Dalam notasi standar yang dipakai untuk algoritma A di atas, digunakan gn untuk mewakili cost rute dari node awal ke node n. Lalu hn mewakili perkiraan cost
dari node n ke node goal, yang dihitung dengan fungsi heuristik. Semakin tinggi akurasi nilai heuristik, maka hasil perhitungan jarak terdekat dengan algoritma A Star
juga akan memiliki akurasi yang baik. Fungsi heuristik yang digunakan adalah Euclidean Distance.
Fungsi Euclidean Distance menghitung berdasarkan titik koordinat masing- masing node. Fungsi ini memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan fungsi
heuristik lain Chris et al, 2011. A Star ‘menyeimbangkan’ kedua nilai ini dalam
mencari jalan dari node awal ke node goal. Dalam menentukan node yang akan dikembangkan, algoritma ini akan memilih node dengan nilai fn = gn + hn yang
paling kecil. Dalam menggunakan algoritma A Star nilai gn yang dipakai adalah jarak
antara kedua node. Namun kita bisa mengalikan nilai jarak tersebut untuk memanipulasi cost nya, misalnya untuk rute yang melalui medan berat seperti sungai
jarak bisa dikalikan dengan tiga. Pada penelitian ini digunakan dua pertimbangan dalam menentukan nilai gn, yaitu jarak dan bobot kemacetan sebuah titik. Nilai
jarak didapat langsung melalui relasi titik yang diambil langsung dari google maps, sedangkan nilai bobot kemacetan diambil dari angket yang diisi oleh mahasiswa yang
sering melalui jalan disekitar kampus Universitas Sumatera sebagai respondennya. Beberapa titik macet tersebut diberikan bobot dengan skala 1-5.
2.3. Graph
Graph didefinisikan sebagai pasangan himpunan V, E, ditulis dengan notasi G =V, E, yang dalam hal ini V adalah himpunan tidak kosong dari simpul-simpul
verticesatau node dan E adalah himpunan sisi edges atau arcs yang menghubungkan sepasang simpul Munir, 2005.
Secara geometri graph digambarkan sebagai sekumpulan noktah simpul di dalam bidang dwimatra yang dihubungkan dengan sekumpulan garis sisi. Ziad,
2013. Berdasarkan ada tidaknya sisi ganda pada suatu graph maka graf dibagi atas graf sederhana dan graf tidak sederhana multigraph. Contoh dari tiga buah graph
Fitria, 2005, yaitu G1, G2 dan G3 dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 G1 Graf Sederhana, G2 Multigraf, dan G3 Multigraf
Keterangan dari gambar 2.1 adalah sebagai berikut: -
G1 adalah graf dengan himpunan simpul V dan himpunan sisi E adalah: V = {1, 2, 3, 4}
E = {1, 2, 1, 3, 2, 3, 2, 4, 3, 4} -
G2 adalah graf dengan himpunan simpul V dan himpunan sisi E adalah: V = {1, 2, 3, 4}
E = {1, 2, 2, 3, 1, 3, 1, 3, 2, 4, 3, 4, 3, 4} = {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7}
- G3adalah graf dengan himpunan simpul V dan himpunan sisi E adalah:
V = {1, 2, 3, 4} E = {1, 2, 2, 3, 1, 3, 1, 3, 2, 4, 3, 4, 3, 4, 3, 3}
= {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7, e8}
2.4. GPS Global Positioning System
Global Positioning System GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit
yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan
waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS kesalahan umum adalah bahwa
NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS.
Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar US750 juta per tahun, termasuk penggantian
satelit lama, serta riset dan pengembangan.
GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL Automated Vehicle Locater yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi
kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat
sebuah objek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital. Dengan menggabungkan penerima GPS sebagai alat akuisisi data dan komputer sebagai
pengolah data, bisa diperoleh sistem pemetaan yang cepat dan akurat untuk berbagai macam keperluan: pariwisata, industri, tata kota, batas wilayah, dan sebagainya
Harsono et al, 2006.
2.5. Penelitian Terdahulu