Tinjauan Termodinamika DISKRIPSI PROSES

dihidrolisis dan menghasilkan monosakarida C 6 H 12 O 6 . Kemudian campuran C 6 H 12 O 6 dan impuritasnya dipisahkan menggunakan centrifuge 1 H-110 untuk mendapatkan C 6 H 12 O 6 yang benar –benar bebas dari impuritasnya. Lalu, C 6 H 12 O 6 dipompa ke reaktor sebagai umpan. Bahan baku asam nitrat disimpan dalam tangki penyimpanan F-122. Sebelum dipompakan ke reaktor, asam nitrat dipanaskan dalam HE hingga suhu 71 o C. Kapasitas tangki dibuat untuk persediaan selama 15 hari. Kemudian asam nitrat dipompa ke reaktor sebagai umpan. Selain dari tangki penyimpanan, asam nitrat didapatkan dari recovery gas nitrogen monosida yang dihasilkan dari reaksi oksidasi glukosa dengan asam nitrat dan dari hasil atas menara distilasi. b Tahap Reaksi Pembentukan Asam Oksalat Pada proses pembentukan asam oksalat, reaksi berlang pada fase cair-cair pada suhu 71 o C dan tekanan 1 atm. Reaksi bersifat reversible, eksotermis, dan non- isothermal . Untuk menjaga suhu agar tidak berubah, maka digunakan jaket pendingin. c Tahap Pengkristalan Asam Oksalat Asam oksalat yang keluar dari reaktor dimasukan ke cryslallizer untuk mengkristalkan asam oksalat menjadi asam oksalat dihidrat. Tipe kritalizer yang digunakan adalah swensons walker crystallizer dan suhu yang keluar yaitu 40 o C. Kemudian campuran asam oksalat dehydrate dan cairan induk dipisahkan dengan menggunakan centrifuge H-140. Untuk mendapatkan kemurnian asam oksalat yang tinggi, hasil kristal asam oksalat dicuci dengan air dalam tangki redissolving M-150. Sedangkan cairan induknya dipompa menuju ke tangki mother liquor M-190. Kemudian hasil produk dari tangki redissolving dikristalkan kembali menggunakan kristalizer 2 S-160 lalu dipisahkan dari cairan induknya menggunakan centrifuge H- 170. d Tahap Pengeringan Kristal asam oksalat dehydrate C 2 H 2 O 4 .2H 2 O yang keluar dari centrifuge 3 H-170 diumpankan ke rotary dryer B-180 dengan menggunakan bucket elevator J-181 untuk dikeringkan. Pada rotary dryer digunakan udara panas suhu 131 o C yang telah dipanaskan menggunakan heat exchanger E-186. Udara yang keluar dari rotary dryer masih sedikit mengandung asam nitrat, sehingga dimasukan ke unit pengolahan limbah. e Tahap Pengemasan Asam Oksalat Kristal C 2 H 2 O 4 .2H 2 O yang telah kering diangkut menggunakan bucket elevator J- 171 kemudian dibawa ke bin produk F-183. Selanjutnya dilakukan pengemasan di unit pengemasan gudang.

3. SPESIFIKASI ALAT PROSES

3.1 REAKTOR

Kode : R-120 Tugas : Mereaksikan glukosa C 6 H 12 O 6 dengan asam nitrat HNO 3 menjadi asam oksalat H 2 C 2 O 4 sebanyak 769,86277 kgjam. Jenis alat : Silinder tegak berpengaduk Kondisi operasi : T = 71 o C, P = 1 atm Dimensi :  D : 3,062 m  H : 4,4634 m