PC karena pemakaiannya yang luas dan juga memiliki fitur yang canggih, seperti internet-intranet, database, network, dan pembuatan aplikasi client-server.
2.11.2 Power Designer
Digunakan untuk mendesain sistem, membuat, dan menguji kebenaran logika rancangan DFD (Data Flow Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram) yang menggambarkan arus data serta proses pengolahan data yang ada pada sistem yang akan dibuat. Perangkat lunak ini memiliki fasilitas yang lengkap seperti error checking. Power Designer dapat melakukan create table keberbagai DBMS.
2.11.3 Oracle 8i
Oracle 8i merupakan salah satu DBMS yang mempunyai kemampuan sangat handal di dunia seperti kemampuan dalam kapasistas penyimpanan data dan security data secara baik apalagi ditunjang dengan sistem backup and recovery yang baik. Di samping itu Oracle 8i juga dirancang untuk aplikasi berbasis client server dan internet sehingga menjadikan Oracle 8i database yang
(32)
handal, disamping itu juga menyediakan beberapa fasilitas untuk mengatur kepentingan para pemakainya.
2.12 Perancangan Sistem
Melakukan perancangan sistem adalah melakukan pendefinisian kebutuhan fungsional dengan menggambarkan bentuk sistem yang akan dibuat yang menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. Dengan perancangan sistem ini diharapkan sistem informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Hal – hal yang sangat diperlukan didalam merancang sistem informasi adalah :
2.12.1 Sistem Flow
Sistem Flow merupakan suatu bagan alir yang digunakan untuk menunjukkan arus pekerjaan atau proses secara menyeluruh dari bagian sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. Bagan alir ini digunakan untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Bagan alir ini berupa simbol-simbol sederhana yang mewakili aliran yang sesuai dengan tahapan algoritma. Suatu algoritma akan menjelaskan secara berurutan dan sistematik suatu solusi.
Sistem flow akan memudahkan kita untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam suatu program. Sistem flow juga memudahkan seorang programer untuk menerapkannya dalam bentuk bahasa pemrograman apa saja. Beberapa simbol dari flowchart yang sering digunakan antara lain adalah :
(33)
Gambar 2.1 Simbol-simbol dalam pembuatan sistem flow
2.12.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram (DFD) merupakan sebuah alat dokumentasi grafis yang
menggunakan beberapa simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui proses yang terhubung. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika. DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan kita untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana. Ada beberapa bagian-bagian dalam DFD itu sendiri, yaitu antara lain :
1. Context Diagram
Merupakan proses pokok yang merepresentasikan keseluruhan sistem. Dalam context diagram ini hanya terdapat satu proses yang merupakan proses utama dalam suatu sistem. Proses tersebut terhubung atau terkoneksi dengan
: Proses dimulai
: Proses komputerisasi
: Display menu
: input secara manual
: suatu kondisi bersyarat
: Panah arah proses : Not penhubung
: Data disimpan ke dalam disk
: Dokumen,surat,laporan secara manual
(34)
beberapa entity yang mendukung agar suatu proses sistem tersebut dapat berlangsung atau dapat dijalankan.
2. Bagan Berjenjang
Bagan berjenjang adalah bagan yang menggambarkan tingkatan level yang dimiliki oleh sistem tersebut. Tingkatan level tersebut diawali dengan level paling atas atau biasa disebut dengan top level. Dalam top level ini hanya terdapat satu proses utama yang kemudian akan diperjelas ke level bawah (level 0) menjadi beberapa proses. Proses yang terdapat dalam level 0 ini kemudian diperjelas lagi ke level berikutnya yaitu level 1. Dan begitulah seterusnya. Pada prinsipnya semakin banyak proses dan semakin tinggi level yang dimiliki oleh sistem tersebut maka akan semakin komplek pulalah sistem tersebut. Adapun simbol atau notasi yang sering digunakan dalam pembuatan DFD adalah antara lain :
Gambar 2.2 Simbol-simbol dalam DFD
2.12.3 Entity Relationships (ERD)
Entity Relationship (ERD) merupakan data model yang menggambarkan
hubungan antara satu data dengan data lainnya, serta menggambarkan beberapa banyak hubungan yang terjadi antara satu data dengan data lainnya. ERD diciptakan berdasarkan pada persepsi dari dunia nyata yang terdiri atas
: External entity
: Proses : Penyimpan data
(35)
sekumpulan objek-objek dasar yang disebut entity dan hubungan (relationship) diantara objek-objek tersebut. Model tersebut ditujukan terutama untuk proses perancangan database. Adapun simbol yang digunakan dalam pembuatan ERD adalah sebagai berikut :
Gambar 2.3 Simbol dalam pembuatan ERD : Tabel database
: relasi n to 1 : relasi 1 to 1
(36)
Metode penelitian yang dilakukan untuk membangun Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Taksi PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya.
3.1. Pengumpulan Data dan Mempelajari Masalah
Pengumpulan data digunakan untuk mempelajari suatu masalah yang ada sebelum memutuskan tindakan atau solusi penyelesaian yang akan dilaksanakan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam memperoleh data dan mempelajari permasalahan yang terjadi diantaranya adalah wawancara dan survey.
3.2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada karyawan di bagian administrasi untuk mengetahui proses penyusutan aktiva khususnya kendaraan taksi yang sedang berjalan saat ini, juga di bagian akuntansi dan bagian lain yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi sebagai acuan untuk Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Taksi PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung permasalahan yang dihadapi Perusahaan Taksi PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya.
3.3 Survey
Survey ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang sudah dihasilkan oleh sistem informasi manual tentang hal-hal yang berkaitan dengan
(37)
proses penerimaan, pengeluaran kas dan akuntansi pada perusahaan, serta mempelajari sistem informasi yang telah ada saat ini.
3.4 Observasi
Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung ke perusahaan untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya sehubungan dengan pengumpulan data primer maupun data sekunder.
3.5 Analisa Permasalahan
Melakukan analisa terhadap data-data yang telah diperoleh dan dikumpulkan yang kemudian disesuaikan dengan rancangan sistem sehingga dapat diketahui baik atau tidaknya suatu sistem terhadap masalah yang dihadapi agar dalam proses sistem dapat berjalan dengan baik, cepat dan tepat.
3.6Studi Literatur
Metode ini lebih diarahkan dengan cara mempelajari dan membaca semua bentuk literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi untuk mendukung data-data yang ada dalam menyelesaikan masalah tersebut misalnya buku-buku tentang akuntansi dan manajemen database Oracle 8i
3.7 Analisa, Perancangan dan Implementasi
Analisis ini dilakukan untuk mempelajari kebutuhan – kebutuhan sistem yang dilanjutkan dengan perancangan dan implementasi sistem, meliputi :
1. Pembuatan sistem flow.
2. Pembuatan DFD (Data Flow Diagram)
(38)
3.8 Uji Test Program
Melakukan pengujian pada program yang telah dibuat apakah sudah valid dan sesuai dengan sistem yang telah dirancang. Uji test ini dilakukan dengan cara menguji sendiri program yang telah dibuat dengan mamasukkan data – data produksi perusahaan ke dalam sistem program dan mengecek kembali apakah program sudah berjalan seperti yang diharapkan
3.9 Desain Sistem
Setelah menganalisa permasalahan yang timbul, maka tahap selanjutnya yaitu mendesain sistem, dimana pada tahap ini membuat model kerja sistem sehingga menghasilkan suatu sistem atau aplikasi yang diharapkan.
3.9.1 Dokumen Flow
Dokumen flow adalah suatu sistem yang menggambarkan alur kerja dari suatu permasalahan atau media yang sedang diamati. Pada halaman berikut ini terdapat gambar alur kerja yang masih bersifat manual dari Perusahaan Taksi PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya.
(39)
Bag. Operasional Direktur Utama Bag. Pembelian Membuat SPOI Dealer Mulai SPOI Memberikan Otorisasi 1 1 SPOI SPOI Terotorisasi SPOI Terotorisasi SPOI Terotorisasi Membuat SPPH SPPH SPPH Proses SPPH SPPH Disetujui SPPH Disetujui Membuat Permintaan Kredit ke Bank Bank SPK 2 N SPK 2 Proses Survey Proses Pencairan Dana Bag. Keuangan SPK Disetujui SPK Disetujui Membuat Bukti utang Bank Bukti Utang Bank Pembayaran Ke Dealer Giro Giro Giro N Selesai
SPOI : Surat Permintaan Otorisasi Investasi
SPPH : Surat Permintaan Penawaran Harga
SPK : Surat Pengajuan Kredit
Gambar 3.1 Dokumen Flow Transaksi Pembelian Aktiva Tetap
Checker Sopir Kasir
Membuat Data Checker Bag. Keuangan Mulai Data Checker Data Checker Data Checker Membuat Laporan Setoran Laporan Setoran Membuat Rekap Setoran Harian Laporan Setoran 1 N Bag, Accounting 1 Rekap Setoran Harian 2 N Rekap Setoran Harian 2 Membuat Jurnal Harian Lap. Keuangan Selesai
(40)
Bag. Pembelian Bag. Accounting
Membuat Data Pembelian Aktiva
Tetap Mulai
Data Pembelian Aktiva Tetap
Data Pembelian Aktiva Tetap
N
Membuat Analisa Penyusutan Aktiva Tetap
Lap. Data Penyusutan Aktiva
Tetap
Proses Jurnal
Laporan Keuangan
Selesai
(41)
Bag. Accounting Direktur Utama
Data Penyusutan
Data Pembelian
Data Setoran / Pengeluaran Uang
Membuat Bukti Memorial
Membuat Bukti Memorial
Membuat Bukti Kas Masuk /
Keluar
Bukti Memorial
Bukti Memorial
Bukti Kas Masuk /
Keluar
Jurnal Umum
Buku Besar
Laporan Keuangan Laporan
Keuangan
N
Gambar 3.4 Dokumen Flow Accounting
3.9.2 Sistem Flow
Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas pada bab ini, diperoleh sistem flow yang dapat diterapkan dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang ada Pada Perusahaan Taksi PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya. Pada halaman berikut ini terdapat gambar sistem flow yang merupakan hasil dari analisa terhadap permasalahan yang ada.
(42)
DATA SUPPLIER DATA PEMBINA DATA KOTA DATA SOPIR DATA TAKSI ENTRY DATA ENTRY DATA ENTRY DATA ENTRY DATA ENTRY DATA SUPPLIER DATA KOTA SOPIR SUPPLIER SOPIR TAKSI TAKSI DATA ACCOUNT ENTRY DATA ACCOUNT PEMBINA DATA JENIS AKTIVA ENTRY DATA JENIS AKTIVA DATA JENIS KENDARAAN ENTRY DATA JENIS KENDARAAN
Gambar 3.5 Sistem Flow Entry Data Master
Data Penyusutan Data Pembelian SPOI Terotorisasi Penghentian Aktiva Data Jurnal Supplier Pembelian Aktiva Tetap Penyusutan Aktiva Tetap Data Detail Penyusutan Proses Laporan Laporan Keuangan
(43)
Data Setoran
Data Checker
Data Jurnal
Sopir Setoran
Data Account
Bukti Memo Bukti Memo Bukti Memo
Entry Data Entry Data
Entry Data
Jurnal Kas Masuk Dan Keluar
Jurnal Bank
Masuk Dan Keluar Jurnal Memorial
Proses Laporan
Laporan Keuangan
Gambar 3.7 Sistem Flow Setoran dan Accounting
3.9.3 Data Flow Diagram (DFD)
Setelah Proses desain dengan menggunakan sistem flow, langkah selanjutnya dalam desain sistem adalah pembuatan Data Flow Diagram (DFD) yang merupakan representasi grafik dalam menggambarkan arus data sistem secara terstruktur dan jelas sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi sistem yang baik.
(44)
A. Context diagram
Diagram ini menggambarkan rancangan global/keseluruhan dari proses yang ada pada DFD. Gambar 3.8 berikut ini merupakan tampilan dari contex diagram sistem yang ada.
Data Supplier
Laporan Setoran
Lap Pembelian
Data Setoran
Jurnal Jual Beli
Data Jurnal Memo Data Jurnal Kas Bank Bukti Setoran
DATA SOPIR
Lap Rugi Laba
Lap Perubahan Modal Lap Penyusutan Aktiva
Lap Neraca
Faktur Beli
0
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PT PARA BATHARA SURYA
+
SUPPLIER SOPIR
MANAGER ADMINISTRASI
Gambar 3.8 Context Diagram dari Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Taksi PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya
(45)
42 iagr a m Be r je n jan g ACCOUNTING Transaksi Memorial Jurnal Jual Beli Laporan Perubahan Modal Laopran Neraca Transaksi Kas Bank PEMBELIAN Laporan Pembelian Pembelian Aktiva MASTER Master Sopir Master Pembina Master Taksi Master Supplier Master Kota Master Jenis Aktiva Master Jenis Kendaraan Master Lokasi Transaksi Setoran Laporan Setoran Laporan Laba Rugi PENYUSUTAN Proses Hitung Aktiva Penghentian Aktiva Transaksi Penyusutan Laporan Penyusutan Master Acount Tutup Buku SETORAN
(46)
C. DFD Level 0 dari Sistem Informasi Akuntansi
Data Set Program Data Set Program
Data Set Program Data Set Program
Data Set Program Data Set Program
Data Jenis Aktiva
[Data Supplier] Data Sopir [Laporan Setoran] Data Hjurnal [Lap Pembelian] Data DPembelian Data HPembelian Data Dpenyusutan Data HPenyusutan [Data Setoran]
[Jurnal Jual Beli]
Data Djurnal Data HJurnal Data Setoran
Data Jenis Aktiva
Data Sopir Data Taksi
Data Lokasi Data Pembina
Data Jenis Aktiva
Data DAKTIVA Data Aktiva Data Pembelian Data Supplier Data Supplier Data Account Data Pembelian Data DJURNAL Data DKASBANK Data HKASBANK
Data Jenis Taksi Data Kota Data Pembina Data Lokasi Data Taksi Data Account Data Kota Data Lokasi
Data Jenis Kendaraan Data Pembina
Data Taksi Data Account
[Lap Penyusutan Aktiva]
[Lap Perubahan Modal]
[Lap Neraca]
[Lap Rugi Laba] [Data Jurnal Memo]
[Data Jurnal Kas Bank]
[Bukti Setoran] [DATA SOPIR] [Faktur Beli] SUPPLIER MANAGER SOPIR ADMINISTRASI 1 PEMBELIAN + 3
ENTRY DATA MASTER
+ 5 SETORAN + 2 PENYUSUTAN AKTIVA TETAP + 4 ACCOUNTING + 1 Setoran 2 Account 3 Taksi 4 Lokasi 5 Kota
6 Jenis Taksi
7 Pembina
8 HKASBANK 9 DKASBANK
10 HJURNAL 11 DJURNAL 12 PEMBELIAN 13 Supplier 14 AKTIVA 15 DNILAIAKTIVA
16 Jenis Aktiva
17 Sopir
21 SET
PROGRAM
Gambar 3.10 DFD Level 0 dari Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Taksi PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya
(47)
D. DFD Level 1 dari Proses Pembelian
[Data Set Program]
[Data HPembelian]
[Lap Pembel ian] Data Jeni s Aktiva
Data Suppl ier Data DPembeli an
[Data DPembelian]
[Data Jenis Aktiva] [Data Suppl ier]
[Faktur Bel i]
[Data Pembelian] SUPPLIER
12 PEMBELIAN
13 Suppl ier
16 Jeni s Aktiva
10 HJUR NAL
11 DJUR NAL
1.1 Pembelian 1.2 Laporan Pembelian MANAGER
21 SET PROGR AM
Gambar 3.11 DFD level 1 Proses Pembelian
E. DFD Level 1 dari Proses Setoran
[Data Set Program]
Data Lokasi Data Sopir Data Setoran [Laporan Setoran] [Data Djurnal] [Data HJurnal] [Data Setoran] [Data Sopir]
[Data Tak si] [Data Lokasi] [Data Pembina] [Bukti Setoran] [Data Setoran] 7 Pembina 4 Lokasi 3 Taksi 17 Sopir 1 Setoran 10 HJURNAL 11 DJURNAL SOPIR 5.1 Transaksi Setoran 5.2 Laporan Setoran ADMINISTRASI
21 SET PROGRAM
(48)
F. DFD Level 1 dari Proses Penyusutan
[Data Set Program]
Data Aktiva Data DAktiva
[Lap Penyusutan Aktiva]
Data Aktiva Data DNilaiAktiva
[Data Dpenyusutan]
[Data HPenyus utan] Data Aktiva
Data DNilaiAktiva [Data DAKTIVA]
[Data Aktiva] [Data Pembelian]
MANAGER
12 PEMBELIAN
14 AKTIVA
15 DNILAIAKTIVA
10 HJURNAL
11 DJURNAL
2.1
Transaksi Penyus utan
2.2
Proses Hitung Aktiva
2.3
Laporan Penyus utan
2.4
Penghentian Aktiva
21 SET PROGRAM
(49)
G. DFD Level 1 dari Proses Accounting
[Data Set Program]
[Lap Perubahan Modal]
[Lap Rugi Laba] Data HKasBank
Data DKasBank
Data DJurnal
Data HJurnal
Data Saldo Account
Data Kas Bank
Data Kas Bank
Data Neraca
[Lap Neraca] Data Setup Neraca
Data Setup RL [Jurnal Jual Beli]
[Data Jurnal Memo] [Data Jurnal Kas Bank]
Data Account
Data Account
Data Account Data Account
Data Account [Data Ac count] Data HJurnal
Data DJurnal Data DKasBank
Data HkasBank
Data Rugi Laba Data HKasBank Data DKasBank Data DJurnal Data HJurnal [Data Hjurnal] [Data DJURNAL] [Data HKASBANK] [Data DKASBANK] MANAGER 8 HKASBANK 9 DKASBANK 11 DJURNAL 2 Account ADMINISTRASI 4.1 Transaksi Memorial 4.2
Transaksi J urnal Jual Beli 4.3 Transaksi Kas Bank 4.4 Laporan Neraca 4.5
Laporan Laba Rugi
4.6
Laporan Perubahan Modal
18 Setup RL
19 NeracaSetup
10 HJURNAL
4.7
Proses Tutup Buku
20 AccountSaldo
21 SET PROGRAM
(50)
H. DFD Level 1 dari Proses Entry Data Master
[Data Set Program] [Data Set Program]
Data Lokasi
Data Pembina
Jenis Kendaraan [Data Supplier]
[Data Jenis Taksi] [Data Tak si]
[Data Pembina] [Data Lokasi] [Data Sopir] Data Kota Data Kota [DATA SOPIR]
[Data Jenis Kendaraan] [Data Pembina] [Data Tak si]
[Data Lokasi] [Data Supplier] [Data Kota] [Data Kota] Data Account [Data Account] [Data Account]
[Data Jenis Aktiva] [Data Jenis Aktiva]
SOPIR ADMINISTRASI 2 Account 3 Taksi 4 Lokasi 7 Pembina 5 Kota
6 Jenis Taksi
13 Supplier
16 Jenis Aktiva
17 Sopir
SUPPLIER
3.1
Entry Data Master Jenis Aktiva
3.2 Entry Master
Account
3.3
Entry Master Kota
3.4 Entry Master Supplier 3.5 Entry Master Sopir 3.6 Entry Master Lokasi 3.7 Entry Master Pembina 3.8 Entry Master Taksi 3.9 Entry Master Jenis
Kendaraan
21 SET PROGRAM
3.10 Enrty Data Set
Program
(51)
I. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD juga menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan data dari pemakai. Dalam perancangan sistem ini telah terbentuk ERD ( Gambar 3.16 ) yang merupakan lanjutan dari pembuatan desain dengan menggunakan DFD :
(52)
1. CDM (Conceptual Data Model) AKSES_USER$FK2 AKTIVA$FK DAFTAR_USER$FK DJURNAL$FK DJURNAL$FK1 DKASBANK$FK1 DKASBANK$FK2 HKASBANK$FK JENIS_AKTIVA$FK PEMBELIAN$FK1 PEMBINA$FK SALDOACCOUNT$FK SETUPNERACA$FK SETUPRL$FK SOPIR$FK SUPPLIER$FK1 TAKSI$FK1 TAKSI$FK2 TAKSI$FK3 SETORAN$FK SETORAN$FK1 DNILAI_AKTIVA$FK AKSES_USER$FK1 AKTIVA$FK2 PEMBELIAN$FK3 ACCOUNT KODEACC NAMA HEADER ORTU TINGKATAN NR KELOMPOK TANGGAL DK <pk> AKSES_USER USERNAME NAMA BOLEH <pk,fk1> <fk2> AKTIVA KODE_AKTIVA JENIS_AKTIVA NOBUKTI NAMA_AKTIVA TANGGAL_BELI HRG_PEROLEHAN NILAI_RESIDU UMUR STATUS TANGGAL_BERHENTI <pk> <fk1> <fk2> BAGIAN KODE_BAGIAN NAMA_BAGIAN <pk> DAFTAR_MENU NAMA KODEMENU KODESUBMENU <pk> DAFTAR_USER USERNAME KODE_BAGIAN KETERANGAN PASSWORD <pk> <fk> DJURNAL NOBUKTI KODEACC URUT KETERANGAN DK DEBET KREDIT ACC_DEBET ACC_KREDIT <pk,fk1> <fk2> <pk> DKASBANK NOBUKTI URUT KODEACC KETERANGAN TOTAL <pk,fk1> <pk> <fk2> DNILAI_AKTIVA KODE_AKTIVA TAHUN BULAN STATUS BIAYA AKUMULASI BUKU <pk,fk> <pk> <pk> HJURNAL NOBUKTI TANGGAL NOREFF DIBUAT DIBUKUKAN DIPERIKSA DISETUJUI KETERANGAN KELOMPOK TOTAL <pk> HKASBANK NOBUKTI KODEACC TANGGAL DIBUAT DIBUKUKAN DIPERIKSA DISETUJUI NOREFF KETERANGAN KELOMPOK TOTAL <pk> <fk> JENIS_AKTIVA KODE KODEACC NAMA KODEACC1 <pk> <fk> JENIS_TAKSI KODE NAMA <pk> KOTA KODE_KOTA NAMA_KOTA <pk> LOKASI KODE_LOKASI NAMA_LOKASI <pk> PEMBELIAN NOBUKTI KODE_SUPPLIER KODE TANGGAL KETERANGAN HARGA STATUS KREDIT TANGGAL_LUNAS <pk> <fk1> <fk2> PEMBINA KODE_PEMBINA KODE_KOTA NRP NAMA_PEMBINA ALAMAT TELPON TANGGAL_MASUK <pk> <fk> SALDOACCOUNT PERIODE KODEACC SALDO_AWAL MUTASI_DEBET MUTASI_KREDIT BL_DEBET BL_KREDIT <pk> <pk,fk> SETORAN KODE_SETORAN KODE_TAKSI KODE_SOPIR TANGGAL RIT KM_ISI KM_DB STATUS_OPERASI JAM_SETOR ONGKOS KM_TOTAL BAHAN_BAKAR <pk> <fk1> <fk2> SETPROGRAM KODE KAS BANK RLDITAHAN RLTAHUN RLBULAN UTANG PENDAPATAN BIAYA PENYUSUTAN <pk> SETUPNERACA KODE KODEACC KETERANGAN CABANG SALDO GARIS KOLOM RUMUS TEBAL NERACA1 MIRING NERACA2 HAL1 HEADER TINGKATAN ORTU <pk> <fk> SETUPRL KODE KODEACC KETERANGAN SALDO KOLOM GARIS RL1 RL2 RL3 RUMUS TEBAL MIRING HAL1 TANGGAL ORTU TINGKATAN HEADER SALDO_AWAL DEBET KREDIT SALDO_AKHIR <pk> <fk> SOPIR KODE_SOPIR KODE_KOTA NAMA_SOPIR ALAMAT TELPON TANGGAL_MASUK TANGGAL_KELUAR <pk> <fk> SUPPLIER KODE_SUPPLIER KODE_KOTA NAMA ALAMAT KODE_POS TELPON <pk> <fk> TAKSI KODE_TAKSI KODE_LOKASI KODE_PEMBINA JENIS NOPOL <pk> <fk1> <fk2> <fk3>
Gambar 3.16 ERD Conceptual Data Model dari Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Taksi PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya
(53)
2. PDM (Physical Data Model) AKSES_USER$FK2 AKTIVA$FK DAFTAR_USER$FK DJURNAL$FK DJURNAL$FK1 DKASBANK$FK1 DKASBANK$FK2 HKASBANK$FK JENIS_AKTIVA$FK PEMBELIAN$FK1 PEMBINA$FK SALDOACCOUNT$FK SETUPNERACA$FK SETUPRL$FK SOPIR$FK SUPPLIER$FK1 TAKSI$FK1 TAKSI$FK2 TAKSI$FK3 SETORAN$FK SETORAN$FK1 DNILAI_AKTIVA$FK AKSES_USER$FK1 AKTIVA$FK2 PEMBELIAN$FK3 ACCOUNT KODEACC NAMA HEADER ORTU TINGKATAN NR KELOMPOK TANGGAL DK <pk> AKSES_USER USERNAME NAMA BOLEH <pk,fk1> <fk2> AKTIVA KODE_AKTIVA JENIS_AKTIVA NOBUKTI NAMA_AKTIVA TANGGAL_BELI HRG_PEROLEHAN NILAI_RESIDU UMUR STATUS TANGGAL_BERHENTI <pk> <fk1> <fk2> BAGIAN KODE_BAGIAN NAMA_BAGIAN <pk> DAFTAR_MENU NAMA KODEMENU KODESUBMENU <pk> DAFTAR_USER USERNAME KODE_BAGIAN KETERANGAN PASSWORD <pk> <fk> DJURNAL NOBUKTI KODEACC URUT KETERANGAN DK DEBET KREDIT ACC_DEBET ACC_KREDIT <pk,fk1> <fk2> <pk> DKASBANK NOBUKTI URUT KODEACC KETERANGAN TOTAL <pk,fk1> <pk> <fk2> DNILAI_AKTIVA KODE_AKTIVA TAHUN BULAN STATUS BIAYA AKUMULASI BUKU <pk,fk> <pk> <pk> HJURNAL NOBUKTI TANGGAL NOREFF DIBUAT DIBUKUKAN DIPERIKSA DISETUJUI KETERANGAN KELOMPOK TOTAL <pk> HKASBANK NOBUKTI KODEACC TANGGAL DIBUAT DIBUKUKAN DIPERIKSA DISETUJUI NOREFF KETERANGAN KELOMPOK TOTAL <pk> <fk> JENIS_AKTIVA KODE KODEACC NAMA KODEACC1 <pk> <fk> JENIS_TAKSI KODE NAMA <pk> KOTA KODE_KOTA NAMA_KOTA <pk> LOKASI KODE_LOKASI NAMA_LOKASI <pk> PEMBELIAN NOBUKTI KODE_SUPPLIER KODE TANGGAL KETERANGAN HARGA STATUS KREDIT TANGGAL_LUNAS <pk> <fk1> <fk2> PEMBINA KODE_PEMBINA KODE_KOTA NRP NAMA_PEMBINA ALAMAT TELPON TANGGAL_MASUK <pk> <fk> SALDOACCOUNT PERIODE KODEACC SALDO_AWAL MUTASI_DEBET MUTASI_KREDIT BL_DEBET BL_KREDIT <pk> <pk,fk> SETORAN KODE_SETORAN KODE_TAKSI KODE_SOPIR TANGGAL RIT KM_ISI KM_DB STATUS_OPERASI JAM_SETOR ONGKOS KM_TOTAL BAHAN_BAKAR <pk> <fk1> <fk2> SETPROGRAM KODE KAS BANK RLDITAHAN RLTAHUN RLBULAN UTANG PENDAPATAN BIAYA PENYUSUTAN <pk> SETUPNERACA KODE KODEACC KETERANGAN CABANG SALDO GARIS KOLOM RUMUS TEBAL NERACA1 MIRING NERACA2 HAL1 HEADER TINGKATAN ORTU <pk> <fk> SETUPRL KODE KODEACC KETERANGAN SALDO KOLOM GARIS RL1 RL2 RL3 RUMUS TEBAL MIRING HAL1 TANGGAL ORTU TINGKATAN HEADER SALDO_AWAL DEBET KREDIT SALDO_AKHIR <pk> <fk> SOPIR KODE_SOPIR KODE_KOTA NAMA_SOPIR ALAMAT TELPON TANGGAL_MASUK TANGGAL_KELUAR <pk> <fk> SUPPLIER KODE_SUPPLIER KODE_KOTA NAMA ALAMAT KODE_POS TELPON <pk> <fk> TAKSI KODE_TAKSI KODE_LOKASI KODE_PEMBINA JENIS NOPOL <pk> <fk1> <fk2> <fk3>
Gambar 3.17 ERD Physical Data Model dari Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Taksi PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya
(54)
3.9.4 Struktur Database
Struktur database merupakan kumpulan dari data-data beserta tipenya yang merupakan komponen penting dalam membuat suatu program. Struktur database tersebut merupakan struktur data yang saling berhubungan satu sama lain sehingga sangat diperlukan dalam menjalankan program dan juga menyimpan data dalam suatu sistem database seperti dibawah ini :
1. Struktur Tabel User
Nama tabel : user
Primary key : Kd_user
Fungsi : Menyimpan data-data user
Tabel 3.1 User
Field Type Length Keterangan
Kd_user Varchar2 9 Kode user
Pwd_user Varchar2 15 Password user
Level Number 1 Lavel user
Status Number 1 Status aktif
2. Struktur Tabel Master Sopir
Nama tabel : Sopir
Primary key : Kode_Sopir
Fungsi : Menyimpan data-data sopir taksi
Tabel 3.2 Sopir
Field Type Length Keterangan
Kode_Sopir Varchar2 15 Kode sopir
Nama_Sopir Varchar2 50 Nama sopir
Alamat Varchar2 50 Alamat sopir
Kode_kota Varchar2 15 Kode kota
Telpon Number 15 Telepon sopir
Tanggal_masuk Date Tanggal masuk sopir
(55)
3. Struktur Tabel Master Pembina
Nama tabel : Pembina
Primary key : Kode_pembina
Fungsi : Menyimpan data-data pembina sopir taksi
Tabel 3.3 Pembina
Field Type Length Keterangan
Kode_pembina Varchar2 15 Kode pembina
NRP Varchar2 15 NRP Pembina
Nama_pembina Varchar2 50 Nama pembina
Alamat Varchar2 50 Alamat pembina
Kode_Kota Varchar2 15 Kota pembina
Telepon Number 15 Telepon pembina
Tanggal_masuk Date Tanggal masuk pembina
4. Struktur Tabel Master Supplier
Nama tabel : Supplier
Primary key : Kode_supplier
Fungsi : Menyimpan data-data supplier
Tabel 3.4 Supplier
Field Type Length Keterangan
Kode_supplier Varchar2 15 Kode supplier
Nama_supplier Varchar2 50 Nama supplier
Alamat Varchar2 50 Alamat supplier
Kode_kota Varchar2 15 Kode kota supplier
Kode_pos Varchar2 15 Kode pos supplier
Telepon Number 15 Telpon supplier
5. Struktur Tabel Master Kota
Nama tabel : Kota
Primary key : Kode_kota
(56)
Tabel 3.5 Kota
Field Type Length Keterangan
Kode_kota Varchar2 15 Kode kota
Nama Varchar2 50 Nama kota
6. Struktur Tabel Master Lokasi
Nama tabel : Lokasi
Primary key : Kode_lokasi
Fungsi : Menyimpan data-data lokasi
Tabel 3.6 Lokasi
Field Type Length Keterangan
Kode_lokasi Varchar2 15 Kode lokasi
Nama_lokasi Varchar2 50 Nama lokasi
7. Struktur Tabel Master Taksi
Nama tabel : Taksi
Primary key : Kode_taksi
Fungsi : Menyimpan data-data taksi
Tabel 3.7 Taksi
Field Type Length Keterangan
Kode_taksi Varchar2 15 Kode taksi
Jenis Varchar2 15 Jenis taksi
Nopol Varchar2 15 Nomor polisi taksi
Kode_lokasi Varchar2 15 Kode lokasi
Kode_pembina Varchar2 15 Kode pembina
8. Struktur Tabel Master Jenis Aktiva
Nama tabel : Jenis_Aktiva
(57)
Fungsi : Menyimpan data-data jenis aktiva Tabel 3.8 Jenis aktiva
Field Type Length Keterangan
Kode Varchar2 15 Kode jenis aktiva
Nama Varchar2 50 Nama jenis aktiva
9. Struktur Tabel Master Jenis Taksi
Nama tabel : Jenis_Taksi
Primary key : Kode
Fungsi : Menyimpan data-data master jenis taksi
Tabel 3.9 Jenis Taksi
Field Type Length Keterangan
Kode Varchar2 15 Kode jenis taksi
Nama Varchar2 50 Nama jenis taksi
10.Struktur Tabel Setoran
Nama tabel : Setoran
Primary key : Kode_setoran
Fungsi : Menyimpan data-data setoran
Tabel 3.10 Setoran
Field Type Length Keterangan
Kode_setoran Varchar2 15 Kode setoran
Taksi Varchar2 15 Taksi
Sopir Varchar2 15 Sopir
Tanggal Date Tanggal setoran
Rit Number 20 Jumlah rit
Km_isi Number 20 Jumlah Km isi taksi
Km_db Number 20 Jumlah Km db taksi
Status_operasi Number 20 Status Operasi taksi
Jam setor Data/time Jam setoran taksi
Ongkos Number 20 Jumlah ongkos setoran
Km_total Number 20 Jumlah total km taksi
(58)
11.Struktur Tabel Detail Setoran
Nama tabel : DSetoran
Primary key : Kode_setoran
Fungsi : Menyimpan data-data detail setoran
Tabel 3.11 Detail setoran
Field Type Length Keterangan
Kode_setoran Varchar2 15 Kode setoran
Hasil_kotor Number 20 Hasil kotor setoran
Hasil_bersih Number 20 Hasil bersih setoran
12.Struktur Tabel Pembelian
Nama tabel : Pembelian
Primary key : NoBukti
Fungsi : Menyimpan data-data pembelian aktiva tetap
Tabel 3.12 Pembelian
Field Type Length Keterangan
Nobukti Varchar2 15 No bukti pembelian
Tanggal Date Tanggal pembelian
Kode_supplier Varchar3 15 Kode supplier
Keterangan Varchar2 50 Keterangan aktiva tetap
Harga Number 20 Harga aktiva tetap
Status Number 15 Status pembelian aktiva
Tanggal_lunas Date Tanggal lunas pembelian aktiva
13.Struktur Tabel Master Aktiva Tetap
Nama tabel : Aktiva
Primary key : Kode_aktiva
(59)
Tabel 3.13 Aktiva Tetap
Field Type Length Keterangan
Kode_aktiva Varchar2 15 Kode aktiva tetap
Nama_aktiva Varchar2 50 Nama aktiva tetap
Jenis_aktiva Varchar2 15 Jenis aktiva tetap
Nobukti Varchar2 15 No bukti aktiva tetap
Tanggal_beli Date Tanggal pembelian aktiva tetap
Hrg_perolehan Number 20 Harga perolehan
Nilai_residu Number 15 Nilai residu aktiva tetap
Umur Number 15 Nilai umur manfaat
Status Number 1 Status aktiva tetap
14.Struktur Tabel Nilai Aktiva Tetap
Nama tabel : Nilai_aktiva
Primary key : Kode_aktiva
Fungsi : Menyimpan data-data detail nilai aktiva
Tabel 3.14 Nilai Aktiva
Field Type Length Keterangan
Kode_aktiva Varchar2 15 Kode aktiva tetap
Nahun Varchar2 4 Tahun penyusutan aktiva tetap
NBiaya Number 15 Biaya penyusutan
NAkumulasi Number 15 Akumulasi penyusutan
NBuku Number 15 Nilai buku aktiva tetap
15.Struktur Tabel Detail Aktiva Tetap
Nama tabel : DNilai_aktiva
Primary key : DTahun
Fungsi : Menyimpan data-data detail nilai aktiva
Tabel 3.15 Detail Aktiva Tetap
Field Type Length Keterangan
DTahun Varchar2 4 Tahun penyusutan aktiva tetap
DBulan Number 2 Bulan penyusutan aktiva tetap
(60)
DBiaya Number 15 Biaya penyusutan
DAkumulasi Number 15 Akumulasi penyusutan
DBuku Number 15 Nilai buku aktiva tetap
16.Struktur Tabel Master Kas Bank
Nama tabel : HKasbank
Primary key : Nobukti
Fungsi : Menyimpan data-data master kas bank
Tabel 3.16 Master Kas Bank
Field Type Length Keterangan
Nobukti Varchar2 30 No bukti kas bank
Tanggal Date Tanggal kas bank
Kodeacc Varchar2 30 Kode account
Dibuat Varchar2 30 Pembuat kas bank
Dibukukan Varchar2 30 Pembuku kas bank
Diperiksa Varchar2 30 Pemeriksa kas bank
Disetujui Varchar2 30 Yang menyetujui kas bank
Noreff Varchar2 15 Kode refferensi
Keterangan Varchar2 30 Keterangan
Kelompok Number 15 Kelompok account
Total Number 15 Total kas bank
17.Struktur Tabel Detail Kas Bank
Nama tabel : DKasbank
Primary key : Nobukti,urut
Fungsi : Menyimpan data-data detail kas bank
Tabel 3.17 Detail Kas Bank
Field Type Length Keterangan
Nobukti Varchar2 30 No bukti kas bank
Urut Number 2 Nomer item kas bank
Kodeacc Varchar2 30 Kode account
Keterangan Varchar2 30 Keterangan
(61)
18.Struktur Tabel Master Jurnal
Nama tabel : Hjurnal
Primary key : no_bukti
Fungsi : Menyimpan data-data master jurnal
Tabel 3.18 Master Jurnal
Field Type Length Keterangan
No_bukti Varchar2 30 No bukti Jurnal
Tanggal Varchar2 30 Tanggal jurnal
No_reff Varchar2 15 No Reff
Dibuat Varchar2 15 Di buat oleh
Dibukukan Varchar2 60 Dibukukan oleh
Diperiksa Varchar2 60 Diperiksa oleh
Disetujui Varchar2 60 Disetujui oleh
Keterangan Varchar2 80 Keterangan
Kelompok Number 1 Kelompok account
Periode Varchar2 10 Peiode bulan
19.Struktur Tabel Detail Jurnal
Nama tabel : Djurnal
Primary key : no_bukti,urut
Fungsi : Menyimpan data-data detail jurnal
Tabel 3.19 Detail Jurnal
Field Type Length Keterangan
No_bukti Varchar2 30 No bukti
Urut Number 30 Urut
Kode_acc Varchar2 15 Kode account
Keterangan Varchar2 60 Keterangan
Debet Number 11,2 Nominal debet
Kredit Number 11,2 Nominal kredit
(62)
20.Struktur Tabel Account
Nama tabel : Account
Primary key : kode_acc
Fungsi : Menyimpan data-data account
Tabel 3.20 Account
Field Type Length Keterangan
Kode_acc Varchar2 30 Kode account
Nama Varchar2 100 Nama account
Header Varchar2 5 Kode account induk atau tidak
Parent Varchar2 30 Kode account induk
Tingkatan Number 5 Tingkatan atau level
Kelompok Number 1 Kelompok account
Tanggal Date Tanggal entry
DK Varchar2 1 Account deber atau kredit
21.Struktur Tabel Saldo Account
Nama tabel : Saldo_Account
Primary key : kode_acc
Fungsi : Menyimpan data-data saldo account
Tabel 3.21 Saldo Account
Field Type Length Keterangan
Kode_acc Varchar2 30 Kode account
Periode Varchar2 10 Periode bulan
Mutasi_debet Number 11,2 Mutasi debet
Mutasi_kredit Number 11,2 Mutasi kredit
Bulan_lalu_debet Number 11,2 Bulan lalu debet
Bulan_lalu_kredit Number 11,2 Bulaln lalu kredit
Saldo_awal Date 11,2 Saldo awal account
22.Struktur Tabel Seting Rugi Laba
Nama tabel : SetupRL
(63)
Fungsi : Menyimpan data-data untuk setting rugi laba Tabel 3.22 Setting Rugi Laba
Field Type Length Keterangan
Kode Varchar2 30 Kode data atau item
Kode_acc Number 30 Kode account
Keterangan Varchar2 15 Keterangan
Saldo Varchar2 15 Saldo
Kolom Number 1 Kolom
Garis Number 1 Tulisan digaris bawah
RL1 Number 11,2 Nominal rugi laba bulan
sekarang
RL2 Number 11,2 Nominal rugi laba bulan lalu
RL3 Number 11,2 Nominal rugi laba tahunan
Rumus Varchar2 100 Rumus untuk perhitungan
Tebal Number 1 Tulisan dicetak Tebal
Miring Number 1 Tulisan dicetak Miring
Hal1 Number 1 Halam Laporan
Tanggal Date Tanggal
Ortu Number 1 Kode induk
Tingkatan Number 1 Tingkatan
23.Struktur Tabel Setting Neraca
Nama tabel : Setupneraca
Primary key : kode
Fungsi : Menyimpan data-data setup neraca
Tabel 3.23 Setting Neraca
Field Type Length Keterangan
Kode Varchar2 30 Kode data atau item
Kode_acc Number 30 Kode account
Keterangan Varchar2 60 Keterangan
Saldo Varchar2 11,2 Saldo
Kolom Number 1 Kolom
Garis Number 1 Tulisan cetak garis bawah
Rumus Varchar2 100 Rumus untuk perhitungan
Tebal Number 1 Tulisan dicetak tebal
Neraca1 Varchar2 11,2 Nominal neraca bulan sekarang
Miring Number 1 Tulisan dicetak Miring
(64)
Hal1 Number 1 Halaman Laopran
Header Number 1 Induk atau Tidak
Tanggal Date Tanggal entry
Ortu Number 1 Kode induk atau perent
Tingkatan Number 1 Tingkatan atau level
3.10 Perancangan Input Output
Menggambarkan hubungan antara menu yang terdapat dalam Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Taksi PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya.
3.10.1 Perancangan Input
Input atau masukan data merupakan dasar dari suatu informasi yang akan digunakan kemudian. Pada sistem informasi akuntansi ini terdapat beberapa interface dimana user perlu memasukkan data. Adapun interface-interface yang memerlukan input dari user antara lain :
1. Input Master Sopir
Desain input master sopir merupakan desain dari form master sopir yang berfungsi untuk memasukkan data sopir yang dimiliki oleh perusahaan.
Kode Sopir
Nama Sopir
Kode Sopir Nama Sopir NRP Nama Sopir Alamat
Tambah Koreksi Hapus Keluar
Master Sopir
NRP
Tanggal Masuk Tanggal Keluar Alamat Kota No Telp
(65)
2. Input Master Pembina
Desain input master pembina merupakan desain dari form master Pembina yang berfungsi untuk memasukkan data Pembina.
Kode Pembina
Nama Pembina
Kode Pembina NRP Nama Pembina Alamat Kota
Tambah Koreksi Hapus Keluar
Master Pembina
NRP
Tanggal Masuk Alamat Kota No Telp
Gambar 3.19 Desain Input Master Pembina
3. Desain Input Master Taksi
Desain input master taksi merupakan desain dari form master taksi yang berfungsi untuk memasukkan data taksi yang dimiliki oleh perusahaan.
Kode Taksi
Nomor Polisi
Kode Taksi Jenis No Polisi Lokasi
Tambah Koreksi Hapus Keluar
Master Taksi
Jenis
Lokasi
Pembina
(66)
4. Desain Input Master Supplier
Desain input master supplier merupakan desain dari form master supplier yang berfungsi untuk memasukkan data supplier yang dimiliki oleh perusahaan.
Kode Supplier
Alamat
Kode Supplier Nama Alamat Kota Telp
Tambah Koreksi Hapus Keluar
Master Supplier
Nama
Kota Kode Pos
No Telp
Gambar 3.21 Desain Input Master Supplier
5. Desain Input Master Kota
Desain input master kota merupakan desain dari form master kota yang berfungsi untuk memasukkan data kota yang dimiliki oleh perusahaan.
Kode Kota
Kode Kota Nama Kota
Tambah Koreksi Hapus Keluar
Master Kota
Nama Kota
Gambar 3.22 Desain Input Master Kota
(67)
Desain input master jenis aktiva tetap merupakan desain dari form master jenis aktiva tetap yang berfungsi untuk memasukkan data jenis aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
Kode Jenis
Kode Jenis Nama
Tambah Koreksi Hapus Keluar
Master Jenis Aktiva
Nama
Gambar 3.23 Desain Input Master Jenis Aktiva Tetap
7. Desain Input Master Jenis Kendaraan
Desain input master jenis kendaraan merupakan desain dari form master jenis kendaraan yang berfungsi untuk memasukkan data jenis kendaraan yang dimiliki oleh perusahaan.
Kode Jenis
Kode Jenis Nama
Tambah Koreksi Hapus Keluar
Master Jenis Kendaraan
Nama
Gambar 3.24 Desain Input Master Jenis Kendaraan
8. Desain Input Master Lokasi
Desain input master lokasi merupakan desain dari form master lokasi yang berfungsi untuk memasukkan data lokasi yang dimiliki oleh perusahaan.
(68)
Kode Lokasi
Kode Lokasi Nama Lokasi
Tambah Koreksi Hapus Keluar
Master Lokasi
Nama Lokasi
Gambar 3.25 Desain Input Master Lokasi
9. Desain Input Transaksi Setoran
Desain input transaksi setoran merupakan desain dari form transaksi setoran yang berfungsi untuk memasukkan data transaksi setoran yang dimiliki oleh perusahaan.
Nomor Taksi
Tambah Koreksi Hapus Keluar
Transaksi Setoran
Kode Sopir
Lokasi
Nama sopir
Tanggal Setor Jam Setor
RIT Ongkos
KM ISI KM TOTAL
Bahan Bakar KM DB
Setoran Hari Ini :
Setoran Kemarin :
Tanggal
RIT Ongkos
KM ISI KM TOTAL
KM DB
Total Hasil Hari ini :
RIT KM ISI
KM TOTAL KM DB Status Operasi
Rupiah Rupiah
Rupiah
Hasil Kotor Rupiah
Pembina
(69)
10.Desain Input Transaksi Pembelian
Desain input transaksi pembelian merupakan desain dari form pembelian yang berfungsi untuk memasukkan data pembelian yang dimiliki oleh perusahaan.
No Bukti
Status
No Bukti Tgl Status Supplier Harga
Tambah Koreksi Hapus Keluar
Transaksi Pembelian
Tanggal
Supplier Keterangan Harga
Gambar 3.27 Desain Input Transaksi Pembelian
11.Desain Input Transaksi Penyusutan Aktiva Tetap
Desain input transaksi penyusutan aktiva tetap merupakan desain dari form penyusutan aktiva tetap yang berfungsi untuk memasukkan data penyusutan aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
(70)
Kode Penyusutan
Tambah Koreksi Hapus Keluar
Penyusutan Aktiva Tetap
Kode Pembelian Nama Aktiva Tanggal Pembelian
Harga Perolehan Nilai Residu
Umur Manfaat Tahun
Tahun Ke - Biaya Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Gambar 3.28 Desain Input Transaksi Penyusutan Aktiva Tetap
12.Desain Input Account
Desain input acount merupakan desain dari form acount yang berfungsi untuk memasukkan data kode rekening akuntansi yang dimiliki oleh perusahaan.
Kode
Account Induk
No Acount Kode Account Parent D/k
Tambah Simpan Koreksi Hapus Keluar
Nama Account
Nama Induk
Saldo Awal
Kelompok
Induk Level
Debet / Kredit
Tanggal User
Mutasi Debet
Saldo Akhir Mutasi Kredit
(71)
13.Desain Input Jurnal Memorial
Desain input jurnal memorial merupakan desain dari form jurnal memorial yang berfungsi untuk memasukkan data jurnal memorial yang dimiliki oleh perusahaan.
No Bukti
No Acount Keterangan D/k
No Debet Kredit
Tambah Simpan Koreksi Hapus Keluar
Tanggal
Pembukuan Mengetahui Kasir Penyetor
Gambar 3.30 Desain Input Jurnal Memorial
14.Desain Input Jurnal Kas Masuk Dan Keluar
Desain input jurnal kas masuk dan kas keluar merupakan desain dari form jurnal kas masuk dan keluar yang berfungsi untuk memasukkan data jurnal kas masuk dan keluar.
No Bukti
No Acount Keterangan
No Total
Tambah Simpan Koreksi Hapus Keluar
Tanggal
Pembukuan Mengetahui Kasir Penyetor
No Reff No Account
Gambar 3.31 Desain Input Jurnal Kas Masuk Dan Keluar
15.Desain Input Jurnal Bank Masuk Dan Keluar
Desain input jurnal bank masuk dan keluar merupakan desain dari form jurnal bank masuk dan keluar yang berfungsi untuk memasukkan data jurnal bank masuk dan keluar yang dimiliki oleh perusahaan.
(72)
No Bukti
No Acount Keterangan
No Total
Tambah Simpan Koreksi Hapus Keluar
Tanggal
Pembukuan Mengetahui Kasir Penyetor
No Reff No Account
Gambar 3.32 Desain Input Jurnal Bank Masuk Dan Keluar
3.10.2 Perancangan Output
Adapun interface yang merupakan output bagi user antara lain :
1. Output Laporan Setoran Taksi
Dalam interface sistem akan menampilkan laporan setoran taksi
Nomor Taksi
Laporan Setoran
Nama Pengemudi Hasil Kotor BBM
Hasil Kotor BBM
Lokasi Tanggal
Hasil Bersih
Hasil Bersih TOTAL
Gambar 3.33 Desain Output Laporan Setoran
2. Desain Output Laporan Penyusutan
(73)
Kode Aktiva
Laporan Penyusutan Aktiva Tetap
Kode Pembelian Nama Aktiva Tanggal Pembelian
Harga Perolehan Nilai Residu
Umur Manfaat Tahun
Tahun Ke - Biaya Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Gambar 3.34 Desain Ouput Laporan Penyusutan Aktiva Tetap
3. Desain Output Laporan Pembelian Aktiva Tetap
Dalam interface sistem akan menampilkan laporan pembelian aktiva tetap
Nomor
Laporan Pembelian
Tanggal Harga Supplier
Tanggal
Status
(1)
85
G. Sub Menu Form Laporan Neraca Saldo
Menu Form Laporan Neraca Saldo berfungsi untuk menyajikan laporan Keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui posisi keuangan perusahaan.
Gambar 4.24 Tampilan Sub Menu Form Laporan Neraca Saldo
H. Sub Menu Form Laporan Rugi Laba
Menu Form Laporan Rugi Laba berfungsi untuk menyajikan laporan Keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui laba dan rugi perusahaan.
(2)
86
4.3 Implementasi Ouput 4.3.1 Menu Form Laporan
Menu utility ini memiliki Sub-sub menu antara lain : Setoran, Pembelian Aktiva, Penyusutan.
A. Sub Menu Laporan Setoran
Menu Laporan Setoran berfungsi untuk menampilkan pendapatan setoran baik menurut lokasi dan sopir.
Gambar 4.26 Tampilan Laporan Setoran
B. Sub Menu Laporan Pembelian Aktiva
Menu Laporan Pembelian Aktiva berfungsi menampilkan pembelian aktiva tetap baik menurut jenis aktiva maupun status pembelian aktiva.
(3)
87
4.3.2 Sub Menu Laporan Penyusutan
Menu Laporan Penyusutan berfungsi menampilkan penyusutan aktiva tetap baik menurut jenis aktiva maupun periode.
(4)
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sebagaimana telah diuraikan diatas tentang permasalahan pada PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya mengenai sistem informasi akuntansi yang menitik beratkan pada pengolahan informasi penyusutan kendaraan yang digunakan sebagai kontrol kendaraan taksi yang beroperasi, dapat diambil beberapa kesimpulan berdasarkan sistem yang telah dibuat, diantaranya adalah: 1. Dengan pembuatan software aplikasi sistem informasi akuntansi yang
terintegrasi antara sistem transaksi setoran, pembelian dan sistem accounting pada PT. PARA BATHARA SURYA Surabaya memudahkan bagian accounting untuk melakukan pengolahan dan pengontrolan data secara lebih efisien dan akurat dibandingkan dengan sistem yang lama. Pada bagian keuangan dapat dengan mudah memproses semua transaksi keuangan yang berkaitan dengan kas dan bank serta dapat menghasilkan laporan keuangan secara lebih efisien dan akurat, yang dibutuhkan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengembangan perusahaan. 2. Dengan pembuatan software aplikasi tentang perhitungan penyusutan
diharapkan dapat membantu pihak accounting dalam membuat laporan penyusutan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dengan menggunakan metode Metode Double Declining Balance.
(5)
5.2 Saran
Dalam perancangan aplikasi sistem informasi akuntansi ini masih terdapat beberapa kelemahan antara lain :
1. Pada aplikasi sistem informasi akuntansi tugas akhir ini tidak ada modul payrol dan inventory control maka dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut.
2. Database yang digunakan dalam perancangan tugas akhir ini adalah database oracle jadi untuk implentasi sistem harus menggunakan komputer yang spesifikasi tinggi.
Harapan penulis dalam proses pengembangan aplikasi lebih lanjut adalah dapat menutupi beberapa kelemahan yang masih ada, sehingga aplikasi yang dibangun pada tugas akhir ini dapat bermanfaat.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Al Haryono Jusup, 2001, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 edisi ke 6, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Al Haryono Jusup, 2001, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2 edisi ke 4, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Bambang Subroto, 1992, Akuntansi Keuangan Intermediate edisi ke 2, BPFE, Yogyakarta.
George H. Bodnar dan Willian S. Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.
Mas’ud Mahfoedz, Akuntansi Intermediate Bagian 2, BPFE, Yogyakarta. Marco Cantu, 1999, Mastering Delphi 5, Sybex Inc., United States Of America. Scott Urman, 2000, Oracle 8i Advanced PL/SQL Programming, Osborne,
California USA.
Smith Skousen M dan Skousen Fred K, 1992, Intermediate Accounting, Erlangga Jakarta.
Steven Feuerstein, 2001, Oracle PL/SQL Best Practices, O’Reilly & Asscociates. United States Of America.
Zaky Baridwan, 2000, Intermadiate Accounting Edisi 7, BPFE Yogyakarta