LKP : Separator Lid Pada CV. Berdikari.

(1)

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2014

SEPARATOR LID PADA CV. Berdikari

KERJA PRAKTIK

Program Studi S1 Sistem Komputer

Oleh :

MAMBAUL ULUM 10410200075


(2)

x DAFTAR ISI

Halaman Judul ... ii

Motto ... iii

Persembahan ... iv

Lembar Pengesahan Laporan Kerja Praktik ... v

Lembar Pernyataan ... vi

ABSTRAKSI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Kerja Praktek ... 3

1.5 Waktu dan Lama Kerja Praktek ... 4

1.6 Ruang Lingkup Kerja Praktek ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6


(3)

xi

2.1.2 Mesin-mesin Produksi Makanan ... 8

2.1.3 Bagunan Gedung ... 9

BAB III LANDASAN TEORI ... 10

3.1 Separator Lid ... 10

3.1.1 Komponen Separator Lid ... 12

3.1.2 Proses Separator Lid ... 12

3.2 Motor Listrik Tiga Fasa ... 14

3.3 Inoerter ... 16

3.4 Roller Conoeyor ... 20

BAB IV METODOLOGI ... 26

4.1 Identifikasi Masalah ... 26

4.2 Pengumpulan Data ... 27

4.2.1 Studi Literatur ... 27

4.2.2 Wawancara Operator ... 27

4.2.3 Pengamatan ... 28

4.3 Metode Analisis Data ... 28

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

5.1 Hasil ... 30

5.2 Analisis dan Pembahasan ... 33

BAB VI PENUTUP ... 34


(4)

xii

6.2 Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA ... 36 LAMPIRAN ... 37


(5)

1

BABBIB

PENDAHULUHANB

1.1

LatarBBelakangB

Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa, dimana merupakan peeopor

perubahan. Oeeh karena itu mahasiswa juga mempunyai peranan penting daeam

menyukseskan pembangunan nasionae serta memajukan bangsa dan negara baik dari

segi iemu pengetahuan maupun morae. Mahasiswa merupakan toeak ukur dari

kemajuan pendidikan di suatu negara. Dengan adanya kebutuhan akan tenaga kerja

eueusan sarjana serta profesionaeisme daeam suatu bidang menuntut adanya usaha dan

peeatihan secara eangsung daeam aspek kehidupan maupun dunia kerja. Oeeh karena

itu guna meningkatkan wawasan dan pengaeaman eangsung daeam dunia kerja dan

juga memenuhi persyaratan wajib perkueiahan.

Kerja praktik adaeah saeah satu bagian mata kueiah wajib di jurusan S1 Sistem

Komputer STIKOM Surabaya, dengan adanya mata kueiah kerja praktik dimaksudkan

agar menjadi sarana untuk mengembangkan dan menerapkan apa yang diperoeeh di

bangku kueiah serta dengan adanya kerja praktik, mahasiswa dapat memperoeeh

gambaran nyata tentang berbagai hae dan cara menghadapi masaeah daeam dunia kerja

yang nyata.

Kesempatan untuk meeaksanakan kerja praktik pun diberikan mueai tanggae 23

OktoberB2014 sampai dengan 23 November 2014 di CV. Bedikari Sidoarjo.B


(6)

2

CV. Berdikari memieiki beberapa unit kerja yang menangani sub bagian daeam

pembuatan makanan kaeeng. Sub bagian tersebut antara eain : separator lid, steamer,

water decaunting,

fish washer,

can rotari washer dan eain sebagai nya. Dari

beberapa sub tersebut, kerja praktik kaei ini dieakukan di sub bagian separator lidi

Separator lid adaeah suatu aeat untuk memisahkan tumpukan penutup kaeeng

agar saat tutup kaeeng ini berjaean menuju bagian seeanjutnya yaitu bagian expire date

printing dapat tertata rapi dan berjaean dengan baik.

Di daeam separator lid

terdapat banyak komponen yang saeing meeengkapi,

antara eain : motor eistrik tiga fasa, inverter, pisau putar, roller conveyor. Pemieihan

dan penempatan sensor sangat berpengaruh besar pada kinerja suatu aeat, begitu juga

dengan separator lid. Penempatan dan pemieihan sensor menjadi masaeah yang sering

mengganggu kinerja aeat, sehingga operator harus sering meeakukan pembenahan

pada kinerja aeat ini.

1.2

PerumusanBMasalahB

Berdasarkan eatar beeakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasaeahan yaitu:

1.

Bagaimana cara kerja sistem separator lid?

2.

Bagaimana aeur kerja sistem separator lid?


(7)

1.3

BatasanBMasalahB

1.

Separator lid yang dianaeisis merupakan mieik CV. Berdikari

2.

Komponen aeat yang dapat dianaeisis hanya yang ada di CV. Berdikari

1.4

TujuanBKerjaBPraktikB

Berdasarkan rumusan masaeah di atas, maka dapat dirumuskan suatu tujuan

yaitu:

1.

Untuk mengetahui cara kerja sistem separator lid.

2.

Untuk mengetahui aeur kerja sistem separator lid.

3.

Untuk menganaeisis keeemahan sistem separator lid.B

Daeam meeaksanakan kerja praktik di suatu perusahaan maupun instansi,

maka mahasiswa sebagai seorang yang menjaeankan syarat pendidikan tinggi

tentunya memieiki tujuan - tujuan yang hendak dicapai daeam meeaksanakan kerja

praktik ini. Beberapa tujuan kerja praktik yang dimaksud adaeah sebagian berikut :B

1.

Memenuhi kurikueum pendidikan yang ada di STIKOM Surabaya.

2.

Mencari iemu pengetahuan baru yang tidak didapatkan di bangku kueiah.

3.

Mendidik dan meeatih mahasiswa untuk dapat menyeeesaikan dan

mengatasi berbagai masaeah yang dihadapi di eapangan daeam

meeaksanakan kerja praktik.


(8)

4

1.5

WaktuBdanBLamaBKerjaBPraktikB

Kerja praktik di CV. Berdikari dieaksanakan seeama dua buean yang dimueai

pada tanggae 23 Oktober 2014 sampai dengan 23 November 2014.

1.6

RuangBLingkupBKerjaBPraktikB

Sasaran kerja praktik adaeah agar mahasiswa mendapatkan pengaeaman

beeajar meeaeui pengamatan pada separator lid:

a. Prinsip kerja separator lidi

b. Anaeisis keeemahan separator lid.

1.7

SistematikaBPenulisan

Sistematika penueisan eaporan hasie kerja praktik eapangan pada CV. Berdikari

adaeah sebagai berikut.B

BABBIB

PENDAHULUHANB

Berisi tentang eatar beeakang, tujuan kerja praktik, waktu dan

eama peeaksanaan kerja praktik, ruang eingkup kerja praktik

dan sistematika penueisan.

BABBIIB

GAMBARANBUMUMBPERUSAHAANB

Berisi tentang sejarah singkat CV. Berdikari.

BABBIIIB

LANDASANBTEORIB

Berisi tentang pengertian tentang separator lid

dan komponen

penunjang separator lid.


(9)

BABBIVB

METODOLOGIB

Berisi tentang metodoeogi anaeisis gangguan (trouble shooting)

pada separator lid.

BABBVB

HASILBDANBPEMBAHASANB

Pada bab ini hasie dari metode yang dieakukan untuk anaeisis

data dibahas dan dianaeisis untuk mendapatkan soeusi dan

pemecahan masaeah.

BABBVIB

HASILBDANBPEMBAHASANB

Bab ini adaeah bab keenam yang merupakan bab terakhir dari

eaporan kerja praktik yang membahas tentang kesimpuean dan

saran dari seeuruh isi eaporan ini yang disesuaikan dengan hasie

dan pembahasan pada bab – bab sebeeumnya.


(10)

6

BABBIIB

GAMBARANBUMUMBPERUSAHAANB 2.1BSejarahBPerkembanganBPerusahaan

CV. Berdikari terbentuk karena usaha Pak Heru seorang diri, dibentuk dengan jerih payah sendiri dengan dibantu seorang asisten lapangan yang setia. Pada mulanya hanyalah sebuah bengkel rumahan, dengan ruang yang cukup kecil, hanya dengan dibantu satu orang karyawan pada saat itu. Itulah awal mula terbentuknya CV. Berdikari yaitu pada tanggal 1 Februari 2000. Dapat dikatakan saat itu adalah awal mula Pak Heru menjalankan usahanya dengan bengkel semi permanen. Pekerjaan pertamanya yaitu melayani pembuatan mesin - mesin farmasi PT. Cepu Jawa Timur.

Usaha di bengkel semi permanen tersebut berlangsung hingga tahun 2003. Karena usaha tersebut terus meningkat dan berkembang, pada tahun 2004 perusahan di bawah pimpinan Pak Heru melebarkan sayapnya di bagian mesin produksi makanan. Selama setahun usaha tersebut terus berkembang, hingga pada akhirnya bengkel semi permanen tersebut pindah ke tempat yang lebih luas dan besar yang berada di Jl. Taruna Baru Tol Kv. – 14 Wage, Aloha - Sidoarjo.

Karena pekerjaan makin banyak dengan bengkel yang lebih luas, sehingga karyawan yang awalnya hanya 1 orang, sekarang menjadi 4 orang. Usaha yang sebelumnya melayani lingkup wilayah Jawa Timur, Sidoarjo khususnya, kini meluas hingga Jawa - Bali, dan bukan hanya melayani mesin-mesin farmasi tetapi juga mesin produksi makanan.


(11)

2.2BVisiBdanBMisiBCV.BBerdikariB VISI :

Menjadi perusahaan yang unggul dan tangguh dalam bidang perdagangan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam industri dan pembangunan di Indonesia serta mampu menghadapi persaingan global.

MISI :

1. Bekerja keras menciptakan peluang dan pertumbuhan untuk menjadi perusahaan yang terbaik.

2. Mengutamakan mutu dan pelayanan demi kepuasan pelanggan. 3. Menjadi mitra usaha yang andal dan terpercaya.

4. Menjadi tempat untuk berprestasi dan mengembangkan diri bagi karyawan.

2.2.1BMesinB-BMesinBProduksiBFarmasiBB

Berikut beberapa mesin-mesin produksi farmasi yang diproduksi CV.Berdikari:

1. Mesin - mesin proses : mixer, oven, filler liquid atau powder, dan lain sebagainya.


(12)

8

Berikut beberapa daftar beberapa perusahaan yang disuplai antara lain : 1. PTP Cepu di Cepu - Jawa Timur

2. PT. Roi Surya di Pandaan - Jawa Timur

3. PT. Irawan Djaja di Sidoarjo - Jawa Timur

4. LBC Jogja di Jogjakarta - Jawa Tengah

5. PT. Estetika di Semarang - Jawa Tengah

6. Nova Pharin di Gresik - Jawa Timur

B

2.2.2BMesinB-BMesinBProduksiBMakananBB

Berikut beberapa mesin - mesin produksi makanan yang diproduksi oleh CV. Berdikari :

1. Mesin - mesin proses : mixer, oven, filler liquid / powder, dan lain sebagainya. 2. Mesin - mesin pabrik canninl : E.BOX, Rotary Fish Wash, rotari water

decauntinl, rotary can washer, separator lid jet print, dan lain sebagainya.

3. Mesin conveyor packalinl.

Berikut beberapa daftar beberapa perusahaan yang disuplai antara lain :

1. PT. INDOHAMAFISH di Negara - Bali 2. PT. INDOCITRA di Negara - Bali


(13)

4. PT. SUMBER YALA di Muncar - Banyuwangi

5. PT. PERFECT INTERNASIONAL di Muncar - Banyuwangi

6. INDOPRATAMA di Muncar - Banyuwangi

7. MAYA FOOD INDUSTRI di Pekalongan - Jawa Tengah

8. SARI LAUT di Muncar - Banyuwangi

9. KOKIN di Pandaan - Jawa Timur

10. GEMA ISTA RAYA di Pasuruan - Jawa Timur

B

2.2.3BBagunanBGedungB

Berikut beberapa bangunan gedung yang diproduksi CV. Berdikari :

1. Bangunan gedung : Pabrik farmasi, pabrik makanan dan gudang

2. Utility : WTP, AHU, DUST COLLECTOR.

Berikut beberpa daftar beberapa perusahaan yang disuplai antara lain :

1. PT. BALI MAYA berupa gudang di Negara - Bali

2. PT. ROI SURYA berupa gudang, AHU, WTP di Pandaan

3. PT. ESTETIKA berupa AHU, DUST COLLECTOR di Jogjakarta

4. PT. LBC berupa AHU, DUST COLLECTOR di Semarang


(14)

10 BABBIIIB DASARBTEORIB B

3.1BSeparator lid

Separator lid merupakan salah satu bagian proses yang dilakukan sebelum menuju bagian proses lainya yaitu bagian proses expire date printing dan penutupan kaleng . Separator lid adalah proses dimana tutup kaleng sarden yang bertumpuk dipisahkan satu – persatu agar tutup kaleng sarden dapat berjajar pada conveyor untuk menuju bagian selanjutnya yaitu bagian expire date printing.

Siklus yang bersentuhan langsung dengan Separator lid adalah expire date printing. Expire date printing merupakan siklus dimana tutup kaleng di beri cetakan tanggal kadaluarsa, sebelum memasuki proses expire date printing ini tutup kaleng ini berbentuk tumpukan yang panjang oleh karena itu harus dipisahkan terlebih dahulu oleh siklus separator lid. Tumpukan kaleng ini dimasukkan secara manual oleh operator kemudian siklus separator lid ini berjalan, setelah melewati sikus separator lid ini tutup kaleng akan memasuki siklus expire date printing dan nantinya akan memasuki proses penutupan kaleng sarden yang telah terisi.


(15)

B

Gambar 1. Separator lid CV. Berdikari

B B


(16)

12

3.1.1B KomponenBSeparator lid B

Komponen separator lid di CV. Berdikari Sidoarjo, antara lain: 1. Operator mesin

2. Komponen separator lid

a. 2 buah Motor three phase ½ hp b. 2 buah inverter

c. Pisau pemisah d. Power supply e. Gear box f. Rante RS 50 g. Sprocket h. Roller conveyor

3.1.2B ProsesBSeparator lid

Proses Separator lid CV. Berdikari secara singkat bisa dilihat pada diagram di bawah ini :

Tabung berisi tutup kaleng

Pisau pemisah

Tutup kaleng diatas conveyor


(17)

Dari gambar diatas secara garis besar dapat dijelaskan proses separator lid sebagai berikut :

1. Tumpukan tutup kaleng dimasukkan dalam tabung untuk diproses. Pada proses ini tutup kaleng dimasukkan secara manual ke dalam tabung.

2. Pisau pemisah berputar satu putaran untuk memisahkan tutup kaleng dari tumpukan secara satu persatu dalam hal ini pisau pemisah tutup digerakkan oleh sebuah motor.

3. Motor yang menggerakkan pisau pemisah ini berjalan sesuai inputan yang diberikan operator pada inverter sehingga motor pun bergerak berdasarkan kecepatan yang di berikan oleh inverter.

4. Tutup kaleng yang terpisahkan oleh pisau pemisah akan jatuh pada conveyor yang berada dibawah pisau pemutar.

5. Conveyor bergerak dan menggerakkan tutup kaleng yang berada diatasnya untuk menuju bagian pemroses selanjutnya.

6. Conveyor tidak hanya menjalankan satu buah tutup kaleng sarden saat pengerjaan. Conveyor menjalankan banyak tutup kaleng sarden sesuai dengan inputan yang diberikan operator pada inverter sehingga motor pun bergerak berdasarkan kecepatan yang di berikan oleh inverter.

Tutup kaleng

Conveyor bergerak Finis


(18)

14

3.2B MotorBListrikBTigaBFasaB

Motor induksi tiga fasa banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan yang dapat diperoleh dalam pengendalian motor motor induksi tiga fasa yaitu, struktur motor induksi tiga fasa lebih ringan (20% hingga 40%) dibandingkan motor arus searah (DC) untuk daya yang sama, harga satuan relatif lebih murah, dan perawatan motor induksi tiga fasa lebih hemat.B

Gambar 3. Motor tiga fasa Cara kerja motor listrik tiga fasa adalah sebagai berikut :

1. Motor tiga fasa akan bekerja atau berputar apabila sudah dihubungkan dalam hubungan tertentu.

2. Mendapat tegangan sesuai dengan kapasitas motornya.

3. Motor bekerja pada hubung bintang atau star (motor harus di hubungkan baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol).


(19)

1. Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.

2. Celah : Merupakan celah udara, tempat berpindahnya energi dari startor ke rotor.

3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.

Apabila sumber tegangan tiga fasa dipasang pada kumparan stator, akan timbul medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :

Ns = 120 f / P dimana:

N = Kecepatan putar f = Frekuensi sumber P = Kutub motor

Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL (gaya gerak listrik) induksi. Karena batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di dalam medan magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr). Perbedaan kecepatan antara nr dan ns


(20)

16

disebut slip (s), dinyatakan dengan S = (ns - nr) / ns. Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.

3.3B Inverter

Inverter adalah Rangkaian elektronika daya yang digunakan untuk mengkonversikan tegangan searah (DC) ke suatu tegangan bolak - balik (AC). Ada beberapa topologi inverter yang ada sekarang ini, dari yang hanya menghasilkan tegangan keluaran kotak bolak - balik (push - pull inverter) sampai yang sudah bisa menghasilkan tegangan sinus murni (tanpa harmonisa). Inverter satu fasa, tiga fasa sampai dengan multifasa dan ada juga yang namanya inverter multilevel (kapasitor split, diode clamped dan susunan kaskade). Ada beberapa cara teknik kendali yang digunakan agar inverter mampu menghasilkan sinyal sinusoidal, yang paling sederhana adalah dengan cara mengatur keterlambatan sudut penyalaan inverter di tiap lengannya.

Cara yang paling umum digunakan adalah dengan modulasi lebar pulsa (PWM). Sinyal kontrol penyaklaran didapat dengan cara membandingkan sinyal referensi (sinusoidal) dengan sinyal carrier (digunakan sinyal segitiga). Dengan cara ini frekuensi dan tegangan fundamental mempunyai frekuensi yang sama dengan sinyal referensi (sinusoidal).

Dalam industri, Inverter merupakan alat atau komponen yang cukup banyak digunakan karena fungsinya untuk mengubah listrik DC menjadi AC.


(21)

Meskipun secara umum kita menggunakan tegangan AC untuk tegangan masukan / input dari inverter tersebut. Inverter digunakan untuk mengatur kecepatan motor - motor listrik / servo atau bisa disebut converter drive. Untuk servo lebih dikenal dengan istilah servo drive. Dengan menggunakan inverter, motor listrik menjadi variable speed. Kecepatannya bisa diubah - ubah atau disetting sesuai dengan kebutuhan. Inverter seringkali disebut sebagai Variabel Speed Drive (VSD) atau Variable Frequency Drive (VFD).

Pada dunia otomatisasi industri, inverter sangat banyak digunakan. Aplikasi ini biasanya terpasang untuk proses linear (parameter yang bisa diubah-ubah). Linearnya seperti grafik sinus, atau untuk sistem axis (servo) yang membutuhkan putaran / aplikasi yang presisi.

Prinsip kerja Inverter adalah mengubah input motor (listrik AC) menjadi DC dan kemudian dijadikan AC lagi dengan frekuensi yang dikehendaki sehingga motor dapat dikontrol sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.

Fungsi Inverter adalah untuk merubah kecepatan motor AC dengan cara merubah Frekuensi Output :

F = Frekuensi (Hz) p = Jumlah kutub

Jika sebelumnya banyak menggunakan sistem mekanik, kemudian beralih ke motor slip maka saat ini banyak menggunakan semikonduktor. Tidak seperti softstarter yang mengolah level tegangan, inverter menggunakan frekuensi tegangan keluaran untuk mengatur speed motor pada kondisi ideal. Merubah kecepatan motor dengan inverter akan membuat :


(22)

18

1. Torsi lebih besar.

2. Presisi kecepatan dan torsi yang tinggi.

3. Kontrol beban menjadi dinamis untuk berbagai aplikasi motor.

4. Dapat berkombinasi dengan PLC (Programmable Logic Control) untuk fungsi otomasi dan regulasi.

5. Menghemat energi.

6. Menambah kemampuan monitoring.

7. Hubungan manusia dengan mesin (interface ) lebih baik.

8. Sebagai pengaman dari motor, mesin (beban) bahkan proses, dll.

Semakin besar daya motor maka makin besar torsi yang dihasilkan dan makin kuat motor menggerakkan beban, torsi dapat ditambah dengan menggunakan gear box (cara mekanis) dan Inverter (cara elektronik).

1. Dinamika gerakan rendah (tidak memungkinkan gerakan beban yang kompleks).

2. Motor sering overload (motor rusak atau thermal overload relay trip). 3. Hentakan mekanis (Mesin / beban rusak, perlu perawatan intensif). 4. Lonjakan arus (Motor rusak atau breaker trip).

5. Presisi dalam proses hilang. 6. Proteksi tidak terjamin.

n = 120 f/p

dimana : n = putaran per menit

Proses di industri seringkali memerlukan tenaga penggerak dari motor listrik yang perlu diatur kecepatan putarnya untuk menghasilkan torsi dan tenaga /


(23)

daya yang diinginkan. Torsi adalah gaya putar yang dihasilkan oleh motor listrik untuk memutar beban. Kelebihan torsi (over torque) terjadi jika torsi beban lebih besar dari torsi nominal, pada 80% aplikasi terjadi pada saat kecepatan rendah atau saat start awal.

Maka dapat disimpulkan, peranan inverter dalam proses suatu industri cukup penting. Karena dalam proses di industri seringkali memerlukan tenaga penggerak dari motor listrik yang perlu diatur kecepatan putarnya untuk menghasilkan torsi dan tenaga / daya yang diinginkan.


(24)

20

3.4B Roller Conveyor

Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak dipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibandingkan dengan transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Conveyor dapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan tempat tersebut harus mempunyai lokasi yang tetap agar sistem conveyor mempunyai nilai ekonomis. Kelemahan sistem ini adalah tidak mempunyai fleksibilitas saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang masuk tidak kontinyu.

Roller conveyor merupakan suatu sistem conveyor yang penumpu utama barang yang ditransportasikan adalah roller. Lintasan geraknya tersusun dari beberapa tabung yang tegak lurus terhadap arah lintasannya dimana plat datar yang ditempatkan untuk menahan beban akan bergerak sesuai dengan arah putaran roll.


(25)

Gambar 5. Roller Conveyor

Mekanisme kerja Roller Conveyor secara umum adalah sebagai berikut :

1. Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem transmisi menuju drive roller.

2. Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem transmisi yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor.

3. Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya yang disalurkan oleh sistem transmisi.

4. Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan transmisi rantai.

5. Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1 sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.


(26)

22

6. Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.B

Conveyor mempunyai berbagai jenis yang disesuaikan dengan karakteristik barang yang diangkut. Jenis-jenis conveyor tersebut antara lain Apron, Flight, Pivot, Overhead, Loadpropelling, Car, Bucket, Screw, Roller, Vibrating, Pneumatic, dan Hydraulic. Disini akan dibahas satu jenis conveyor yaitu Roller Conveyor.

Roller conveyor hanya bisa memindahkan barang yang berupa unit dan tidak bisa memindahkan barang yang berbentuk bulk atau butiran. Unit yang bisa dipindahkan menggunakan roller conveyor juga harus mempunyai dimensi tertentu dan berat tertentu agar bisa ditransportasikan. Untuk memindahkan barang dalam bentuk bulk, bulk tersebut harus dikemas terlebih dahulu dalam unit agar bisa ditransportasikan menggunakan sistem ini.

Spesifikasi roller conveyor juga harus disesuaikan dengan dimensi dan beban unit yang akan ditransportasikan. Rancangan sistem roller conveyor harus mempu menerima beban maksimum yang mungkin terjadi pada sistem conveyor. Selain itu, desain dimensi sistem juga harus dipertimbangkan agar sesuai dengan dimensi unit yang akan ditransportasikan. Dalam beberapa kasus dimensi unit yang lebih lebar dari dimensi lebar roller masih diperbolehkan.

Jarak antar roller disesuaikan dengan dimensi unit yang akan ditransportasikan. Diusahakan jarak antar roller dibuat sedekat mungkin agar tumpuan beban semakin banyak. Selain itu, dimensi unit yang ditranportasikan


(27)

minimal harus ditumpu oleh 3 roller. Jika kurang dari 3 roller, maka unit tersebut akan tersendat bahkan bisa jatuh keluar sistem tranportasi roller conveyor.

(a)

(b)

Gambar 6. Jarak antar roller pada conveyor (a). Jarak roller kurang ideal (b). Jarak roller ideal

Kelebihan roller conveyor adalah bisa mentransformasikan pada kemiringan tertentu sehingga conveyor bisa mentranportasikan barang dari satu tingkat ke tingkat yang lain. Selain itu, roller conveyor juga bisa membelokkan jalur unit yang belokannya sangat tajam. Hal tersebut bermanfaat untuk daerah yang ruanganya terbatas.

Komponen utama alat dan fungsi dalam sistem roller conveyor adalah sebagai berikut :

 Kerangka badan mempunyai fungsi untuk menopang roller agar lokasi roller tidak berpindah - pindah. Pemasangan roller dengan kerangka badan


(28)

24

ini harus pas agar tidak terjadi getaran yang tidak diinginkan saat roller berputar. Selain itu, kerangka badan ini juga menentuka jarak antar roller yang sesuai agar unit yang akan ditransportasikan tidak jatuh.

 Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka badan sistem roller conveyor. Kerangka badan ini didesain sebagai tumpuan roller conveyor terhadap tanah yang dilalui oleh sistem conveyor.

 Motor penggerak mempunyai fungsi untuk menggerakkan drive roller agar selalu berputar sesuai dengan kecepatan yang diinginkan operator. Motor penggerak ini pada umumnya ditempatkan diujung paling akhir alur roller conveyor agar bisa menjaga rantai transmisi tetap tegang.

Roller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang yang akan ditransportasikan. Saat roller berputar diupayakan tidak bergetar agar tidak merusak barang yang ditransportasikan. Dimensi roller juga harus sama agar barang yang diangkut tidak tersendat dan roller dapat menumpu barang dengan sempurna.

Roller pada sistem roller conveyor mempunyai perhatian khusus karena merupakan komponen yang paling utama dalam sistem ini. Sehingga desain dan perawatan pada roller harus mendapatkan perhatian yang lebih utama.

 Komponen roller sendiri adalah terdiri dari pipa, rumah bearing, seal, poros, snapring, C-ring, dan bantalan.

 Sistem transmisi mempunyai fungsi untuk mentranmisikan daya pada penggerak ke sistem conveyor. Transmisi pada sister roller conveyor


(29)

terbagi menjadi 2 bagian, yaitu transmisi antara motor penggerak dengan drive roller dan transmisi antara drive roller dengan roller lain.

 Sistem transmisi antara motor penggerak dengan drive roller biasanya ditempatkan di ujung paling akhir dari jalur conveyor. Sistem transmisi ini biasanya terdiri dari motor, speed reducer, coupling, sprocket, dan rantai.  Sistem transmisi antara drive roller dengan roller biasanya ditempatkan

pada kerangka badan sistem conveyor. Transmisi antar roller biasanya digunakan sproket dan rantai dengan perbandingan kecepatan putar 1:1 agar kecepatan putar antar roller sama dan barang yang ditranportasikan dapat berjalan dengan baik.


(30)

11 BABBIVB METODOLOGIB

4.1.BIdetifikasiBMasalahB

Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah pada CV. Berdikari. Identifikasi masalah ini dilakukan dengan melakukan wawancara. Wawancara pertama dilakukan pada pemilik perusahaan, Pak Heru. Beliau menceritakan alur dan cara kerja separator lid dari awal hingga hasil produksi. Pak Heru juga menceritakan kendala yang terjadi pada separator lid ini. “Di separator lid ini akan terjadi penumpukan tutup kaleng pada conveyor saat conveyor diatur dengan kecepatan pelan sedangkan pisau pemisah diatur dengan kecepatan tinggi, sehingga operator harus bekerja ekstra untuk membenahi dan mengatur agar posisi dari tutup kaleng dan tiap komponen seperti yang diinginkan”. Tutur beliau. Dengan demikian didapatkan bahwa masalah separator lid adalah terjadinya penumpukan barang saat pisau pemisah berjalan cepat. Oleh karena itu, diperlukan langkah - langkah analisis data yang tepat untuk mencari penyebabnya. .angkah pertama adalah dengan melakukan pengumpulan data, baik itu literatur, wawancara dengan orang yang berkaitan, dan juga dilakukan pengamatan pada separator lid.


(31)

4.2.BPengumpulanBDataB 4.2.1BStudiBLiteraturB

Studi pustaka dilakukan untuk mendukung penelitian yang dilakukan secara teori. Studi literatur dilakukan bersamaan dengan proses penulisan laporan kerja praktik. Dimana penggunaan studi literatur dimulai pada saat mengidentifikasi masalah. Dengan melakukan studi literatur, dapat dipelajari serta dianalisa dari hasil observasi yang dilakukan sehingga didapat keputusan ataupun solusi dari data yang telah diolah dengan menggunakan metode - metode yang dipelajari.

Separator lid adalah pemisahan tutup kaleng secara satu persatu dari tumpukan beberapa tutup kaleng. Separator lid biasanya digunakan untuk memisahkan sebuah tumpukan menjadi sebuah bagian kecil sehingga bagian kecil itu dapat diolah pada proses selanjutnya.

Separator lid dilakukan dengan cara seperti memotong / mengiris sebuah benda menjadi beberapa bagian, sehingga bagian – bagian dari hasil pemotongan benda tersebut bisa untuk diolah. Dari berbagai literatur yang didapatkan tidak ada yang mencantumkan komponen komponen yang digunakan.

4.2.2BWawancaraBOperatorB

Dalam melakukan kerja praktik ini dilakukan wawancara dengan operator. Wawancara dilakukan pada dua operator. Wawancara meliputi masalah dan kejanggalan yang terjadi di saat menangani separator lid. Wawancara dilakukan


(32)

28

secara singkat dan terfokus, sehingga tujuan yang dari wawancara tidak melebar kepada hal lain yang tidak bersangkutan.

Operator pertama bernama Bapak Sugeng, pertanyaannya adalah apa saja kendala yang terjadi di saat menangani separator lid. Wawancara pada operator kedua yang bernama Bapak Budi juga dilakukan, pertanyaan masih sama dan terfokus yaitu apa saja yang kendala yang terjadi di saat menangani separator lid. 4.2.3.BPengamatanB

Pengamatan dilakukan pada CV. Berdikari dengan objek adalah separator lid untuk mengetahui cara kerja, alur kerja, mengamati, dan mencoba menjalankan separator lid. Pengamatan dilakukan dengan mengamati separator lid yang sedang dioperasikan.

Pengamatan dilakukan dengan waktu satu hari dan diawasi oleh operator separator lid yaitu Pak Sugeng dan Pak Budi. Pengamatan dilakukan dengan memperhatikan tiap komponen dan bagian dari separator lid untuk dapat mendapatkan hasil yang akurat.

4.3.BMetodeBAnalisisBDataB

Setelah melakukan pengolahan data, dilakukan analisa terhadap hasil perhitungan pada pengolahan data, struktur analisis data dilakukan dengan berlandaskan pada identifikasi masalah. .angkah langkah pengumpulan data untuk pemecahan masalah adalah antara lain :


(33)

2. Wawancara dengan operator.

3. Pengamatan langsung pada separator lid.

Setelah semua langkah terpenuhi dilakukan pembahasan di tiap langkahnya untuk mendapatkan solusi dari masalah yang terjadi pada separator lid.


(34)

30

30 BABBVB

HASILBDANBPEMBAHASANB

5.1BHasilB

Tabel 1. Operator 1

OPERATOR 1

Nama : Bapak Sugeng

Umur : 40

Tugas : Kepala Operator

Masa Kerja : 12 tahun

Pertanyaan : Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Separator

lid Printing?

Jawaban : Separator lid berjalan dengan lancar, namun disaat tertentu

Separator lid akan mengalami macet karena ada penumpukan tutup yang sudah di pisahkan. Disaat penumpukan barang itu mesin akan mati karena alarm aktif. Siklus itu sering terjadi disaat operator mengatur motor pisau pemisah dengan tidak

memperhatikan kecepatan motor conveyor yang sedang berjalan.

Tabel 2. Operator 2

OPERATOR 2

Nama : Bapak Budi

Umur : 36


(35)

Tugas : Operator Separator lid

Masa Kerja : 2 tahun 5 bulan

Pertanyaan : Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Separator

lid?

Jawaban : Separator lid berjalan sesuai dengan yang diinginkan, tumpukan

tutup kaleng sarden yang masuk diproses sehingga tutup kaleng akan terpisah menjadi satu persatu. Disaat tutup kaleng telah habis pada tabung, mesin tetap menyala karena tidak adanya sebuah sensor yang mengkondisikan tumpukan kaleng telah habis, hal ini menyebabkan operator harus menghentikan mesin secara manual.

Tabel 3. Pengamatan

PENGAMATAN

Pengamatan dilakukan pada separator lid untuk memperkuat hasil analisis bahwa

disaat pisau pemisah berjalan sangat cepat sedangkan conveyor berjalan sangat

pelan, akan terjadi penumpukan tutup kaleng saat selesai dipisahkan. Pengamatan dilakukan dengan cara kerja dan alur kerja normal.

Motor untuk conveyor di atur berjalan lurus dengan kecepatan motor penggerak. Tumpukan tutup kaleng sarden sebagai bagian dari pengamatan juga diberikan untuk memperoleh hasil pengamatan secara detail dan nyata. Setelah mengamati selama lima menit, separator lid berjalan sesuai dengan alur tanpa adanya kejanggalan dan error.


(36)

32

dan motor pisau pemisah ditingkatkan tingkat kecepatannya. Tumpukan tutup kaleng sarden sebagai bagian dari pengamatan juga diberikan untuk memperoleh hasil pengamatan secara detail dan nyata. Dilakukan pengamatan selama lima menit, terjadi penumpukan tutup kaleng pada conveyor setelah dipisahkan oleh pisau pemisah dan operator harus menghetikan mesin tersebut, agar tidak terjadi lebih banyak penumpukan. Dengan adanya penumpukan ini dapat mengganggu pada proses selanjutnya.

Dilakukan penurunan kecepatan kembali pada motor conveyor untuk

mempertkuat hasil pengamatan. Tumpukan tutup kaleng sebagai bagian dari pengamatan juga diberikan untuk memperoleh hasil nyata. Dalam pengamatan

selama lima menit, tidak terjadi penumpukan tutup kaleng pada conveyor setelah

proses pemisahan, operator tidak perlu menghentikan mesin tersebut.

Tabel 4. Literatur

LITERATUR

Judul Separator lid

Isi

Separator lid adalah pemisahan tutup kaleng secara satu

persatu dari tumpukan beberapa tutup kaleng. Separator lid

biasanya digunakan untuk memisahkan sebuah tumpukan menjadi sebuah bagian kecil sehingga bagian kecil itu dapat diolah pada proses selanjutnya.

Separator lid dilakukan dengan cara seperti memotong / mengiris sebuah benda menjadi beberapa bagian, sehingga bagian


(37)

– bagian dari hasil pemotongan benda tersebut bisa untuk diolah. Dari berbagai literatur yang didapatkan tidak ada yang mencantumkan komponen komponen yang digunakan.

5.2BAnalisisBdanBPembahasanB

Pengumpulan data yang dilakukan dengan berbagai langkah kemudian di proses dan dianalisis dengan metode analisis yang digunakan agar mendapatkan hasil dan pemecahan masalah yang diinginkan untuk meningkatkan mutu dan produksi dari separator lid milik CV. Berdikari Sidoarjo

Dari wawancara dengan operator, literatur dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa :

 Tidak adanya sensor pada tabung separator lid ini, sehingga tidak

dapat mendeteksi tabung dalam keadaan kosong atau tidak kosong. Hal ini membuat operator harus mematikan mesin secara manual dan dapat menghilangkan keefisienan penggunaan mesin.

 Dalam menjalankan separator lid ini operator harus

memperhatikan Antara kecepatan motor pisau pemisah dan kecepatan motor conveyor agar tidak terjadi penumpukan tutup kaleng pada conveyor setelah proses pemisahan.


(38)

34

34 BABBVIB PENUTUPB B

6.1BKesimpulanB

Dengan melakukan analisis terhadap penerapan sistem separator lid

khususnya pada fasilitas yang dimiliki oleh CV. Berdikari Sidoarjo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Cara kerja separator lid adalah dengan memasukkan benda pada tabung yaitu

tumpukan tutup kaleng sarden, setelah itu kecepatan motor pisau pemisah dan

motor conveyor diatur agar tumpukan tutup kaleng sarden pada tabung dapat

dipisahkan. Tutup kaleng sarden yang telah dipisahkan oleh pisau pemisah

akan jatuh pada conveyor yang berada dibawah tabung, conveyor yang telah

bergerak akan membawa tutup kaleng menuju mesin pemroses selanjutnya

yaitu mesin pemroses expire date printing.

2. Kelemahan separator lid adalah :

a. Tidak adanya sensor untuk mendeteksi apabila tumpukan tutup

kaleng pada tabung telah habis. Hal ini menyebabkan operator harus menghentikan mesin secara manual.

b. Ketika menjalankan separator lid ini operator harus

memperhatikan antara kecepatan motor pisau pemisah dan

kecepatan motor conveyor agar tidak terjadi penumpukan tutup


(39)

6.2BSaranB

Untuk meningkatkan produksi barang, dan penyempurnaan sistem

separator lid maka perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dilakukan perawatan pada perangkat keras atau alat secara berkala agar daya

tahan alat menjadi lebih panjang, dan bila terjadi kerusakan pada alat dapat cepat ditangani tidak sampai memperparah kondisi alat.

2. Perlu dilakukan update pada hardware sehingga tidak lagi menggunakan

operator sebagai pengontrol, namun dapat memanfaatkan komponen tertentu

yang dilengkapi dengan software pengontrol. Sehingga operator hanya

bertugas mengawasi dan mencatat kondisi dan keadaan mesin separator lid.

3. Perlu adanya penambahan komponen pendukung, seperti sensor - sensor untuk

mendapatkan hasil yang lebih maksimal dan mengantisipasi adanya error yang


(40)

36

DAFTAR PUSTAKA

Fadli, MR. (2010). Rancang Bangun Inverter 12v Dc Ke 220v Ac Dengan

Frekwensi 50hz Dan Gelombang Keluaran Sinusoidal.

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249300-R231086.pdf, diakses pada

tanggal 20 Desember 2014

Muchsin, Ismail. Electronika & Motor Listrik.

https://arlenfrinata1980.files.wordpress.com/2014/08/motor-induksi.pdf, diakses pada tanggal 19 Desember 2014

Muslimin, Zaenab. (2009). Pengontrolan Motor Induksi Tiga Fasa dengan

Inverter Berbasis AT89S51. Makassar : Universitas Hasanudin.

Purnawan ,Gustiko. definisi roller conveyor.

http://gustypurnawan.blogspot.com/2013/03/definisi-roller-conveyor.html, diakses pada tanggal tanggal 21 Desember 2014

Suluhito, Suselo. ANATOMI SISTEM ROLLER CONVEYOR.

https://suluhmania.wordpress.com/2012/04/04/anatomi-sistemroller-conveyor/, diakses pada tanggal 19 Desember 2014

Sudarto. Cara Kerja Motor Listrik 3 Fasa.


(1)

31

Tugas : Operator Separator lid Masa Kerja : 2 tahun 5 bulan

Pertanyaan : Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Separator lid?

Jawaban : Separator lid berjalan sesuai dengan yang diinginkan, tumpukan tutup kaleng sarden yang masuk diproses sehingga tutup kaleng akan terpisah menjadi satu persatu. Disaat tutup kaleng telah habis pada tabung, mesin tetap menyala karena tidak adanya sebuah sensor yang mengkondisikan tumpukan kaleng telah habis, hal ini menyebabkan operator harus menghentikan mesin secara manual.

Tabel 3. Pengamatan

PENGAMATAN

Pengamatan dilakukan pada separator lid untuk memperkuat hasil analisis bahwa disaat pisau pemisah berjalan sangat cepat sedangkan conveyor berjalan sangat pelan, akan terjadi penumpukan tutup kaleng saat selesai dipisahkan. Pengamatan dilakukan dengan cara kerja dan alur kerja normal.

Motor untuk conveyor di atur berjalan lurus dengan kecepatan motor penggerak. Tumpukan tutup kaleng sarden sebagai bagian dari pengamatan juga diberikan untuk memperoleh hasil pengamatan secara detail dan nyata. Setelah mengamati selama lima menit, separator lid berjalan sesuai dengan alur tanpa adanya kejanggalan dan error.


(2)

dan motor pisau pemisah ditingkatkan tingkat kecepatannya. Tumpukan tutup kaleng sarden sebagai bagian dari pengamatan juga diberikan untuk memperoleh hasil pengamatan secara detail dan nyata. Dilakukan pengamatan selama lima menit, terjadi penumpukan tutup kaleng pada conveyor setelah dipisahkan oleh pisau pemisah dan operator harus menghetikan mesin tersebut, agar tidak terjadi lebih banyak penumpukan. Dengan adanya penumpukan ini dapat mengganggu pada proses selanjutnya.

Dilakukan penurunan kecepatan kembali pada motor conveyor untuk mempertkuat hasil pengamatan. Tumpukan tutup kaleng sebagai bagian dari pengamatan juga diberikan untuk memperoleh hasil nyata. Dalam pengamatan selama lima menit, tidak terjadi penumpukan tutup kaleng pada conveyor setelah proses pemisahan, operator tidak perlu menghentikan mesin tersebut.

Tabel 4. Literatur

LITERATUR Judul Separator lid

Isi

Separator lid adalah pemisahan tutup kaleng secara satu persatu dari tumpukan beberapa tutup kaleng. Separator lid biasanya digunakan untuk memisahkan sebuah tumpukan menjadi sebuah bagian kecil sehingga bagian kecil itu dapat diolah pada proses selanjutnya.

Separator lid dilakukan dengan cara seperti memotong / mengiris sebuah benda menjadi beberapa bagian, sehingga bagian


(3)

33

– bagian dari hasil pemotongan benda tersebut bisa untuk diolah. Dari berbagai literatur yang didapatkan tidak ada yang mencantumkan komponen komponen yang digunakan.

5.2BAnalisisBdanBPembahasanB

Pengumpulan data yang dilakukan dengan berbagai langkah kemudian di proses dan dianalisis dengan metode analisis yang digunakan agar mendapatkan hasil dan pemecahan masalah yang diinginkan untuk meningkatkan mutu dan produksi dari separator lid milik CV. Berdikari Sidoarjo

Dari wawancara dengan operator, literatur dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa :

 Tidak adanya sensor pada tabung separator lid ini, sehingga tidak dapat mendeteksi tabung dalam keadaan kosong atau tidak kosong. Hal ini membuat operator harus mematikan mesin secara manual dan dapat menghilangkan keefisienan penggunaan mesin.

 Dalam menjalankan separator lid ini operator harus memperhatikan Antara kecepatan motor pisau pemisah dan kecepatan motor conveyor agar tidak terjadi penumpukan tutup kaleng pada conveyor setelah proses pemisahan.


(4)

34 BABBVIB PENUTUPB B

6.1BKesimpulanB

Dengan melakukan analisis terhadap penerapan sistem separator lid khususnya pada fasilitas yang dimiliki oleh CV. Berdikari Sidoarjo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Cara kerja separator lid adalah dengan memasukkan benda pada tabung yaitu tumpukan tutup kaleng sarden, setelah itu kecepatan motor pisau pemisah dan motor conveyor diatur agar tumpukan tutup kaleng sarden pada tabung dapat dipisahkan. Tutup kaleng sarden yang telah dipisahkan oleh pisau pemisah akan jatuh pada conveyor yang berada dibawah tabung, conveyor yang telah bergerak akan membawa tutup kaleng menuju mesin pemroses selanjutnya yaitu mesin pemroses expire date printing.

2. Kelemahan separator lid adalah :

a. Tidak adanya sensor untuk mendeteksi apabila tumpukan tutup kaleng pada tabung telah habis. Hal ini menyebabkan operator harus menghentikan mesin secara manual.

b. Ketika menjalankan separator lid ini operator harus memperhatikan antara kecepatan motor pisau pemisah dan kecepatan motor conveyor agar tidak terjadi penumpukan tutup kaleng pada conveyor setelah proses pemisahan.


(5)

35

6.2BSaranB

Untuk meningkatkan produksi barang, dan penyempurnaan sistem separator lid maka perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dilakukan perawatan pada perangkat keras atau alat secara berkala agar daya tahan alat menjadi lebih panjang, dan bila terjadi kerusakan pada alat dapat cepat ditangani tidak sampai memperparah kondisi alat.

2. Perlu dilakukan update pada hardware sehingga tidak lagi menggunakan operator sebagai pengontrol, namun dapat memanfaatkan komponen tertentu yang dilengkapi dengan software pengontrol. Sehingga operator hanya bertugas mengawasi dan mencatat kondisi dan keadaan mesin separator lid. 3. Perlu adanya penambahan komponen pendukung, seperti sensor - sensor untuk

mendapatkan hasil yang lebih maksimal dan mengantisipasi adanya error yang tak terduga pada sistem separator lid.


(6)

36

Fadli, MR. (2010). Rancang Bangun Inverter 12v Dc Ke 220v Ac Dengan Frekwensi 50hz Dan Gelombang Keluaran Sinusoidal.

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249300-R231086.pdf, diakses pada tanggal 20 Desember 2014

Muchsin, Ismail. Electronika & Motor Listrik.

https://arlenfrinata1980.files.wordpress.com/2014/08/motor-induksi.pdf, diakses pada tanggal 19 Desember 2014

Muslimin, Zaenab. (2009). Pengontrolan Motor Induksi Tiga Fasa dengan Inverter Berbasis AT89S51. Makassar : Universitas Hasanudin. Purnawan ,Gustiko. definisi roller conveyor.

http://gustypurnawan.blogspot.com/2013/03/definisi-roller-conveyor.html, diakses pada tanggal tanggal 21 Desember 2014

Suluhito, Suselo. ANATOMI SISTEM ROLLER CONVEYOR.

https://suluhmania.wordpress.com/2012/04/04/anatomi-sistemroller-conveyor/, diakses pada tanggal 19 Desember 2014

Sudarto. Cara Kerja Motor Listrik 3 Fasa. akhdanazizan.com/cara-kerja-motor-listrik-3-fasa, diakses pada tanggal 22 Desember 2014