2.1. Bila karies sudah mendekati tepi gigi, maka dinding tipis tersebut harus dibuang agar
tidak pecah. 2.2.
Bila karies di dalam gigi lebih lebar dari di permukaan undermined caries, maka jaringan email dibuang sampai daerah yang didukung oleh jaringan dentin yang
sehat.
3. Retention form
Retention form suatu kavitas adalah bentuk retensi yang member bentuk pada kavitas sehingga tambalan mempunyai pegangan yang kuat dan tidak bergeser dari tempatnya
apabila gigi digunakan untuk mengunyah bentuk retensi pada kavitas di permukaan oklusal dapat dicapai dengan:
3.1. Memperdalam dasar kavitas sedikit ke dalam dentin.
3.2. Membuat sudut antara dinding dengan dasar kavitas. Retensi pada tumpatan plastis
adalah dengan membuat bagian dalam kavitas lebih luas daripada di permukaan. 3.3.
Pada kavitas di permukaan proksimal, gingival wall tegak lurus dengan sumbu gigi. 3.4.
Pada inlay metal, retensi semakin baik jika sudut keterbukaan dari dinding tegak kavitas semakin kecil, semakin panjang, dan kawasan dinding kavitas dibuat seluas
mungkin.
4. Convenience form
Maksud convenience form adalah untuk mempermudah pengerjaan kavitas dan memasukkan bahan tumpatan. Caranya adalah dengan memperluas preparasi kavitas,
pemilihan alat yang memudahkan pekerjaan, penarikan gusi atau separasi gigi yang bertetangga agar dapat dilihat dan dicapai oleh alat.
5. Membuang karies yang masih tertinggal
Universitas Sumatera Utara
Apabila masih ada karies yang tertinggal, terutama pada dasar kavitas, maka karies ini dibuang dengan hati-hati.
6. Finishing of enamel margin
Untuk penumpatan amalgam diperlukan tepi kavitas yang tumpul dan email di tepi kavitas harus bebas dari daerah tak terdukung. Pada inlay diperlukan bevel di sepanjang
tepi enamel.
7. Toilet cavity
Seluruh debris pada kavitas yang telah selesai dipreparasi harus dicuci bersih dengan semprotan air dan kemudian dikeringkan.
I. Tumpatan Plastis
1.1 Restorasi Klas I Amalgam
Bahan: Preparat gigi, bahan restorasi amalgam, bahan basis. Alat yang diperlukan: hand piece, bur seperti bur diamond, bur stone, bur sikat, dan
rubber cup, sonde, pinset, ekskavator, amalgam pistol, amalgam stopper, plugger, burnisher, spatula, mortar dan spatle, glass plate.
Cara Preparasi Kavitas
A. Tentukan outline form kavitas.
B. Akses ke jaringan karies di email dan dentin menggunakan bur bulat kecil hand
piece dipegang seperti memegang pensil. Preparasi dimulai pada email permukaan oklusal, yaitu pada pit yang paling besar, yang paling rusak atau yang
dikenai karies gambar 1 dan 2A.
Universitas Sumatera Utara
C. Kavitas diperdalam dengan memasukkan bur perlahan-lahan dengan kecepatan
sedang sehingga mencapai kedalaman seluruh kepala bur 1,5 mm. D.
Kavitas diperluas sampai seluruh fisur di permukaan oklusal terlihat gambar 2C. Gunakan but bulat atau bur fisur. Sudut-sudut kavitas dibuat tumpul gambar 3.
Bur digerakkan melewati semua fisur dan didalamkan dengan memotong selapis demi selapis email sampai dentino-enamel junction. Gunakan bur fisur silinder
untuk mendapatkan dasar kavitas yang datar dengan dinding vertical gambar 4. Periksa datarnya dasar kavitas dengan sonde, bila kasar gerakan sonde akan
tertahan-tahan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
E. Retensi yang diperoleh dengan membuat dinding kavitas sedikit konvergen ke
oklusal dan ini didapat dengan memakai bur fisur yang dimiringkan. F.
Setelah preparasi selesai, kavitas dicuci dengan air dan dikeringkan gambar 2E. Apabila bekerja pada gigi premolar, harus diingat bahwa dinding kavitas sebelah
bukal-lingual lebih tipis.
Cara Pengisian Kavitas Pemberian semen
A. Powder dan liquid semen zinc phosphate diletakkan secara terpisah pada glass
plate dengan perbandingan 1 : 1. B.
Campurkan powder semen zinc phosphate terlebih dahulu dengan gerakan sirkular pada daerah yang lebar dengan spatula. Setiap porsi powder harus
dicampurkan dengan baik sebelum mencampur porsi berikutnya gambar 5. C.
Semen dapat digunakan bila konsistensinya seperti krem kental yang tidak putus apabila diangkat dengan spatel 1 cm.
Universitas Sumatera Utara
D. Semen diletakkan ke dasar kavitas menggunakan sonde. Sebelum semen
mengeras, kelebihan semen di email dibersihkan dengan ekskavator.
Pengisian amalgam
A. Liquid dan powder disiapkan dengan perbandingan.
B. Dicampur di dalam mortarstampher, dengan rubber mixing dot bayi atau
automatic mixing amalgam dentomat. C.
Triturasi selesai bila ada bunyi krepitasi dan bahan dapat dimasukkan ke ujung amalgam pistol.
D. Pemampatan amalgam ke dalam kavitas dilakukan sedikit demi sedikit yaitu satu
lapisan diseluruh kavitas terlebih dahulu dengan menggunakan amalgam stopper,
Universitas Sumatera Utara
teriskan pengisian sampai kavitas terisi penuh gambar 6.
E. Pembentukancontouring permukaan tumpatan yang masih plastis dengan
burnisher gambar 7. Lakukan pengukiran dan pembentukan menggunakan plastis instrumen sampai diperoleh bentuk anatomi yang tidak traumatik oklusi.
F. Permukaan tumpatan dihaluskan dengan butiran kapas kering atau dibasahi
dengan spiritus dengan bantuan pinset.
Pemolisan amalgam
A. Pemolisan pada tumpatan amalgam dapat dilakukan 24 jam kemudian.
B. Setiap kekasaran yang dapat dideteksi dengan sonde harus dibuang dengan hati-
hati. Alat-alat dan tahap-tahapnya adalah sebagai berikut: a.
Penghalusan dengan rubber cupwheel.
Universitas Sumatera Utara
b. Stone bur abrasive yang kekasarannya makin lama makin halus.
c. Cup shape brush.
d. Finishing bur.
e. Gunakan brush dengan bubuk purnice.
1.2 Restorasi Klas II Amalgam
Bahan: Preparat gigi, bahan restorasi amalgam, bahan basis. Alat yang diperlukan: hand piece, bur seperti bur diamond, bur stone, bur sikat,
mandril, disk dan rubber cup, sonde, pinset, ekskavator, amalgam pistol, matriks dan bandlempeng, kayu penyekat wooden wedge, plugger, burnisher, spatula, mortar
dan spatle, glass slab.
Cara Preparasi Kavitas
A. Tentukan outline form kavitas.
B. Akses ke jaringan karies didapatkan dengan memulai preparasi pada permukaan
oklusal menggunakan bur bulat kecil seperti pada preparasi klas I. C.
Preparasi dilanjutkan sampai ke proksimal dan lakukan preparasi mulai dari permukan oklusal yang terlibat menuju daerah titik kontak gigi gambar 8A dan
B.
Universitas Sumatera Utara
D. Perlebar kvitas dan proksimal dari bagian oklusal dan diperluas ke arah bukal,
lingual dan gingival gambar 8B. Melebarkan bagian proksimal ke arah bukal dan lingual sesuai dengan garis Pichler Pichler-Visierline gambar 9. Gunakan
round bur yang diletakkan di dentino-enamel junction. Teknik preparasi lain adalah dengan menggunakan bur fisur berbentuk tapered pada dentino-enamel
junction di daerah proksimal. Dengan menggerakkan bur secara lateral, preparasi dilakukan kedalaman yang dibutuhkan dan kavitas diperluas ke arah bukal,
lingual dan gingival. E.
Dengan menggunakan inverted bur, dinding gingival, sudut bukogingival dan sudut linguogingival dipertegas. Letakan bur di tengah dinding gingival dan
rotasikan bur ke arah bukal dan kemudian ke arah lingual.
Universitas Sumatera Utara
F. Dinding bukal dan lingual pada proksimal dibuat tegak lurus dengan permukaan
gigi tempat dimulainya preparasi. G.
Retensi yang paling efektif adalah dengan membuat dovetail atau occlusal lock, yang mana kavitas diperluas di sepanjang fisur membentuk dovetail. Apabila
dovetail dibuat dengan kedalaman 2,5 mm, maka lebar isthmus harus 1,3 lebar margin aksial gambar 10.
H. Bila preparasi selesai, kavitas dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
Universitas Sumatera Utara
Cara Pengisian Kavitas Pemberian semen
Semen diletakkan ke kavitas seperti gambar 11.
Pengisian amalgam
A. Lakukan pemasangan lempeng matriks pada tangkainya. Kemudian lempeng
dimasukkan pada gigi melalui permukaan oklusal. Ujung bawah lempeng diletakkan sedikit melewati tepi gingival kavitas dan berakhir di sulkus gingival.
Tangkai lalu diketatkan secara perlahan-lahan. Setelah itu masukkan penyekat kayu dari sisi bukal atau lingual sehingga lempeng matriks rapat dengan kavitas
gambar 12 dan 13.
Universitas Sumatera Utara
B. Penumpatan amalgam dimulai pada daerah boks terlebih dahulu sedikit demi
sedikit menggunakan plugger dan diteruskan ke daerah oklusal sampai kavitas tensi penuh.
C. Biarkan amalgam mengalami sebelum kelebihan amalgam di daerah ridge diambil
dengan sonde dan permukaan tumpatan diperbaiki dan diukir. D.
Longgarkan tangkai matriks dan lepaskan penyekat kayu. Lempeng matriks dilepaskan ke arah samping sehingga penarikan ke arah oklusal dapat dicegah.
E. Kelebihan amalgam di daerah proksimal dibuang dengan hati-hati menggunakan
sonde gambar 14.
Universitas Sumatera Utara
Pemolisan amalgam
Pemolisan pada tumpatan amalgam klas II dilakukan seperti pada klas I amalgam. Pada tepi gingival bagian aproksimal dapat dipolis dengan pemolis lembaran.
1.3 Restorasi Klasi IV Resin Komposit
Bahan: Preparat gigi, bahan restorasi resin komposit dan bahan basis, Alat yang diperlukan: hand piece, bur seperti bur diamond, stone bur, bur sikat dan
rubber cup, pinset, ekskavator, burnisher, spatula, glass slab.
Cara Preparasi Kavitas
A. Tentukan outline form kavitas.
B. Mendapatkan akses ke jaringan karies di proksimal dengan menggunakan disk
karborundum yang sekaligus memagas dinding bagian proksimal tersebut. C.
Dasar gingival harus tegak lurus dengan dinding yang telah dipagas.
Universitas Sumatera Utara
D. Lakukan pembuatan bevel di tepi email gigi selebar 1 mm menggunakan bur bulat
yang kecil atau bur fisur kedalaman bevel hendaknya tidak lebih dari 1 mm gambar 15.
Cara Pengisian Kavitas Pengisian resin komposit
A. Sisipkan celluloid strip diantara gigi.
B. Tepi email kavitas dan dinding tehak dietsa menggunakan butir kapas, kuas atau
butiran busa dengan bantuan pinset. Aplikasikan asam fosfat selama 1 menit. C.
Cuci permukaan teretsa selama lebih dari 15 detik dengan semprotan air. Kemudian gigi dikeringkan dengan udara. Gigi akan terlihat kering keputih-
putihan. D.
Letakkan resin bonding pada kuas dan aplikasikan ke tepi kavitas. Jika terlalu banyak, sedot dengan kuas yang kering.
Universitas Sumatera Utara
E. Bahan resin komposit diambil dengan instrumen plastis yang datar dan
dimasukkan ke kavitas. Pada kavitas besar, penambalan dilakukan lapisan demi lapisan. Perhatikan jangan sampai ada bagian yang kurang.
F. Lingkari strip pada gigi dan tahan di tempatnya. Buang lebihan bahan tumpatan
yang keluar. Strip ditahan pada posisinya sampai resin mengeras. G.
Pembuangan resin komposit yang berlebihan dilakukan dengan stone bur. Permukaan palatal dapat diperbaiki dengan bur diamond yang kecil. Tumpatan
diperiksa apakah ada keporusan pada permukaannya. H.
Lakukan pemeriksaan oklusi.
Pemolisan resin komposit
Penghalusan dapat dilakukan menggunakan abrasive yang kekasarannya makin lama makin halus.
A. Pemolisan pada tumpatan resin komposit dilakukan menggunakan white stone.
B. Lanjutkan dengan menggunakan metal strips atau linen strips.
C. Terakhir dengan brush yang halus.
1.4 Restorasi Klas III Glass Ionomer Cement GIC
Bahan: Preparat gigi, bahan restorasi GIC Fuji IX Alat yang diperlukan: hand piece, bur sama dengan klas IV RK
Cara Preparasi Kavitas
A. Tentukan batas garis luar kavitas
Universitas Sumatera Utara
B. Untuk mendapat akses ke dentin yang terkena karies. Jika gigi tetngga masih ada
maka dilakukan dengan bur tungsten carbide atau bur intan dengan kecepatan tinggi melalui ridge tepi email dan aspek palatal gambar 16.
C. Dinding labial sebaiknya dipertahankan.
D. Perluasan dinding email dipermukaan palatal ke arah palatal, insisal maupun
gingival dilakukan dengan bur bulat kecil. E.
Retensi groove stabilisasi dibuat dengan bur bulat kecil ke arah gingival dan insisal.
F. Kavitas siap untuk ditumpat gambar 17.
Cara Pengisian Kavitas Pengisian Glass Ionomer Cement GIC
A. Kavitas dibersihkan dengan menggunakan dentin kondisioner selama 30 detik,
kemudian dicuci dengan air dan dikeringkan dan semprotan udara tidak boleh terlalu kering.
B. Sisipkan celluloid strip diantara gigi.
Universitas Sumatera Utara
C. Campur GIC Fuji IX sesuai dengan petunjuk pabrik harus selesai dalam waktu
30 detik. D.
Letakkan GIC pada kavitas dengan plastis instrument yang datar, perhatikan jangan sampai ada bagian yang kurang.
E. Lingkari celluloid strip pada gigi dan tahan di tempatnya. Buang kelebihan GIC
yang keluar, strip ditahan sampai GIC mengeras. F.
Varnish sesegera mungkin, pembuangan GIC yang berlebihan dilakukan dengan stone bur.
G. Varnish tumpatannya.
Pemolisan Glass Ionomer Cement GIC
Pada kunjungan berikutnya penghalusan akhir bisa dilakukan dengan menggunakan bur batu putih white stone, bur tungsten carbide dan karet abrasif dengan kecepatan
rendah.
1.5 Restorasi Klas V Glass Ionomer Cement GIC
Bahan: Preparat gigi, bahan restorasi GIC. Alat yang dipergunakan sama dengan klas III GIC.
Cara Preparasi Kavitas
A. Tentukan batas garis luar kavitas dapat berbentuk oval, seperti ginjal atau
trapezium gambar 18. B.
Pengangkatan karies menggunakan bur bulat kecil. Dasar kavitas melengkung sesuai dengan bentuk pulpa gambar 19.
Universitas Sumatera Utara
C. Retensi dibuat dengan membuat alur retensi di seluruh dentin sepanjang dinding
gingival dan oklusal memakai bur bulat kecil dengan kecepatan rendah gambar 20. Alur retensi di dinding mesial atau distal dari suatu kavitas yang lebar tidak
boleh dibuat, karena akan menyebabkan terbentuknya email yang tidak terdukung.
Universitas Sumatera Utara
Cara Pengisian Kavitas
Teknik pengisian sama dengan pengisian klas III GIC.
Pemolisan
Sama dengan pemolisan klas III GIC.
II. Tumpatan Non Plastis
ONLAY MOD
Bahan : Preparat gigi, green kerr, kawat untuk pin, investment gyps, orden, bahan
separator. Alat :
Hand piece, bur diamond bur, stone bur, wheel bur, dan rubber cup, sonde, pinset, spatula, kaca pengaduk, lampu spiritus, lekron, mofel.
PREPARASI KAVITAS
Universitas Sumatera Utara
Secara umum preparasi kavitas suatu onlay adalah sama dengan restorasi tambahan plastis. Preparasi onlay MOD merupakan perpaduan dari preparasi mesio-oklusal dan
disto-oklusal yang dilakukan pada satu gigi. Onlay adalah inlay yang menutupi satu atau lebih cusp dengan menggabungkan prinsip restorasi ekstrakoronal dan intrakoronal.
1. Pembuatan Outline Form gambar 21
2. Preparasi Kavitas Oklusal
Bur dimasukkan ke central fossa dengan kedalaman kira-kira 1,0 mm kea rah dentin, dinding tegak dibuat sejajar atau disambung konvergen ke oklusal maksimal 10
dari dasar kavitas. Dasar kavitas diratakan dan garis sudut dibuat membulat.
3. Preparasi Kavitas Proksimal
Setelah kavitas oklusal selesai, bur ditarik ke arah proksimal tanpa merusak ridge marginal mesial dan distal. Kemudian kavitas proksimal didalamkan sampai di
bawah titik kontak gigi tetangga sehingga membentuk tangga step. Kavitas proksimal dilebarkan sampai sudut bukal dan palatal dan tembuskan ke proksimal
gambar 22. Dinding bukal dan palatal kavitas proksimal dibuat sejajar atau divergen ke oklusal maksimal 10
o
gambar 23. Pembuatan bevel akan memperluas preparasi kea rah proksimal gambar 24.
Universitas Sumatera Utara
4. Pengurangan Cusp
Bur carbide atau diamond digunakan untuk mengurangi cusp. Kedalaman pemotongan 1,5 – 2,0 mm pada cusp sentrik fungsional dan 1,0 – 1,5 mm pada cusp
non sentrik non fungsional gambar 25. Pengurangan cusp dilakukan dengan mengikuti bentuk anatomi permukaan oklusal gambar 26.
Universitas Sumatera Utara
5. Preparasi Bevel