E. Analisis Nilai CBR California Bearing Ratio
1. Pemeriksaan CBR RAP rekayasa dan agregat baru menggunakan mesin CBR Pemeriksaan CBR dimaksudkan untuk mengetahui besar nilai CBR yang telah
dilakukan. Pemeriksaan CBR RAP rekayasa dan agregat baru dilakukan tanpa perendaman Unsoaked dapat dilihat pada Gambar 5.5-5.7 dan perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.1-4.2.
Gambar 5.5. Grafik CBR RAP Unsoaked 10 Pukulan
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6
B eb
an lb
Penurunan inchi GRAFIK
CBR
Gambar 5.6. Grafik CBR RAP Unsoaked 35 Pukulan
Gambar 5.7. Grafik CBR RAP Unsoaked 65 Pukulan
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6
B eb
an lb
Penurunan inchi GRAFIK
CBR
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
2200 2400
-0,1 0,0
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
B eb
an lb
Penurunan inchi GRAFIK
CBR
Pemeriksaan CBR Aggregat baru dilakukan tanpa perendaman Unsoaked dapat dilihat pada Gambar 5.8 - 5.10.
Gambar 5.8 Grafik CBR Agregat baru Unsoaked 10 Pukulan
Gambar 5.9 Grafik CBR Agregat baru Unsoaked 35 Pukulan
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
2200 2400
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6
B eb
an lb
Penurunan inchi GRAFIK
CBR
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
2200 2400
2600 2800
3000
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6
B eb
an lb
Penurunan inchi GRAFIK CBR
Gambar 5.10 Grafik CBR Agregat baru Unsoaked 65 Pukulan
Pemeriksaan CBR RAP rekayasa dan agregat baru dilakukan tanpa perendaman Unsoaked dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5. 9 nilai CBR RAP rekayasa dan agregat baru menggunakan mesin CBR Jumlah Pukulan
Nilai CBR RAP Nilai CBR Agregat baru
10 Pukulan 11,667
33 35 Pukulan
28,167 37,367
65 Pukulan 32,067
78,5 Sumber : Hasil Penelitian
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
2200 2400
2600 2800
3000 3200
3400 3600
3800 4000
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6
B eb
an lb
Penurunan inchi GRAFIK CBR
Nilai CBR dibuat grafik agar lebih jelas dalam menyimpulkan, dapat dilihat pada Gambar 5.11.
Gambar 5.11. Grafik CBR menggunakan mesin CBR untuk bahan RAP rekayasa dan agregat baru.
Pemeriksaan test CBR dilakukan tanpa perendaman. Berdasarkan data yang didapat dari pengujian test CBR di laboratorium Universitas
Muhammadiyah Surakarta diperoleh hasil seperti Tabel 5.9. Tabel tersebut menyatakan nilai CBR tanpa perendaman RAP dan agregat baru menunjukan
bahwa semakin banyak pukulan yang diperoleh menunjukkan nilai semakin besar. Nilai RAP pada 10 pukulan mengalami peningkatan yang signifikan ke
35 pukulan, akan tetapi nilai peningkatan ke 65 pukulan tidak terlalu signifikan. Nilai pada agregat baru menunjukkan bahwa nilai 10 pukulan tidak
terlalu signifikan ke 35 pukulan, akan tetapi nilai ke 65 pukulan mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini terjadi karena yang dipadatkan dengan
metode pemadatan modified proctor masih mempunyai pori-pori meskipun sudah dipadatkan dalam mold, nilai dari material RAP rekayasa tersebut rendah
dikarenakan umur material yang sudah lama dan kualitas material rendah. Nilai dari agregat baru lebih tinggi dikarenakan dari material, bahwa material sangat
mempengaruhi nilai daya dukung. Nilai CBR yang dipakai adalah yang terbesar, baik itu
pada penetrasi 0,1” maupun 0,2”.
11,44 28,16
32,06 33
37,36 78,5
10 20
30 40
50 60
70 80
90
35 70
Nilai C
B R
Jumlah pukulan
Bahan RAP Agregat baru
2. Pemeriksaan CBR menggunakan mesin UTM Universal Testing Machine Pemeriksaan CBR RAP rekayasa dan agregat baru menggunakan mesin UTM
Pemeriksaan UTM dimaksudkan untuk mengetahui besar nilai UTM yang telah dilakukan. Pemeriksaan UTM RAP rekayasa dan Agregat baru dilakukan tanpa
perendaman Unsoaked dapat dilihat pada Gambar 5.12 - 5.14. dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.3-4.4.
Gambar 5.12 Grafik CBR RAP Unsoaked 10 Pukulan
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6
B eb
an lb
Penurunan inchi
Gambar 5.13 Grafik CBR RAP Unsoaked 35 Pukulan
Gambar 5.14 Grafik CBR RAP Unsoaked 65 Pukulan
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6
B eb
an lb
Penurunan inchi
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
2200 2400
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6
B eb
an lb
Penurunan inchi
Nilai test UTM semakin banyak pukulan menunjukkan nilai semakin besar. Bahan RAP menunjukan nilai yang meningkat pada setiap pukulan hal
ini terjadi karena adanya kepadatan pada material begitu juga dengan agregat baru.
Pemeriksaan UTM Agregat baru dilakukan tanpa perendaman Unsoaked dapat dilihat pada Gambar 5.15 - 5.17.
Gambar 5.15 Grafik CBR agregat baru unsoaked 10 pukulan
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6
B eb
an lb
Penurunan inchi
Gambar 5.16 Grafik CBR agregat baru unsoaked 35 pukulan
Gambar 5.17 Grafik CBR agregat baru unsoaked 65 pukulan.
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
2200 2400
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6
B eb
an lb
Penurunan inchi
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
2200 2400
2600 2800
3000 3200
3400 3600
3800 4000
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6
B eb
an lb
Penurunan inchi
Tabel 5. 10 nilai CBR RAP rekayasa dan agregat baru Unsoaked menggunakan mesin UTM
Jumlah Pukulan Nilai UTM RAP
Nilai UTM Agregat baru 10 Pukulan
11,4 27,5
35 Pukulan 28,83
32,16 65 Pukulan
33,5 59,96
Sumber : Hasil Penelitian Nilai CBR dibuat grafik agar lebih jelas dalam menyimpulkan dan dapat
dilihat pada Gambar 5.18.
Gambar 5.18 Grafik CBR menggunakan mesin UTM RAP rekayasa dan agregat baru.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil seperti Tabel 5.10 dapat disimpulkan nilai dari UTM tanpa perendaman RAP rekayasa dan
Agregat baru menunjukan hasil yang berbeda, nilai RAP pada 10 pukulan mengalami peningkatan yang cukup signifikan ke 35 pukulan, akan tetapi nilai
dari 35 pukulan ke 65 pukulan tidak terlalu signifikan. Nilai agregat baru pada 10 pukulan tidak terlalu signifikan ke 35 pukulan, akan tetapi nilai ke 65
pukulan mengalami kenaikan yang signifikan, kedua material mengalami peningkatan pada setiap jumlah pukulan, pemeriksaan test CBR baik
11,4 28,83
33,5 27,5
32,16 59,96
10 20
30 40
50 60
70
35 70
Nilai CBR
Jumlah pukulan
Bahan RAP Agregat baru
menggunakan mesin CBR dan mesin UTM sama-sama mempunyai nilai yang hampir sama pada pengujian tersebut. Nilai material RAP lebih rendah dari
agregat baru, bahwa material RAP merupakan suatu limbah perkerasan dan menunjukkan kualitas material yang kurang bagus, sehingga daya dukung dan
ketahanan deformasinya rendah dibanding dengan material agregat baru. Nilai UTM
yang dipakai adalah yang terbesar, baik itu pada penetrasi 0,1” maup
un 0,2”.
F. Analisis Ketahanan Deformasi Deformation