iv. Merokok
g Pemakaian kontrasepsi oral K McPherson et al., 2000
h Terapi penggantian hormonal K McPherson et al., 2000
2.1.4. Patogenesis
Patogenesis kanker payudara terbagi atas beberapa tahap Gaol dan Briani, 2014
1. Hiperplasia duktal.
Terjadi poliferasi sel epitel poliklonal yang tersebar tidak rata dengan inti saling bertumpang tindih dan lumen duktus tidak
teratur.Sering merupakan tanda awal keganasan. 2.
Hiperplasia atipik Klonal Perubahan lebih lanjut, sitoplasma sel menjadi lebih jelas dan tidak
tumpang tindih dengan lumen duktus yang teratur.Secara klinis risiko kanker payudara meningkat.
3. Karsinoma in situ
Baik duktal maupun lobular.Terjadi poliferasi sel dengan gambaran sitologis sesuai keganasan.Poliferasi belum menginvasi stroma atau
menembus membrane basalis. Karsinoma in situ lobular biasanya menyebar ke seluruh jaringan payudara, bahkan hingga bilateral
dan tidak teraba pada pemeriksaan serta tidak terlihat pada pencitraan. Karsinoma in situ duktal sifatnya segmental, dapat
mengalami kalsifikasi sehingga gambaran bervariasi. 4.
Karsinoma invasif Terjadi saat sel tumor telah menembus membran basalis dan
menginvasi stroma. Sel kanker dapat menyebar baik secara hematogen maupun limfogen dan dapat menyebabkan metastasis
Universitas Sumatera Utara
2.1.5. Klasifikasi Histopatologi
Klasifikasi histopatologi
kanker payudara
berdasarkan WHO
Classification of Breast Tumors dan Japanese Breast Cancer Society 1984 Histological
Classification of
Breast Tumor
dikutip dari
Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid Peraboi 2010
Malignan Carsinoma 1
Non Invasive Carsinoma a
Non invasive ductal carcinoma b
Lobular carcinoma in situ 2
Invasive Carsinoma a
Invasive ductal carcinoma i.
Papillobular carcinoma ii.
Solid-tubular carcinoma iii.
Scirrhous carcinoma b
Special type i.
Mucinous carcinoma ii.
Medullary carcinoma iii.
Invasive lobular carcinoma iv.
Adenoid cystic carcinoma v.
Squamous cell carcinoma vi.
Spindle cell carcinoma vii.
Apocrine carcinoma viii.
Carcinoma with cartilaginous andor osseous metaplasia ix.
Tubular carcinoma x.
Secretory carcinoma xi.
Others Dengan adanya teknologi DNA micro-arraygenes profiling, kanker
payudara dapat digolongkan berdasarkan pada: Kanker payudara dengan perjalanan penyakit yang indolent
Kanker payudara dengan perjalanan penyakit yang agresif dan prognosis buruk
Universitas Sumatera Utara
Ekspresi reseptor estrogen ER Ekspresi reseptor progesteron PR
Ekspresi dari Human Epidermal Growth Factor Receptor 2 HER 2
Berdasarkan pada pemeriksaan protein markers seperti ER Estrogen receptor, PR Progesteron receptor dan HER-2, kanker payudara dapat dibagi
atas beberapa tipe, yaitu tipe Luminal A, Luminal B, Triple Negative Basal dan HER-2 positive.Pengolongan ini dapat menentukan pilihan terapi tambahan yang
sesuai neoadjuvant adjuvant theraphy, dan sekaligus memberikan gambaran prognosis penderita.Kanker payudara dengan tipe Luminal A. mempunyai
prognosis yang terbaik.Piccard, et al., 2006 dikutip dari Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid Peraboi, 2010.
Grading histologis dibuat berdasarkan The Nottingham Combined Histologic Grades 2010, yang merupakan modifikasi dari
Bloom- Richardson.Menurut Rakha, Reis-Filho, Dabbs et al 2010, grading histologis
dibuat berdasarkan “pembentukan tubulus, plemorfisme dari nukleus, jumlah mitosismitotic rate
” sehingga grading histologis dapat dibagi atas : -
Pembentukan tubulus Mayoritas tumor 75 1
Tingkat moderat 10-75 2 Sedikit atau tidak ada 10 3
- Mitotic Count
0-9 Mitoses 10HPF 1 10-19 Mitoses 10 HPF 2
20 or Mitoses 10 HPF 3
- Plemorfisme dari nukleus
Sel seragam yang kecil dan regular 1 Ukuran nuklear yang sederhana dan bervariasi 2
Variasi nuklear yang jelas 3
Universitas Sumatera Utara
Gradasi grade I : Skor 3-5 berdiferensiasi baik
Gradasi grade II : Skor 6-7 berdiferensiasi sedang
Gradasi grade III : Skor 8-9 berdiferensiasi buruk
Kanker payudara dengan diferensiasi baik mempunyai prognosis yang lebih baik dibandingkan yang berdiferensiasi buruk.Grading histologis ini penting
untuk menentukan prognosis dan optimalisasi pengobatan Manuaba, 2010.
Gambar 2.1 : Gradasi histopatologi kanker payudara berdasarkan Nottingham Grading System Emad A Rakha et al,. 2010.
2.1.6. Diagnosis