Kestabilan Kimia dan Kebersihan Bahan Bakar Sistem Pembakaran

Ilham Hafizzullah Tugas Akhir 20100130025 Tahun 2016 b. Karbon terbakar lebih dahulu daripada oksigen. c. Senyawa hidrokarbon terlebih dahulu bergabung dengan oksigen dan membentuk senyawa hidroxilasi yang kemudian dipecah secara thermisYaswaki, K, 1994. Dalam pembakaran hidrokarbon tidak terjadi gejala apabila kondisinya memungkinkan untuk proses hidroxilasi, hal ini akan terjadi apabila campuran terdahulu premixture antara bahan bakar dengan udara mempunyai waktu yang cukup, sehingga memungkinkan masuknya oksigen ke dalam senyawa hidrokarbon Yaswaki, K, 1994. Bila oksigen dan hidrokarbon ini tidak tercampur dengan baik, maka akan terjadi proses crackingdimana akan timbul asap, pembakaran semacam ini disebut pembakaran tidak normal. Ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi pada pembakaran motor bensin : a. Pembakaran normal, dimana bahan bakar akan dapat terbakar seluruhnya pada saat dan kendaraan yang dikehendaki. b. Pembakaran tidak normal, dimana bahan bakar tidak ikut terbakar atau tidak terbakar sama-sama pada saat dan keadaan yang dikehendaki.

2.2.7 Efisiensi Bahan Bakar dan Efisiensi Panas

Nilai kalor panas bahan bakar perlu diketahui, agar neraca kalor dari motor dapat dibuat. Efisiensi atau tidak kerjanya suatu motor, ditinjau atas dasar nilai kalor bahan bakarnya.Nilai kalor mempunyai hubungan dengan berat jenis.Pada umumnya makin tinggi berat jenis maka makin rendah nilai kalornya.Pembakaran dapat berlangsung dengan sempurna, tetapi juga dapat tidak sempurna. Pembakaran yang kurang sempurna dapat berakibat : Ilham Hafizzullah Tugas Akhir 20100130025 Tahun 2016 a. Kerugian panas dalam motor menjadi besar, sehingga efisiensi motor menjadi turun, usaha dari motor menjadi turun pada penggunaan bahan bakar yang tetap. b. Sisa pembakaran dapat menyebabkan pegas-pegas piston melekat pada alurnya, sehingga tidak berfungsi lagi sebagai pegas torak. c. Sisa pembakaran dapat pula melekat pada lubang pembuangan antara katup dan dudukanya, terutama pada katup buang, sehingga katup tidak menutup dengan rapat. d. Sisa pembakaran yang telah menjadi keras yang melekat antara piston dan dinding silinder menghalangi pelumasan, sehingga piston dan silinder mudah aus. Efisiensi bahan bakar dan efisiensi panas sangat menentukan bagi efisiensi motor itu sendiri. Setiap motor mempunyai efisiensi yang berbeda-beda.

2.2.8 Sistem Pengapian

Fungsi pengapian adalah memulai pembakaran atau menyalakan campuran bahan bakar dan udara pada saat dibutuhkan, sesuai dengan beban dan putaran motor. Sumber api diambil dari tenaga listrik tegangan tinggi yang dapat memercikan letusan api di antara elektroda busi. Sedangkan listrik tegangan tinggi tersebut diperoleh dengan memanfaatkan magnet atau kumparan induksi dalam koil.

2.2.9 Dynamometer Test

Dynodynamometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tenagakekuatan, gaya puntir torsi. Contohnya adalah, tenaga yang dihasilkan oleh mesin, yang dapat dihitung dengan mengukur secara simultan torsi dan kecepatan rotasi per menit RPM Revolutions Per Minute. Dalam tulisan pertama telah dijelaskan bahwa horsepower merupakan kemampuan untuk mengusung beban selama periode tertentu dan Torsi merupakan hasil dari gaya pada media yang memiliki sudut angular momentum